Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
NURFITRI
14220170026
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Observasi Cairan pada Vagina “
Sholawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah
memberikan kami tugas yang telah mendukung serta membantu kami selama
proses penyelesaian tugas ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya
makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputihan adalah sekresi cairan berlebih dari saluran reproduksi
wanita (vagina). Keputihan dapat berlangsung secara fisiologis atau patologis.
Pada ibu hamil umumnya terjadi peningkatan cairan vagina, namun bukan
merupakan hal yang patologis ,Akan tetapi terdapat beberapa faktor selama
kehamilan seperti peningkatan hormon, perubahan pH pada vagina, dan
penurunan flora normal Lactobacillus yang berpotensi meningkatkan risiko
berkembangnya mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan infeksi
vagina pada ibu hamil.Ibu hamil dengan infeksi vagina memiliki keluhan
sekret vaginal abnormal disertai gatal, iritasi, dan rasa vulva terbakar. Salah
satu alasan yang paling sering ditemukan pada pasien saat berkunjung ke ahli
ginekologi.Penyebab tersering kelainan vagina baik infeksi maupun non-
infeksi adalah vaginosis bakterial, kandidiasis, dan trikomoniasis.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi secret pada vagina
2. Apa Jenis secret vagina yang normal dan tidak normal
3. Bagaimana Mikroorganisme dalam Sekret Vagina yang Normal
4. Bagaimana Pemeriksaan secret vagina
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui definisi sekret vagina
2. Untuk mengatahui jenis sekret vagina yang normal dan tidak normal
3. Untuk mengatahui Mikroganisme dalam sekret vagina yang normal
4. Untuk mengatahui pemeriksaan sekret pada vagina
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Sekret Vagina
Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu
cairan yang jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina
yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina
juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang
normal, pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang
5
Cairan keputihan ini masih wajar selama warna, tekstur, dan
volumenya tidak berubah. Jika ada perubahan, hal ini mungkin
menandakan penyakit tertentu.
Cairan tidak normal
a) Vagina Keruh
Bila cairan vagina berwarna lebih keruh dari biasanya dan disertai
dengan bau yang amis atau menyengat, bisa jadi Anda mengidap infeksi
bakteri vagina. Cairan ini biasanya akan jadi lebih banyak setelah
berhubungan seks atau sebelum dan sesudah haid. Infeksi ini bisa diatasi
dengan salep khusus dan antibiotik dari dokter.
6
c) Cairan Vagina Keruh Kekuningan
Jika cairan yang keluar berwarna keruh kekuningan, diikuti dengan
rasa nyeri di area vagina dan sulit menahan urin, Anda mungkin mengidap
penyakit gonore. Biasanya penyakit ini juga ditandai dengan perdarahan
vagina di saat Anda tidak sedang haid. Dokter umumnya akan meresepkan
antibiotik atau obat minum lainnya untuk mengatasi gonore.
7
a) Memberitahu dan menjelas kan kepada pasien tindakan yang
akan dilakukan
b) Menyiapkan alat dan bahan membawa ke dekat pasien
c) Memasang sampiran
d) Membuka atau menganjurkan pasien menanggalkan pakaian
bawah (tetap jaga privacy pasien)
e) Memasang pengalas dibawah bokong pasien
f) Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk
(dorsalrecumbent)
g) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan
dengan handuk bersih
h) Memakai sarung tangan
i) Buka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
yang tidak dominan
j) Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dan tangan yang
dominan sesuai kebutuhan
k) Menghapuskan sekret vagina pada gelas obyek yang
disediakan
l) Membuang kapas lidi dalam bengkok
m) Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau ke dalam
tabung kimia dan ditutup
n) Memberi label dan mengisi
formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke laboratorium
o) Membereskan alat
p) Melepas sarung tangan
q) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
mengeringkannya dengan handuk bersih
r) Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
8
2. Pemeriksaan Spekulum Steril
Pemeriksaan Spekulum Steril diindikasikan untuk menentukan
apakah membran amnion sudah ruptur atau utuh. Fungsi-fungsi lain
antara lain untuk mengambil kultur; mengobservasi serviks untuk
mendeteksi servisitis, prolaks tali pusar, atau bagian janin; dan
memperkirakan dilatasi atau penipisan serviks. Pemeriksaan vagina
dengan spekulum steril dan sarung tangan steril dilakukan jika ketuban
sudah ruptur untuk menghindari memasukkkan organisme menuju
janin didalam lingkungan intra uterus. Lubrikan tidak digunakan
karena dapat mengubah temuan.
Faktor berikut mengindikasikan ruptur ketuban:
a. Tetesan atau aliran kecil cairan amnion melewati serviks
b. Berkumpulnya cairan di liang vagina
c. Kertas nitrazin menunjukkan reaksi basa terhadap cairan vagina
(berubah menjadi warna biru kurang lebih pH nya 7,15)
d. Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada preparat
mikroskop dan diperiksa secara mikroskopik.
3. Sediaan Basah ( Wet Mount )
Selama pemeriksaan spekulum di vagina, sediaan basah dari
sekret vagina dapat disiapkan dengan menempatkan sedikitnya
disebuah preparat, yang ditetesi Salin Normal kemudian tutup dengan
lembaran penutup. Sel petunjuk, bakteri, sel darah merah, trikomonas,
dan sperma dapat terlihat. Preparat lain dibuat dengan larutan Kalium
Hidroksida(KOH) 10%. Bau amina setelah menempatkan KOH
mengesankan vaginosis bakteri (“uji whiff”). Jamur atau Psedohyfae
Candidae lebih mudah terlihat pada penggunakan KOH
9
4. Pemeriksaan Sekret Vagina ( mencari kuman neisseria gonorrhea
dalam secret vagina )
Dengan pewarnaan gram, kuman neisseria gonorrhea akan
menyerap cat carbol fuchsin sehingga kuman akan bewarna merah
Persiapan pasien :
a. Pasien dalam pengobatan, obat perlu dihentikan sehari sebelum
pengambilan specimen
b. Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang
air kecil
c. Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil
sebelum atau sesudah haid
D. Pemeriksaan sekret vagina
1. Uji Diagnostik
a. pH
10
1. Menggunakan gerakan melingkar, oleskan secret vagina di
3. Catat hasil.
b. Prosedur Mikroskopik
sel epitel skuamosa, sel darah putih, sel darah merah, sel
11
b) Letakkan satu tetes specimen vagina pada kaca objek.
f) Catat hasil.
pasien.
12
d) Diamkan selama 5 menit untuk membirkan jaringan sel
ragi.
h) Catat hasil.
sampel vagina.
yang satu lagi dan nilai adanya bau amina yang amis.
13
BAB III
KESIMPULAN
adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
(hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua).
14
Daftar pustaka
King, Susan and Marjorie. 2017. Urinalis & Cairan Tubuh. Edisi 5. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Eko, Nurul, dkk. 2010. KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Klinik) Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Rihamna
Uliyah, Musrifatul, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
15
Lampiran referensi
16
17