Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

RUANG YAKUT RSUD DR.H.MOCH ANSYARI SALEH BANJARMASIN

Oleh :
Wahyuni, S.Kep
Mardhiah, S.Kep
Nurul Huda, S.Kep
Amir Hamzah, S.Kep
Helda Mulyati, S.Kep
Akhmad Fahmi, S.Kep
Kiky Kemala O.F.S, S.Kep
Widya Chandrawati, S.Kep
Yeni Wahyuni, S.Kep
Fandi Ahmad, S.Kep
Even Riadi, S.Kep
Rizka Aulia, S.Kep
Suhartini, S.Kep
Sarfiah, S.Kep
Alfiat, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


BANJARMASIN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS A
2012-2013

1
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal TAK di Ruang Yakut RSUD Dr. Moch. Ansyari Saleh Banjarmasin, Tanggal 7
Agustus 2012

KELOMPOK VII

Disahkan Oleh:

Pembimbing Klinik (CI) Pembimbing Akademik (CT)

Arie Syamsuddin Noor, S.Kep.Ns Jenny Saherna, S.Kep.Ns

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


2
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI :

PERILAKU KEKERASAN

A. DESKRIPSI
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan adanya orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhan manusia untuki melakukan interaksi dengan
sesama manusia. Interaksi ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang
sesuai dengan apa yang diharapkan individu. Sehingga mungkin terjadi suatu
gangguan terhadap kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain.

Salah satu contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan berhubungan
sosial) klien menarik diri, curiga. Alasan untuk memilih menarik diri, curiga dalam
terapi aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri yang ditemui diruangan
dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi dimana klien perlu belajar
untuk berinteraksi.

Kelompok adalah kumpulan individu yang memilih hubungan satu dengan yang lain
(Stuart dan Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan dan ketidaksamaan, kesuykaan dan menarik (Yalom,
1995 dalam Stuart dan Laria, 2001).

Terapi kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita
bersama sama dengan jalan diskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh
terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.

Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumlah


klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar klien dapat
belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain, sesuai dengan
kebutuhannya memperkenalkan dirinya. Menanyakan hal-hal yang sederhana dan
memberikan respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi
dengan orang lain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


3
Pada klien dengan perilaku kekerasan selalu cenderung untuk melakukan kekerasan
atau mencederai diri, orang lain atau lingkungan. Perilaku kekerasan tidak jauh dari
kemarahan. Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon
gterhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman (Keliat, 1996).

Ekspresi marah yang segera karena suatu sebab adalah wajar dan hal ini kadang
menyulitkan karena secara kultural ekspresi marah yang tidakl diperbolehkan. Oleh
karena itu, marah sering diekspresikan secara tidak langsung.

Menurut DEPKES RI, asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan penyakit
jiwa, jilid 3 edisi 1, hal. 52 tahun 1996: “marah adalah pengalaman emosi yang kuat
dari individu dimana hasil atau tujuan yang bharus dicapai ter4hambat”.

Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan
mengganggu hubungan interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan
tidak konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu
mengetahui tentang respon kemarahan seseorang dan fungsi posistif marah.

Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas kelompok (TAK)
klien dengan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang
mampu mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan sehingga saat TAK klien dapat
bekerja sama dan tidak mengganggu anggota lainnya

B. PENGERTIAN TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok
penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin,
diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah terlatih.

C. TUJUAN
Tujuan umum TAK Stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya. Tujuan
khususnya terutama untuk perilaku kekerasan adalah:
1. Klien dapat menyebutkan penyebab perilaku kekerasan

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


4
2. Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Klien dapat menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan.
4. Klien dapat meyebutkan akibat perilaku kekerasan.
5. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 1
dan cara fisik 2 (menarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur), dengan cara
spiritual (Dzikir/Wudhu), dan dengan cara verbal.
6. Klien dapat mempraktekkan cara minum obat yang benar.

D. PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi: waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas
perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
2. Uraian tugas perawat
a. Leader dan co-leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk
menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok
mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan
kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara
dinamis.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar
dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok.
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas
terapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak
dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).

3. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan.
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilakukan.
d. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
e. Membuat kontrak dengan klien.
f. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


5
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang
bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan
kegiatan terapi aktifitas kelompok.

E. KEGIATAN
1. Persiapan
a. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam posisi setengah lingkaran atau
berbentuk huruf U
2) Ruangan nyaman dan tenang
b. Alat
1) LCD
2) Laptop
3) Buku catatan/kertas dan polpen
4) Karton
5) Pita
6) Spidol
7) Jadwal kegiatan
8) MP3
c. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama panggilan dan hobby seluruh anggota terapis
3) Menanyakan nama, nama panggilan dan hobby semua klien yang ikut serta
dalam kegiatan
b. Evaluasi / Validasi
1) Menyakan perasaan klien saat ini

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


6
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu:
a) Klien dapat mengetahui penyebab perilaku kekerasan
b) Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
c) Klien dapat menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan.
d) Klien dapat meyebutkan akibat perilaku kekerasan.
e) Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara fisik 1 dan cara fisik 2 (menarik nafas dalam dan memukul
bantal/kasur), dengan cara spiritual (Dzikir/Wudhu), dan dengan cara
verbal.
f) Klien dapat mempraktekkan cara minum obat yang benar.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja
a. Sesi 1 : BHSP
 Perkenalan dengan perawat
 Perkenalan dengan sesama pasien
 Mengevaluasi ingatan pasien terhadap nama perawat
b. Sesi 2 : Menjelaskan penyebab PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide penyebab perilaku kekerasan
c. Sesi 3 : Menjelaskan tanda dan gejala PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide tanda dan gejala perilaku
kekerasan
 Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Sesi 4 : menjelaskan akibat PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide akibat dari perilaku kekerasan
 Mendiskusikan dengan klien mengenai akibat perilaku kekerasan
e. Sesi 5

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


7
 Mendemonstasikan cara mengontrol PK dengan 5 cara (cara fisik 1 dan
2, cara verbal, cara spiritual, dan minum obat)
 Menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara mengontrol PK
 Memberikan reinforcement pada peran serta klien
f. Sesi 6 : Hiburan
 Memberikan kegiatan bermain/hiburan klien
 Memberikan bola dan menganjurkan klien mengoper bola dengan
music
 Memutarkan music sambil mengoper bola, apabila music berhenti
klien disuruh mengambil gulungan kertas
 Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan yang ada pada gulungan
kertas

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif terhadap klien yang bisa menjawab
pertanyaan
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah, yaitu tanda dan gejala; perilaku kekerasan yang terjadi; serta akibat
perilaku kekerasan
2) Menganjurkan klien mengingat penyebab; tanda dan gejala; perilaku
kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan
3) Menganjurkan klien mempraktikkan cara dalam mengontrol PK
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan
2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Input

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


8
a. Tim berjumlah 13 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 Co-Leader, 5 Fasilitator,
4 Observer dan 2 operator.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan berfungsi baik.
d. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan TAK stimulasi persepsi : perilaku
kekerasan.

2. Evaluasi Proses
a. Evaluasi verbal
 Klien menyebutkan nama perawat (2 orang)
 Menyebutkan tanda dan gejala PK (2 gejala/tanda PK)
 Menyebutkan akibat PK (2 akibat PK)
b. Evaluasi nonverbal
 Kontak mata
 Duduk tegak
 Bahasa tubuh sesuai
 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan

3. Evaluasi Output
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang di
rencanakan :
a. 70% klien mampu berkenalan dengan menyebut nama lengkap, asal dan hoby
b. 50% klien dapat menyebutkan stimulasi penbyebab kemarahannya
c. 50% klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah).
d. 50% klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan).
e. 40% klien dapat meyebutkan akibat perilaku kekerasan.

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


9
DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty. 2009. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta.


FKUI

Keliat, Budi, Ana. 1996. Terapi aktifitas kelompok. Jakarta. EGC

Gail Wiscart Stuart. Sandra. 2008. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta : EGC

Purwaningsih Wahyu, Karlina Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.


Jogjakarta. Nuha Medika Press

http : //www.respiratory.usu.ac.id/bitstream/12378/pdf diakses tanggal 26 juni


2013

http://www.ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/
15 di akses tanggal 26 juni 2013

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


10
PELAKSANAAN TAK

Tanggal : 07 Agustus 2013


Tempat : Ruang Yakut
Jumlah peserta : 8 orang dengan masalah Perilaku Kekerasan
Metode : Terapi aktivitas (Dinamika Kelompok)

RENCANA PELAKSANAAN
a. Kriteria klien yang mengikuti Terapi TAK di ruang Yakut RSUD Dr.H.Moch Ansyari
Saleh Banjarmasin
1) Klien dengan resiko perilaku Kekerasan yang sedah mulai berinteraksi dengan
beberapa klien lain dan mampu mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki
klien.
b. Peserta:
1) Tn. Yuyun
2) Tn. Syariffuddin
3) Tn. Faisal
4) Tn. Anang Wisnu
5) Tn. Hery Susasnto
6) Tn. Agus
7) Tn. Supiani
8) Tn. Gazali

c. Masalah Keperawatan
Perilaku Kekerasan
1. Persiapan
a. Analisa situasi
1) Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : 07 Agustus 2013
Waktu : 10.00 – 10.45 WITA
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Ceramah, Diskusi, Demontrasi (35 menit)
Penutup (5 menit)

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


11
2) Jumlah perawat
Mahasiswa Ners A : 13 orang
Pembimbing : 2 orang
perawat ruangan

3) Pembagian tugas
TAK Tanggal 29 Juni 2013:
Leader : Helda Mulyati
Co-Leader : Yenni Wahyuni
Observer : - Fandi Akhmad
- Nurul Huda
- Amir Hamzah

Fasilitator : - Suhartini
- Kiky Kemala
- Sarfiah
- Wahyuni
- Rizka Aulia
- Widya Chandrawati

Operator : - Mardhiah
- Alfiat

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


12
4) Denah kegiatan TAK diruang Yakut

4 4 3

1
4

4 4

Keterangan:
1=Leader 2=Co Leader 3=Observer 4=Fasilitator

5) Alat bantu
Karton
LCD
Laptop
Kertas
MP3

b. Proses Pelaksanaan
1) Perkenalan
 Kelompok perawat memeperkenalkan diri, urutan di tunjukkan oleh
pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


13
 Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu
menunjukkan tangannya.
 Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada
perawat
 Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi
terhadap perawat dengan menayakan nama perawat yang di tunjukkan
oleh leader
2) Ceramah, Diskusi, Demontrasi
Sesi 1 : BHSP
 Perkenalan dengan perawat
 Perkenalan dengan sesama pasien
 Mengevaluasi ingatan pasien terhadap nama perawat
Sesi 2 : Menjelaskan penyebab PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide penyebab perilaku kekerasan
Sesi 3 : Menjelaskan tanda dan gejala PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide tanda dan gejala perilaku
kekerasan
 Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
Sesi 4 : menjelaskan akibat PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide akibat dari perilaku kekerasan
 Mendiskusikan dengan klien mengenai akibat perilaku kekerasan
Sesi 5
 Mendemonstasikan cara mengontrol PK dengan 5 cara (cara fisik 1 dan
2, cara verbal, cara spiritual, dan minum obat)
 Menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara mengontrol PK
 Memberikan reinforcement pada peran serta klien
Sesi 6 : Hiburan
 Memberikan kegiatan bermain/hiburan klien
 Memberikan bola dan menganjurkan klien mengoper bola dengan
music
 Memutarkan music sambil mengoper bola, apabila music berhenti
klien disuruh mengambil gulungan kertas

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


14
 Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan yang ada pada gulungan
kertas

3) Pre Review (evaluasi kelompok)


a. Evaluasi verbal
 Klien menyebutkan nama perawat (2 orang)
 Menyebutkan tanda dan gejala PK (2 gejala/tanda PK)
 Menyebutkan akibat PK (2 akibat PK)
b. Evaluasi nonverbal
 Kontak mata
 Duduk tegak
 Bahasa tubuh sesuai
 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan

4) Terminasi
 Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
 Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan
kelompok ini

2. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
 Memanggil klien
 Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
 Panggil nama klien
 Tanya alasan klien meninggalkan permainan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


15
 Berikan penjelasan bahwa permainan ini di tujukan pada klien yang telah di
pilih
 Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat di
ikuti oleh klien tersebut
 Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


16
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI :
PERILAKU KEKERASAN

A. Jenis kegiatan : memperkenalkan diri, menyebutkan penyebab kemarahan,


menyebutkan reaksi yang di lakukan saat marah

B. Kriteria klien
1. Perilaku kekerasan
2. Sehat secara fisik
C. Alat/ media
Sendok
Kelereng
Polpen
Kertas
MP3
Tape

D. Waktu pelaksanaan
No Fase Waktu
1 Fase orientasi : 5 menit
- Salam terapeutik
- Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan dan aturan
permainan
2 Fase kerja : 35 menit
- Sesi 1 (memperkenalkan diri)
Meninta klien untuk menyebutkan
2 nama perawat
- Sesi 2 menjelaskan penyebab PK
- Sesi 3 menjelaskan tanda dan
gejala PK
Meminta klien untuk menyebutkan
PK yang dilakukan
- Sesi 4 menjelaskan akibat PK
Meminta klien untuk menyebutkan
akibat PK
- Sesi 5 mendemontraskan cara
mengontrol PK
Meminta klien untuk
mempraktikkan cara mengontrol
PK

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


17
- Sesi 6 permainan dan hiburan

3 Fase terminasi : 5 menit


- Evaluasi proses dan Hasil
Jumlah 45 menit

E. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Kontrak
a. Waktu 45 menit
b. Tempat Ruang Yakut
3. Topik
Berkenalan dengan orang lain, menyebutkan penyebab, tanda gejala,
akibat, dan mendemontrasikan cara mengontrol PK

4. Tujuan aktivitas
Klien dapat memperkenalkan diri, menyebutkan penyebab kemarahan,
menyebutkan tanda dan gejala, mendemontrasikan mengontrol PK
a. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai
dengan akhir
b. Bila ingin ke kamar kecil harus seizin TAK

F. Fase kerja
Sesi 1 : BHSP
 Perkenalan dengan perawat
 Perkenalan dengan sesama pasien
 Mengevaluasi ingatan pasien terhadap nama perawat
Sesi 2 : Menjelaskan penyebab PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide penyebab perilaku
kekerasan
Sesi 3 : Menjelaskan tanda dan gejala PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
Sesi 4 : menjelaskan akibat PK
 Menjelaskan dengan gambar pada slide akibat dari perilaku
kekerasan
 Mendiskusikan dengan klien mengenai akibat perilaku
kekerasan

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


18
Sesi 5
 Mendemonstasikan cara mengontrol PK dengan 5 cara (cara
fisik 1 dan 2, cara verbal, cara spiritual, dan minum obat)
 Menganjurkan klien untuk mempraktekkan cara mengontrol PK
 Memberikan reinforcement pada peran serta klien
Sesi 6 : Hiburan
 Memberikan kegiatan bermain/hiburan klien
 Memberikan bola dan menganjurkan klien mengoper bola
dengan music
 Memutarkan music sambil mengoper bola, apabila music
berhenti klien disuruh mengambil gulungan kertas
 Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan yang ada pada
gulungan kertas

G) Fase terminasi
Evaluasi
c. Evaluasi verbal
 Klien menyebutkan nama perawat (2 orang)
 Menyebutkan tanda dan gejala PK (2 gejala/tanda PK)
 Menyebutkan akibat PK (2 akibat PK)
d. Evaluasi nonverbal
 Kontak mata
 Duduk tegak
 Bahasa tubuh sesuai
 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 Mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan
1. Evaluasi hasil:
a. 50 % klien mampu berkenalan dengan menyebut nama lengkap,
asal dan hoby
b. 87,5% klien dapat menyebutkan tanda dan gejala PK (perilaku
kekerasan).
c. 75 % klien dapat menyebutkan akibat PK

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


19
d. 75 % klien dapt mempraktikkan cara mengontrol perilaku
kekerasan
e. 62,5% klien melakukan kontak mata positif
f. 87,5% klien duduk tegak
g. 87,5 % klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Terapi Aktivitas Kelompok Sesi I


20

Anda mungkin juga menyukai