Anda di halaman 1dari 14

KEGIATAN BELAJAR

KD 15 PROSEDUR PENYAMBUNGAN KABEL OPTIK

A. Tujuan
Setelah selesai mrngikuti pelajaran siswa dapat :
1. Macam-macam peralatan yang berhubungan denagn SKSO (Sistem Komunikasi
Serat Optik).
2. Teknik penyambungan kabel serat optik dengan menggunakan metode
penyambungan fusi.
3. Menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kerja

B. Uraian Materi.
Dasar Teori
1. Definisi Serat Optik
Serat optik terbuat dari bahan dialektrik yang terdiri dari bahan inti yaitu kaca (glass)
dan lapisan pelindung yaitu plastik. Di dalam serat inilah energi cahaya yang
dibangkitkan oleh sumber cahaya, disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat
diterima diujung unit penerima (receiver).

Gambar 15.1 Fiber Optik

Pada setiap tabung tube dapat berisi 6, 8 atau 12 serat optik yang berukuran sangat
kecil, dimana serat optik sendiri terdiri dari 3 bagian dasar, yaitu :

1. Inti (core)
2. Jaket (cladding)
3. Mantel (coating)

Gambar 15.2 Struktur Kabel Serat Optik


Berdasarkan Ilustrasi gambar diatas terlihat bahwa Struktur serat optik terdiri
coating, cladding, dan core. Struktur tersebut mamiliki pengertian sebagai berikut:

a. Inti (Core)

Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core), dimana gelombang
cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar
dari lapis kedua. Inti (core) terbuat dari bahan kaca (glass) yang berdiameter 2 μm
– 50 μm, dalam hal ini tergantung dari jenis serat optiknya. Ukuran core juga
dapat mempengaruhi karakteristik serat optik tersebut.

b. .Jaket (Cladding)
Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar dapat
merambat ke ujung lainnya. Dengan adanya cladding ini cahaya dapat merambat
dalam core serat optik. Cladding terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias
yang lebih kecil dari core. Cladding merupakan sekubung dari core. Diameter
cladding berkisar antara 5 μm – 250 μm. Hubungan indeks bias antara core dan
cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi
besarnya sudut kritis).

c. Mantel (Coating)
Coating merupakan bagian terluar dari suatu serat optik yang terbuat dari bahan
plastik yang berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan, pada coating
juga terdapat warna yang membedakan urutan core.

2. Jenis – Jenis Serat Optik


a. Single Mode Step Index
Pada jenis single mode step index baik core maupun cladding nya dibuat dari
bahan silica glass. Ukuran core yang jauh lebih kecil dari cladding nya dibuat
demikian agar rugi-rugi transmisi berkurang akibat fading seperti pada gambar
berikut.

Gambar 15.3 Perambatan Gelombang pada Single Mode Step Index

Single mode step index mempunyai karakteristik sebagai berikut :


1) Serat optik single mode step index memiliki diamater core yang sangat kecil
jika dibandingkan dengan cladding nya.
2) Ukuran diameter core antara 8 μm – 12 μm
a) Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan
serat sumbu optik.
b) Memiliki redaman yang sangat kecil.
c) Memiliki bandwidth yang lebar.
d) Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.

b. Multi Mode Step Index


Pada serat optik multi mode step pulsa disisi terima akan lebih besar
dibandingkan dengan pulsa disisi kirim. Pelebaran pulsa mengakibatkan adanya
perbedaan bit-bit data yang ditransmisiskan. Pada jenis multi mode step index ini,
diameter core lebih besar diameter cladding nya. Dampak dari besarnya diameter
core menyebabkan rugi-rugi dispersi waktu transmitter nya besar. Penambahan
presentase bahan silica pada waktu pembuatan tidak terlalu berpengaruh dalam
menekan rugi-rugi dispersi waktu pengiriman. Serat optik multi mode graded
index digunakan dalam transmisi jarak pendek dengan laju data yang rendah dan
memiliki loss yang besar.

Gambar 15.4 Perambatan Gelombang pada Multi Mode Step Index

c. Multi Mode Graded Index


Pada jenis serat optik multi mode graded index ini core terdiri dari sejumlah
lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeka bias yang tertinggi
terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun hingga yang terendah
terdapat pada batas antar core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode
cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang
bersamaan. Gambar dibawah ini menunjukan perambatan gelombang dalam
multimode graded index.

Gambar15.5 Perambatan Gelombang pada Multi Mode Graded Index

Multi mode graded index mempunyai karakteristik sebagai berikut :


1) Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan
cahaya sejajar dengan sumbu serat.
2) Dispersi minimum sehingga baik untuk digunakan untuk jarak menengah.
3) Ukuran diamater core antara 50 μm – 100 μm, lebih kecil dari multi mode
step index dan dibuat dari bahan sillica glass.

3. Jenis – Jenis Kabel Optik


Secara umum kabel optik terbagi menjadi dua jenis kabel, yaitu tight buffered dan
loose tube.

a. Tight Buffered

Dengan desain kabel tight buffered materi buffering berkontak langsung dengan
serat, yang artinya serat optik didesain sedemikian rupa hingga terlihat rapat.
Desain ini cocok untuk kabel jumper yang menghubungkan kabel luar ruangan ke
peralatan dalam dan yang menyambungkan aneka alat dalam jaringan bangunan.
Desain tight buffered menyediakan struktur yang kasar untuk melindungi serat
tunggal selama perawatan, penyaluran dan konektorisasi. Benang aramid yang
terdapat di dalam kabel berfungsi untuk menjaga serat agar tidak terpengaruh
kerenggangan beban.

Gambar15.6 Tight Buffered st connector

b. Loose Tube
Dalam desain kabel loose tube pembuluh plastik berkode melindungi dan menjadi
tempat bagi serat optik. Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar yang
terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) yang berisi jelly. Pada kabel
loose tube didesain sedemikian rupa hingga serat optiknya terlihat longgar dan
serat optik dililitkan pada stregh member yang terdapat di dalamnya. Fungsi dari
stregh member adalah sebagai elemen anti lengkung atau pengaman serat optik
agar tidak mudah patah. Senyawa gel berfungsi untuk menghalangi masukknya
air.
Inti kabel, yang secara khusus dililiti benang aramid, merupakan bagian pokok
yang berdaya rentang. Kabel loose tube secara khusus digunakan untuk instalasi
luar ruangan dan aplikasi bawah tanah serta saluran udara.

Gambar 15.7 Loose Tube

c. Kode Warna
Untuk memudahkan instalasi, coating masing-masing serat diberi warna yang
berbeda. Demikian pula dengan selongsong kabel baik itu jenis loose tube
maupun pada slotted cable
.
(a)

(b)

Gambar 15.8 (a) Kode Warna Tabung Optik


(b) Kode Warna Serat Optik

PEMBAHASAN
1. Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi
(Fusion splicing)
Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion
splicing) adalah penyambungan serat optik yang dilakukan dengan cara melakukan
pemanasan pada ujung sambungan dan menggunakan lelehannya sebagai
perekatnya sehingga terbentuk suatu sambungan koninu. Teknik Penyambungan
Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion splicing) merupakan suatu
teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua fiber secara permanen
dan rugi-rugi penyambungan yang didapat pun kecil karena penyambungan
menggunakan suatu alat yaitu fusion splicer.
Proses ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan konektor maupun
teknik mekanik, karena redaman yang dihasilkan bisa sampai 0 dB. Sedangkan bila
menggunakan konektor masih menimbulkan redaman meskipun proses
penyambungannya dilakukan dengan baik. Sedangkan penyambungan teknik
mekanik sifat nya hanya semi permanen dan besar redaman yang dihasilkan bersifat
sedang.
2. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Penyambungan
a. Sebelum melakukan splicing usahakan semua peralatan dan tangan kita
sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyebabkan
redaman pada serat.
b. Jangan menginjak tube karena dapat merusak core yang ada didalamnya
sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
c. Jangan menggulung core dengan ukuran diameter yang kecil karena bisa
membuat core patah.
d. Setelah melakukan pemotongan, hasil pemotongan langsung dimasukan
kedalam wadah khusus agar core tidak masuk kedalam kulit yang dikhawatirkan
mengganggu kesehatan.
e. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak bisa masuk kedalam
kaset yang dapat merusak serat optik.
f. Ikuti prosedur dan langkah-langkah yang ada.

3. Alat dan Bahan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk penyambungan kabel serat optik adalah sebagai
berikut :
a. Optical Fiber Fusion Splicer Type 39
b. Alat ukur Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) Anritsu MT9083
c. Sumber Listrik
d. Perangkat pemotong

Perangkat umum :
a. Pemotong kabel, gergaji
b. Besi penyangga kabel tambahan (closure)
c. Meteran
d. Gunting
e. Obeng
f. Tang
g. Palu
h. Kain majun
i. Minyak pembersih gel
j. Tali pengikat kabel
k. Kabel serat optik
l. PVC tape
m. Spidol

Gambar 15.9 Fiber Stripper dan Lupsheet Cutter

Peralatan khusus : SEICOR closure tool kit untuk membuat lubang sesuai dengan
diameter kabel yang akan disambung, material yang digunakan untuk
penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
a. Lupsheat Cutter berfungsi untuk mengupas tube
b. Rotary pip berfungsi mengupas kulit terluar kabel (polyethelene)
c. Fiber Stripper berfungsi mengupas jaket (coating)
d. Separator berfungsi sebagai alat pemotong atau pemisah kabel dengan
penyangga yang ada pada kabel udara.

4. Prosedur Penyambungan Kabel

a. Persiapan Kabel
1) Langkah pertama yang harus dilakuakn adalah mengukur panjang kabel yang
akan kita kupas untuk proses penyambungan, 120 cm untuk kabel udara dan
180 cm untuk kabel tanah maupun kabel duct. Untuk kabel udara, sebelum
dilakuakan pengupasan kulit kabel, kabel dipisahkan terlebih dahulu antara
kabel dengan penyangga kabel (metalic messenger) sepanjang 200 cm. Alat
yang digunakan untuk memisahkan antara kabel dengan penggantung kita
gunakan separat

Gambar 15.10 Ukuran Kabel yang Akan Dikupas

Setelah dilakukan pengukuran, masukan oval seal ke kabel, kemudian


masukan kabel ke oval port, potong batas kabel yang akan dikupas
menggunakan alat rotary pip. Dalam menggunakan rotary pip hal yang perlu
diperhatikan adalah jangan terlalu dalam menusuknya karena dikhawatirkan
mengenai tube.
Untuk memudahkan dalam pengelupasan kabel, pertama kita potong kulit
kabel ±10 cm terlebih dahulu dan terus berulang hingga batas pengelupasan
agar lebih mudah ditarik untuk dilepas, sehingga kita temukan benang
pelindung yang sangat kuat yang ada pada kabel serat optik. Setelah kita
temukan benang pelindung, tarik benang pelindung yang ada pada kabel
optik untuk membelah lapisan kulit kabel optik yang terbuat dari HDPE
Sheath atau Gigh Density Polyethlene Sheath yaitu bahan sejenis
polyethlene keras tersebut, dan secara perlahan kita belah lapisan kulit kabel
optik atau secara keseluruhan sampai mengenai batas yang telah ditentukan.
Dalam menarik benang pelindungt kita dapat lakukan dengan menggulung
serat pada kulit kabel potongan pertama yang telah dikupas tadi kemudian
kita tarik dengan keras, karena bila benang pelindungnya hanya ditarik
dengan menggunakan tangan kosong maka bisa melukai tangan kitakarena
serat
tersebut sangat kuat.

Gambar 15.11
Pemisahan Kawat Penggantung dan Kabel Serat Optik pada Kabel Udara

Gambar 15.12 Pemotongan Kulit Kabel

2) Bersihkan alumunium tape atau lapisan alumunium yang terdapat diantara


kulit kabel dan water blocking yang berfungsi sebagaikonduktivitas elektris
dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis, dan bersihkan water blocking
serta serat ini dengan menggunakan gunting.
Gambar 12.13 Kabel Serat Optik yang Telah Dikupas

3) Urai susunan kabel agar lebih mudah dalam proses pengupasan dan
bersihkan tube dari jell menggunakan kain majun yang dibasahi dengan
alkohol.
4) Potong central stregh member sisakan 10 cm, lalu kupas kulit central stregh
member 5cm.
5) Buka lapisan tube dengan menggunakan alat pengupas lupsheat cutter.
Pengupasan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang ± 25 cm
dengan cara memutar lupsheat cutter searah jarum jam sebanyak 2-3 kali lalu
patahkan dan jangan lebih dari 30° agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik
tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly.
Lakukan berulang-ulang sampai panjang kulit pengelupasan yaitu ± 120 cm
dari ujung tube. Setelah itu akan muncul core yang masih dilapisi cladding
dan jelly, kita bersihkan jelly dengan menggunakan kain majun yang telah
dibasahi alkohol dan untuk mempermudah memisahkan core yang ada. Di
dalam tube ini terdapat 12 macam warna core yang masih dilapisi oleh
coating.

Gambar15.14 Pengelupasan Tube


6) Ikat central stregh member pada clamp yang ada di dalam join closure.

Gambar 15.15 Mengikat Stregh Member pada Clamp Join Closure

7) Pasang kabel serat optik pada join closure yang sebelumnya telah dilapisi
oleh plastik elastis pada pangkal nya.
8) Hal yang sama dilakukan untuk kabel ke dua.

b. Proses Penyambungan Serat


Pada penyambungan serat optik terdapat urutan proses yang harus dilakukan,
antara lain :
1) Terlebih dahulu masukan plastik khusus yang disebut slip protection untuk
melindungi bagian core yang telah di splice satu persatu.
2) Kupas coating dengan menggunakan tang pengupas (fiber stripper) dengan
cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara
perlahan, kupas ± 4 cm.
3) Setelah terkupas bersihkan core dengan tisue tanpa parfum yang sudah
dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan
sebanyak 2-3 kali lalu bersihkan kembali dengan tisue kering. Hal ini sangat
penting dilakukan karena apabila ada sedikit saja kotoran yang menempel
pada core maka akan mempengaruhi kualitas redaman pada saluran.
4) Masukan ke dalam pemotong core (fiber cleaver) dimana menempatkan
ujung coating pada skala yang ada pada alat antara 15 mm – 20 mm, lalu
potong.

Gambar 15.16 Fiber Cleaver

5) Setelah itu masukan ke dalam fusion splicer yang akan menyambung core
dengan teknik fusion. Penyambungan fiber optik sesuai dengan nomor core,
artinya core nomor 1 harus disambung dengan core nomor 1 pula.

Gambar 15.17 Fusion Splicer

Gambar 15.18 Peletakan Serat Optik pada Alat Fusion Splicer

6) Kemudian tekan tombol berwarna hijau yang berarti start maka splicer akan
meleburkan kedua core dan menyambugnya secara otomatis. Tunggu sampai
layar menunjukan bahwa proses penyambungan telah selesai dan layar akan
memunculkan estimasi redaman saluran yang dihasilkan dari kabel.

Gambar 15.19 Tampilam Proses Penyambungan pada Fusion Splicer

7) Keluarkan core yang telah tersambung tadi kemudian geser slip protection
kearah core yang tidak tertutup oleh coating dan masukan kebagian heater
yang berfungsi untuk memanaskan slip protection agar mampat, kemudian
tekan heat dan tunggu sampai proses selesai dan mengeluarkan bunyi.

Gambar 15.20 Proses Pemampatan Slip Protection

c. Mengecek Hasil Sambungan


Hasil penyambungan dapat dianalisa secara visual. Perkiraan nilai sambungan
dan tampilan luar daripada titik sambungan menunjukan baik jeleknya kualitas
sambungan. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan cacat pada sambungan
serat optik dengan metode fusi.
1) Gelembung
2) Garis tebal
3) Bayangan hitam

Bila terjadi hal semacam itu maka penyambungan penyambungan harus


dilakuakan kembali. Kualitas sambungan yang baik adalah sambungan yang
memiliki redaman < 0,3 dB.

d. Penutupan Joint Closure


Sarana sambungan kabel (closure) adalah untuk melindungi dan menempatkan
tape agar terhindar dari pengaruh mekanis. Syarat yang harus harus dipenuhi
oleh sarana sambung kabel adalah harus mampu melindungi serat optik dari
gangguan alam dan mekanis seperti air, getaran, panas, tension, reaksi kimia,
dan bending / tekukan.
Prosedure penanganan joint closure :
1) Penempatan serat optik setelah disambung pada kaset / tape harus
memperhatikan mikro banding dengan membuat lingkaran sebesar mungkin
pada pinggiran kaset.

Gambar 15.21 Penempatan Serat Optik pada Kaset

2) Pertama-tama tempatkan splice protection pada penjepit yang tersedia pada


sisi pinggir kaset, kemudian dengan hati-hati letakan serat optik pada kaset
dengan membuat lingkaran-lingkaran sebesar mungkin pada sisi pinggir
kaset, hindari terjadi melintirnya serat optik.
Gambar 15.22 Penempatan Slip Protection pada Kaset

3) Fusion Splicing dilaksanakan satu persatu serat optik, suatu serat optik
selesai disambung, lalu tempatkan di kaset, baru melakukan penyambungan
serat optik selanjutnya.
4) setelah semua serat optik selesai disambung dan ditempatkan pada kaset,
tutup kaset dengan penutup yang telah disediakan lalu disekrup agar rapat.
5) Pasang ring penutup pada alur yang tersedia, dimana sebelumnya ring
dilapisi dengan selatip hitam.
6) Pasang tutup joint clusure sampai rapat.

Anda mungkin juga menyukai