Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penuaan adalah proses biologis normal pada manusia meliputi perubahan yang berangsur-
angsur, mulai dari struktur, fungsi, dan toleransi tubuh terhadap stress lingkungan. Efektifitas
berbagai fungsi sisiologik tubuh akan mulai menurun pada usia 30-an dan akan terlihat semakin
jelas pada usia 55-60 tahun. Semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin
menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit, hal tersebut tentunya berdampak
pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan kesehatan.
Permasalahan lanjut usia harus menjadi perhatian dari semua pihak, baik pemerintah,
lembaga masyarakat, dan masyarakat itu sendiri (Subianto, 2009). Permasalahan khusus yang
dapat terjadi pada kalangan lanjut usia menurut Sumampou (2002:1) adalah sebagai berikut:
1. Proses ketuaan yang terjadi secara alami dengan konsekuensi timbulnya masalah fisik, mental,
dan sosial.
2. Perubahan sosialisasi karena produktivitas yang mulai menurun, berkurangnya kesibukan sosial
dan interaksi sosial.
3. Produktivitas yang menurun dengan akibat terbatasnya kesempatan kerja karena kemampuan dan
keterampilan menurun, namun kebutuhan hidup terus meningkat.
4. Kebutuhan pelayanan kesehatan terutama karena kelainan degeneratif yang memerlukan biaya
tinggi.
Salah satu upaya prefentif yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan khusus pada
lansia adalah dengan tetap menjaga pola hidup aktif melalui olahraga. Olahraga yang dilakukan
dengan aturan yang sesuai akan memberikan manfaat bagi lansia salah satunya adalah menjaga
tingkat kebugaran jasmani tetap baik sesuai dengan usia.
Latihan olahraga bagi lansia bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Untuk
memperoleh kebugaran jasmani yang baik, harus melatih semua komponen dasar kebugaran
jasmani yang meliputi ketahanan jantung, peredaran darah dan pernapasan, ketahanan otot,
kekuatan otot serta kelenturan tubuh. Dengan adanya proses penuaan menyebabkan adanya
kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang, untuk mempertahankan agar
kondisi kebugaran jasmani maka diperlukan olahraga.
Aktifitas fisik atau olahraga merupakan media terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh lansia
sesuai dengan kemampuan, kesenangan, tujuan dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap orang.
Latihan olahraga pada lansia harus disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing
berdasarkan kemampuan fisik, kebutuhan, dan tujuan melakukan aktivitas olahraga tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Lansia
2. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu pemeliharaan fisik bagi lanjut usia?
3. Olaharaga apa saja yang baik untuk lansia serta olahraga apa saja yang tidak baik untuk lansia?
4. Manfaat apa saja yang dapat diperoleh bagi lansia dengan melakukan aktifitas olahraga tersebut?
5. Hal-hal yang apa saja yang perlu di perhatikan dalam latihan fisik lansia?
6. Apa Ciri Ciri olahraga lansia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dapat disampaikan adalah :
1. Mengetahui pengertian lansia
2. Tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu pemeliharaan fisik bagi lanjut usia.
3. Olahraga yang baik untuk lansia serta olahraga yang tidak baik untuk lansia.
4. Manfaat yang diperoleh dengan melakukan aktifitas olahraga bagi lanjut usia
5. Mengetahui hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan dalam pembinaan fisik lansia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lansia
Lanjut usia adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai
dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju
denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Saat lanjut usia
tubuh tidak akan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak ada peningkatan kualitas fisik.
Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur:
umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.
1. Umur kronologis: Umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah
umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
2. Umur biologis: Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika
seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.
3. Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan
dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih
muda dari orang yang di bawah umurnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 menyebutkan bahwa seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas dikategorikan sebagai lanjut usia. Sedangkan batasan usia menurut
WHO adalah
Usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun
Lanjut usia (elderly): antara 60–74 tahun
Lanjut usia tua (old): antara 75-90 tahun
Usia sangat tua (very old): diatas 90 tahun
2. Olahraga
Olah raga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap
tingkat kemampuan fisik seseorang bila dilaksanakan secara tepat, terarah dan teratur dengan
penyesuaian fisik terhadap olah raga yang dilakukan seperti :
Latihan dilaksanakan secara berjenjang
Hindarkan pertandingan untuk prestasi
Lansia tidak berpenyakit berat atau dilarang dokter
Pemberian olahraga untuk lansia bertujuan untuk, perbaikan otot untuk membantu tubuh agar
dapat bergerak, perbaikan stamina agar secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik atau
tubuh, serta, membangun kontak psikologis lebih luas untuk menghindari perasaan terisolir.
3. Pemeliharaan Kebersihan Diri
Kebersihan diri bagi lansia sangat bermanfaat untuk :
a) Mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan kulit
b) Mencegah infeksi
c) Menimbulkan suasana segar
4. Kebersihan Lingkungan
Suasana lingkungan tempat tinggal usia lanjut perlu diupayakan agar bersih dan
menyenangkan. Penurunan fungsi fisik yang terjadi pada lansia dapat menyebabkan meningkatnya
resiko kecelakaan sehingga perlu peningkatan keamanan dan keselamatan pada lansia seperti :
a. Anjurkan penggunaan alat bantu jika mengalami kesulitan (berjalan, melihat dan mendengar)
b. Lantai diusahakan tidak licin, rata dan tidak basah
c. Tempat tidur dan tempat duduk tidak terlalu tinggi
d. Jika bepergian agar ditemani anggota keluarga yang lain
e. Tidak menggunakan penerangan yang terlalu redup atau menyilaukan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses penuaan tentunya berdampak berdampak pada aspek kehidupan, baik ekonomi,
sosial, dan kesehatan. Akibat menurunnya berbagai fungsi organ tubuh dapat menimbulkan
berbagai permasalahan khusus pada lansia. Dengan melakukan upaya preventif, permasalahan
khusus tersebut dapat diminimalisir, salah satunya dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik atau
olahraga.
Olahraga atau latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan dan
memelihara kebugaran, kesegaran, dan kelenturan fisik, namun tidak semua olahraga baik
dilakukan oleh lansia, karena ada beberapa macam gerakan yang dianggap membahayakan saat
berolahraga.
Dengan melakukan latihan fisik atau olahraga akan memberikan manfaat bagi kesehatan.
Secara keseluruhan manfaat kesegaran jasmani bagi kelompok lansia, yaitu dapat meringankan
biaya pemeliharaan kesehatan, meningkatkan produktivitas, serta mengangkat derajat dan
martabat lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Selain untuk melatih otot kaki dan pinggul, gerakan mengangkat kaki ke belakang juga berguna
untuk melatih keseimbangan tubuh bagi para lansia. Pertama, rentangkan kedua tangan ke
samping, lalu angkat kaki kiri sejajar dengan pinggul, tahan selama beberapa detik. Turunkan
kaki kembali secara perlahan. Ulangi gerakan ini sebanyak tiga kali dan jangan lupa untuk
melatih kaki sebelah kanan. Lakukan latihan ini secara perlahan-lahan, tidak perlu terburu-buru
karena bisa mencederai otot lansia.
Mengangkat lengan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat melakukan gerakan ini adalah berdiri tegak sambal
merentangkan kaki selebar bahu. Lalu genggam barbel ringan atau botol minum yang diisi air
sebagai beban, dan angkat dengan kedua tangan menghadap ke depan. Ambil nafas dalam-dalam
dan tekuk kedua siku, angkat beban secara perlahan sambil menghembuskan nafas, tahan selama
beberapa detik. Turunkan kembali lengan dengan perlahan sambil tarik nafas. Lakukan gerakan
ini sebanyak 10 sampai 15 kali.
Baca juga: Jenis-jenis Gerakan Senam Lantai yang Harus Kamu Ketahui
Meregangkan leher
Putar kepala perlahan-lahan ke kanan hingga leher terasa sedikit meregang. Tahan posisi ini
selama 10-30 detik. Kemudian putar kepala ke arah sebaliknya dan tahan. Ulangi gerakan ini
sebanyak tiga kali untuk membuat leher lebih lentur dan mudah digerakkan.
Duduk di ujung kursi lalu regangkan salah satu kaki ke depan tanpa menyentuh lantai. Arahkan
ujung jari kaki kamu ke depan, menjauhi tubuh kamu. Tahan selama 10-30 detik. Lalu tarik
ujung jari kaki ke arah kamu dan tahan posisi ini selama 10-30 detik. Ulangi setidaknya tiga
sampai lima kali. Gerakan ini dapat meningkatkan fleksibilitas pergelangan kaki dan
melancarkan aliran darah di bagian tubuh bawah.