Anda di halaman 1dari 46

Lampiran I : Surat Keputusan Direktur

RSUD dr. M. Soewandhie


Nomor : 188.4/ /436.7.8/2014
Tanggal :

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat,


di Bidang kesehatan adalah rawan terhadap kejadian gangguan
kesehatan, terjadinya kecelakaan waktu bekerja, gangguan dari
lingkungan dan terjadinya bermacam-macam bencana karena api,
listrik, gas, air, ledakan, kimia maupun rusaknya bangunan.

Hal ini mudah terjadi karena rumah sakit mempunyai sarana


dan prasarana yang bila tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan gangguan lingkungan maupun bencana terhadap orang-
orang yang ada di dalam maupun sekitarnya. Demikian pula sistem
dan fungsi rumah sakit serta produk dan limbahnya bila tidak ditangani
dengan baik dapat berakibat buruk bagi manusia yang ada di
sekitarnya.

Penghuni rumah sakit, selain manusia (penderita, keluarganya,


petugas medis dan non medis serta tamu juga terdapat hewan seperti
kucing, tikus, kecoak, lalat dan nyamuk dapat juga berupa hewan
bakteri, virus yang berasal dari penderita.

Interaksi antar bangunan, penghuni, sarana prasarana, fungsi,


sistem dan limbanhnya mempunyai potensi terjadinya bahaya dari segi
biologi, kimia, fisika (panas, radiasi, suara), ergometri dan psikososial.
Pada akhirnya akan mengurangi produktivitas, kinerja dan efektifitas

1
pelayanan akibat penurunan mutu sumberdaya manusia beserta
alatnya.

Oleh karena itu perlu selalu diupayakan sejak dari perencanaan


sampai pelaksanaan pelayanan ini agar selalu dicegah dan ditekan
potensi risiko terjadinya bahaya sehingga dampaknya tidak terlalu
merugikan bagi semua pihak.

B. Tujuan dan Manfaat Pelayanan K3RS

1. Tujuan

Terciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat,


nyaman dan sesuai dengan standar kesehatan kerja

2. Manfaat
a. Bagi Rumah sakit

1) Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard


akreditasi RS
2) Meningkatkan Citra RS
b. Bagi Karyawan RS
1) Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
2) Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3) Menciptakan kenyamanan dalam bekerja
c.Bagi pasien dan pengunjung
1) Mutu layanan yang baik
2) Kepuasan pasien dan pengunjung
3) Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie mencakup
kegiatan-kegiatan dibidang :
1. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah
radioaktif.

2
2. Pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan
keselamatan bangunan.
3. Pengamanan sanitasi sarana kesehatan kerja dan pencegahan
penyakit akibat kerja.
4. Pengembangan manajemen tanggap darurat
5. Pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat
kerja.
6. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan
kegiatan K3RS
7. Bidang satuan tugas fungsional.

D. Batasan Operasional
1. Pengertian K3 menurut WHO / ILO (1995)
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-
tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya
dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan
serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya, secara
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja atau buruh dengan
cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.

3
Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

2. Upaya K3 di RS
Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode
kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini
meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan
resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
a. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat
kerja dalam waktu tertentu.
b. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja
baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan
pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi
lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
c. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang
meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial
yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya.

3. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial yang mungkin terjadi di RS dan dapat
menyebabkan kecelakaan, diantaranya adalah mikrobiologik,
desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan
risiko hukum atau keamanan, yang dapat mengakibatkan penyakit

4
dan kecelakaan akibat kerja. Hal tersebut disebabkan oleh faktor
biologi (virus, bakteri, jamur dan hewan pengerat), faktor kimia
(antiseptik, gas anestesi dan bahan desinfektan), faktor ergonomi
(tata cara kerja yang salah), faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik,
getaran dan radiasi), faktor psikososial (hubungan antar
karyawan/atasan)

Bahaya potensial lainnya yang dapat menyebabkan Penyakit


Akibat Kerja (PAK) yang terjadi di RS, umumnya berkaitan dengan
faktor biologi (kuman pathogen yang berasal dari pasien), faktor
kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati), faktor ergonomi (tata
cara duduk, tata cara mengangkat pasien), faktor fisik dalam dosis
kecil yang terus menerus (suhu udara panas, listrik tegangan tinggi,
dan radiasi), faktor psikologis (hubungan kerja antar karyawan atau
atasan serta tata cara kerja di kamar bedah, dibagian penerimaan
pasien, di unit gawat darurat dan ruang perawatan).

4. Respon Kegawatdaruratan di RS
Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat
menimbulkan keracunan, kematian, luka serius bagi pekerja,
pengunjung ataupun masyarakat, sehingga dapat mengganggu
operasional yang berakibat kegiatan usaha berhenti sebagian atau
seluruhnya. Hal lain akibat dari kegawatdaruratan adalah kerusakan
fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra, sehingga
muntal mempunyai sistem tanggap darurat sebagai bagian dari
Manajemen K3RS

E. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam implementasi K3RS di RSUD dr.
Mohamad Soewandhie adalah sebagai berikut :

5
DASAR HUKUM TENTANG

A. Undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
4. UU No. 44 tahun 2009 Rumah sakit
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI Persyaratan Kesehatan Konstruksi
No.11 Tahun 1975 ruang di RS, Persyaratan &
Petunjuk Teknis tata cara
penyehatan lingkungan RS
2. Peraturan Pemerintah RI Keselamatan kerja terhadap radiasi
No.12 Tahun 1975
3. Peraturan Pemerintah RI Ijin pemakaian zat radioaktif dan
No.13 Tahun 1975 atau sumber radiasi lainnya.
4. Peraturan Pemerintah No. Penerapan Sistem Manajemen
50 Tahun 2012 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
C. Menakertran
1. Permenaker RI No. Per Syarat-syarat K3 dalam pemakaian
05/Men/1978 lift listrik untuk pengangkutan orang
& barang
2. Permenaker RI No. Per Keselamatan dan kesehatan kerja
01/Men/1980 pada konstruksi bangunan
3. Permenaker RI No. Per Pemeriksaan kesehatan tenaga
02/Men/1980 kerja dalam penyelenggraan
keselamatan kerja
4. Permenaker RI No. Per Syarat-syarat pemasangan dan
04/Men 1980 pemeliharaan alat pemadam api
ringan
5. Permenaker RI No. Per Kewajiban melapor penyakit akibat

6
DASAR HUKUM TENTANG

02/Men/1983 kerja

6. Permenaker RI No. Per Instalasi kebakaran Automatik


02/Men/1983
7. Permenaker RI No. Per Pelayanan Kesehatan tenaga kerja
03/Men/!983
8. Permenaker RI No. Per Pengawasan Instalasi Penyalur
02/Men/1989 Petir
9. Permenaker RI No. Per Sistim Manajemen keselamatan
05/Men/1996 dan kesehatan kerja (SMK3)
10.Permenaker RI No. 18 Tahun Alat Pelindung Diri
2010
11. Permenaker RI No.13 Tahun Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
2011 dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
12. Kepmenaker RI No. 186 Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tahun 1999 Tempat Kerja
C. Menteri Kesehatan
1. SK Menkes RI Komite K3
No.852 /Menkes/SK/X/1993
2. Per Menkes RI Persyaratan Kesehatan Lingkungan
No.1204/ Rumah Sakit
Menkes/Per/XI/2004
3. Kep. Menkes RI Pedoman Keamanan
No.1244 Laboratorium~Mikrobiologi dan
/Menkes/SK/XII/1994 Biomedis
4. Kep.Menkes RI Standard Kesehatan dan
No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Keselamatan Kerja Di Rumah sakit
5. Direktorat Bina Kesehatan Pedoman Manajemen Kesehatan
Kerja Kementrian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di

7
DASAR HUKUM TENTANG

RI Tahun 2012 Rumah sakit


6. Per Menkes RI Pengamanan bahan berbahaya
No.472/ Menkes/Per/V/1996 bagi kesehatan
D. Keputusan Dirjen
1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP Persyaratan Kesehatan lingkungan
No.HK 00.06.64.44 ruang & bangunan serta fasilitas
sanitasi RS
2.Keputusan Dirjen Batan Pengangkutan Zat Radioaktif
No.03/160/DI/1989 Ketentuan Keselamatan kerja
terhadap radiasi.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

8
A. Organisasi K3RS
Organisasi K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie di tetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direktur No. 188.4/17491/436.7.8/2014
tentang Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya. Organisasi ini dibentuk
sebagai upaya di dalam pengendalian dan pencegahan terjadinya
insiden di lingkungan rumah sakit. Struktur organisasi Komite K3RS
mengacu kepada struktur organisasi rumah sakit yang dilengkapi
dengan staf yang memenuhi syarat kualitas, jabatan dan uraian tugas.
Organisasi ini bertanggung jawab kepada Direktur dan terintegrasi
dalam komite yang ada di rumah sakit
Susunan Komite K3RS terdiri dari :

1. Ketua Komite K3
a. Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas
pencapaiannya
b. Membuat rencana kerja keselamatan.
c. Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak
ketiga memahami kebijakan terkait keselamatan
d. Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan
dan memastikan penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme
pengendaliannya
e. Memastikan implementasi dari pengendalian aspek
keselamatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
f. Mampu memberikan contoh tindakan dan memberikan briefing
terkait keselamatan.

2. Sub. Komite Manajemen Risiko dan Kesehatan Kerja

9
a. Memberikan bimbingan dan pengawasan terkait
keselamatan.
b. Mendistribusikan tugas kepada satuan kerja terkait dalam hal
keselamatan
c. Membuat evaluasi kinerja Bagian dan satuan kerja terkait
keselamatan.
d. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait
keselamatan.
e. Mengidentifikasi potensial bahaya
f. Mampu memberikan briefing atau training terkait
keselamatan di seluruh area rumah sakit
g. Mampu melakukan investigasi insiden

3. Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/ Unit Kerja Terkait


a. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait
keselamatan.
b. Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam
kondisi aman .
c. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya
disatuan kerja terkait keselamatan.
d. Mampu memberikan briefing atau training terkait dengan
keselamatan di satuan kerjanya

4. Semua Pegawai
a. Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan seperti
menyusun manajemen risiko terkait dengan pekerjaan yang
dilakukan
b. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait
keselamatan.
c. Menjaga sarana, lingkungan dan aktifitas kerja yang aman
dan selamat serta menjaga kebersihan lingkungan

10
d. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di
area kerja dan area lain yang ditemuinya.

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan kepengurusan K3RS RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Surabaya meliputi :
1. Senior manajemen
2. Ketua (tenaga kesehatan atau medis senior yang memahami
permasalahan terkait dengan K3RS)
3. Wakil Medis (Dokter)
4. Wakil dari keperawatan
5. Wakil Farmasi
6. Wakil Sanitasi
7. Wakil IPS
Susunan pengurus dan anggota K3RS RSUD dr. Mohamad
Soewandhie terlampir.

C. Tugas dan Fungsi Komite K3RS


Tugas dan fungsi Komite K3RS RSUD dr. Mohamad
Soewandhie Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Tugas pokok
a. Melakukan koordinasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS) di RSUD dr. Mohamad Soewandhie
b. Menyusun Kebijakan, Pedoman, Panduan dan Standar Prosedur
Operasional K3RS di RSUD dr. Mohamad Soewandhie
c. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait Kebijakan,
Pedoman, Panduan dan Standar Prosedur Operasional K3RS di
RSUD dr. Mohamad Soewandhie
d. Melaporkan pelaksanaan hasil monitoring dan evaluasi tiap
kejadian, baik secara berkala tiap bulan maupun tahunan
kepada Direktur;

2. Fungsi

11
a. Pengolahan data dan informasi yang berhubungan dengan
K3RS
b. Membantu direktur dalam upaya manajemen K3, promosi K3,
pelatihan dan penelitian K3 di RS
c. Pengawasan pelaksanaan program kerja K3RS
d. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan
korektif
e. Koordinasi dengan unit lain yang menjadi anggota K3RS
f. Investigator dalam kejadian PAK dan KAK

BAB III

12
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Berdasarkan letak geografis Rumah Sakit Umum Daerah


RSUD d dr. Mohamad Soewandhie Surabaya berada pada lahan
seluas ± 6.804 m2. Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie
Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 3 Tahun
2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya telah
sesuai dengan RT/RW yang ada yaitu sebagai tempat untuk fasilitas
umum.
Peta lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya seperti
disajikan pada gambar 1 di bawah ini:

Gambar 2 Peta Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya

Gambar 3 Denah Ruangan di RSUD dr. Mohamad Soewandhie


Surabaya

3.2 Standar Fasilitas


Standar fasilitas yang terkait dengan K3RS di RSUD dr.M.Soewandhie
Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Standar penggunaan APD
Standar penggunaan APD di masing-masing unit kerja sebagai
berikut:

13
14
No Jenis Alat Pelindung Diri (APD)

15
Sepatu tertutup
Sarung tangan

Apron plastik

Leather Hand
Safety shoes
Tutup kepala

Gaun lengan

Safety glass

Sepatu boot
Tutup wajah

Face shiled
Apron kulit
Apron Pb

Film bed
panjang
(gorgle)

Ear Muf
Masker

Gloves

Helmet
(bool)
Unit
pelayanan

Medis &
A. Paramedis
Kamar Operasi √ √ √ √ √ √ √
Kamar Bersalin √ √ √ √ √ √ √
Rawat Inap,
Rawat Intensif,
Rawat Gigi,
√ √ √ √ √ √
Rawat Darurat,
Rawat Jalan,
Hemodialisa,Lab.

Radiologi √ √ √ √

CSSD – Laundry √ √ √ √

B. Penunjang

IPS √ √ √ √ √
Sanitasi √ √ √ √ √ √ √ √ √
Farmasi √ √ √ √

B. Standard Pengamanan dari Kebakaran


RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya telah memiliki
fasilitas untuk pengamanan dari bahaya kebakaran dengan
melengkapi hydran dan APAR. Lokasi Hydran dan APAR di RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Surabaya sebagai berikut :

16
Lokasi dan Jumlah Hydran
di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya

No. Lokasi JUMLAH

Lokasi dan Jumlah APAR


di RSUD dr.M.Soewandhie Surabaya

Kapasitas (kg)
No. Wilayah Ruangan Jumlah Exp
3 4 5 7

Lokasi dan Jumlah Smoke Detektor, Springkel, Fire Alarm


Di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya

Smoke
No. Lokasi Springkel Fire Alarm Keterangan
Detektor

17
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Logistik K3

Logistik yang dimiliki RSUD dr. Mohamad Soewandhie


Surabaya terkait dengan upaya peningkatan kinerja K3RS untuk
mencegah terjadinya kebakaran yaitu :
1. Hydran
Hydran yang dimiliki oleh dr. Mohamad Soewandhie sebayak …
titik dalam kondisi …………………
2. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki oleh RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Surabaya sebayak … buah
3. Smoke Detektor
Smoke detektor yang dimiliki RSUD dr. Mohamad Soewandhie
Sebanyak … buah
4. Springkel
Springkel yang dimiliki RSUD dr. Mohamad Soewandhie sebanyak
…… buah
5. Fire Alarm
Fire alarm yang dimiliki RSUD dr. Mohamad Soewandhie
sebanyak …. Buah

Upaya penyediaan peralatan keselamatan kerja di RSUD dr.


Mohamad Soewandhie yang dilakukan dalam rangka mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan penggunaan alat pelindung
diri, dengan jenis APD sebagai berikut :
1. Sarung tangan (hand gloves)
2. Masker
3. Google
4. Aprron
5. Earmuff

18
6. Safety shoes
7. Helmet
8. Face shiled

B. Keselamatan Kerja

Untuk memudahkan penyelenggaraan K3RS di RSUD dr.


Mohamad Soewandhie, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam
penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
yaitu sebagai berikut :

Gambar 1. Sistem Manajemen K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie

1. Tahap Persiapan
a. Penetapan komitmen
Komitmen dimulai dari direktur. Pernyataan komitmen di susun
dalam bentuk dokumen tertulis yang dinyatakan dalam tindakan
nyata, agar dapat diketahui, dipelajari, di hayati dan
dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas rumah sakit.
b. Penetapan SK organisasi K3RS
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS
d. Penetapan sumberdaya

19
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penyuluhan K3 untuk petugas rumah sakit
b. Pelatihan K3RS yang disesuaikan dengan kebutuhan individu
dan kelompok di dalam organisasi rumah sakit. Fungsinya
memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku
sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai
produk akhir dari pelatihan
c. Melaksanakan program K3RS sesuai dengan peraturan yang
berlaku diantaranya :
- Pemeriksaan kesehatan petugas (berkala dan khusus)
- Penyediaan APD
- Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
- Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi
kesehatannya
- Pengobatan pekerja yang menderita sakit
- Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur,
melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada
- Melaksanakan biological monitoring

3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi K3RS di Rumah Sakit dr.
Mohamad Soewandhie merupakan salah satu fungsi manajemen
K3 untuk menilai proses kegiatan K3RS di RSUD dr. Mohamad
Soewandhie, serta menilai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
dalam mencapai tujuan yang diterapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi :
a. Pencatatan dan pelaporan K3 yang terintegrasi ke dalam sistem
pelaporan rumah sakit
b. Inspeksi dan pengujian

20
Inspeksi K3RS merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan
K3RS secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di
lingkungan rumah sakit dilakukan secara berkala, sehingga
kejadian penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja
(KAK) dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain yang
dilakukan yaitu pengujian baik terhadap lingkungan maupun
pemeriksaan terhadap pekerja yang beresiko.
c. Pelaksanaan Audit K3RS
Audit K3RS meluputi falsafah dan tujuan, administrasi dan
pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan,
kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan program
pendidikan, evaluasi dan pengendalian
Tujuan audit K3RS yaitu :
- Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan
keselamatan
- Memastikan dan menilai pelaksanaan pengelolaan K3RS
sesuai ketentuan
- Menentukan langkah pengendalian bahaya potensial
serta pengembangan mutu.
d. Perbaikan dan pencegahan hasil temuan audit diidentifikasi dan
dinilai resikonya untuk direkomendasikan kepada manajemen
e. Secara berkesinambungan manajemen melakukan tinjauan
ulang dan peningkatan perencanaan untuk menjamin kesesuaian
serta efektifitas pencapaian kebijakan dan tujuan K3

21
BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan pedoman K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie


adalah seluruh jajaran di lingkungan kerja rumah sakit. Penanggung jawab
di tingkat unit kerja adalah Kepala Instalasi dan Kepala Bagian yang
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan dan selanjutnya
kepada Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie. Komite K3RS RSUD
dr. Mohamad Soewandhie membuat perencanaan, koordinasi
pelaksanaan, membantu pengawasan, melaksanakan evaluasi dan
memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut program berikutnya.

22
Lampiran 1

Lampiran I : Keputusan Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya


Nomor :188.4/104/301/2013
Tanggal : 03 Januari 2013

STRUKTUR ORGANISASI K3RS


RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA
Penasehat
Penasehat
Direktur
Direktur
2. Para Wadir
2. Para Wadir

Ketua K3RS Komite Lain


Ketua K3RS Komite Lain
(Arief Sofjan,S.KM.,M.Kes.)
(Arief Sofjan,S.KM.,M.Kes.)

Wakil Ketua K3RS


Wakil Ketua K3RS
(dr. Arif Setyawan)
(dr. Arif Setyawan)
Sekretaris K3RS
Sekretaris K3RS
Sek 1. Prihatin,A.Md.KL
Sek 1. Prihatin,A.Md.KL
Sek 2. Suhariono, ST
Sek 2. Suhariono, ST

Koord Koord Koord Pengamanan Koord Pengamanan Koord Kesiagaan Koord Penjaminan
Manj. Koord
Risiko Pengamanan Koord
Bangunan Koord
Koord
Bahan & Pengamanan
Pengamanan
Limbah B3 KoordAlat
Pengamanan
Medik Koord Kesiagaan
Bencana Sanitasi
Manj. Risiko
&Kesehatan Kerja Pengamanan Bangunan
& Utilitas Bahan
Bahan
(Siti &&Limbah
Limbah B3
Zumroh,S.Si.) Alat Medik
(Dwi Bencana
(Zuhud Pribadi, (Jazalah
&Kesehatan
(dr. Kerja
Eko Aprianto) (Dra.Yetty&Ismindarwati)
Utilitas (Siti Zumroh,S.Si.)
B3 (Dwi
Kurniawati,Amd.Tek.) (Zuhud Pribadi,
A.Md.Kep.) Rahmah,SKM.,M.
(dr. Eko Aprianto) (Dra.Yetty Ismindarwati) (Siti Zumroh,S.Si.) Kurniawati,Amd.Tek.) A.Md.Kep.) Kes)
Koord Penjamin
Sanitasi Lingkungan
Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : (Abdul Chodir, SKM)
Anggota :
Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota :
dr. Slamet Santoso, Syaifurrahman Erick D. Ananta, Syafiril Dwi Arifudin
dr. Slamet Santoso, Syaifurrahman - Endar Pratiwi, Erick D. Ananta, Syafiril Dwi
M.Kes M. Annas Hidayat A.Md.Tek N.F., Saleh,
M.Kes M. Annas Hidayat S.Si A.Md.Tek N.F., Anggota :
Wiwik S.L, A.Md.Kep Hartono Syaiful Huda, A.Md.Kep
Wiwik S.L, A.Md.Kep Hartono - Tunggal Syaiful Huda, Veronica IdaA.MD.KL.
Afif Yulianto, A.Md.Tek A.Md.Kep
Afif Yulianto, Yusanto, A.Md.Tek Jogja Kusumaningrum, ST
A.Md.Kep Fitria Putri Jogja
A.Md.Kep A.Md.KL. Fitria Putri
Rahayu,
- Zainita Rahayu,
A.Md.Tek
Mardini, A.Md.Tek
S.Farm.,Apt

Tim Add Hoc


Tim Add Hoc
Instalasi/Unit Kerja
Instalasi/Unit Kerja
dr. Billy Daniel M., Sp.B (IGD)
dr.dr.Elly
Billy Daniel
Veny M., Sp.B
S., Sp.RM (IGD)
(IRJA)
dr. Elly Veny S., Sp.RM (IRJA)
dr. Dwi Lily Lukas, Sp.PK (Inst. Patologi Klinik)
dr.dr.Dias
DwiRatnani,
Lily Lukas,
Sp.RSp.PK (Inst. Patologi Klinik)
(Inst. Radiologi)
dr. Dias Ratnani, Sp.R (Inst. Radiologi)

23
URAIAN TUGAS KOMITE KESELAMATAN DAN KERJA KERJA
(K3RS) RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA

NO. KEDUDIKAN URAIAN TUGAS


1. Ketua 1. Mengawasi kegiatan administrasi,
koordinasi, penyusunan, pelaksanaan,
prosedur dan peraturan, pengembangan
staf, program diklat dan evaluasi dari
kebijakan yang berkaitan dengan semua
aspek K3RS.
2. Melakukan kegiatan pengawasan dan
pengendalian penggunaan sarana,
prasarana dan peralatan K3RS.
3. Memonitor atas perencanaan dan proses
berlangsungnya semua program dan
kegiatan K3RS.
4. Memimpin semua rapat Tim K3 atau
menunjuk anggota untuk memimpin rapat.
5. Menjaga dan memantau berfungsinya
manajemen K3RS.
2. Wakil Ketua 1.Membantu ketua melaksanakan kegiatan
pengawasan dan pengendalian
penggunaan sarana dan prasarana dan
peralatan K3RS.
2.Membantu ketua memonitor atas
perencanaan dan proses berlangsungnya
semua program dan kegiatan K3RS.
3.Menggantikan tugas ketua saat
berhalangan dalam memimpin semua
rapat Tim K3 atau menunjuk anggota
untuk memimpin rapat.
4.Membantu ketua tim menjaga dan
memantau berfungsinya manajemen
K3RS.

24
NO. KEDUDIKAN URAIAN TUGAS
3. Sekretaris I 1.Mengelola tata administrasi dan urusan
rumah tangga Tim K3RS.
2.Mencatat data dan permasalahan yang
berhubungan dengan Tim K3RS.
3.Membuat undangan dan notulen rapat
koordinasi Tim K3RS.
4. Sekretaris II 1.Membantu Sekretaris I dalam mengelola
tata administrasi dan urusan rumah
tangga Tim K3RS.
2.Membantu Sekretaris I dalam mencatat
data dan permasalahan yang
berhubungan dengan Tim K3RS.
3.Membantu Sekretaris I dalam membuat
undangan dan notulen rapat koordinasi
Tim K3RS.
5. Manajemen 1. Mengkoordinir identifikasi sumber bahaya
Risiko dan
di tempat kerja.
Kesehatan Kerja
2. Mengkoordinir penilaian dan evaluasi
sumber bahaya di lokasi kerja.
3. Monitoring pelaksanaan manajemen
risiko di lokasi tempat kerja.
4. Merekomendasikan upaya pengendalian
risiko di tempat kerja.
5. Mengkoordinir pemeriksaan kesehatan
awal dan berkala karyawan.
6. Identifikasi dan penilaian kesehatan kerja
di lokasi kerja.
7. Mengembangkan panduan dan SPO
terkait dengan manajemen risiko rumah
sakit.
6. Pengamanan 1. Mengkoordinir keamanan fasilitas
Bangunan dan
bangunan (hydrant dan APAR) dengan
Utilitas
pihak terkait.
2. Melakukan evaluasi keamanan fasilitas
bangunan rumah sakit.

25
NO. KEDUDIKAN URAIAN TUGAS
3. Mengembangkan panduan dan SPO
terkait dengan pengamanan bangunan
dan utilitas.
7. Pengamanan 1. Identifikasi bahan berbahaya dan
Bahan dan
beracun (B3).
Limbah
2. Mengkoordinir MSDS di unit kerja yang
Berbahaya (B3)
menggunakan bahan kimia.
3. Mengkoordinir pemasangan simbol B3 di
tempat kerja.
4. Mengkoordinir dengan pihak terkait
sehubungan dengan pemakaian bahan
B3 di rumah sakit.
5. Mengembangkan panduan dan SPO
terkait dengan pengamanan bahan dan
limbah berbahaya (B3).
8. Pengamanan 1. Mengkoordinasikan dengan pihak terkait
Alat Medik
yaitu IPS dalam pengamanan peralatan
medik yang ada di rumah sakit.
2. Mengkoordinir dengan pihak terkait (IPS)
dalam hal perizinan alat yang
berhubungan dengan K3 seperti Instalasi
petir, instalasi listrik, genset, instalasi
hydrant, lift dll.
3. Mengembangkan panduan dan SPO
terkait dengan pengamanan alat medik.
9. Kesiagaan 1. Mengkoordinir terkait dengan pelatihan
Bencana,
kesiagaan bencana, kebakaran dan
Kebakaran dan
Keamanan keamanan.
2. Mengkoordinir pemeriksaan yang terkait
dengan
fasilitas pemadam kebakaran (APAR,
Smoke detector dan hydrant).
3. Mengkoordinir identifikasi bencana,

26
NO. KEDUDIKAN URAIAN TUGAS
kebakaran dan keamanan rumah sakit.
4. Mengembangkan panduan dan SPO
terkait dengan kesiagaan bencana,
kebakaran dan keamanan.
10. Penjaminan 1. Mengkoordinir terkait dengan fasilitas
Sanitasi
sanitasi yang ada di rumah sakit.
2. Bekerjasama dengan pihak sanitasi
terkait dengan perizinan IPLC dan
insinerator beserta TPS.
3. Mengkoordir dengan pihak sanitasi terkait
dengan pengembangan SPO yang terakit
dengan pekerjaan sanitasi.

POLA KETENAGAAN KOMITE K3RS

Pola ketenagaan Komite K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie


Surabaya terdiri dari tenaga yang menjadi Ketua, wakil ketua,
sekretaris, koordinator dan Anggota Komite K3RS serta Tim Add Hoc
yang berasal dari instalasi/ruangan/perkantoran yang melaksanakan
fungsi Satuan Tugas K3RS.

Pola ketenagaan Komite K3RS RSUD dr. Mohamad Soewandhie,


yaitu:

27
a. Ketua Komite K3RS : 1) Pendidikan Minimal S2 dan memiliki
sertifikat pelatihan K3;
2) Memiliki ketrampilan, ketelitian dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
3) Mampu berkoordinasi.
b. Wakil Ketua Komite K3RS : 1) Pendidikan minimal S1 dan memiliki
sertifikat pelatihan K3;
2) Memiliki ketrampilan, ketelitian dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
3) Mampu berkoordinasi.
c. Sekretaris Komite K3RS : 1) Pendidikan minimal D3 dan memiliki
sertifikat pelatihan K3;
2) Memiliki ketrampilan, ketelitian dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
3) Mampu berkoordinasi dengan masing-
masing koordinator K3RS.
d. Koordinator Kewaspadaan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
Bencana sertifikat pelatihan K3.
e. Koordinator Pengamanan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
Alat Medik sertifikat pelatihan K3
g. Koordinator kesehatan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
kerja sertifikat pelatihan K3
h. Koordinator pengamanan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
bangunan dan fasilitas sertifikat pelatihan K3
Koordinator penjaminan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
sanitasi lingkungan sertifikat pelatihan K3.
Koordinator pengamanan : Pendidikan minimal D3 dan memiliki
bahan dan limbah B3 sertifikat pelatihan K3

28
LAMPIRAN : RAMBU-RAMBU K3

29
30
35 cm

31
40 cm

7 cm

32
KODE KONDISI DARURAT
RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA

33
STANDAR RAMBU K3 LISTRIK DAN INSTALASI LISTRIK

34
STANDARD PENEMPATAN BOTOL OXYGEN

35
SIMBOL-SIMBOL B3

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata


Cara pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya & Beracun

36
37
38
39
SIMBOL LIMBAH B3 (Standard Kep Bapedal No. 5 Tahun 1995)

40
41
42
STIKER RAMBU KESELAMATAN KERJA
RAMBU PERINGATAN (KUNING)

1. Peralatan dengan 2. Awas terjerat 3. Daerah


sinar laser. putaran. pancaran radio.

4. Awas tegangan tinggi. 5. Hati-hati mata 6. Keluar masuk


gergaji. kendaraan.

7. Bahan mudah 8. Awas mudah 9. Hati-hati


terbakar. meledak. peralatan pres.

10. Awas lantai licin. 11. Hati-hati bahaya 12. Area operasi
biologic. truk dan forklift.

13. Awas zat asam. 14. Permukaan lantai 15. Awas radiasi.
tidak rata.

16. Zat kimia berbahaya. 17. Awas benda jatuh

43
RAMBU PETUNJUK KESELAMATAN (BIRU)

18. Gunakan sabuk 19. Jagalah 20. Gunakan


keselamatan. kebersihan. helm pengaman.

21. Gunakan masker. 22. Harus selalu 23. Gunakan


terkunci. sepatu
pengaman.

24. Gunakan 25. Gunakan pakaian 26. Gunakan


pelindung wajah. kerja. tutup gergaji.

27. Gunakan 28. Gunakan 29. Gunakan


kacamata pelindung telinga. sarung tangan.
pengaman.

30. Gunakan jaket


keselamatan.

44
RAMBU INFORMASI (HIJAU)

31. PPPK. 32. Informasi. 33. Lift.

34. Telepon. 35. Perpustakaan. 36. Arah kekiri.

37. Arah kekanan. 38. Shower. 39. Pria.

40. Wanita. 41. Area merokok.

45
RAMBU INFORMASI PEMADAM API (MERAH)

41. Tabung PMK. 42. Hydrant. 43. Pintu bahaya.

44. Alat pemadam api.

RAMBU LARANGAN (MERAH)

45. Dilarang merokok. 46. Dilarang masuk. 47. Alas kaki


harap dilepas.

48. Dilarang 49. Matikan 50. Dilarang


memotret. handphone makan dan minum

51. Dilarang memakai


perhiasan.

46

Anda mungkin juga menyukai