PENDAHULUAN
1
1.2 Permasalahan
a. Kurangnya koordinasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan
Umum/Teknis Provinsi yang membidangi pengelolaan Rumah Negara Golongan III
dikarenakan belum dipahaminya tugas dan fungsi secara baik oleh aparat yang
melaksanakannya;
b. Belum lancarnya proses kegiatan pengelolaan rumah negara yang dialihkan status
dan haknya, terutama didaerah, akibat adanya berbagai perubahan peraturan.
c. Ketidakselarasan persepsi mengenai teknis administrasi pengelolaan Rumah Negara
yang mempengaruhi mutu layanan Rumah Negara;
d. Tidak tersedianya pencatatan arsip yang tertib, bahkan sebahagian tidak tercatat.
e. Adanya sistem pembayaran untuk sewa maupun sewa beli Rumah Negara Golongan
III secara digital atau online dengan sistem SIMPONI yang akan diterapkan mulai
awal tahun 2016.
f. Belum tertibnya pencatatan PNBP, karena adanya pelimpahan pengelolaan PNBP
Rumah Negara Golongan III dari Kementerian Keuangan kepada Kementerian
Pekerjaan Umum;
g. Banyak Rumah Negara Golongan III telah “jatuh tempo” atau melewati batas waktu
pembelian (5 – 20 tahun) belum melunasi, mengalihkan ke pihak lain maupun berubah
fungsinya menjadi bengkel dan lain-lain.
B. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Tertatanya pencatatan aset Rumah Negara Golongan III;
2. Tertibnya pencatatan asset Rumah Negara Golongan I dan II di masing-masing
K/L;
3. Terdatanya kondisi factual usulan Rumah Negara Golongan II yang akan
dialihkan menjadi Rumah Negara Golongan III;
4. Tersebarluaskannya informasi dan proses Rumah Negara Golongan III ke
penghuni dan K/L;
5. Meningkatnya akurasi dan legalitas hasil penaksiran Rumah Negara Golongan
III;
6. Terwujudnya penyimpanan arsip yang sesuai standar;
7. Terciptanya system pembayaran angsuran sewa-beli yang memudahkan
penghuni;
8. Terciptanya sinergisitas peran Dinas Teknis dengan Satker dalam hal
pengelolaan Rumah Negara Golongan III di tingkat Provinsi.
a. Melakukan koordinasi dengan Instansi Vertikal K/L yang ada di Provinsi Sulawesi
Barat. Bentuk Koordinasi dilakukan yaitu dengan :
d. Melakukan pendataan (Survey) rumah negara yang ada di K/L lingkup Provinsi
Sulawesi Barat. Dan melakukan penaksiran mengenai jenis rumah negara.
3
e. Melakukan pengadministrasian dan pengarsipan data-data rumah negara yang
diperoleh dari hasil survey.
f. Melakukan rapat dan koordinasi dengan pihak Satuan Kerja Penataan Bangunan dan
Lingkungan Provinsi Sulawesi Barat terkait hasil pelaksanaan tiap kegiatan.
g. Membantu Satuan Kerja PBL Sulawesi Barat dalam melaksanakan seluruh rangkaian
kegiatan terkait pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Rumah Negara Golongan III.
h. Membuat dan melaporkan data-data rumah negara golongan III kepada Subdit Rumah
Negara, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tiapTriwulaan sesuai format dari Subdit
Rumah Negara (Laporan Triwulan).
i. Membuat Laporan bulanan pelaksanaan kegiatan.
1.5 Keluaran
Keluaran akhir yang diminta pada kegiatan ini adalah :
A. Laporan pelaksanaan Pengelolaan Rumah Negara, antara lain:
a. Rekapitulasi Pendaftaran Rumah Negara yang diproses;
b. Rekapitulasi Surat Ijin Penghunian Rumah Negara Golongan III yang telah
diterbitkan;
c. Rekapitulasi Berita Acara Penaksiran dan Penilaian Rumah Negara Golongan III
yang telah diterbitkan;
d. Rekapitulasi Perjanjian Sewa Beli Rumah Negara Golongan III yang telah
diterbitkan;
e. Rekapitulasi Penatausahaan PNBP Rumah Negara Golongan III di wilayah
Provinsi setempat;
f. Rekapitulasi SKTL Sewa dan Sewa Beli Rumah Negara Golongan III yang telah
diterbitkan;
g. Rekapitulasi penyerahan Hak Milik RUmah Negara Golongan III kepada
penghuni.
B. Laporan Pelaksanaan Sosialisai Rumah Negara Golongan IIII.
C. Input data inventarisasi Rumah Negara Golongan III.
D. Laporan WASTEK (Pengawasan Teknis) Rumah Negara Golongan III.
4
BAB II
PEMAHAMAN UMUM
2.1 Definisi
Rumah Negara adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas
Pejabat dan/atau Pegawai Negeri.
Tujuan :
a. mengetahui status dan penggunaan rumah negara;
b. mengetahui jumlah secara tepat dan rinci jumlah aset berupa rumah negara;
5
c. menyusun program kebutuhan pembangunan rumah negara;
d. mengetahui besarnya pemasukan keuangan kepada negara dari hasil sewa dan
pengalihan hak rumah negara;
e. menyusun rencana biaya pemeliharaan dan perawatan.
6
2.4 Penetapan Status Rumah Negara
Setiap pimpinan instansi wajib menetapkan status rumah negara yang berada di
bawah kewenangannya menjadi Rumah Negara Golongan I atau Rumah Negara
Golongan II;
Penetapan status Rumah Negara Golongan III dilakukan oleh Menteri Pekerjaan
Umum;
Rumah negara yang mempunyai fungsi secara langsung melayani atau terletak
dalam lingkungan suatu kantor instansi, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi,
pelabuhan udara, pelabuhan laut dan laboratorium/balai penelitian ditetapkan
menjadi Rumah Negara Golongan I.
2.5 Persyaratan Pengalihan Status Rumah Negara golongan II Menjadi Rumah Negara
golongan III
Rumah Negara paling singkat 10 tahun sejak dimiliki oleh Negara atau sejak
ditetapkan perunbahan fungsinya senbagai rumah Negara;
Status hak atas tanahnya sidah di tetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Rumah dan tanah tidak dalam sengketa berdaarkan surat pernyataan dari instansi
yang bersangkutan;
Penghuninya telah memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri paling singkat 10
tahun;
Penghuni rumah memiliki surat izin penghunian (SIP) yang sah dan suami atau
isteri yang bersangkutan belum pernah membeli atau memperoleh fasilitas rumah
dan/atau tanah dari Negara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Penghuni menyataka bersedia mengajukan permohonan pengalihan hak paling
singkat 1 (satu) tahun terhitung sejak rumah tersebut menjadi Rumah Negara
Golongan III dengan ketentuan karena kelalaian mengajukan permohonan tersebut
kepada penghuni dikenakan sanksi membayar sewa 2 (dua) kali dari sewa setiap
bulannya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
Untuk rumah Negara yang berbentuk rumah susun sudah mempunyai perhimpunan
penghuni yang ditetapkan Pimipinan Instansi;
7
Hasik kajian Pejabat Eselon I Rumah Negara menjadi Golongan II dapat dialihkan
statusnya menjadi Rumah Negara golongan III.
2.6 Alih Status Rumah Negara Golongan II Menjadi Rumah Negara Golongan III
RNG II yang akan dialihkan statusnya menjadi RNG III yang berdiri diatas tanah
pihak lain, hanya dapat dialihkan status golongannya dari golongan II menjadi
golongan III setelah mendapat izin dari pemegang hak atas tanah dan dilakukan
PSP serta Persetujuan Alih Status Penggunaan dari Kementerian Keuangan;
Pengalihan status rumah negera yang berbentuk rumah susun dari golongan II
menjadi golongan III dilakukan untuk satu blok rumah susun yang status tanahnya
sudah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Penghuni mengajukan usul Pengalihan Status RNG II menjadi RNG III kepada
pejabat eselon I atau pejabat yang ditunjuk pada instansi yang bersangkutan;
Berdasarkan keputusan Penetapan Status RNG III, Pimpinan Instansi yang
bersangkutan menerbitkan keputusan penghapusan dari daftar pengguna barang.
8
2.8 Rumah Negara Golongan II yang Tidak Dapat Dialihkan Statusnya Menjadi
Rumah Negara Golongan III
Rumah Negara Golongan III yang Tidak Dapat Dialihkan Statusnya Menjadi Rumah
Negara Golongan III :
a. Rumah Negara Golongan II yang berfungsi sebagai mess/asrama sipil dan TNI/Polri;
b. Rumah Negara yang masih dalam sengketa
9
2.10.2 Proses Izin Penghunian Rumah Negara Golongan III
Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Dinas Teknis Provinsi yang membidangi rumah
negara :
Menerbitkan Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan III;
Mencabut Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan III;
Menyelesaikan sengketa penghunian Rumah Negara Golongan III bersama dengan
instansi asal pemilik rumah negara tersebut;
Menghitung sewa Rumah Negara Golongan III;
Melakukan pengawasan pelaksanaan pemungutan sewa Rumah Negara Golongan III
bersama pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Anggaran;
Menerbitkan Surat Keterangan Tanda Lunas (SKTL) sewa Rumah Negara Golongan
III.
10
Menandatangani SKTL sewa beli Rumah Negara Golongan III;
Menyampaikan tanda bukti pelunasan kepada Direktur Penataan Bina Penataan
Bangunan setelah pihak kedua melakukan pelunasan sewa beli Rumah Negara
Golongan III;
Melaporkan pengalihan hak Rumah Negara Golongan III yang dikelolanya kepada
Direktur Jenderal Cipta Karya melalui Direktorat Bina Penataan Bangunan.
12
Mengirimkan bukti validasi ke unit pembukuan
13
2.11 Garis Koordinasi Tim Penatausahaan Rumah Negara Gol.III
14
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
15
Tabel Rencana Kegiatan
16
3.3 Pelaksanaan
Dalam rangka tercapainya kegiatan Pengelolaan Rumah Negara Golongan III yang tertib,
baik dari administrasi, fisik, penghuni maupun PNBP yang diterima oleh Negara, terdapat
beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Kegiatan yang
dilakukan bulan Mei 2019 yaitu melakukan identifikasi kembali atau verifikasi terhadap
data Rumah Negara Golongan III dari KPKNL. Hal ini dilakukan guna mendapatkan
kesesuaian data terhadap syarat mengenai Rumah Negara Golongan III dan penetapannya
dari instansi yang terkait tentang laporan Rumah Negara Golongan III ke KPKNL :
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPKNL, bahwa Kantor Bandar Udara Tampa
Padang Kabupaten Mamuju memiliki Rumah Negara Golongan II. Hasil dari
koordinasi dengan Bapak Kepala Bandara bahwa ada keinginan untuk mengalih-
statuskan Rumah Negara Gol.II yang dimiliki instansi tersebut untuk menjadi Rumah
Negara Golongan III yang terletak di jalan Abd. Syakur Mamuju. Namun, hal tersebut
belum dikabulkan dari pihak atasan. Sehingga saat ini pihak kantor Bandar Udara
Tampa Padang masih berusaha untuk mengkoordinasikan kembali hal tersebut.
17
BAB IV
PENUTUP
Laporan ini dibuat dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Rumah
Negara Golongan III di Provinsi Sulawesi Barat. Laporan ini berisikan penjelasan mengenai
Rumah Negara yang kemudian dilakukan pengelolaan dan penataan terhadap Rumah Negara
Tersebut. Dalam pelaksanaannya, dilakukan koordinasi dengan Instansi/K/L yang memiliki
Rumah Negara. Identifikasi dilokasi Rumah Negara juga dilakukan untuk memastikan kondisi
dan status rumah negara tersebut berdasarkan pelaporan aset negara masing-masing Instansi/K/L
melalui Laporan BMN yang dilaporkan pada KPKNL setempat.
Koordinasi yang dilakukan pada bulan Mei 2019 ini dilakukan pada kantor Bandar Udara
Tampa Padang kabupaten Mamuju guna menindaklanjuti data terbaru tentang Rumah Negara
yang telah diperbaharui. Dari pelaksanaan koordinasi ini diperoleh hasil bahwa pada Kantor
Bandar Udara Tampa Padang terdapat 1 unit Rumah Negara Golongan II yang terletak di luar
lingkungan kantor tersebut, dimana rumah negara tersebut ada rencana untuk dialih-statuskan
menjadi Rumah Negara Golongan III.
Demikian laporan ini dibuat, untuk menjadi bahan acuan dan pendukung data dalam kegiatan
Pengelolaan Rumah Negara Golongan III pada Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan
Provinsi Sulawesi Barat.
18