Anda di halaman 1dari 8

USEJ 1 (2) (2012)

Unnes Science Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej

KUNCI DETERMINASI DAN FLASHCARD SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN INKUIRI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SMP

Herni Purnamasari, Margareta Rahayuningsih, Chasnah

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang, Indonesia
Gedung D7 lantai 3 FMIPA UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas kunci determinasi dan flashcard sebagai
Diterima Juli 2012 media pembelajaran inkuiri pada materi klasifikasi makhluk hidup terhadap hasil belajar
Disetujui Agustus 2012 dan aktivitas siswa kelas VII SMP N 16 Pekalongan. Penelitian ini merupakan
Dipublikasikan November penelitian Pre­Experimental Design dengan desain One­Shot Case Study. Populasi
2012 penelitian ini merupakan kelas VII yang terdiri atas lima kelas. Sampel penelitian
diambil tiga kelas dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan aktivitas dan hasil belajar siswa dari ketiga kelas sampel penelitian
mampu mencapai indikator kinerja. Persentase aktivitas siswa ≥ 90 %, sedangkan
Keywords:
analisis hasil belajar siswa menunjukkan persentase ketuntasan klasikal ≥ 91%. Di
Flashcard
samping itu, sebagian besar siswa dan guru IPA kelas VII memberikan tanggapan yang
inkuiri
positif terhadap desain pembelajaran ini. Penerapan pembelajaran dengan
klasifikasi makhluk hidup
pemanfaatan kunci determinasi dan flashcard sebagai media pembelajaran inkuiri pada
kunci determinasi
materi klasifikasi makhluk hidup terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas VII SMP N 16 Pekalongan.

Abstract
This research aims to examine the effectiveness of determination key and flashcard as
a inquiry learning tool for the living things’ classification subject based toward the result
of learning and student activity of VII grade in SMP N 16 Pekalongan. This Research
belongs to the Pre­Experimental Design with One­Shot Case Study. The population of
this research were students on VII grade which consist of five classes. Sample taken
for this research was three classes with cluster random sampling technique. The result
of this research show that result of learning and student activity from the third sample
classes can reach the indicator of the successfulness. Percentage of student activity is
≥ 90%, while analysis result of learning student shows that percentage of completeness
classical is ≥ 91%. In addition, almost all the students and the science teacher of VII
grade give positive feedback toward this learning design. Applying the study using
determination key and flashcard as a inquiry learning tool for the living things’
classification subject based has been proven as an effective way toward the result of
learning and student activity of VII grade in SMP N 16 Pekalongan.

© 2012 Universitas Negeri Semarang

 E­mail : hereney_poer@yahoo.com
ISSN 2252­6617
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)
Pendahuluan lengkap tentang makhluk hidup tersebut.
Hal tersebut dapat diatasi dengan
Berdasarkan observasi awal di bantuan media flashcard yang berisi
SMP N 16 Pekalongan, didapatkan kumpulan makhluk hidup kelompok
aktivitas dan hasil belajar siswa belum tertentu disertai dengan deskripsi singkat
optimal. Hal tersebut antara lain seputar ciri­ciri kelompok makhluk hidup
disebabkan oleh semangat belajar siswa tersebut. Flashcard adalah media
masih rendah, kebiasaan belajar siswa pembelajaran dalam bentuk kartu
yang kurang baik yaitu lebih sering hanya bergambar yang ukurannya seukuran
mendengarkan dan mencatat penjelasan postcard dengan disertai keterangan di
guru, siswa kurang aktif dalam belakangnya. Menurut Watson & Miller
pembelajaran, kurangnya pemanfaatan (2009) penggunaan kunci determinasi
media dalam pembelajaran dan strategi dalam pembelajaran memiliki keunggulan
pembelajaran yang kurang bervariasi. karena mengembangkan daya kreativitas
Hasil observasi dan wawancara dengan dan penalaran siswa, memotivasi siswa
guru kelas VII SMP N 16 Pekalongan, untuk belajar dan memudahkan siswa
pada konsep pembelajaran materi memahami, membandingkan dan
klasifikasi makhluk hidup guru tidak menganalisis materi yang sedang
menggunakan media, sumber belajar dipelajari. Strategi pembelajaran inkuiri
hanya menggunakan buku paket, lembar dipilih dalam penelitian karena melalui
kerja siswa (LKS) dari sekolah dan strategi ini siswa lebih dilibatkan aktif
pembelajaran juga cenderung berpusat dalam mengkonstruksi pengetahuan,
pada guru (teacher centered learning). memperoleh informasi, dan
Selama proses pembelajaran, siswa mengorganisasi informasi melalui
cenderung pasif, hanya mendengar, kegiatan mengklasifikasikan makhluk
melihat dan mencatat. Menurut guru hidup yang terdapat dalam Flashcard
kelas VII materi klasifikasi makhluk hidup menggunakan kunci determinasi.
termasuk materi yang tergolong sulit bagi Pembelajaran inkuiri adalah
siswa, hal ini dapat dilihat dengan masih pembelajaran yang melatih siswa
banyak siswa yang belum mencapai menemukan masalah, mengumpulkan,
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu mengorganisasi data, serta memecahkan
65. Persentase banyaknya siswa yang masalah berdasarkan petunjuk­petunjuk
nilai ulangan materi klasifikasi makhluk yang diberikan guru sehingga siswa
hidup masih di bawah KKM (≥ 65) dari menemukan konsep­konsep yang
tahun ke tahun ≥ 50%. diharapkan. Apabila siswa belum pernah
Salah satu alternatif untuk mempunyai pengalaman belajar dengan
mengatasi permasalahan di atas adalah kegiatan inkuiri, maka diperlukan
dengan menggunakan kunci determinasi bimbingan yang cukup luas dari guru
dan flashcard sebagai media melalui pembelajaran inkuiri terbimbing.
pembelajaran inkuiri pada materi Penelitian ini bertujuan menguji
klasifikasi makhluk hidup. Pemanfaatan efektivitas kunci determinasi dan
kunci determinasi dan flashcard Flashcard sebagai media pembelajaran
diharapkan lebih memudahkan siswa inkuiri pada materi klasifikasi makhluk
dalam memahami materi klasifikasi hidup terhadap hasil belajar dan aktivitas
makhluk hidup dan memungkinkan siswa siswa kelas VII SMP N 16 Pekalongan.
mencapai tujuan pembelajaran yang lebih
baik.
Metode Penelitian
Kunci determinasi merupakan
media yang digunakan dalam proses
identifikasi suatu makhluk hidup, Populasi dalam penelitian ini
sedangkan untuk mengamati makhluk adalah kelas VII yang terdiri atas lima
hidup yang beraneka ragam yang tidak kelas sedangkan sampel penelitian
mungkin untuk didatangkan langsung di diambil tiga kelas dengan teknik cluster
kelas maka diperlukan suatu sumber random sampling. Penelitian ini termasuk
yang dapat memberikan informasi yang bentuk penelitian Pre­Experimental

104
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)
Design menggunakan desain One­Shot bimbingan guru. Data akhir dalam
Case Study (Sugiyono 2008). Variabel penelitian ini berupa hasil belajar, aktivitas
bebas dalam penelitian ini adalah siswa dan tanggapan siswa yang
pemanfaatan kunci determinasi dan dianalisis secara deskriptif persentase
Flashcard sebagai media pembelajaran serta tanggapan guru yang dianalisis
inkuiri pada materi klasifikasi makhluk secara deskriptif kualitatif.
hidup sedangkan variabel terikat adalah
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hasil dan Pembahasan
Pada tahap persiapan, setelah
menyusun instrumen penelitian yang
berupa silabus, rencana pelaksanaan Hasil dalam penelitian ini berupa
pembelajaran (RPP), kunci determinasi, aktivitas siswa, hasil belajar, tanggapan
Flashcard, lembar kerja siswa (LKS) yang siswa dan tanggapan guru. Hasil
terdiri atas tiga LKS, lembar observasi penelitian dan pembahasan akan
aktivitas, soal evaluasi yang berupa soal diuraikan sebagai berikut.
pilihan ganda, angket tanggapan siswa 1. Aktivitas siswa
dan guru dilakukan analisis uji coba Hasil observasi aktivitas siswa
instrumen untuk menguji soal pilihan digunakan untuk mengetahui tingkat
ganda yang meliputi analisis validitas aktivitas siswa dalam proses
butir soal, reliabilitas dan taraf kesukaran pembelajaran. Analisis hasil penelitian
soal. Selain itu, analisis data awal juga menunjukkan bahwa persentase aktivitas
dilakukan untuk membuktikan bahwa siswa secara klasikal setiap kelas dari
kelompok sampel berangkat dari titik tolak pertemuan pertama sampai pertemuan
yang sama dengan menggunakan uji ketiga mengalami peningkatan. Hal ini
normalitas dan homogenitas. Strategi terjadi karena pada pertemuan kedua dan
pembelajaran yang diterapkan adalah ketiga kemampuan siswa dalam
pembelajaran inkuiri terbimbing, yang menggunakan kunci determinasi semakin
memberi siswa kesempatan untuk tahu meningkat dan siswa sudah terbiasa
dan terlibat secara aktif dalam dengan cara belajar yang diterapkan
menemukan konsep materi dengan (Tabel 1).
Tabel 1 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa secara klasikal

Tingkat aktivitas siswa secara 91%, sehingga dapat diketahui bahwa


klasikal ditentukan berdasarkan jumlah tingkat keaktifan siswa secara klasikal
siswa yang memperoleh kriteria “sangat termasuk dalam kategori sangat aktif.
aktif” dan “aktif”, selanjutnya dihitung Persentase keaktifan klasikal ini sudah
persentasenya dan dikonfirmasikan memenuhi indikator keberhasilan yang
dengan parameter. Berdasarkan Tabel 1 ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu ≥
dapat diketahui bahwa rata­rata tingkat 75% aktivitas peserta didik dalam
aktivitas siswa secara klasikal dari ketiga kegiatan pembelajaran tinggi yaitu dalam
kelas selama tiga kali pertemuan sebesar kategori aktif dan sangat aktif.

105
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)

Pada analisis aktivitas siswa tiap siswa menunjukkan proses


jenis aspek aktivitas menunjukkan pada inkuiri/penyelidikan yang mengakui
aspek “mengamati makhluk hidup yang bahwa ini adalah proses saya, ini adalah
ada di Flashcard” memperoleh cara saya belajar.
persentase tertinggi, semua siswa Pembelajaran inkuiri memiliki
(100%) dari siswa yang ada di ketiga beberapa kelebihan, diantaranya
kelas melakukan aktivitas kegiatan ini. mengembangkan kemampuan berpikir
Gambar­gambar yang ada dalam siswa, melatih siswa untuk bekerja atas
Flashcard dapat menarik minat dan inisiatifnya sendiri, melibatkan siswa
perhatian siswa untuk belajar. Persentase secara aktif dalam pembelajaran, melatih
keaktifan terendah pada aspek kerjasama siswa dalam kelompok dan
“memberikan tanggapan/tanya jawab menghindarkan siswa dari cara belajar
pada saat diskusi antar kelompok” menghafal. Hal ini sejalan dengan
dengan rata­rata persentase dari ketiga Zubaidah (2008) yang menyebutkan
kelas hanya 15%. Hal ini terjadi karena bahwa kelebihan dari pembelajaran
pertanyaan­pertanyaan yang ada pada inkuiri salah satunya adalah siswa lebih
LKS berisi pertanyaan dengan jawaban dilibatkan aktif dalam mengkonstruksi
pasti, tanggapan­tanggapan yang pengetahuan, memperoleh informasi,
diberikan siswa hanya sekedar jika siswa mengorganisasi informasi, memecahkan
yang menanggapi jawabannya berbeda masalah, dan mencari pengetahuan,
dengan jawaban kelompok yang sedang daripada mengkonsumsi pengetahuan.
presentasi atau menambahi jawaban
Flashcard merupakan salah satu
pada kelompok lain yang sedang
bentuk media visual yang berisi gambar
presentasi.
dan deskripsi singkat yang dapat
Pemanfaatan kunci determinasi meningkatkan daya ingat anak terhadap
dan Flashcard melalui pembelajaran materi pelajaran, hal ini didukung oleh
inkuiri terbimbing melatih siswa untuk Arsyad (2011) yang menyebutkan bahwa
menemukan dan mengkonstruksi media visual dapat memperlancar
pengetahuannya sendiri secara aktif. Hal pemahaman dan memperkuat ingatan.
ini didukung oleh Trianto (2007) yang Kunci determinasi merupakan petunjuk
menyebutkan bahwa melalui yang dapat digunakan untuk
pembelajaran inkuiri terbimbing menentukan/mengidentifikasi/mengklasifi
pembelajaran lebih bermakna karena kasikan suatu makhluk hidup yang ada
siswa diberi kesempatan untuk tahu dan di lingkungan kita yang disusun
terlibat secara aktif dalam menemukan menggunakan kata­kata yang sederhana
konsep dari fakta­fakta yang dilihat dari dan mudah dimengerti oleh siswa dengan
lingkungan dengan bimbingan guru. tujuannya agar lebih mudah untuk
Melalui pembelajaran inkuiri terbimbing mengenal, mempelajari dan
ini guru tidak lagi berperan sebagai menyederhanakan object study. Hal ini
pemberi informasi dan siswa sebagai sejalan dengan apa yang disebutkan oleh
penerima informasi tetapi siswa yang Randler (2008) bahwa manfaat dari
melakukan penyelidikan untuk penggunaan kunci determinasi adalah
menemukan konsep­konsep yang telah untuk melihat lebih dekat dan lebih rinci
ditetapkan guru. Siswa melakukan pada suatu objek yang dipelajari, kunci
pengelompokan terhadap makhluk hidup tersebut secara ilmiah akan mendorong
yang ada dalam Flashcard untuk pemahaman istilah­istilah ilmiah. Watson
menentukan klasifikasinya menggunakan & Miller (2009) berpendapat bahwa
kunci determinasi. Hal ini sesuai dengan penggunaan kunci determinasi dalam
pendapat Wena (2008) bahwa esensi pembelajaran memiliki keunggulan
dari pembelajaran inkuiri biologi adalah karena dapat mengembangkan daya
mengajarkan pada siswa untuk kreativitas dan penalaran siswa, dapat
memperoleh pengetahuan seperti halnya memotivasi siswa untuk belajar dan
para peneliti biologi melakukan dapat memudahkan siswa untuk
penelitian. Menurut Kuhlthau (2010) memahami, membandingkan dan
melalui pembelajaran inkuiri terbimbing menganalisis materi yang sedang
106
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)

dipelajari. tersebut menunjukkan bahwa


pemanfaatan kunci determinasi dan
Flashcard sebagai media pembelajaran
2. Hasil belajar siswa inkuiri pada materi klasifikasi makhluk
Hasil belajar siswa diperoleh dari hidup berpengaruh positif terhadap hasil
rata­rata nilai, nilai tugas dan nilai belajar siswa dan mampu mencapai
evaluasi akhir. Analisis hasil belajar siswa indikator keberhasilan yang ingin dicapai
menunjukkan bahwa pembelajaran yaitu hasil belajar peserta didik secara
klasifikasi makhluk hidup dengan klasikal menunjukkan ≥ 85% dari jumlah
memanfaatkan kunci determinasi dan peserta didik mampu mencapai KKM
Flashcard melalui pembelajaran inkuiri dengan nilai ≥ 65. Hal ini sependapat
diperoleh hasil belajar yang memuaskan dengan Zawadzki (2010) yang
(mencapai indicator kinerja yang menyebutkan bahwa beberapa hasil
diharapkan). Hal tersebut dapat dilihat umum yang dapat diamati setelah
dari ketuntasan belajar secara klasikal pelaksanaan pembelajaran inkuiri
yang diperoleh setiap kelas ≥ 91% terbimbing diantaranya penguasaan
dengan rata­rata ≥ 77 (Tabel 2). pemahaman pada materi lebih
Persentase ketuntasan pada mendalam dan meningkatkan hasil
setiap kelas termasuk dalam kriteria belajar siswa.
ketuntasan siswa yang sangat tinggi. Hal

Tabel 2 Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar

Pada kelas VIIA terdapat tiga anak tidak terlepas dari peran guru, baik
yang hasil belajarnya tidak tuntas, di sebagai motivator maupun fasilitator
kelas VIIB ada satu anak yang tidak dalam kegiatan pembelajaran.
tuntas dan kelas VIIC ada dua anak yang
tidak tuntas. Siswa yang tuntas sebagian
besar merupakan siswa dengan kategori 3. Tanggapan siswa
aktivitas sangat aktif dan aktif. Adanya Data tanggapan siswa terhadap
siswa berkategori keaktifan tinggi namun pembelajaran tentang pemanfaatan kunci
tidak tuntas KKM maupun siswa determinasi dan Flashcard sebagai
berkategori keaktifan rendah namun media pembelajaran inkuiri pada materi
tuntas KKM terutama disebabkan oleh klasifikasi makhluk hidup diperoleh dari
faktor internal yaitu faktor psikologis yang angket yang diberikan kepada para siswa
ada pada diri siswa antara lain motivasi, kelas VIIA, VIIB dan VIIC yang
perhatian, konsentrasi, pemahaman serta merupakan kelas sampel penelitian. Hasil
ingatan. Selain itu, kemampuan berpikir analisis persentase tanggapan siswa
siswa yang berbeda merupakan secara klasikal pada setiap kelas ≥ 94%
penyebabnya. Ada siswa yang (Tabel 3).
mempunyai kemampuan berpikir tinggi Persentase tertinggi hasil
tetapi keterampilannya rendah, ada pula tanggapan siswa tiap aspek pertanyaan
siswa dengan kemampuan berpikir dalam angket adalah pada pertanyaan
rendah tetapi memiliki keterampilan yang angket yang menunjukkan bahwa 100%
tinggi. Keberhasilan dalam pembelajaran dari jumlah siswa yang ada setuju kalau

107
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)

Tabel 3 Rekapitulasi tanggapan Siswa secara klasikal

pembelajaran dengan memanfaatkan yang menarik dan berwarna pada


kunci determinasi dan Flashcard melalui Flashcard disertai kegiatan
pembelajaran inkuiri ini menarik perhatian mengelompokkan ciri­ciri makhluk hidup
para siswa. Kesan pertama ini sangat tersebut dengan kunci determinasi dapat
penting yang akan mempengaruhi meningkatkan kemampuan identifikasi
keterlaksanaan pembelajaran dan hasil dan mengklasifikasikan makhluk hidup.
belajar siswa. Persentase terendah pada Hasil analisis tanggapan siswa
pertanyaan angket yaitu hanya 80% menunjukkan sebanyak 86% setuju kalau
siswa yang setuju kalau pembelajaran media kunci determinasi dan Flashcard
dengan memanfaatkan kunci determinasi dapat membantu mereka dalam
dan Flashcard dapat meningkatkan mengklasifikasikan makhluk hidup.
aktivitas di dalam kelas selama proses Sebanyak 94% setuju kalau media kunci
belajar mengajar berlangsung, walaupun determinasi dan Flashcard dapat
merupakan persentase terendah tetapi membantu mereka dalam mempelajari
persentase 80% termasuk dalam kategori ciri­ciri makhluk hidup dalam sistem lima
persentase yang tinggi atau dapat kingdom dan mencari contoh makhluk
dikatakan dalam kriteria tanggapan yang hidup dalam klasifikasi lima kingdom.
masuk dalam kategori “Baik” Strategi pembelajaran inkuiri
Berdasarkan angket tanggapan melalui pengamatan dan identifikasi
siswa dan observasi ketertarikan dan menunjukkan sebanyak 81% siswa setuju
tanggapan positif yang ditunjukkan siswa dapat membantu mereka dalam
terhadap desain pembelajaran menemukan konsep sendiri. Selain itu
dipengaruhi oleh kegiatan­kegiatan yang sebanyak 84% siswa setuju kalau
berlangsung dalam pembelajaran. mereka lebih tertarik untuk mempelajari
Kegiatan mengamati gambar­gambar materi klasifikasi makhluk hidup setelah
makhluk hidup yang terdapat dalam mengikuti pembelajaran dengan
Flashcard dan siswa dituntut untuk pemanfaatan media kunci determinasi
mengelompokkan gambar­gambar dan Flashcard serta sebanyak 82%
tersebut menggunakan kunci determinasi setuju kalau penggunaan media
menggugah semangat dan meningkatkan Flashcard dapat membantu mereka
motivasi siswa untuk belajar. Sebagian dalam mengingat materi. Hal ini
besar siswa (96%) termotivasi dengan menunjukkan bahwa kreativitas dalam
adanya pemanfaatan kunci determinasi menggunakan dan mengembangkan
dan Flashcard sebagai media media pembelajaran sangat diperlukan
pembelajaran inkuiri pada materi agar mampu menarik dan memotivasi
klasifikasi makhluk hidup. Selain itu, siswa untuk belajar.
pembelajaran ini juga dapat Berdasarkan hasil analisis
meningkatkan kerjasama siswa dalam tanggapan siswa diketahui bahwa
diskusi kelompok, mendorong siswa tanggapan siswa secara klasikal telah
untuk dapat mengeluarkan pendapat dan mencapai indikator kinerja yang ingin
saling membantu dalam kelompok. dicapai yaitu ≥ 75% tanggapan siswa
Gambar­gambar makhluk hidup terhadap pembelajaran melalui

108
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)

pemanfaatan kunci determinasi dan kunci determinasi membantu siswa


Flashcard dalam kategori sangat baik mengidentifikasi makhluk hidup.
dan baik. Rata­rata persentase Kelemahan penggunaan kunci
tanggapan siswa secara klasikal dari determinasi dan Flashcard yang
ketiga kelas yang berkategori sangat baik disebutkan oleh guru yaitu tidak semua
dan baik mencapai 95%. Ini berarti siswa siswa dapat dengan cepat memahami
memberikan tanggapan yang sangat penggunaan kunci determinasi. Hal ini
positif terhadap kegiatan pembelajaran juga dapat dilihat pada pertemuan
dengan pemanfaatan kunci determinasi pertama siswa belum terbiasa
dan Flashcard sebagai media menggunakan kunci determinasi dan
pembelajaran inkuiri pada materi banyak yang masih bingung.
klasifikasi makhluk hidup. Peran guru sebagai fasilitator
dibutuhkan oleh siswa untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapi siswa. Surtikanti
4. Tanggapan guru
et al. (2001) menyebutkan bahwa pada
Pemberian angket tanggapan guru
dasarnya dalam pembelajaran inkuiri
bertujuan untuk mengetahui pendapat
terbimbing memiliki karakteristik bahwa
guru IPA kelas VII terhadap pemanfaatan
sebagian besar perencanaan
kunci determinasi dan Flashcard sebagai
pembelajaran dibuat oleh guru
media pembelajaran inkuiri pada materi
sedangkan siswa ditugaskan
klasifikasi makhluk hidup. Secara umum
menemukan konsep atau prinsip melalui
guru memberikan tanggapan positif dan
suatu kegiatan. Selanjutnya Sulistina et
kesan yang baik terhadap pembelajaran
al. (2010) menyebutkan pada inkuiri
yang menyatakan bahwa dalam
terbimbing guru berperan memberikan
pembelajarannya, guru relatif tidak
bimbingan dalam proses inkuiri siswa
mengalami kesulitan kecuali
dalam memperoleh konsep. Kesulitan
membutuhkan pengawasan dan
siswa dalam pembelajaran juga bisa
bimbingan ekstra dalam pembelajaran.
diatasi dengan lebih memperjelas lagi
Adanya kunci determinasi dan Flashcard
petunjuk/langkah kerja yang harus
sebagai media belajar anak menjadi
dilakukan siswa pada LKS. Pada
senang, lebih aktif, lebih perhatian
pertemuan berikutnya selama proses
terhadap pembelajaran, memiliki motivasi
pembelajaran siswa sudah bisa sendiri
belajar yang tinggi, dan kerjasama siswa
dengan lancar menggunakan kunci
lebih baik dalam diskusi kelompok. Guru
determinasi dan Flashcard dengan
juga menyebutkan bahwa desain
mudah tanpa membutuhkan bimbingan
pembelajaran ini efektif karena dapat
dari guru lagi. Hal ini menunjukkan
dilihat dengan adanya peningkatan
bahwa kemampuan siswa untuk
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa jika
mengidentifikasi makhluk hidup
dibandingkan dengan nilai ulangan harian
menggunakan kunci determinasi
klasifikasi makhluk hidup tahun
meningkat yang pada akhirnya mereka
sebelumnya.
dapat menentukan kunci determinasi
Guru mengatakan strategi suatu kelompok makhluk hidup dan
pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat mengklasifikasikan makhluk hidup
meningkatkan aktivitas siswa dalam tersebut. Pada dasarnya guru
pembelajaran karena pembelajaran mengatakan kalau pemanfaatan kunci
berpusat pada siswa tidak pada guru, determinasi dan Flashcard sebagai
disini siswa tidak hanya sebagai obyek media pembelajaran inkuiri pada materi
tetapi siswa juga sebagai subyek klasifikasi makhluk hidup ini layak
pembelajaran. Guru menyebutkan diterapkan pada pembelajaran tahun
kelebihan dari penggunaan kunci berikutnya karena telah memberikan
determinasi dan Flashcard yaitu dengan inovasi dalam penggunaan media dan
gambar­gambar dapat meningkatkan pemilihan strategi dalam pembelajaran.
daya ingat siswa pada materi
pembelajaran, dan pembelajaran menjadi
lebih menarik sedangkan penggunaan

109
H Purnamasari / Unnes Science Education Journal 1 (2) (2012)
Simpulan Siswa Kelas X SMA Laboratorium
Malang. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran 17 (1):82­88.
Simpulan dalam penelitian ini
adalah pemanfaatan kunci determinasi Surtikanti H, YH Adisendjaja & A Fitriani.
2001. Penerapan Metode
dan Flashcard sebagai media Penemuan (Discovery dan Inquiry)
pembelajaran inkuiri pada materi Pada Kegiatan Laboratorium
klasifikasi makhluk hidup efektif terhadap Biokimia Di Jurusan Pendidikan
hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII Biologi. Jurnal Pengajaran MIPA 2
SMP N 16 Pekalongan. Guru sebaiknya (1):41­53.
memberikan penjelasan cara Trianto. 2007. Model­model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi
penggunaan kunci determinasi sebelum Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi
pelaksanaan pembelajaran atau dapat Pustaka.
juga dijelaskan pada pertemuan Watson S & T Miller.2009. Classification
sebelumnya. Hal ini bertujuan agar siswa and the dichotomus key tools for
memiliki pengetahuan dasar tentang teaching identification (report).
penggunaan kunci determinasi sehingga Article The Science Teacher:50­54
saat penerapan desain pembelajaran ini (diakses tanggal 17 Januari 2012)
tidak banyak siswa yang bertanya dan Wena M. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
waktu menjadi lebih efektif. Aksara.
Zawadzki R. 2010. Is process­oriented
guided­inquiry learning (POGIL)
Ucapan Terimakasih suitable as a teaching method in
Thailand’s higher education?. Asian
Peneliti mengucapkan terima Journal on Education and Learning
kasih kepada Budi Suheryanto, S.Pd. 1 (2):66 – 74.
selaku Kepala Sekolah SMP N 16 Zubaidah S. 2008. Pembelajaran
kontekstual dengan metode inkuiri
Pekalongan dan Sri Utami, S.Pd. selaku untuk Meningkatkan Kemampuan
guru IPA yang telah memberikan ijin Berpikir dan Motivasi Belajar IPA
penelitian serta Dr. Ir. Amin Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Retnoningsih, M.Si. yang telah Wahid Hasyim III Malang. Jurnal
memberikan arahan dan masukan Pendidikan dan Pembelajaran 15
(1):18­27.
sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan artikel ilmiah ini.

Daftar Pustaka

Arsyad A. 2011. Media Pembelajaran.


Jakarta : Rajawali Pers.
Kuhlthau CC.2010. Guided Inquiry:
School Libraries in the 21st Century.
School Libraries Worldwide Journal
16 (1) 17­28.
Randler C. 2008. Teaching Species
Identification­A Prerequisite for
Learning Biodiversity and
Understanding Ecology. Eurasia
Journal of Mathematics, Science &
Technology Education 4 (3) 223­
231.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta Rosdakarya.
Sulistina O, IW Dasna & SM Iskandar.
2010. Penggunaan Metode
Pembelajaran Inkuiri Terbuka dan
Inkuiri Terbimbing dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia
110

Anda mungkin juga menyukai