KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Masalah Matematika
Matematika berasal dari bahasa Latin mathein atau mathema yang
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam Bahasa Belanda
disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran (Departemen Pendidikan Nasional, 2003). Robert E. Reys (1998)
mengemukakan bahwa
“Mathematics is a study of patterns and relationships, Mathematics is a way of
thinking. It provide us with strategies for organizing, analizing, and synthesing
data, largely but not exclusively numerical, Mathematics is an art, characterized
by order and internal consistency, Mathematics is a language, using carefully
defined terms and symbols and Mathematics is a tool. Children can come to
appreciate why they are learning the facts, skills, and concept that the school
program involves”.
Paling (Wahyudi dan Inawati, 2011) juga mengungkapkan bahwa matematika
adalah suatu cara untuk menemukan suatu jawaban terhadap masalah yang
dihadapi manusia, suatu cara menggunakan pengetahuan tentang
menghitung dan yang paling penting adalah memikirkan hubungan-
hubungan. Berdasarkan pendapat Reys dan Paling, dapat diambil kesimpulan
bahwa matematika adalah salah satu ilmu yang mengasah seseorang untuk
berpikir dan memecahkan masalah serta merupakan bahasa yang dapat
menyatakan suatu definisi atau simbol.
Berangkat dari pengertian mengenai matematika maka dipaparkan pula
pengertian dari masalah. Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya
mengenai arti dari masalah. Akhmad Guntar mengungkapkan bahwa
masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang karena dengan
adanya masalah dapat memicu seseorang untuk berpikir lebih kreatif
(Akhmad Guntar, 2011). Disisi lain Cooney, et al (1975) mengungkapkan
pandangannya yang menyatakan bahwa masalah matematika adalah
“.. for a question to be a problem, it must present a challenge that cannot be
resolved by some routine procedur known to the student”.
Sejalan dengan Cooney, Arniati dan Asmi (2011) juga berpendapat bahwa
suatu masalah adalah sesuatu atau situasi yang mendorong siswa untuk
menyelesaikannya akan tetapi butuh waktu untuk berpikir untuk tahu apa
yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Seorang siswa yang diberikan
suatu masalah dan siswa tersebut secara langsung mengetahui jawabannya
6
7
Masalah : Masalah
Pendekatan: Analisis-sintetik
a. dengan adalah
jmlah suku ke-
b.
Grafik 1.
Peta Konsep Barisan dan deret Bilangan
Pola Bilangan
Bilangan
Barisan Deret
Bilangan Bilangan
Pola Bilangan
ganjil
Aritmetika
Aritmetika
Geometri
Geometri
Pola Bilangan
Barisan
Barisan
Deret
Deret
genap
Pola Bilangan
segitiga
Pola Bilangan
persegi
B. Penelitian yang Relevan
Pola Bilangan
Sutriyono, Ratih & Kriswandani (2011) menemukan bahwa mahasiswa
persegipanjang
pendidikan matematika UKSW melakukan pemecahan masalah perbandingan
dengan dua pendekatan yaitu holistik dan analitik-sintetik. Pendekatan analitik-
sintetik terbagi dalam tiga strategi kognitif. Strategi kognitif yang digunakan
siswa dalam menyelesaikan masalah dikategorikan sesuai dengan cara siswa
menyusun konsep yang dipelajari sebelumnya yaitu linguistik, proporsional dan
18