NIM : J1B116042
1. Pengertian refrigeran
Refrigeran adalah zat yang mengalir pada sistem refrigerasi. Refrigeran
berfungsi sebagai penukar kalor yang menyerap panas melalui perubahan fase cair
menjadi gas ( menguap ) dan membuang panas melalui perubahan fase gas mejadi
cair ( mengembun ). Refrigeran atau zat pendingin atau bahan pendingin adalah suatu
zat atau campuran, biasanya berupa cairan, yang digunakan dalam suatu pompa kalor
dan siklus pendinginan. Pada sebagian besar siklus, ia mengalami perubahan wujud
zat dari cairan menjadi gas dan kembali lagi. Banyak fluida kerja telah digunakan
untuk tujuan tersebut. Fluorokarbon, terutama klorofluorokarbon, menjadi biasa pada
abad ke-20, tetapi dihapus setahap demi setahap karena efek penipisan ozon yang
ditimbulkannya. Refrigeran umum lainnya yang digunakan dalam berbagai aplikasi
adalah amonia, belerang dioksida, dan hidrokarbon tak berhalogen seperti propana.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Refrigeran
o Kondensasi
Pada proses kondensasi, refrigerant dirubah dari gas menjadi cair dan
didinginkan dari temperatur yang tinggi di dalam kondensor menjadi temperatur lebih
rendah. Refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi itu dipancarkan dalam
kondensor menjadi cairan dan disalurkan ke receiver dryer untuk disaring. Hal itu
juga dinamakan proses kondensasi panas. Panas yang tinggi dari refrigerant itu dapat
dikeluarkan oleh kondensor sehingga refrigerant menjadi d
o ekspansi
Pada proses ekspansi, tekanan cairan refrigerant diturunkan oleh katup
ekspansi. Hal itu disebut proses ekspansi, dimana gas bertekanan itu dikabutkan
dengan mudah dalam evaporator sehingga refrigerant menjadi gas, dan expansion
valve ini mengatur aliran cairan refrigerant sambil menurunkan tekanannya. Cairan
refrigerant yang dikabutkan ini dalam evaporator diatur oleh tingkat pendinginan
yang harus dilakukan dibawah temperatur pengabutan. Untuk itu, penting untuk
mengontrol jumlah refrigerant yang dibutuhkan dengan melakukan pengecekan yang
benar.
o Evaporasi
Pada proses evaporasi, refrigerant dirubah dari cairan ke gas dalam
evaporator. Cairan refrigerant dikabutkan oleh hisapannya sendiri dimana saat proses
evaporasi panas latent dibutuhkan dari udara disekitar evaporator. Udara melepaskan
panas untuk didinginkan, dan dialirkan ke dalam ruang dalam kendaraan oleh kipas
pendingin sambil menurunkan temperatur ruangan itu. Cairan refrigerant itu
disalurkan dari expansion valve di dalam evaporator kemudian sekaligus menjadi uap
refrigerant, dan perubahan itu terjadi berulang kali dari kondisi cair ke gas. Tekanan
dan temperatur dalam perubahan itu selalu berkaitan, jika tekanan di-set maka
temperatur juga akan diatur. Untuk pengabutan yang dilakukan saat temperatur lebih
rendah dari perubahan itu (Cair -> Gas) dalam kondisi seperti diatas, tekanan dalam
evaporator juga harus dibuat tetap rendah. Karena itu, gas dari refrigerant yang
dikabutkan haruslah dikurangi secara terus menerus keluar evaporator oleh hisapan
kompresor.
http://purnama-bgp.blogspot.com/2013/07/cara-kerja-sistem-pendingin.html
3. Jenis jenis refigeran
1.Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)
HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk menggantikan posisi freon.
Hal ini disebabkan karena refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat
merusak lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen, fluorine
Macam-macam HFC dan pemakaiannya :
1.HFC 125 (CHF2CF3)
Sebagai pengganti freon–115 / R115 untuk pendingin air.
2.HFC 134a (CH3CH2F)
Merupakan alternatif pengganti freon-12 / R-12. tidak mudah meledak dan tingkat
kandungan racun rendah, digunakan untuk pengkondisian udara, lemari es dan
pendingin air.
3.HFC 152a (CH3CHF2)
Sebagai pengganti freon-12 / R-12 digunakan untuk penyegaran udara, pendingin air.
2.Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)
Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam sistem pendingin.
Bahan dasarnya ethane dan methane yang berisi fluor dan chlor dalam komposisinya.
Karena mengandung unsur chlor refrigeran jenis ini mempunyai dampak penipisan
ozon dimana akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi.
Selain itu, juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata
dan perubahan iklim global serta pencemaran udara.
Spesifikasi freon yang biasa digunakan dalam pendinginan :
Nama –Rumus- Kimia- Titik Didih (˚C)
○Freon–11CCl3F23,8(˚C)
○Freon–12CCl3F2–29,8(˚C)
○Freon–13CClF3–81,4(˚C)
○Freon–21CHCL2F8,9(˚C)
○Freon – 22 CHClF2 – 40,8 (˚C)
3.Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)
Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah
minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
4.Carbon Dioksida (CO2)
Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik didihnya
-78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga
pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan tekanan
per ton yang besar.
5.Azetropes
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis
yang banyak dipakai :
-Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100.
-Refrigeran-502
Merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115
6.Methil Clorida (CH3Cl)
Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya – 23,7 0F.
7.Uap Air
Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin
suhu tinggi karena mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya
untuk comfort air cionditioning dan water cooling.
8.Hidrocarbon
Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya butana, iso butana, propana,
propylana, etana dan etylana. Semuanya mudah terbakar dan meledak.
Berikut ini macam-macam nama kimia dari hidrokarbon :
Ketentuan penomoran+ Nama kimia Rumus kimia
●50MetanaCH4
●170EtanaC2H6
●290 Propana C3H8
9.Amonia (NH3)
Amonia ini digunakan secara luas pada mesin refrigerasi industri atau refrigerasi
kapasitas besar. Titik didihnya kurang lebih – 33˚C. zat ini mempunyai karakteristik
bau meskipun pada konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak
jika bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek korosi
amonia, tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin dengan
refrigeran ammonia
10. Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan
lokasi lapangan es (ice skating rinks).
Sumber : http://baktiprastian.blogspot.com/2017/11/mengenal-macam-macam-
refrigerant.html
3. Dampak positif dan negatif refigeran
1. Dalam pemakaian yang tepat yaitu pada suhu 24-25 0C AC dapat menjadi
mesin pendingin ruangan yang nyaman bagi manusia. Suhu ini merupakan
suhu yang ideal bagi manusia dalam bekerja dan juga beristirahat, namun bila
suhu terlalu dingin dapat mengakibatkan ganggungan pada otot berupa
kekakuan pada otot sehingga otot mudah terluka.
2. Bagi yang alergi dingin akan sangat menyiksa bila terlalu lama di bawah AC
dalam dalm suhu ruangan yang dingin karena akan menimbulkan peningkatan
produksi cairan disaluran pernafasan yang dapat membuat sesak,
menimbulkan bersin-bersin serta mata berair.
4. Dampak tidak langsung dari pemakain AC yang cukup lama adalah dapat
menimbulkan kegemukan. Hal ini berdasarkan hasil sejumlah penelitan
mengenai kondisi udara yang nyaman merupakan salah saru dari 10 penyebab
naiknya berat badan. Dalam kondisi yang nyaman seseorang cenderung malas
untuk beraktivitas sehingga pembakaran lemak dalam tubuhpun berkurang.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/ranioktavia/552a1286f17e61d554d623d1/mesin-
pendingin