Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH BIMBEL ONLINE TERHADAP PEMAHAMAN

KONSEP MATERI SBMPTN SISWA KELAS XII SEKOLAH


MENENGAH ATAS

Artikel Jurnal

Disusun untuk memenuhi ujian praktek bahasa indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Ahmed Raihan Summa Nugraha

Kelas : XII MIPA 6

No.Absen : 01

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SURAKARTA

2018

A. PENDAHULUAN
Teknologi saat ini berkembang secara pesat. Hal ini terjadi karena
penggunaan teknologi memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Menurut Roger
(dalam Ananda, 2011: 3) teknologi adalah suatu rancangan untuk alat bantu
tindakan yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat guna
mencapai suatu hal yang diinginkan. Berbagai macam aktivitas memerlukan
teknologi untuk mempermudah kegiatan sehari-hari, salah satunya yaitu pada
bidang pendidikan.

Pada bidang pendidikan, teknologi dapat digunakan untuk mendapatkan


informasi mengenai materi pembelajaran. Menurut Aprianosa (dalam Gideon,
2018: 170) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat
memberikan siswa motivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang
sains sebagai bekal di masa yang akan datang. Dengan adanya teknologi, menggali
informasi dapat dilakukan dengan mudah. Teknologi juga dapat digunakan untuk
mengembangkan kreativitas para siswa dalam mengembangkan materi.

Salah satu dampak positif pada bidang pendidikan yakni adanya


pembelajaran via daring. Bimbingan belajar via daring atau biasa kita sebut bimbel
online adalah salah satu kegiatan pembelajaran via daring. Bimbingan belajar yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan para peserta didik memperoleh berbagai
bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing) yang dapat menunjang
kehidupannya sehari-hari baik sebagai pribadi sendiri maupun sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan (Thahir dan Hidriyanti dalam Gideon, 2018: 170). Hanya dengan
menggunakan media elektronik, seperti smartphone ataupun laptop dan juga
koneksi internet sudah dapat mengakses bimbel online. Jadi, tidak perlu datang ke
tempat bimbel. Selanjutnya, kegunaan dari bimbel online ini sangat banyak, yaitu
memperdalam materi yang kurang dimengerti di sekolah, berlatih mengerjakan soal
setiap materi, bertanya mengenai materi yang masih kurang paham dan untuk
memperdalam pemahaman konsep materi SBMPTN.

Seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri atau biasa disebut


SBMPTN saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi para pelajar, khusunya
kelas XII yang ingin melanjutkan ke bangku perguruan tinggi. Kebijakan yang
selalu berubah-ubah setiap tahun menjadi salah satu penyebabnya. Padahal sebagai
pelajar, mereka hanya perlu belajar untuk memahami setiap materi. Dengan adanya
bimbel online, pelajar dapat lebih mudah memahami setiap materi yang diujikan
dimana saja dan kapan saja karena hanya memerlukan smartphone dan koneksi
internet dan itu merupakan hal yang wajib ada pada saat ini. Jadi, para pelajar tidak
perlu repot-repot untuk berangkat atau pun pulang dari tempat bimbel.
Berdasarkan paparan diatas, penelitian ini hendak mengkaji lebih jauh
seberapa besar pengaruh bimbel online terhadap pemahaman konsep materi
SBMPTN pada siswa kelas 12 SMA. Oleh karena itu, Penelitian ini penting
dilakukan untuk mengetahui sejauh manakah pengaruh bimbel online terhadap
pemahaman konsep materi SBMPTN pada siswa kelas 12 SMA.

B. KAJIAN TEORI

1.Pemahaman Konsep
a) Hakikat Pemahaman Konsep
Dalam KBBI (depdiknas, 2008: 998) Pemahaman adalah proses
perbuatan memahami atau memahamkan. Sedangkan, konsep
menurut Dahar (dalam Priyambodo, 2016: 10) merupakan dasar
untuk berfikir, untuk belajar mengenai aturan sehingga dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Dari paparan teori
diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah
proses memahami setiap dasar untuk bepikir guna
menyelesaikan suatu masalah.
b) Indikator Pencapaian Pemahaman Konsep
Menurut Wardhani (dalam Priyambodo, 2016: 12) indikator
yang menyatakan sesorang sudah memahami konsep adalah: (1)
Menyajikan ulang sebuah konsep; (2) Membedakan sebuah
objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; (3)
Mempresentasikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis; dan (5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat
cukup dari suatu konsep.
c) Pola Memahami Konsep
2.Bimbingan Belajar Online
a) Hakikat Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan kepada
siswa dalam menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi
siswa, sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan (Faizah
dalam Gideon, 2018: 170). Sedangkan menurut Safrudin (dalam
Gideon, 2018: 170) bimbingan belajar adalah suatu bantuan
kepada siswa dalam memecahkan kesulitan dalam belajar baik
di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan pengertian
bimbingan belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
belajar adalah proses pemecahan masalah yang dihadapi siswa
dalam belajar guna mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
b) Fungsi Bimbingan Belajar
Suherman (dalam Gideon, 2018: 171) menyatakan bahwa fungsi
bimbingan belajar adalah: (1) Fungsi pencegahan (preventive
function), yaitu bimbingan belajar berupaya untuk mencegah
kemungkinan timbulnya masalah pada siswa; (2) Fungsi
penyaluran (distributive function) yang berarti menyediakan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minat
sehingga mencapai hasil belajar yang sesuai dengan
kemampuannya; (3) Fungsi penyesuaian (adjustive function)
yaitu membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan; (4) Fungsi perbaikan (remedial function) melalui
pengajaran remedial; dan (5) Fungsi pemeliharaan
(maintenance and development function) dimana hasil belajar
siswa yang dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau
bahkan harus ditingkatkan agar tidak mengalami kesulitan lagi.
c) Bimbingan Belajar Online
Dalam KBBI, online atau dalam jaringan dinyatakan sebagai
“terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan
sebagainya; daring”. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
bimbingan belajar online adalah proses pemecahan masalah
yang dihadapi siswa dalam belajar guna mencapai tujuan belajar
yang diinginkan melalui jaringan internet.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut


Creswell (dalam Wahidmurni, 2017:4) merupakan pendekatan untuk menguji teori
objektif dengan menguji hubungan antar variabel. Sedangkan, menurut Sugiyono
(2003:14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan cara memperoleh data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dengan menggunakan
metode ini peneliti akan membuat gambaran perinci terhadap variabel yang diteliti.
Data penelitian berupa dokumen hasil angket. Data hasil penelitian
selanjutnya akan dideskripsikan secara teliti dan analitis. Teknik yang dilakukan
dalam mengumpulkan data yaitu (1) menyusun kuesioner; (2) membagikan
kuesioner; (3) mengolah data Teknik analisis data menggunakan model analisis
interaktif. Teknik analisis interaktif adalah…. Teknik ini menggabungkan empat
komponen yaitu (1) pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) penyajian data; dan (4)
penarikan simpulan.
D. PEMBAHASAN
Dengan adanya kemajuan teknologi, kegiatan belajar mengajar lebih mudah
dilakukan. Hal ini memberikan banyak dampak positif, salah satunya yaitu
munculnya bimbel online. Bimbel online pun pelajar menjadi lebih mudah untuk
belajar, terutama belajar materi SBMPTN. Dengan adanya bimbel online, para pelajar
dapat lebih mudah untuk mempelajari materi yang akan diujikan…

Penelitian ini mengkaji sejauh manakah tingkat pemahaman konsep pelajar terhadap
materi SBMPTN. Peneliti melakukan penelitian pada tanggal 1 November 2018,
melalui aplikasi google form. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti
dengan sampel murid XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Surakarta, dapat dipaparkan data
sebagai berikut.

1. Jumlah Pengguna Bimbel Online

Untuk mengetahui jumlah pengguna bimbel online dapat dipaparkan melalui data
berikut ini:

Diagram diatas menunjukkan bahwa, dari

Pelecehan verbal merupakan perilaku menyimpang yang sering terjadi di


masyarakat dan sulit untuk dihindari. Hal tersebut dikarenakan sifat dasar manusia

yang susah dalam menahan nafsu. Pelecehan verbal dapat ditujukan kepada
siapapun dan oleh siapapun tanpa pandang bulu, terutama pada kaum remaja wanita.
Saat ini tindakan tersebut sering dilakukan di tempat-tempat umum bahkan di
keramaian. Di era modern ini, kegiatan pelecehan verbal semakin merajalela disertai
dengan kemajuan teknologi. Hal ini dikarenakan pelecehan verbal dapat dilakukan
melalui media-media sosial, seperti aplikasi instagram, line, whatsapp dan aplikasi
chatting lainnya.
Pelecehan verbal yang pada dasarnya merupakan kegiatan yang ditujukan
langsung pada individu dan dapat merendahkan harga diri seseorang adalah kegiatan
yang sangat tidak etis dalam segi kesopanan maupun agama. Peneliti melakukan
penelitian pada 31 Oktober 2018, melalui aplikasi google form. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan peneliti dengan sampel siswa XII Mipa 4 SMA Negeri 1 Surakarta,
dapat dipaparkan data sebagai berikut.
1. Intensitas Siswa dalam Mengalami Pelecehan Verbal
Untuk mengetahui pernah atau tidak responden dan tingkat keseringan dalam
mengalami pelecehan verbal, dapat dipaparkan melalui data berikut ini :
Diagram di atas menunjukkan bahwa, dari 14 responden, 100% atau seluruh
dari responden menyatakan bahwa dirinya pernah mengalami atau menjadi korban
tindakan pelecehan verbal. 1 orang responden mengalami 1 kali dan 3 responden
mengalami pelecehan verbal sebanyak 2 kali yang masuk ke dalam kategori jarang. 5
orang responden mengyatakan pernah mengalami 3 kali dalam menjadi korban
pelecehan verbal yang dikategorikan dalam kategori sedang. Sedangkan 3 orang
responden mengalami 5 kali tindak pelecehan verbal, hal tersebut dapat dikategorikan
sebagai kategori sering.

E. PENUTUP

Penelitian berikut (simpulan)

Saran dan harapan

F. Daftar Pustaka
Creswell, J. W. 1994. Research Design Qualitative and Quantitative
Approaches. Sage Publications. London.
Naisbitt. 2002. High tech high touch. Bandung. Mizan
Penulis. Tahun. Judul. Jurnal pendidikan.
Creswell, J. W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches, 4 Edition. London: Sage
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan).

Anda mungkin juga menyukai