Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. A DENGAN GASTROENTERITIS AKUT


DI RUANG WIJAYA KUSUMA ATAS RSU KARDINAH TEGAL

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. 1 Nama/Nama panggilan : An. A
2. Tempat/tgl lahir/usia : Tegal /7 Agustus 2017 (1 th )
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Dukuhturi Rt 5/Rw 1 KabTegal
7. Tgl masuk :
8. Tgl pengkajian :
9. Diagnosa medik : Gastro Enteritis Akut
10. Rencana terapi : Infus Rl 15 tetes permenit
Injeksi Amoxan 3 x 250 mg
Paracethamol syrup 4 x 0,8 ml
( bila demam )
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn.T
b. Usia : 40 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Buruh
e. Agama : Islam
f. Alamat : Dukuhturi Rt 5 rw 1Kab Tegal
2. Ibu
a. Nama : Ny. D
b. Usia : 35 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Dukuhturi Rt 05/Rw Kab Tegal.
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang

1
1. Keluhan Utama
BAB cair lebih dari 5 kali/hari, muntah lebih dari 8 x/hari dari semalam panas
sejak 2 hari yll
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RS Kardinah Tegal Jam 13.00 WIB kondisi umum
lemas, kesadaran compos mentis keluhan ejak 2 hari BAB cair lebih dari 5
kali/hari, tidak ada lendir maupun darah ampas sedikit. muntah lebih dari 3
kali/hari serta demam suhu saat di IGD 37,6oC, Nadi 126 x/mnt. Dilakukan
tindakan pemasangan infus RL/10 tpm. Injeksi Ondancentron 3 x 1/3 mg/iv
perselang infus. Injeksi Paracethamol 3 x 12 cc Kemudian pasien dipindah ke
ruang Wijaya Kusuma jam 13.30.WIB
3. Keluhan Pada Saat Pengkajian
K/U lemas, kesadaran compos mentis, masih demam suhu 38,6oC,Nadi 110
x/mnt. tampak mual dan muntah, BAB hari ini 4 kali di ruang wijaya kusuma 1
kali konsistensi cair, ampas sedikit, tidak ada lendir maupun darah, BAK½
pempers. Infus lancar RL botol ke-2/10 tts/mnt. Anak rewel, turgor kurang
elastis, bibir kering.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
Penyakit yg pernah diderita. pasien tidak pernah mengalami alergi, Pasien tidak
pernah mengalami pembedahan. Tidak pernah mengalami
kecelakaan,tenggelam.Pasien tidak pernah mengalami keracunan.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan.


1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya G 3 P3 AO
Trimester I setiap satu bulan di praktek dokter bidan, keluhan selama hamil
yang dirasakan oleh ibu pada saat trimester I mual dan muntah tapi oleh
dokter dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan sedikit tapi sering,
konsumsi vitamin dan tablet fe serta tetap rutin periksa kehamilan. Pada saat
trimester II tidak ada keluhan. Pada saat trimester III kaki mengalami
farises.
b. Riwayat terkena radiasi : Tidak pernah
c. Riwayat BB selama hamil : Naik 17 kg
d. Riwayat Imunisasi TT : TT 1 dan TT2
e. Golongan darah ibu dan ayah : Golongan darah ibu O, ayah O
2. Natal

2
a. Tempat melahirkan :Bidan Praktek
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi Persalinan :-
3. Post natal
a. Kondisi bayi :Normal (APGAR score tidak terkaji)
tidak ada kelainan bawaan, lahir
langsung menangis BB saat lahir
2600 gr. PB 48 cm
b. Kelainan : Tidak ada kelainan bawaan, anus
normal
4. Klien pernah mengalami penyakit : Demam pada umur 4bulan
5. Riwayat kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan
6. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat /substansi kimia yang berbahaya : Tidak ada
7. Perkembangan anak dibanding saudaranya : Pasien anak ke Tiga dari 3
bersaudara
. Riwayat Kesehatan Keluarga
A. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah

3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah

IV. Riwayat Imunisasi


No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah
pemberian
1 BCG 1 bln 1 kali -
2 DPT(I,II,III) 2bln,3bln,4bln 3 kali Demam
3 Polio(I,II,III,IV) 1bln,2bln,3bln,4bln 4 kali -
4 Campak Belum dilaksankan - -
5 Hepatitis 1bln,2bln 2 kali -
V. Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 8kg
2. Tinggi badan : 89cm
3. Waktu tumbuh gigi : Usia 6 bulan
4. Jumlah : 8 gigi
B. Perkembangan tiap tahap
1. Berguling : Usia 2 bulan
2. Duduk : Usia 6 bulan
3. Merangkak : Usia 8 bulan
4. Berdiri : Usia 9 bulan
5. Berjalan : Usia 1 tahun
6. Senyum pertama kali : Usia 9 tahun
7. Bicara pertama kali : Usia 3 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : Belum bisa
VI.Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : ASI diberikan sampai sekarang
B. Pemberi susu formula : Susu formula diberikan
1. Alasan pemberian : ASI kurang lancar
2. Jumlah pemberian : 220 cc tiap 4 jam

4
3. Cara pemberian :Menggunakan botol
4. Cara membuat susu formula
5.Kebersihan Botol susu formula
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI dan susu formula Tiap 2 jam
6- 12 bulan Bubur susu, ASI,PASI 3 kali pemberian
1- 1th,10 bl Nasi lunak,ASI, PASI 3 kali pemberian

VII. Riwayat Psikososial


A. Anak tinggal bersama : Kedua orang tua, kakek dan nenek
B. Lingkungan berada di : Pedesaan
C. Rumah dekat dengan : Kebun palawija
D. Rumah ada tangga : Tidak ada tangga di rumah klien
E. Hubungan antar anggota keluarga :Baik dan tidak ada masalah
F. Pengasuh anak :Ibu dan nenek
VIII. Riwayat Spritual
A. Suport system dalam keluarga : Saling mendukung
B. Kegiatan keagamaan :
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Ibu membawa anaknya ke RS karena :
BAB cair lebih dari 3 kali /hari, muntah lebih dari 10 kali dan demam
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :
Dokter pada saat visite menceriterakan kondisi anak terhadap keluarga klien
3. Perasaan orang tua saat ini :
Merasa khawatir karena panas anaknya belum juga turun dan masih diare
4. Orang tua selalu berkunjung ke RS :
Ibu dan neneknya selalu mendampingi pasien di rumah sakit
5. Yang akan tinggal dengan anak :
Ibu dan nenek pasien
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pasien terkadang rewel dan takut jika ada petugas datang
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi

5
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis makanan nasi lunak Habis 1 porsi Habis ½ porsi
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1.Jenis minuman ASI, susu formula dan air ASI, susu formula dan air
putih putih
2.Frekuensi minum Tiap1- 2 jam Susah minum
3.Kebutuhan cairan 800 cc/ 24 jam 960 cc/24 jam
4.Cara pemenuhan Diminum Per oral dan parenteral
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Tempat buang BAB/BAK dibuang ke WC Menggunakan pempers
2.Frekuensi (waktu) BAB 1-2 kali/hari BAB lebih dari 5 x/hari
BAK 3-5 kali/hr BAK sudah
3.Konsistensi BAB lunak kadang keras BAB cair tanpa
lendir/darah
4.Kesulitan Tidak ada kesulitan BAB cair
5.Obat pencahar Tidak menggunakan obat Tidak menggunakan obat
pencahar pencahar

D.Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur Tidur siang 2-3 jam Tidur siang 1 jam
Tidur malam 9-10 jam Tidur malam 8-9 jam
2.Pola tidur Tidur siang dan malam Tidur siang dan malam
3.Kebiasaan sebelum Minum susu / ASI Minum susu / ASI
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan Mudah bangun
E.Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Program Olah raga Pasien belum bisa berolah Pasien belum bisa
2.Jenis dan Frekuensi raga berolah raga
F.Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Dibantu keluarga pasien Dibantu keluarga
2. Cuci rambut
6
3. Guting kuku Dibantu keluarga pasien Dibantu keluarga
4. Gosok gigi
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Tiduran di TT
2. Penggunaan alat bantu Tidak menngunakan alat /digendong
aktifitas bantu Tidak menggunakan alat
3. Kesulitan pergerakan Tidak ada bantu
tubuh Tidak ada
H..Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Belum sekolah Belum sekolah
2. Waktu luang Bermain Bermain di TT
3. Perasaan setelah rekreasi Riang Belum rekreasi
4. Waktu senggang klg Berkumpul dan nonton TV Tidak terkaji
5. Kegiatan hari libur Berkumpul dengan keluarga Tidak terkaji

XI. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum : Lemas
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : Tidak terkaji
 Denyut nadi : 110x/menit
 Suhu : 38,6oC
 Pernapasan : 24 x/menit
4. Berat Badan : 8 kg
5. Tinggi Badan : 89 cm
6. Kepala :
a. Inspeksi (Keadaan rambut & Hygiene kepala)
 Warna rambut : Hitam
 Penyebaran : Merata
 Mudah rontok : Tidak mudah rontok
 Rambut : Bersih
b. Palpasi
 Benjolan : Tidak ada benjolan di kepala
 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
7
 Tekstur rambut : Lembut
7. Muka
a. Inspeksi
 Simetris/tidak : Simertis
 Bentuk wajah : Oval
 Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
 Ekspresi wajah : Tampak sedih
b. Palpasi
 Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
 Data lain : Tidak ada kelainan muka
8. Mata
a. Inspeksi
 Palbebra : Tidak adema
 Radang : Tidak adaradang
 Sclera : Tidak ada ikterus
 Conjungtiva : Tidak ada anemis /conjungtivitis
 Anemis : Tidak anemis
 Pupil : Isokor
 Myosis/midriasis : Myosis
 Reflek pupil terhadap cahaya : Mengecil
 Posisi Mata : Simetris
 Gerakan bola mata : Kiri – kanan normal
 Penutupan kelopak mata : Menutup sempurna saat tidur
 Keadaan bulu mata : Normal
 Keadaan visus : Tidak terkaji
 Penglihatan : Tidak kabur
 Diplopia : Tidak terkaji
b. Palpasi
 Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan bola mata
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
9. Hidung dan Sinus
a. Inspeksi
 Posisi hidung : Normal
 Bentuk hidung : Mancung
 Keadaan septum : Tidak terkaji

8
 Secret/cairan : Tidak ada secret/cairan
 Data lain : Pasien tidak pilek maupun batuk
10. Telinga
a. Inspeksi
 Posisi telinga : Normal
 Ukuran/bentuk telinga : Ukuran normal, bentuk simetris
 Aurikel : Tidak terkaji
 Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen /nanah
 Pemakaian alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
b. Palpasi
 Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
c. Pemeriksaan uji pendengaran
 Rinne : Tidak terkaji
 Weber : Tidak terkaji
 Swabach : Tidak terkaji
 Pemeriksaan vestibuler : Tidak terkaji
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
11. Mulut
a. Inspeksi
 Gigi
- Keadaan gigi : Gigi jumlah 8
- Karang gigi/karies : Bersih tidak ada karang /caries
 Gusi : Merah tidak ada radang
 Bibir : Tidak cyanosis, bibir kering
 Mulut : Tidak berbau, mukosa kering
 Kemampuan bicara : Sudah bisa diajak komunikasi
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
12. Tenggorokan
 Warna mukosa : Merah muda
 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
 Nyeri menelan : Tidak ada nyeri telan
13. Leher
a. Inspeksi
 Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Palpasi

9
 Kelenjar thyroid : Tidak teraba
 Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Data lain : Tidak ada kelainan pada leher
14. Thorax dan pernapasan
a. Inspeksi
 Bentuk dada : Simetris
 Irama pernapasan : Reguler
 Pengembangan waktu bernapas : Retraksi dada normal
 Tipe Pernapasan : Normal
 Data lain : Tidak ada ronchi
b. Palpasi
 Massa/nyeri : Tidak teraba massa dan nyeri dada
c. Auskultasi
 Suara nafas : Vesikuler
 Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
d. Perkusi : Normal
 Data lain : Pasien tidak batuk
15. Jantung
a. Palpasi
 Ictus cordis : Dalam batas normal
b. Perkusi
 Pembesaran jantung :-
c. Auskultasi
 BJ I : Nada lebih tinggi
 BJ II : Nada lebih rendah
 BJ III : Tidak terkaji
 Bunyi jantung tambahan : Tidak terdengar
16. Abdomen
a. Inspeksi
 kembung : Pasien kembung
 Ada luka/tidak : Tidak ada luka pada abdomen
b. Palpasi
 Hepar : Tidak ada pembesaran
 Lien : Tidak ada pembesaran

10
 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
 Perilstatik : Meningkat lebih cepat
17. Genetalia dan Anus : Tidak ada iritasi dan anus normal
18. Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas : Tangan kanan terpasang infus RL 10
tts/mnt, turgor kurang elastis
b. Ekstrimitas bawah : Tidak ada adema, akral hangat,
19. Status Neurologi ( syaraf- syaraf cranial)
a. Nervus I (Olfactorius) : Dalam batas normal
b. Nervus II ( Opticus) : Penglihatan dalam batas normal
c. Nervus III,IV,VI (Oculomotorius,Trochlearis,Abducens)
 Konstriksi pupil : Mengecil terhadap rangsang cahaya
 Gerakan kelopak mata : Dalam batas normal
 Pergerakan bola mata : Dalam batas normal
d. Nervus V (Trigemus)
 Sensibilitas / sensori : Bisa merasakan sakit
 Refleks dagu : Tidak terkaji
 Refleks cornea : Dalam batas normal
e. Nervus VII (Facialis)
 Gerakan mimik : Gerakan wajah normal
 Pengecapan : Bisa merasakan rasa manis
f. Nervus VIII(Acusticus)
 Fungsi pendengaran : Tidak terkaji
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan vagus)
 Reflek menelan : Dalam batas normal
 Reflekmuntah : Tidak terkaji
 Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Tidak terkaji
 Suara : Tidak terkaji
h. Nervus XI (Assesorius)
 Memalingkan kepala : Bisa memalingkan kekiri /kekana
 Mengangkat bahu : Tidak terkaji
i. Nervus XII (Hypoglossus)
 Deviasi lidah : Tidak terkaji
 Tanda-tanda perangsangan : tidak terkaji
 Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
11
 Kernig Sign : Tidak terkaji
 Refleks Brudzinski : Tidak terkaji
 Refleks Lasegu : Tidak terkaji
XII. Test Diagnostik :
Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 11,2 gr/dl 10,7-13,1
Lekosit 8,4 10>3/ul 6-17,6
Hematrokit 32 % 38-42
Trombosit 243 10>3/ul 229-553
XIII. Terapi saat ini
 Infus RL/10 tetes permenit
 Cefotaxime injeksi 3 x 250 mg/i.v
 Ranitidin injeksi 3 x 8 mg/i.v
 Ondancentron 3 x 2 mg /i.v
 Paracethamol syrup ¾
 sendok takar bila demam
 Liprolac 2 x 1 sachet/dilarutkan
 Interzinc syrup 2 x 1 ctk
XIV. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS :Ibu pasien menyatakan anak demam dan Proses Hyperthermi
rewel dehidrasi
DO :
- K/U cukup
- Suhu : 38,6oC
- N : 120x/mnt
- Anak tampak rewel
- Akral hangat
- Turgor menurun /kurang elastis
- Mukosa bibir kering
2. DS : Ibu pasien menyatakan anak muntah lebih Kehilangan Devisit volume
dari 10 x/hari, BAB cair lebih dar 5 x/hari cairan secara cairan tubuh
DS : berlebih
- K/U lemas
- Suhu Suhu : 38,6oC
- N : 120x/mnt

12
- Pasien tampak masih mual
- BAB masih cair ampas sedikit
- Turgor menurun /kurang elastis
- Mukosa bibir kering
3. DS : Ibu pasien menyatakan anak BAB lebih dari Proses Gangguan pola
3 x/hari penyakit eliminasi diare
DO : akut
- K/U lemah
- Tampak BAB masih cair ampas sedikit
- Auskultasi terdengar peristaltik meningkat

XV. Diagnosa Keperawatan sesuai Prioritas


1. Devisit volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih
2. Hiperthermi berhubungan dengan proses dehidrasi
3. Gangguan pola eliminasi diare akut berhubungan dengan proses penyakit
ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : Tgl masuk :


Nama Mahasiswa : No RM : 598981
Ruang Praktik : Alamat : Dukuhturi RT 05 RW 01 Tegal
Nama Dokter : Nama Orang tua : Ny D
Nama Pasien : An. N. Telefon yang bisa dihubungi : -
Umur : 1tahun,10 bulan Diagnosa Medis: Gastroenteritis akut
Jenis kelamin : Perempuan

Tgl Diagnosa Tujuan NIC Rasional


No. Keperawatan NOC Intervensi
Dx Kriteria Hasil Keperawatan

dx. Devisit Setelah dilakukan tindakan NIC :


1 volume cairan keperawatan selama 1 x 24 jam Management
tubuh diharapkan pasien dapat cairan:
berhubungan mencapai keseimbangan cairan - Identifikasi - Untuk menentukan
dengan dan hidrasi adekuat kebutuhan jumlah cairan yang
kehilangan NOC : cairan pasien dibutuhkan pasien/ 24
volume cairan Nutritional Status : Food and sesuai kondisi jam.
secara Fluid Intake - Monitor
berlebih Kriteriahasil: intake output - Memantau
DS : Indikator Awal Akhir keseimbangan cairan
- Ibu pasien  VS dalam 2 5 - Memonitor tubuh
menyatakan batas produk urine
anak normal 2 5 tiap 8 jam, - Urine tidak keluar lebih
muntah  Tidak ada dan dari 8 jam indikasi
13
lebih dari tanda – - Monitor vital kekurangan cairan
10 x/hari tanda 2 5 sign
- Ibu pasien dehidrasi - Pertahankan
menyatakan  Turgor asupan cairan
anak BAB elastis, perenteral - Memantau kondisi anak
cair lebih mukosa
dari 3 mulut 2 5 - Motivasi - Rehidrasi cairan
kali/hari dan bibir keluarga perenteral lebih efektif
lembab pasien untuk memenuhi
DO :  BAK tingkatkan kebutuhan
- K/U lemas lancar asupan cairan
- Suhu Suhu peroral - Asupan peroral
: 38,6oC Kett : - Kolaborasi membantu
-N : 1 : Keluhan Ektrim therapi cairan mempercepat
110x/mnt 2 : Keluhan Berat - Kolaborasi pemenuhan kebutuhan
- Pasien 3 : Keluhan Sedang therapi anti cairan
tampak 4 : Keluhan Ringan emetik
masih mual 5 : Tidak ada keluhan
- BAB masih - Monitor - Jenis therapi cairan
cair ampas tanda-tanda parenteral disesuaikan
sedikit dehidrasi dengan kebutuhan
- Turgor - Anti emetik untuk
menurun membantu mengurangi
/kurang NIC : rasa mual
elastis Fever Treatment - Untuk memantu
- Mukosa - Monitor k/u perkembangan
bibir kering perawatan.
dx. Setelah dilakukan tindakan - Kaji penyebab
2 Hyperthermi selama 1 x 24 jam menunjukan demam
b/d proses themperatur dalam batas - Monitor suhu
infeksi normal tiap 4 jam
ditandai - Untuk mengetahui
NOC : Thermoregulation kondisi pasien secara
dengan Kriteria hasil :
DS : - Pantau adanya umum
- Ibu pasien penurunan - Untuk mengetahui
Indikator Awal Akhi sumber infeksi
menyatakan r kesadaran
anak - Monitor - Pemantauan suhu yang
 Suhu 2 5 teratur untuk menentukan
demam tubuh warna dan
DO : suhu kulit perkembangan perawatan
dalam selanjutnya
- K/U lemas batas - Monitor
- Suhu : normal intake dan - Untuk mengetahui status
38,6oC output kesadaran pasien
 Nadi 2 5
- N 110x/mt dalam - Lakukan
kompres - Untuk mengetahui
batas ketidak abnormalan suhu
normal hangat dan
ajarkan pada pasien
 Hidrasi 2 5 - Untuk mencegah
keluarga
adekuat dehidrasi
- Batasi
aktifitas fisik
- Penurunan suhu tubuh
- Kolaborasi memalui proses konduksi
antipiretik air hangat
Kett :
1 : Keluhan Ektrim - Kolaborasi
2 : Keluhan Berat therapi cairan - Aktifitas fisik
parenteral meningkatkan
3 : Keluhan Sedang metabolisme peningkatan
4 : Keluhan Ringan panas
5 : Tidak ada keluhan - Membantu
NIC :
Management thermoregulasi suhu
tubuh
14
dx. Setelah dilakukan tindakan Diare: - Penguapan suhu
3 Gangguan keperawatan selama 3 x 24 jam - Kaji riwayat meningkat kebutuhan
pola elimnasi diharapkan pola eliminasi bab diare dan cairan juga meningkat
diare akut normal defekasi
berhubungan NOC : Bowel Elimination - Identifikasi
dengan mal Kriteria Hasil: penyebab
absorpsi , dan diare
proses infeksi Indikator Aw Akhir - Monitor tanda - Untuk mengetahui
ditandai al dan gejala kondisi diare
dengan:  Memelihara 2 5 diare sebelumnya
DS : control - Auskultasi
- Ibu pasien terhadap peristaltik - Untuk menentukan
mengatakan BAB usus sumber infeksi diare
anaknya  Pengeluaran 2 5 - Memantau
bab cair 5 x feses rutin - Observasi perkembangan
sebelum kurang dari turgor kulit perawatan
masuk RS 3 x / hari - Motivasi - Peningkatan peristaltik
dan 1 kali  Tidak ada keluarga usus mengindikasikan
saat di diare batasi aktifitas proses diare
ruang 2 5 pasien - Untuk memantau tanda
cempaka - Kolaborasi dehidrasi
DO : obat anti diare - Dengan bedrest
- K/U lemas Kett : - Instruksikan mempercepat
- N : 1 : Keluhan Ektrim pada keluarga penyebuhan
110x/mnt 2 : Keluhan Berat pasien untuk
- RR : 3 : Keluhan Sedang melaporkan - Membantu
24x/mnt 4 : Keluhan Ringan frekuensi penyembuhan diare
- Tampak 5 : Tidak ada keluhan diare, - Agar terpantau
BAB anak konsistensi, perkembangan
tampak cair dan warna perawatan pasien dengan
ampas BAB. diare
sedikit,tidak
ada
lendir/arah

15
IMPLEMENTASI

Tanggal : Nama pasien : An. A


Nama Mhs : Umur : 1 Tahun
Ruang praktik : Jenis kelamin : Perempuan
Nama dokter : No. Rekam Medis : 598981

TGL NO. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI TTD


/ DX
JAM
1 Management cairan:
- Mengidentifikasi kebutuhan cairan S: -
pasien O : Anak masih mual dan muntah
BB 8 kg kebutuhan cairan 100 ml/kg Terpasang infus RL/10 tpm
BB= 800cc/24 jam ditambah anak Masih mual intake peroral
demam naik 20% jadi 960cc/24j masih kurang
- Memonitor intake output S: Ibu pasien menyatakan anak
minum susu ½ botol, oralit 50
cc
O : Intake peroral minum susu 1/2
botol ± 110 cc, output BAK ±
100 cc / setengah pempers, bab
cair 1 x ampas sedikit
- Memonitor produk urine tiap 8 jam,
dan pantau keluarnya air mata saat S: Ibu pasien menyatakan anak
anak menangis sedikit kencing
O : BAK di pempers sedikit, air
- Memonitor vital sign mata tidak keluar saat anak
nangis
S :Ibu pasien menyatakan anaknya
- Mempertahankan asupan cairan masih panas
perenteral infus RL 10 tts/mnt O : Suhu 38,4oC, N : 100x/mnt
S:-
- Memotivasi keluarga pasien O : Infus Rl lancar 10 x/mnt
tingkatkan asupan cairan peroral S :Keluarga bersedia mengikuti
16
anjuran petugas untuk sering
memberi minum pada pasien
O : Pasien masih mual, minum
- Kolaborasi therapi memberikan obat habis ½ botol susu
anti emetik :Ondancentron 2 mg S:-
- Kolaborasi pemberian oralit 50 cc O : Obat anti mual masuk
tiap diare dan mengajarkan cara S : Ibu pasien menyatakan anak
pembuatan larutan oralit pada masih diare, ibu pasien
keluarga pasien menyatakan sudah bisa
membuat larutan oralit sendiri
O : Oralit diminumkan 50 cc atau
seperempat gelas kepada pasien
Fever Treatment saat habis bab cair
- Memonitor k/u dan kesadaran pasien
- Mengkaji penyebab demam S:-
O:K/U lemah, Composmentis,
penyebab demam karena proses
- Memonitor warna dan suhu kulit dehidrasi
S : Ibu pasien menyatakan anak
demam
- Monitor intake dan output O: Suhu 38,4oC warna bibir
kemerahan, kulit taraba hangat
S : Ibu pasien menyatakan anak
minum susu ½ botol, oralit 50
cc
O : Intake peroral minum susu 1/2
- Melakukan kompres hangat dan botol ± 110 cc, output BAK ±
mengajarkan pada keluarga 100 cc / setengah pempers, bab
cair 1 x ampas sedikit
S: Ibu pasien menyatakan bisa
- Memotifasi keluarga pasien untuk melakukan kompres hangat
membatasi aktifitas fisik pasien sendiri
O : Ibu pasien tampak bisa
meneruskan kompres hangat
pada anakknya
S : Ibu pasien menyatakan anak
17
- Kolaborasi memberikan antipiretik tiduran di TT dan jika rewel
paracethamol ¾ ctk terkadang digendong
O : Pasien tampak bedrest di TT
dan terkadang digendong
ibu/keluarga yang lain
- Kolaborasi mempertahankan therapi S : Ibu pasien menyatakan anak
cairan parenteral infus RL 10 tts/mnt mau minum obat, terakhir
minum obat turun panas 4 jam
Management Diare: yang lalu
- Mengkaji riwayat diare dan defekasi O : Therapi paracethamol syrup ¾
ctk sudah diminum
S:-
O : Infus RL botol ke 1/10 tpm
- Mengkaji peristaltik usus lancar, tidak ada tanda plebitis

- Mengobservasi turgor kulit S : Ibu pasien menyatakan sebelum


masuk RS anaknya diare lebih
- Kolaborasi memberikan obat dari 5 kali/hari
Cefotaxime injeksi 250 mg O : Tampak masih diare 1 kali
- Kolaborasi memberikan obat S:-
interzinc syrup 1 ctk O : Auskultasi peristaltik
dan Liprolac 1 sachet meningkat
S:-
- Menginstruksikan pada keluarga O : Turgor kulit kurang elastis
pasien untuk melaporkan frekuensi S: - Ibu pasien menyatakan sejak
diare, konsistensi, dan warna BAB. pagi anak belum minum obat
diare
- Memonitor intake output O : Injeksi antibiotik masuk
cecotaxime 250 mg/iv selang
infus, Interzinc syrup masuk 1
ctk dan liprolac 1 sachet.
S : Ibu pasien bersedia melaporkan
frekuensi diare kepada petugas
O : Ibu pasien kooperatif
melaporkan pada petugas jika
anak diare lagi.
18
- Memonitor vital sign S: Ibu pasien menyatakan anak
minum susu 2 botol, oralit 50
- Mempertahankan asupan cairan cc, BAB masig cair 3 kali.
perenteral infus RL 10 tts/mnt O : Intake peroral minum susu 2
- Kolaborasi therapi memberikan obat botol ± 220 cc, output BAK 2 x
anti emetik :Ondancentron 2 mg ganti pempers, BAB cair 3 x
- Memonitor k/u dan kesadaran pasien ampas sedikit, anak masih mual
- Memonitor suhu dan warna kulit tapi tidak muntah
Terpasang infus RL/10 tpm
S:-
O : Suhu 38,oC, N : 100x/mnt
- Kolaborasi memberikan antipiretik S : -
paracethamol ¾ ctk O : Infus Rl lancar 10 x/mnt
S:-
O : Obat anti mual masuk
S : Ibu pasien menyatakan anak
- Mengkaji kondisi diare, frekuensi demam
dan konsistensi O : K/U cukup, Kesadaran CM
badan teraba hangatSuhu 38oC
Warna bibir kemerahan, kulit
- Mengauskultasi peristaltik usus taraba hangat
S : Ibu pasien menyatakan anak
- Mengobservasi turgor kulit mau minum obat, terakhir
minum obat turun panas 8 jam
- Kolaborasi memberikan obat yang lalu
Cefotaxime injeksi 250 mg O : Therapi paracethamol syrup ¾
ctk sudah diminum
- Memonitor intake output S : Ibu pasien menyatakan masih
diare BAB 3x cair, ampas
sedikit.
O : Tampak BAB masih cair,
ampas sedikit.
S:-
O : Peristaltik masih meningkat
S:-
O : Turgor kulit kurang elastis
19
- Memonitor vital sign S: -
O : Injeksi antibiotik masuk
- Mempertahankan asupan cairan cefotaxime 250 mg/iv selang
perenteral infus RL 10 tts/mnt infus,
- Memonitor k/u dan kesadaran pasien S: Ibu pasien menyatakan anak
- Memonitor suhu dan warna kulit minum susu 4 botol, BAB 1 kali
ampas banyak, dan sudah tidak
mual.
O : Intake peroral minum susu 4
botol ± 220 cc, output BAK 5 x
ganti pempers penuh, bab cair 1
x ampas banyak. Anak masih
mual tapi tidak muntah
Terpasang infus RL/10 tpm
- Mengkaji kondisi diare, frekuensi S : -
dan konsistensi O : Suhu 36,6oC, N : 95x/mnt
S:-
- Mengauskultasi peristaltik usus O : Infus Rl lancar 10 x/mnt
S:-
- Mengobservasi turgor kulit O : K/U cukup, Composmentis,
Ibu pasien menyatakan anak
- Kolaborasi memberikan obat sudah tidak demam. Suhu
Cefotaxime injeksi 250 mg 36,6oC Warna kulit normal.
S : Ibu pasien menyatakan sudah
tidak diare. BAB 1x cair lembek
O : Tampak BAB sudah tidak cair
S:-
O : Peristaltik normal
S:-
O : Turgor kulit elastis
S: -
O : Injeksi antibiotik masuk
cefotaxime 250 mg/iv selang
infus,

20
EVALUASI

TGL EVALUASI TTD


NO.DX
S : Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak mual/muntah
DX.1 Ibu pasien menyatakan anak sudah minum susu 4 botol ukuran
220 cc,
O : K/U cukup, Kesadaran composmentis
VS : Suhu 36,6oC, Nadi 95 kali/menit, RR 24 kali/menit
Tampak sudah tidak mual/muntah, intake peroral minumsusu 4
botol ukuran 220 cc, BAK sudah sering
A : Masalah devisit volume cairan tubuh teratasi
Indikator Awal Akhir Saat ini
 Suhu tubuh dalam batas 2 5 5
normal
 Nadi dalam batas normal 2 5 5
 Hidrasi adekuat 2 5 5
Kett :
1 : Keluhan Ektrim
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan
P : Pertahankan Intervensi
- Monitor intake-output
- Tingkatkan asupan cairan peroral

21
S : Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak demam
DX.2 O : K/U cukup, Kesadaran composmentis,
Anak tampak tenang, sudah tidak demam
VS : Suhu 36,6oC, Nadi 95 kali/menit, RR 24 kali/menit
A : Masalah hiperthermi teratasi
Indikator Awal Akhir Saat ini
 Suhu tubuh dalam batas normal 2 5 5
 Nadi dalam batas normal 2 5 5
 Hidrasi adekuat 2 5 5
Kett :
1 : Keluhan Ektrim
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor suhu
- Pertahankan intake adekuat
DX.3 S : Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak diare, BAB 1 kali lembek
O : K/U cukup, pasien BAB 1 kali lembek

Indikator Awal Akhir Saat


ini
 Memelihara control terhadap 2 5 5
BAB
 Pengeluaran feses rutin kurang 2 5 5
dari 3 x / hari
 Tidak ada diare 2 5 5

A : Masalah gangguan pola eliminasi diare teratasi


P : Pertahankan intervensi :

22
TGL
NO. SOAP TTD
DIAGNOSA
DX.1 S :Ibu pasien menyatakan demam sedikit berkurang
O : K/U pasien lemas
- Pasien demam (Demam pasien karena proses infeksi saluran
pencernaan dan dehidrasi)
- Suhu menurun 37,7oC, N 98 x/mnt
- Kesadaran composmentis
- Warna kulit normal akral teraba hangat
- Intake peroral minum air putih 50 cc, output BAK ± 100 cc
setengah pempers,
BAB 1 x cair ampas sedikit
- Keluarga pasien tampak mampu melakukan kompres hangat
sendiri
- Pasien bedrest di TT
- Obat Paracethamol ¾ ctk diminum
- Cairan infus RL lancar 10 tts/mnt
A :Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Suhu 2 5 2
tubuh
dalam
batas
normal
Nadi 2 5 3
dalam
batas
normal
Hidrasi 2 5 2
adekuat

P : Lanjut Intervensi

23
S : Ibu pasien menyatakan anak masih diare, jika mau makan anak lupa
cuci tangan
O : K/U lemas
- VS RR 24 x/mnt
- Peristaltik usus meningkat
- Turgor kulit menurun
- Pasin tampak tiduran di TT
- Injeksi antibiotik cefotaxime 250 mg masuk
- Obat interzice syrup masuk 1 ctk
- Liprolac sachet dilarutkan dalam air belum mau diminum
A :Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi bab, diare akut belum
teratasi
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Memelihara 2 5 2
control
terhadap BAB
Pengeluaran 2 5 2
fefes kurang
dari 3 x/hari 2 5 2
Tidak ada
diare

P : Lanjut Intervensi

S : Ibu pasien menyatakan anak masih lemes, masih mual tapi tidak
muntah
O : Pasien tampak masih lemas
- Kebutuhan cairan BB 8 kg dengan peningkatan suhu 960 cc/24
jam
- Intake masih kurang, masih tampak mual, minum hanya 50 cc.
Larutan oralit belum diminum
- Pasien BAB masih cair
- Pasien belum BAK, pengeluaran air mata tidak bisa terkaji
- Turgor kulit menurun, mukosa mulut dan bibir masih kering
- VS suhu 37,7o C,RR 24x/mnt, N 98 x/mnt
- Infus RL lancar 10 tts/mnt
- Injeksi ondancentron masuk 2 mg/IV
A: - Masalah diagnosa devisit volume cairan tubuh belum teratasi

24
Indikator Awal Akhir Saat
ini
VS 2 5 3
dalam
batas
normal 2 5 2
Tidak
ada
tanda–
tanda 2 5 3
dehidrasi
Turgor
elastis,
mukosa
mulut
dan bibir
lembab

P : Lanjut intervensi

25

Anda mungkin juga menyukai