Anda di halaman 1dari 3

ejournal.unsrat.ac.

id

Hubungan Antara Hipertensi Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Yang Berobat Di
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. RD Kandou Manado

Windy G Amisi, Jeini E Nelwan, Febi K Kolibu

KESMAS 7 (4), 2018

PJK adalah penyakit yang di sebabkan adanya plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang
mensuplai oksigen ke otot jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara
hipertensi dengan kejadian PJK, untuk mengetahui besar resiko terjadinya PJK pada penderita hipertensi
di RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
rancangan case control study. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis
data yang digunakan chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok kasus dengan kategori
umur≥ 45tahun 46 (92, 0%), kelompok kontrol kategori umur≥ 45 tahun 46 (92, 0%), jenis kelamin
kelompok kasus laki-laki 43 (86, 0%), kelompok kontrol laki-laki 32 (64%), kelompok kasus tingkat
pendidikan SMA 29 (58, 0%), kelompok kontrol tingkat pendidikan SMA 23 (46, 0%) kelompok kasus
kategori pensiunan 23 (46, 0%), kelompok kontrol kategori tidak bekerja atau IRT 18 (36, 0%), kelompok
kasus yang menderita hipertensi 32 responden (60, 0%), sedangkan pada kelompok kontrol yang
menderita hipertensi sebanyak 20 responden (40, 0%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,028 (p< 0,
05) dan nilai OR= 2,667 (95% CI= 1,188-5,985). Hal ini menunjukan bahwa hipertensi berhubungan
dengan kejadian PJK dimana responden yang menderita hipertensi lebih beresiko 2,667 kali menderita
PJK dari pada yang tidak menderita hipertensi.

Lihat di ejournal.unsrat.ac.id

[PDF] unsrat.ac.id

Dirujuk 3 kali

Artikel terkait

3 versi

ojs.stikes-imelda.ac.id

Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Penderita Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014

Paskah Rina Situmorang

Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda 1 (1), 2018


Hipertensi yang lebih dikenal dengan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan
kematian. Lebih kurang 90% penderita hipertensi tergolong hipertensi essensial atau primer yang belum
diketahui penyebabnya, sedangkan sisanya adalah hipertensi sekunder yang sudah jelas penyebabnya
seperti kelainan pembuluh darah, gangguan kelenjar tiroid, dan lain–lain. Faktor penyebab hipertensi
antara lain faktor keturunan, pola makan, factor merokok, berat badan, dan faktor alkohol yang dianggap
sangat mempengaruhi meningkatnya angka kejadian hipertensi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71
orang, desain penelitian adalah Cross–sectional dengan mengunakan Chi–square Test. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan faktor keturunan dengan p: 0,000, adanya
hubungan dengan pola makan dengan p: 0,001, adanya hubungan dengan faktor merokok dengan p:
0,000, dan adanya hubungan dengan factor alkohol denganp: 0,000, tidak ada hubungan antara aktifitas
fisik p: 0,263 dan tidak ada hubungan dengan berat badan p: 0,644. Kesimpulan hasil penelitian Faktor–
Faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperensi adalah Faktor genetic, Faktor pola makan, Faktor
merokok dan Faktor alcohol. Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan tindakan pencegahan
diharapkan agar pelayanan kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan untuk mencegah hipertensi.

Lihat di ojs.stikes-imelda.ac.id

[PDF] stikes-imelda.ac.id

Dirujuk 23 kali

Artikel terkait

2 versi

repositori.usu.ac.id

Gambaran Epidemiologi Hipertensi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2017

Tiara Pratiwi

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu masalah kesehatan penting di
Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggiyaitu 25,8% pada tahun 2013.Prevalensi hipertensi di
Sumatera Utara yaitu 24,7% dan prevalensi hipertensi di Kota Medan yaitu mencapai 28,1% berdasarkan
data Riskesdas tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologi hipertensi
di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
desain cross sectional. Populasi adalah seluruh masyarakat Kelurahan Terjun dengan besar sampel yaitu
96 orang.Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive sampling. Data yang dikumpulkan
adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan univariat, analisis bivariat dan
analisis multivariat. Hasil penelitian didapatkan proporsi hipertensi yaitu 50%, proporsi responden
tertinggi pada kelompok umur 46-52 tahun (20,8%), jenis kelamin perempuan (67,7%), pendidikan SD
(33,3%), pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (45,8%), tidak ada riwayat hipertensi (52,1%), sering
konsumsi makanan asin (68,8%), sering konsumsi makanan berlemak (63,5%), bukan perokok (76,0%),
dan aktivitas fisik sedang (44,8%).Hasil analisis bivariat terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan
signifikan dengan hipertensi yaitu umur (p=0,025; RP=1,599), riwayat hipertensi (p=0,001; RP=1,982),
konsumsi makanan asin (p=0,008; RP=1,970), dan konsumsi makanan berlemak (p=0,006; RP=1,930).
Hasil analisis multivariatmenunjukkanbahwavariabel yang paling
dominanberhubungandenganhipertensiyaitukonsumsi makanan berlemak (Exp{B}=21,227). Kepada
pihak Puskesmas dan Kelurahan Terjun diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan penyuluhan
tentang hipertensi kepada masyarakat. Kapada masyarakat sebaiknya dapat meningkatkan pola hidup
sehat seperti mengatur pola makan, menghindari kebiasaan merokok dan meningkatkan aktivitas fisik
serta memulai untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur dan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai