Oleh :
Wahyuni, S.Kep
Mardhiah, S.Kep
Nurul Huda, S.Kep
Amir Hamzah, S.Kep
Helda Mulyati, S.Kep
Akhmad Fahmi, S.Kep
Kiky Kemala O.F.S, S.Kep
Widya Chandrawati, S.Kep
Yeni Wahyuni, S.Kep
Fandi Ahmad, S.Kep
Even Riadi, S.Kep
Rizka Aulia, S.Kep
Suhartini, S.Kep
Sarfiah, S.Kep
Alfiat, S.Kep
1
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal TAK di Ruang Yakut RSUD Dr. Moch. Ansyari Saleh Banjarmasin, Tanggal 7
Agustus 2012
KELOMPOK VII
Disahkan Oleh:
PERILAKU KEKERASAN
A. DESKRIPSI
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan adanya orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhan manusia untuki melakukan interaksi dengan
sesama manusia. Interaksi ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang
sesuai dengan apa yang diharapkan individu. Sehingga mungkin terjadi suatu
gangguan terhadap kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain.
Salah satu contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan berhubungan
sosial) klien menarik diri, curiga. Alasan untuk memilih menarik diri, curiga dalam
terapi aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri yang ditemui diruangan
dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi dimana klien perlu belajar
untuk berinteraksi.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memilih hubungan satu dengan yang lain
(Stuart dan Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan dan ketidaksamaan, kesuykaan dan menarik (Yalom,
1995 dalam Stuart dan Laria, 2001).
Terapi kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita
bersama sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh
terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.
Ekspresi marah yang segera karena suatu sebab adalah wajar dan hal ini kadang
menyulitkan karena secara kultural ekspresi marah yang tidakl diperbolehkan. Oleh
karena itu, marah sering diekspresikan secara tidak langsung.
Menurut DEPKES RI, asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan penyakit
jiwa, jilid 3 edisi 1, hal. 52 tahun 1996: “marah adalah pengalaman emosi yang kuat
dari individu dimana hasil atau tujuan yang bharus dicapai ter4hambat”.
Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan
mengganggu hubungan interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan
tidak konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu
mengetahui tentang respon kemarahan seseorang dan fungsi posistif marah.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas kelompok (TAK)
klien dengan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang
mampu mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan sehingga saat TAK klien dapat
bekerja sama dan tidak mengganggu anggota lainnya
B. PENGERTIAN TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok
penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin,
diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah terlatih.
C. TUJUAN
Tujuan umum TAK Stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya. Tujuan
khususnya terutama untuk perilaku kekerasan adalah:
1. Klien dapat menyebutkan penyebab perilaku kekerasan
D. PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi: waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas
perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
2. Uraian tugas perawat
a. Leader dan co-leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk
menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok
mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan
kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara
dinamis.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar
dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok.
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas
terapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak
dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).
3. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan.
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilakukan.
d. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
e. Membuat kontrak dengan klien.
f. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
E. KEGIATAN
1. Persiapan
a. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam posisi setengah lingkaran atau
berbentuk huruf U
2) Ruangan nyaman dan tenang
b. Alat
1) LCD
2) Laptop
3) Buku catatan/kertas dan polpen
4) Karton
5) Pita
6) Spidol
7) Jadwal kegiatan
8) MP3
c. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama panggilan dan hobby seluruh anggota terapis
3) Menanyakan nama, nama panggilan dan hobby semua klien yang ikut serta
dalam kegiatan
b. Evaluasi / Validasi
1) Menyakan perasaan klien saat ini
3. Tahap kerja
a. Sesi 1 : BHSP
Perkenalan dengan perawat
Perkenalan dengan sesama pasien
Mengevaluasi ingatan pasien terhadap nama perawat
b. Sesi 2 : Menjelaskan penyebab PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide penyebab perilaku kekerasan
c. Sesi 3 : Menjelaskan tanda dan gejala PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide tanda dan gejala perilaku
kekerasan
Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Sesi 4 : menjelaskan akibat PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide akibat dari perilaku kekerasan
Mendiskusikan dengan klien mengenai akibat perilaku kekerasan
e. Sesi 5
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif terhadap klien yang bisa menjawab
pertanyaan
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah, yaitu tanda dan gejala; perilaku kekerasan yang terjadi; serta akibat
perilaku kekerasan
2) Menganjurkan klien mengingat penyebab; tanda dan gejala; perilaku
kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan
3) Menganjurkan klien mempraktikkan cara dalam mengontrol PK
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan
2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Input
2. Evaluasi Proses
a. Evaluasi verbal
Klien menyebutkan nama perawat (2 orang)
Menyebutkan tanda dan gejala PK (2 gejala/tanda PK)
Menyebutkan akibat PK (2 akibat PK)
b. Evaluasi nonverbal
Kontak mata
Duduk tegak
Bahasa tubuh sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan
3. Evaluasi Output
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang di
rencanakan :
a. 70% klien mampu berkenalan dengan menyebut nama lengkap, asal dan hoby
b. 50% klien dapat menyebutkan stimulasi penbyebab kemarahannya
c. 50% klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah).
d. 50% klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan).
e. 40% klien dapat meyebutkan akibat perilaku kekerasan.
Gail Wiscart Stuart. Sandra. 2008. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta : EGC
http://www.ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/
15 di akses tanggal 26 juni 2013
RENCANA PELAKSANAAN
a. Kriteria klien yang mengikuti Terapi TAK di ruang Yakut RSUD Dr.H.Moch Ansyari
Saleh Banjarmasin
1) Klien dengan resiko perilaku Kekerasan yang sedah mulai berinteraksi dengan
beberapa klien lain dan mampu mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki
klien.
b. Peserta:
1) Tn. Yuyun
2) Tn. Syariffuddin
3) Tn. Faisal
4) Tn. Anang Wisnu
5) Tn. Hery Susasnto
6) Tn. Agus
7) Tn. Supiani
8) Tn. Gazali
c. Masalah Keperawatan
Perilaku Kekerasan
1. Persiapan
a. Analisa situasi
1) Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : 07 Agustus 2013
Waktu : 10.00 – 10.45 WITA
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Ceramah, Diskusi, Demontrasi (35 menit)
Penutup (5 menit)
3) Pembagian tugas
TAK Tanggal 29 Juni 2013:
Leader : Helda Mulyati
Co-Leader : Yenni Wahyuni
Observer : - Fandi Akhmad
- Nurul Huda
- Amir Hamzah
Fasilitator : - Suhartini
- Kiky Kemala
- Sarfiah
- Wahyuni
- Rizka Aulia
- Widya Chandrawati
Operator : - Mardhiah
- Alfiat
4 4 3
1
4
4 4
Keterangan:
1=Leader 2=Co Leader 3=Observer 4=Fasilitator
5) Alat bantu
Karton
LCD
Laptop
Kertas
MP3
b. Proses Pelaksanaan
1) Perkenalan
Kelompok perawat memeperkenalkan diri, urutan di tunjukkan oleh
pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok.
4) Terminasi
Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan
kelompok ini
2. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
B. Kriteria klien
1. Perilaku kekerasan
2. Sehat secara fisik
C. Alat/ media
Sendok
Kelereng
Polpen
Kertas
MP3
Tape
D. Waktu pelaksanaan
No Fase Waktu
1 Fase orientasi : 5 menit
- Salam terapeutik
- Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan dan aturan
permainan
2 Fase kerja : 35 menit
- Sesi 1 (memperkenalkan diri)
Meninta klien untuk menyebutkan
2 nama perawat
- Sesi 2 menjelaskan penyebab PK
- Sesi 3 menjelaskan tanda dan
gejala PK
Meminta klien untuk menyebutkan
PK yang dilakukan
- Sesi 4 menjelaskan akibat PK
Meminta klien untuk menyebutkan
akibat PK
- Sesi 5 mendemontraskan cara
mengontrol PK
Meminta klien untuk
mempraktikkan cara mengontrol
PK
E. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Kontrak
a. Waktu 45 menit
b. Tempat Ruang Yakut
3. Topik
Berkenalan dengan orang lain, menyebutkan penyebab, tanda gejala,
akibat, dan mendemontrasikan cara mengontrol PK
4. Tujuan aktivitas
Klien dapat memperkenalkan diri, menyebutkan penyebab kemarahan,
menyebutkan tanda dan gejala, mendemontrasikan mengontrol PK
a. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai
dengan akhir
b. Bila ingin ke kamar kecil harus seizin TAK
F. Fase kerja
Sesi 1 : BHSP
Perkenalan dengan perawat
Perkenalan dengan sesama pasien
Mengevaluasi ingatan pasien terhadap nama perawat
Sesi 2 : Menjelaskan penyebab PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide penyebab perilaku
kekerasan
Sesi 3 : Menjelaskan tanda dan gejala PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide tanda dan gejala
perilaku kekerasan
Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
Sesi 4 : menjelaskan akibat PK
Menjelaskan dengan gambar pada slide akibat dari perilaku
kekerasan
Mendiskusikan dengan klien mengenai akibat perilaku
kekerasan
G) Fase terminasi
Evaluasi
c. Evaluasi verbal
Klien menyebutkan nama perawat (2 orang)
Menyebutkan tanda dan gejala PK (2 gejala/tanda PK)
Menyebutkan akibat PK (2 akibat PK)
d. Evaluasi nonverbal
Kontak mata
Duduk tegak
Bahasa tubuh sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan
1. Evaluasi hasil:
a. 50 % klien mampu berkenalan dengan menyebut nama lengkap,
asal dan hoby
b. 87,5% klien dapat menyebutkan tanda dan gejala PK (perilaku
kekerasan).
c. 75 % klien dapat menyebutkan akibat PK