Anda di halaman 1dari 4

RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Perubahan perfusi jaringan Setelah tindakan keperawatan 1. Monitor klien dengan ketat, 1) Untuk mencegah nyeri
otak yang berhubungan dengan klien diharapkan jaringan otak terutama tingkat kesadaran kepala yang menyertai
meningkat. Dengan kriteria : perubahan tekanan
peradangan dan edema pada  Tingkat kesadaran intrakranial
otak dan selaput otak. meningkat 2. Monitor TTV 2) Untuk mengetahui
 Konsentrasi baik keadaan klien
1  Perfusi jaringan dan 3. Tinggikan sedikit kepala dengan 3) Untuk mengurangi tekanan
oksigenasi baik hati-hati, cegah gerakan yang intrakranial
 Tand-tanda vital : tiba-tiba atau hindari fleksi
TD : 120/80 mmHg leher
N : 80X/menit 4. Kolaborasi dengan dokter 4) Untuk menurunkan
S : 36,5ºC pemberian obat Steroid tekanan intrakranial
P : 24X/menit osmotik
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor Adanya bunyi nafas 1) Mengetahui tingkat
berhubungan dengan akumulasi keperawatan diharapkan jalan tambahan, irama kedalaman, gangguan yang terjadi dan
napas kembali efektif dengan dan usaha respirasi membantu dalam
sekret, kemampuan batuk
kriteria : menentukan intervensi
menurun akibat penurunan  Frekuensi pernafasan 16- yang akan diberikan
kesadaran. 24x/menit 2. Atur posisi fowler, semi fowler 2) Peninggian kepala tempat
2  Tidak menggunakan otot tidur memudahkan
bantu napas pernafasan dan
 meningkatkan ekspansi
dada dan juga
meningkatkan batuk lebih
efektif
3. Ajarkan cara batuk efektif 3) Fisioterapi dada/back
massage dapat membantu
menjatuhkan secret yang
ada dijalan nafas
4. Kolaborasi dengan tim medis 4) Broncodilator
dalam pemberian oksigen meningkatkan ukuran
lumen percabangan
trakeobronkial sehingga
menurunkan tahanan
terhadap aliran udara.
Nyeri akut berhubungan Klien akan mampu 1. Kaji karakteristik nyeri 1) Untuk mengetahui tingkat
dengan iritasi selaput dan menunjukkan nyeri rasa nyeri
teratasi/terkontrol. Dengan 2. Lakukan penatalaksanaan nyeri 2) Membatu menurunkan
jaringan otak. kriteria : dengan metode distraksi dan stimulasi sensasi nyeri
 Skala nyeri 0-1 relaksasi nafas dalam
 Ekspresi wajah rileks 3. Usahakan membuat lingkungan 3) Menciptakan lingkungan
yang aman dan tenang yang aman dan tenang
3
menurunkan reaksi atau
kesensitifan terhadap kondisi
4. Kolaborasi dengan dokter 4) Menekan susunan saraf pusat
dalam pemberian analgetik pada thalamus dan korteks
serebri sehingga dapat
mengurangi rasa sakit/nyeri.
Hipertermi berhubungan Klien mampu menunjukkan 1. Observasi TTV 1) Mengetahui perubahan TTV
dengan proses inflamasi panas menurun dengan pasien
kriteria : 2. Beri kompres hangat 2) Mempercepat dalam
4  Suhu 36,5ºC penurunan produksi panas
 Akral pasien tidak teraba
hangat 3. Anjurkan pasien banyak minum 3) Mencegah terjadinya
 Pasien tampak tidak lemas air dan bedrest total dehidrasi sewaktu panas
dan meminimalisir produksi
hangat yang di produksi oleh
tubuh
4. Kolaborasi dalam pemberian 4) Membantu dalam
obat sesuai indikasi penurunan panas
Nutrisi kurang dari kebutuhan Klien mampu menunjukkan 1. Kaji kemampuan klien dalam 1) Mengetahui status nutrisi
tubuh berhubungan dengan kebutuhan nutrisi terpenuhi mengunyah ,menelan dan klien
secara adekuat. Dengan refleks batuk dan adanya sekret
kesulitan mengunyah
kriteria : 2. Obserfasi asupan dan 2) Untuk mengetahui
 Turgor baik pengeluaran keseimbangan nutrisi klien
 Asupan dapat masuk
sesuai kebutuhan dan 3. Lakukan oral hygiene 3) Kebersihan mulut agar
5
dapat mengunyah dengan merangsang nafsu makan
baik
 BB normal 4. Tentukan kemampuan klien
dalam 4) Untuk menghindari resiko
mengunyah,menelan,dan infeksi atau iritasi
refleks batuk.

Gangguan sensorik motorik 1. Melihat kembali proses 1) Kesadaran akan tipe atau
(penglihatan,pendengaran,dan patologis kondisi invidual daerah yang terkena
membantu dalam
gaya bicara) berhubungan dengan
mengkaji atau partisipasi
kerusakan SSP defisit spesifikasi dan
6
keperawatan
2. Evaluasi adanya gangguan 2) Munculnya gangguan
penglihatan penglihatan dapat
berdampak negative
kemampuan terhadap
kemampuan pasien untuk
menerima lingkungan.
3. Ciptakan lingkungan yang 3) Menurunkn /membatasi
sederhana, pindahkn prabot jumlah stimulasi yang
yang membahayakan mungking dapat
menimbulkan kebingunan

Anda mungkin juga menyukai