Anda di halaman 1dari 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SBMPTN

DENGAN BIMBEL ONLINE PADA MURID KELAS XII


SEKOLAH MENENGAH ATAS

Artikel Jurnal
Disusun untuk Memenuhi Ujian Praktik Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Nama: Ahmed Raihan Summa Nugraha
Kelas/No. Absen: XII MIPA 6 / 01

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA


TENGAH
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
2018
A. PENDAHULUAN
Teknologi saat ini berkembang secara pesat. Hal ini terjadi karena penggunaan
teknologi memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Teknologi adalah alat bantu
manusia untuk mencapai tujuan. Teknologi ada untuk mempermudah suatu pekerjaan.
Teknologi sendiri berupa perangkat, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak
(Purwanto, 2009:16). Sedangkan, menurut Roger (dalam Ananda, 2011:3) teknologi
adalah suatu rancangan untuk alat bantu tindakan yang dapat mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat guna mencapai suatu hal yang
diinginkan. Kemajuan teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia
(Dwiningrum, 2012:171). Berbagai macam aktivitas memerlukan teknologi untuk
mempermudah kegiatan sehari-hari, salah satunya yaitu pada bidang pendidikan.
Pada bidang pendidikan, teknologi dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai materi pembelajaran. Menurut Aprianosa (dalam Gideon, 2018:170)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat memberikan murid
motivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang sains sebagai bekal di
masa yang akan datang. Dengan adanya teknologi, menggali informasi dapat
dilakukan dengan mudah. Teknologi juga dapat digunakan untuk mengembangkan
kreativitas para murid dalam mengembangkan materi.
Salah satu dampak positif pada bidang pendidikan yakni adanya pembelajaran via
daring. Bimbingan belajar via daring atau biasa kita sebut bimbel online adalah salah
satu kegiatan pembelajaran via daring. Bimbingan belajar yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan para peserta didik memperoleh berbagai bahan dari narasumber
tertentu (terutama dari pembimbing) yang dapat menunjang kehidupannya sehari-hari
baik sebagai pribadi sendiri maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat
serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Thahir dan Hidriyanti dalam
Gideon, 2018:170). Bimbingan belajar online termasuk mobile learning,
Aripurnamayana (dalam Gideon, 2018:173) mendefinisikan mobile learning sebagai
suatu fasilitas atau layanan yang memberikan informasi elektronik secara umum
kepada pembelajar dan content yang edukasional yang membantu pencapaian
pengetahuan tanpa mempermasalahkan lokasi dan waktu. Hanya dengan
menggunakan media elektronik, seperti smartphone ataupun laptop dan juga koneksi
internet sudah dapat mengakses bimbel online. Jadi, tidak perlu datang ke tempat
bimbel. Selanjutnya, kegunaan dari bimbel online ini sangat banyak, yaitu
memperdalam materi yang kurang dimengerti di sekolah, berlatih mengerjakan soal

1
setiap materi, bertanya mengenai materi yang masih kurang paham dan untuk
memperdalam pemahaman konsep materi SBMPTN.
Seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri atau biasa disebut SBMPTN saat
ini menjadi momok yang menakutkan bagi para pelajar, khusunya kelas XII yang ingin
melanjutkan ke bangku perguruan tinggi negeri. Kebijakan yang selalu berubah-ubah
setiap tahun menjadi salah satu penyebabnya. Padahal sebagai pelajar, mereka hanya
perlu belajar untuk memahami setiap materi. Dengan adanya bimbel online, pelajar
dapat lebih mudah memahami setiap materi yang diujikan dimana saja dan kapan saja
karena hanya memerlukan smartphone dan koneksi internet dan itu merupakan hal
yang wajib ada pada saat ini. Jadi, para pelajar tidak perlu repot-repot untuk berangkat
atau pun pulang dari tempat bimbel.
Berdasarkan paparan diatas, penelitian ini hendak mengkaji lebih jauh seberapa
besar pengaruh bimbel online terhadap pemahaman konsep materi SBMPTN pada
murid kelas XII SMA. Oleh karena itu, Penelitian ini penting dilakukan untuk
mengetahui sejauh manakah pengaruh bimbel online terhadap pemahaman konsep
materi SBMPTN pada murid kelas XII SMA.

B. KAJIAN TEORI
1. Pemahaman Konsep
a. Hakikat Pemahaman Konsep
Dalam KBBI (depdiknas, 2008:998) Pemahaman adalah proses perbuatan
memahami atau memahamkan. Sedangkan, konsep menurut Dahar (dalam
Priyambodo, 2016:10) merupakan dasar untuk berfikir, untuk belajar mengenai
aturan sehingga dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Dari
paparan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah
proses memahami setiap dasar untuk bepikir guna menyelesaikan suatu
masalah.
b. Indikator Pencapaian Pemahaman Konsep
Menurut Wardhani (dalam Priyambodo, 2016:12) indikator yang
menyatakan sesorang sudah memahami konsep adalah: (1) Menyajikan ulang
sebuah konsep; (2) Membedakan sebuah objek menurut sifat-sifat tertentu
sesuai dengan konsepnya; (3) Mempresentasikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis; dan (5) Mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup dari suatu konsep.

2
2. Bimbingan Belajar Online
a. Hakikat Bimbingan Belajar Online
Dalam kegiatan bimbingan belajar, terdapat kegiatan pembelajaran atau
proses belajar. Pembelajaran sendiri adalah suatu usaha yang dilakukan
perorangan atau kelompok untuk mengubah tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, yang diperoleh dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungan sekitar (Slameto dalam Setiani, 2014:15). Bimbingan
belajar termasuk dalam mobile learning. Hal ini mengacu kepada penggunaan
perangkat IT genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop
dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran (Wood dalam Gideon,
2018:173). Sedangkan, bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan
kepada murid dalam menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi murid,
sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan (Faizah dalam Gideon,
2018:170). Sedangkan menurut Safrudin (dalam Gideon, 2018:170) bimbingan
belajar adalah suatu bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan
dalam belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan pengertian
bimbingan belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah
proses pemecahan masalah yang dihadapi murid dalam belajar guna mencapai
tujuan belajar yang diinginkan. Dalam KBBI online, online atau dalam jaringan
dinyatakan sebagai “terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan
sebagainya; daring”. Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan
bahwa bimbingan belajar online adalah proses pemecahan masalah yang
dihadapi murid dalam belajar guna mencapai tujuan belajar yang diinginkan
melalui jaringan internet.
b. Fungsi Bimbingan Belajar
Suherman (dalam Gideon, 2018:171) menyatakan bahwa fungsi bimbingan
belajar adalah:
1) Fungsi pencegahan (preventive function), yaitu bimbingan belajar
berupaya untuk mencegah kemungkinan timbulnya masalah pada murid;
2) Fungsi penyaluran (distributive function) yang berarti menyediakan
kesempatan kepada murid untuk menyalurkan bakat dan minat sehingga
mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuannya;
3) Fungsi penyesuaian (adjustive function) yaitu membantu murid untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan;
4) Fungsi perbaikan (remedial function) melalui pengajaran remedial; dan

3
5) Fungsi pemeliharaan (maintenance and development function) yakni hasil
belajar murid yang dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau
bahkan harus ditingkatkan agar tidak mengalami kesulitan lagi.
c. Penjabaran Bimbingan Belajar
Tarwiah (dalam Gideon, 2018:170) bimbingan belajar dijabarkan melalui
empat hal, yaitu (1) strategi pembelajaran; (2) konsultasi belajar; (3)
pemecahan masalah; dan (4) evaluasi perkembangan belajar.

C. METODE PENELITIAN
Dalam Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena bertujuan
mengetahui penggunaan bimbingan belajar online dalam mempermudah pemahaman
konsep materi SBMPTN. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kejadiaan, peristiwa, kegiatan
sosial, tingkah laku, kepercayaan, dan pendapat orang baik secara individu maupun
kelompok (Bachri, 2000:50). Sedangkan, menurut Sugiyono (2009:15) Metode
penelitian kualitatif diartikan sebagai suatu metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data
bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna generalisasi. Metode kualitatif dapat didefinisikan suatu pendekatan dan
penelusuran untuk memahami suatu gejala sentral (Creswell, 2008:50). Dengan
menggunakan metode ini peneliti akan membuat gambaran perinci terhadap variabel
yang diteliti.
Data penelitian berupa dokumen hasil observasi dan wawancara yang ditanggapi
oleh murid kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta. Data hasil penelitian
selanjutnya akan dideskripsikan secara teliti dan analitis. Teknik yang dilakukan
dalam mengumpulkan data yaitu (1) observasi dan (2) wawancara. Teknik analisis data
menggunakan model analisis interaktif. Teknik analisis interaktif ialah suatu teknik
analisis data kualitatif yang mempunyai empat alur kegiatan yakni (1) pengumpulan
data; (2) reduksi data; (3) penyajian data; dan (4) penarikan simpulan yang dilakukan
secara bersamaan (Eskawati, 2012:46)

4
D. PEMBAHASAN
Dengan adanya kemajuan teknologi, kegiatan belajar mengajar lebih mudah
dilakukan. Hal ini memberikan banyak dampak positif, salah satunya yaitu munculnya
bimbel online. Salah satu bimbel online, Quipper, telah muncul sejak akhir 2014.
Bimbel online ini sudah cukup banyak digunakan oleh pelajar, terutama pelajar SMA
tingkat akhir. Dengan bimbel online pelajar dapat menjadi lebih mudah untuk belajar,
terutama belajar materi-materi yang akan diujikan di SBMPTN.
Penelitian ini mengkaji sejauh manakah tingkat pemahaman konsep pelajar
terhadap materi SBMPTN. Peneliti melakukan penelitian selama 3 hari, yaitu pada
tanggal 1 November 2018 sampai dengan 3 November 2018. penelitian ini
menggunakan media aplikasi google form untuk memperoleh informasi dari
responden. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan sampel murid
XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta, dapat dipaparkan data sebagai berikut:
1. Jumlah Pengguna Bimbel Online
Untuk mengetahui jumlah pengguna bimbel online dapat dipaparkan melalui
gambar diagram dibawah ini:

39%
Ya
Tidak
61%

Gambar 1.
Diagram Lingkaran Pengguna Bimbel Online

Dari gambar 1 diatas menunjukkan 33 tanggapan murid kelas XII MIPA 6


SMA Negeri 1 Surakarta dapat diketahui bahwa sebanyak 39% responden tidak
menggunakan media pembelajaran bimbel online. Ada 61% pengguna media
pembelajaran bimbel online dengan intensitas penggunaan yang beragam. Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa pengguna bimbel online di kelas XII MIPA 6
SMA Negeri 1 Surakarta lebih banyak daripada yang tidak menggunakan.
2. Intensitas Penggunaan Bimbel Online
Untuk mengetahui Intensitas penggunaan bimbel online dapat dipaparkan
melalui gambar diagram dibawah ini:

5
0%

Setiap hari
35%
< 3 kali

65%
Tidak sama
sekali

Gambar 2.
Diagram Lingkaran Intensitas Penggunaan Bimbel Online dalam Sepekan

Diagram diatas menunjukkan 20 tanggapan murid pengguna bimbel online


kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta. Dapat diketahui bahwa 65%
diantaranya menggunakan bimbel online tersebut setiap hari. Ada 35% dari 20
tanggapan menggunakannya kurang dari 3 kali sepekan. Sementara itu, tidak
ditemukan tanggapan yang menyatakan tidak menggunakan bimbel online sama
sekali dalam sepekan.
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa semua pengguna bimbel online di kelas
XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta pasti menggunakan media tersebut sekurang
kurangnya 1 kali sepekan. Sisanya, menggunakannya setiap hari.
3. Pandangan Pengguna terhadap Bimbel Online dapat Mempermudah
Pemahaman Materi SBMPTN
Untuk mengetahui pandangan pengguna terhadap bimbel online dapat
mempermudah pemahaman materi SBMPTN dapat dipaparkan melalui gambar
diagram dibawah ini:
0%

Ya
Tidak

100%

Gambar 3.
Diagram Lingkaran pandangan pengguna terhadap bimbel online dapat mempermudah
pemahaman materi SBMPTN

6
Dari gambar 3 diatas menunjukkan 20 tanggapan murid pengguna bimbel
online kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta yang menunjukan 100% setuju
bahwa bimbel online mempermudah pemahaman materi-materi SBMPTN.
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa semua pengguna bimbel online kelas
XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta merasa termudahkan dalam memahami
materi-materi yang diujikan di SBMPTN.

E. PENUTUP
Pada era globalisasi ini, teknologi telah berkembang sangat pesat serta
memberikan banyak dampak positif pada semua bidang kehidupan, baik komunikasi,
transportasi, informasi, dan juga pendidikan. Pada bidang pendidikan, telah terjadi
banyak perkembangan teknologi. Salah satu perkembangan pada bidang pendidikan
adalah munculnya media pembelajaran berupa bimbel online yang memberikan
banyak kemudahan bagi para pelajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa bimbel online
yang merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi terbukti meningkatkan
pemahaman konsep materi-materi yang diujikan pada SBMPTN.
Jadi, perkembangan teknologi memberikan banyak manfaat positif pada kehidupan
umat manusia, baik pada bidang pendidikan ataupun bidang lainnya. Oleh karena itu,
dengan adanya perkembangan teknologi di sektor pendidikan berupa bimbel online,
peneliti memberikan saran untuk murid pengguna bimbel online untuk
memaksimalkan penggunaan bimbel online tersebut. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan bimbel online terbukti efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep
materi SBMPTN. Penelitian ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan murid
mengenai cara belajar dengan bantuan media pembelajaran bimbel online, sehingga
mereka dapat belajar lebih efektif dan efisien.

F. DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Erlisa Dwi. Studi Deskriptif Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi
pada SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 4 Surabaya. Pemanfaatan Teknologi
Informasi. 1-14.
Bachri, Bachtiar. 2001. Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada
Penelitian Kualitatif. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Surabaya.
Creswell, J. (2008). Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research. London: Pearson Education Limited

7
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
Eskawati, Siti. 2012. Pengembangan E-book Interaktif pada Materi Sifat Koligatif
Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XII IPA. Jurnal of Chemical Education.
1(2). 46.
Gideon, Samuel. 2018. Peran Media Bimbingan Belajar Online “Ruang Guru” dalam
Pembelajaran IPA Bagi Siswa SMP dan SMA Masa Kini: Sebuah Pengantar.
JDP. 11(2). 167-182.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan).
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar
Priyambodo, Sudi. 2016. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa dengan Metode Pembelajaran Personalized System of Instruction.
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. 5(1). 10-17
Setiani, Amalia. 2014. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak,
Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Semarang: Jurusan
Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

8
Lampiran
1. Pengecekan bagian Pendahuluan

2. Pengecekan bagian Kajian Teori

3. Pengecekan bagian Metode Penelitian

9
4. Pengecekan bagian Pembahasan

5. Pengecekan bagian Penutup

10

Anda mungkin juga menyukai