Anda di halaman 1dari 9

58 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No.

01, Tahun 2014

SISTEM MANAJEMEN ASET SEKOLAH


Benni Agung Nugroho1
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Jl. Mayor Bismo No. 27, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64129
Email : benni.nugroho@gmail.com1

Abstrak— Suatu sekolah tidak lepas dari keberadaan aset adalah bagaimana membuat sistem manajemen aset sekolah
yang dimiliki, oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang menggunakan PHP dan MySQL? Tujuan dari pembuatan
dapat membantu menangani pedataan aset yang dimiliki oleh sistem manajemen aset ini adalah membuat sistem manajemen
suatu sekolah. Selain itu sekolah tersebut juga belum memiliki aset sekolah menggunakan PHP dan MySQL.
sebuah sistem yang digunkan untuk mendata aset sekolah dengan
cepat dan mudah. Pendataan aset yang selama ini dilakukan
masih menggunakan cara manual yaitu mencatat data aset yang II. LANDASAN TEORI
dimiliki dalam pembukuan, sehingga cara tersebut kurang
mempunyai kemudahan dalam pendataan asetnya, karena hal 2.1 Aset
yang tidak dinginkan bisa terjadi sewaktu-waktu. Menurut Hariyono (2007) dalam modul Prinsip-Prinsip
Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Manajemen Aset/Barang Milik Daerah, “aset adalah barang,
PHP untuk rancangan antar muka dan MySQL untuk mengelola yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari
basis data. Pengolahan data pada sistem ini meliputi data login, benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud
data master, data entry, dan pelaporan data aset yang terdiri dari (tangible) maupun yang tidak berwujud (Intangible), yang
proses masukkan data,ubah data master dan data entry, dan tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu
hapus data master dan entry. Selain itu ditampilkan juga laporan
instansi, organisasi, badan usaha ataupun individu perorangan”.
yang dapat dilihat langsung pada sistem dan juga dapat dicetak.
Aset dapat meliputi inventarisasi tanah, inventarisasi
Rancangan bangun sistem ini telah disesuaikan dengan
kebutuhan dalam pendataan aset. Rancangan bangun sistem ini gedung, inventarisasi alat angkutan, inventarisi peralatan
hanya dapat diakses oleh kepala yayasan selaku pemilik dana seperti alat tulis kantor dan alat laboratorium, inventarisasi
untuk sekolah tersebut, dapat melihat laporan data aset, dan juga ruang atau gudang dan barang-barang yang terdapat di
dapat mencetak laporan. dalamnya. Aset-aset yang dimiliki oleh suatu sekolah dapat
dipantau tentang keberadaan, nilai, perpindahan dan
Kata Kunci— Manajemen Aset, PHP. kondisinya. Sistem Manajemen Aset dipersiapkan untuk
kebutuhan perencanaan dalam utilisasi ruang dan sharing
I. PENDAHULUAN fasilitas antar departemen atau pihak tertentu.
Keberadaan aset di sekolahan memiliki peran yang penting 2.2 Penatausahaan
dan memiliki nilai kapital yang besar dan sangat menunjang Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
proses operasional sekolah. Mulai dari meja, kursi, komputer, pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah
printer, alat berat, dan aset lainnya. sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam penatausahaan
Seiring dengan berkembangnya suatu sekolah maka jumlah barang milik daerah dilakukan 3 (tiga) kegiatan yang meliputi
aset sekolah juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan.
Aset adalah barang yang tidak habis dipakai, yang dimiliki oleh Pengguna kuasa, pengguna barang daerah harus melakukan
suatu sekolah yang memiliki umur lebih dari satu tahun. pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam
Asetmembutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah daftar barang pengguna dan daftar kuasa pengguna sesuai
untuk dipantau dan ditelusuri.Kebutuhan informasi mengenai dengan penggolongan dan kodefikasi inventaris barang milik
data dan informasi suatu aset sangatlah penting untuk daerah.
memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu lembaga. 2.2.1 Pembukuan
Manajemen aset yang ada disekolah pada saat ini masih Pada pembukuan, kegiatan yang dilakukan adalah
dalam cara mencatat pada buku inventaris kemudian direkap melakukan pencatatan kartu inventaris barang
hasilnya secara manual, hal ini menyebabkan proses memakan a. Pengguna/kuasa pengguna barang wajib melakukan
waktu lama dan tidak terkendali dengan baik, selain itu juga pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam
tingkat kecepatan akses data (laporannya) jika dibutuhkan Daftar Barang Pengguna (DBP) Daftar Barang Kuasa
sewaktu-waktu jadi terlambat. Pengguna (DBKP).
Manajemen aset sekolah dengan sistem komputerisasi b. Pengguna/kuasa pengguna barang dalam melakukan
diharapkan nantinya dapat mengatasi permasalahan yang telah pendaftaran dan pencatatan sesual format:
ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah
literatur, observasi, wawancara. Dari penelitian ini dihasilkan 2) Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin
sistem yang bisa memberikan kemudahan dalam pelaksanaan 3) Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan
kegiatan inventarisasi sekolah, serta bisa meningkatkan 4) Kartu Inventaris Barang (KIB) D Jalan, Irigasi dan
efektifitas dan efisiensi kerja. Rumusan masalah yang dapat Jaringan
disimpulkan dari latar belakang diatas dan dalam penelitian ini 5) Kartu Inventaris Barang (KIB) E Aset Tetap Lainnya

ISSN: 2252 – 486X Nugroho: Sistem Manajemen Aset Sekolah


JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014 59
6) Kartu Inventaris Barang (KIB) F Konstruksi dalam 2) Peralatan dan Mesin
Pengerjaan a. alat-alat praktek
7) Kartu Inventaris Ruangan (KIR) Alat praktek komputer, alat praktek olahraga, alat praktek
c. Pembantu pengelola melakukan koordinasi dalam ektrakulikuler, alat praktek jurusan, dana alat praktek lainnya.
pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah sebagaimana b. alat penunjang pendidikan
dimaksud pada huruf b ke dalam Daftar Barang Milik Daerah alat penunjang belajar jurusan, alat penunjang belajar
(DBMD). olahraga, alat penunjang belajar ekstrakulikuler, alat penunjang
2.2.2 Inventarisasi belajar komputer dan alat penunjang belajar lainnya.
a. Peran dan Fungsi Inventarisasi c. alat pendukung belajar
Inventarisasi merupakan kegiatan atau tindakan untuk alat pendukung belajar jurusan, alat pendukung belajar
melakukan perhitungan, pengurusan, penyelenggaraan, olahraga, alat pendukung belajar komputer, alat pendukung
pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang milik daerah belajar ektrakulikuler
dalam unit pemakaian. 3) Gedung dan bangunan
Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang a) Bangunan Gedung Sekolah
menunjukkan semua kekayan daerah yang bersifat kebendaan, 4) Jalan, irigasi dan jaringan
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Buku 5) Aset tetap lainnya
inventaris tersebut memuat data meliputi lokasi, jenis/merk a) buku dan perpustakaan
type, jumlah, ukuran, harga, tahun pembelian, asal barang, Buku seperti Buku Umum Filsafah, Agama, Ilmu Sosial,
keadaan barang dan sebagainya. Adanya buku inventaris yang Ilmu Bahasa,Matematika dan Pengetahuan Alam, Ilmu
lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai fungsi dan peran Pengetahuan Praktis.Arsitektur, Kesenian, Olah raga Geografi,
yang sangat penting dalam rangka: Biografi,sejarah dan lain-lainsejenisnya.
1.pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan b) barang bercorak kesenian/kebudayaan
pengawasan setiap barang. Barang Bercorak Kesenian, Kebudayan seperti Pahatan,
2.usaha untuk menggunakan memanfaatkan setiap barang Lukisan Alat-alat Kesenian, Alat Olah Raga, Tanda
secara maksimal sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing- Penghargaan, dan lain-lain sejenisnya.
masing. c) hewan/ternak dan tumbuhan
3.menunjang pelaksanaan tugas pemerintah. Hewan seperti Binatang Ternak, Binatang Unggas,
Barang inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki oleh Binatang Melata, Binatang Ikan, Hewan Kebun Binatang dan
Pemerintah Daerah yang penggunaannya lebih dari satu tahun lain-lain sejenisnya. Tumbuhan-tumbuhan seperti Pohon Jati,
dan dicatat serta didaftar dalam Buku Inventaris. Agar Buku Pohon Mahoni, Pohon Kenari, Pohon Asem dan lain-lain
Inventaris dimaksud dapat digunakan sesuai fungsi dan sejenisnya termasuk pohon ayoman atau pelindung.
peranannya, maka pelaksanaannya harus tertib, teratur dan 6) Kontruksi dalam pengerjaan
berkelanjutan, berdasarkan datan yang benar, lengkap dan b. Pelaksanaan Inventarisasi
akurat sehingga dapat memberikan informasi yang tepat dalam 1) Pelaksanaan inventarisasi dibagi dalam dua kegiatan
penatausahaan. yakni:
b. Barang Milik/Kekayaan Negara yang dipergunakan oleh a) Pelaksanaan pencatatan.
Pemerintah Daerah, pengguna mencatat dalam Buku Inventaris b) Pelaksanaan pelaporan.
tersendiri dan dilaporkan kepada pengelola. 2) Dalam pencatatan dimaksud dipergunakan buku dan
c. Barang milik daerah adalah barang yang berasal/dibeli kartu sebagai
dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan berikut:
Belanja Daerah atau sumbangan berupa pemberian, hadiah, a) Kartu Inventaris Barang (KIB A,B, C, 0, Edan F);
donasi, wakaf, hibah, swadaya, kewajiban pihak ketiga dan b) Kartu Inventaris Ruangan;
sumbangan pihak lain. c) Buku Inventaris;
d. Termasuk barang milik daerah sebagaimana dimaksud d) Buku Induk Inventaris.
pada huruf c adalah barang milik daerah yang pengelolaannya 3) Dalam pelaksanaan pelaporan dipergunakan daftar yaitu :
berada pada Perusahaan Daerah/Badan Usaha Milik a) Buku Inventaris dan Rekap.
Daerah/yayasan Milik Daerah. b) Daftar Mutasi Barang dan Rekap.
e. Pimpinan Perusahaan Daerah/Badan Usaha Milik 2.3 Database MySQL
Daerah/yayasan Milik Daerah wajib melaporkan daftar Database merupakan sekumpulan data atau segala sesuatu
inventaris barang milik daerah kepada Kepala Daerah, dan yang berhubungan dengan data, seperti, data karyawan pada
Kepala Daerah berwenang untuk mengendalikan setiap mutasi suatu perusaahaan, data pasien pada rumah sakit dan sebgainya.
Inventaris barang tersebut. Database telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
2.2.3 Pengolongan barang milik daerah sehari-hari, dimana keberadaan database membuat pekerjaan
a. Barang milik daerah digolongkan ke dalam 6 (enam) database membuat pekerjaan lebih mudah dilakukan dan dapat
kelompok yaitu: meningkatkan kemampuan penyelsaian masalah jika setiap
1) Tanah rekaman masalah yang muncul disimpan dalam database,
Tanah bangunan sekolah hingga akan memberikan solusi cepet selesai jika masalah yang

Nugroho ISSN: 2252 – 486X


60 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014

sama muncul dikemudian hari, karena permasalahan dan Sedangkan Hak Pengelolaan adalah apabila Tanah tersebut
solusinya disimpan pada database. dipergunakan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi
MySql termasuk jenis RDMS (Relation Database Kolom 9:Tanggal Sertifikat.
Management System), demikian istilah seperti tabel, baris dan Pada kolom 9 tuliskan tanggal dikeluarkannya Sertifikat
kolom digunakan MySql. Pada MySql, sebuah database akan dari tanah tersebut.
memiliki tabel, dimana pada bagian ini data akan disimpan. Kolom 10:Nomor Sertifikat
2.4 PHP Pada kolom 10 tuliskan Nomor Sertifikat dari Tanah
PHP (Preprocesor Hypertext) adalah bahasa scripting yang tersebut.
menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Kolom 11:Penggunaan.
Artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya Pada kolom 11 dituliskan dengan jelas peruntukan dari
dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser tanah tersebut dalam kolom 1.
hanya hasilnya saja berupa HTML. Untuk membedakan Kolom 12:Asal Usul.
perintah HTML dan PHP digunakan tanda <? … ?> atau Pada kolom 12 tuliskan asal usul perolehan dari barang
<?php … ?>, PHP dapat diaplikasikan dengan berbagai macam tersebut.
database, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lainnya. Kolom 13:Harga
Pada kolom 13 dituliskan nilai pembelian dari tanah
III. ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM tersebut atau perkiraan nilai tanah tersebut apabila berasal
3.1 Analisa Permasalahan dari sumbangan/hibah, pembukaan hutan dan sebagainya.
Analisa permasalahan terbagi menjadi dua yaitu problem Kolom 14:Keterangan.
domain dan permintaan user. Berikut analisa permasalahan Pada kolom 14 tuliskan keterangan yang dianggap perlu
untuk sistem manajemen aset. dan yang berhubungan dengan tanah tersebut.
3.1.1 Proses bisnis
Dalam membantu bagian pendata asset sekolah dalam
mengelola data-data asset yang dimiliki oleh sekolah, perlu
dibuat sebuah sistem pendataan barang yang cepat dan mudah
untuk bagian pendata asset. Dengan adanya sistem manajemen
asset ini diharapkan data asset yang ada pada sekolah tersebut
dapat didata dengan mudah dan cepat.
Pembuatan sistem manajemen asset ini dimaksudkan agar
dalam proses pendataan asset sekolah lebih cepat dan mudah,
dan apabila pihak yayasan atau kepala sekolah yang ingin
mengetahui data laporan asset yang dimiliki oleh sekolah dapat
melihat melalui sitem manajemen asset tersebut dibagian user.
Untuk melakukan pendaataan aset sekolah diperlukan
sebuah form untuk mendata aset-aset yang dimiliki oleh
sekolah untuk membuat form tersebut penulis menggunakan
referensi dari Permendagri No.17 Tahun 2007 , berikut
merupakan contoh form KIB (Kartu Inventaris Barang): Gambar 1.Contoh form KIB-A (Tanah)
1.KIB A (Tanah) 2. KIB B (Peralatan dan Mesin)
KIB-A (Tanah) terdiri dari 14 kolom, kolom-kolom KIB ini dipergunakan untuk mencatat peralatan dan mesin
tersebut antara lain sebagai berikut: yang digunakan untuk sarana penunjang pendididikan. KIB B
Kolom 1:Nomor urut pencatatan ini terdiri dari 16 kolom yang cara pengisiannya adalah sebagai
Kolom 2:Jenis Barang/Nama Barang. berikut :
Pada kolom 1 dituliskan dengan jelas jenis tanah yang Kolom 1:Nomor Urut.
merupakan barang inventaris Pada kolom 1 tuliskan Nomor Urut dari setiap jenis barang.
Kolom 3:Nomor Kode Barang (lihat lampiran Tabel Kode Kolom 2:Nomor Kode Barang.
Barang) Pada kolom 2 tuliskan Nomor Kode Barang yang
Kolom 4:Nomor Register bersangkutan
Kolom 5:Luas tanah Kolom 3:Nama Barang/Jenis Barang.
Kolom 6:Tahun pengadaan tanah Pada kolom 3 tuliskan jenis barang atau nama secara
Kolom 7:Letak/Alamat. jelas. Untuk barang-barang yang mempunyai nomor pabrik,
Pada Kolom kolom 7 tuliskan letak alamat lengkap lokasi cara pencatatannya harus satu persatu.
dari tanah tersebut. Kolom 4:Nomor Register.
Kolom 8:Untuk kolom 8 Hak Pakai atau Hak Pengelolaan. Pada kolom 4 tuliskan nomor register dari barang yang
Yang dimaksud dengan Hak Pakai adalah apabila tanah bersangkutan.
tersebut dipergunakan langsung menyelenggarakan tugas
pokok dan fungsipemerintahan.

ISSN: 2252 – 486X Nugroho: Sistem Manajemen Aset Sekolah


JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014 61
Dalam hal KIB ini dipergunakan untuk mencatat lebih dari 3.KIB C (Gedung dan Bangunan)
satu barang yang sejenis , diberi nomor register mulai dari 0001 KIB ini dipergunakan juga untuk mencatat setiap bangunan
s/d nomor register terakhir dari barang dimaksud. gedung dan bangunan monumen. KIB Gedung dan Bangunan
Kolom 5:Merk/Type ini terdiri dari 17 kolom yang cara pengisiannya adalah sebagai
Pada kolom 5 tuliskan merk dan type barang yang dimaksud. berikut :
Apabila tidak ada typenya kolom ini diberi tanda strip (-). Kolom 1:Diisi nomor urut
Kolom 6:Ukuran/CC Kolom 2:Jenis Barang / nama Barang
Pada kolom 6 tuliskan ukuran atau cc dari barang yang Pada kolom 2 tuliskan jenis gedung/monumen.
bersangkutan, kalau tidak ada ukurannya diberi tanda strip (-) Pengisian tentang Gedung diartikan sebagai bangunan yang
Kolom 7:B a h a n. berdiri sendiri atau dapat pula merupakan suatu kesatuan
Pada kolom 7 tuliskan dari bahan apa barang yang bangunan yang tidak dapat dipisahkan.
bersangkutan dibuat. Kolom 3:Diisi Nomor Kode Barang
Apabila bahan yang digunakan lebih dari 1 (satu) macam, Kolom 4:Diisi Nomor Register
maka tuliskan bahan atau bahan yang paling banyak digunakan. Kolom 5:Kondisi Bangunan.
Kolom 8:Tahun Pembelian. Pada kolom 5 tuliskan kondisi dari pada bangunan
Pada kolom 8 tuliskan tahun pembelian dari barang yang gedung/bangunan monumen pada saat pelaksanaan Inventrisasi.
bersangkutan. Kondisi fisik bisa dalam keadaan baik, rusak ringan, rusak
Kolom 9:Nomor Pabrik. sedang dan rusak berat.
Pada kolom 9 tuliskan nomor pabrik barang yang Kolom 6:Konstruksi Bangunan.
bersangkutan. Apabila tidak diketahui nomor pabrik maka Pada kolom 6 tuliskan “bertingkat” apabila bangunan
kolom ini diberi tanda strip (-). tersebut bertingkat.
Kolom 10:Nomor Rangka. Sebaliknya jika tidak bertingkat tuliskan “tidak”.’
Pada kolom 10 tuliskan Nomor Rangka/Chasis dari alat Kolom 7:Pada Kolom 7 tuliskan : beton” apabila bangunan
Angkutan yang bersangkutan. tersebut seluruhnya berkonstruksi beton. Sebaliknya apabila
Kolom 11:Nomor Mesin. tidak berkonstruksi beton isikan “tidak”
Pada kolom 11 tuliskan Nomor Mesin dari Alat Angkutan Kolom 8:Luas Lantai ( M² )
yang bersangkutan. Pada kolom 9 tuliskan luas dari bangunan yang tercantum
Kolom 12:Nomor Polisi. dalam kolom 1, dengan bilangan bulat.
Pada kolom 12 tuliskan nomor polisi Alat Angkutan yang Perhitungan luas lantai tersebut termasuk luas teras dan
bersangkutan. untuk gedung bertingkat dihitung dari luas lantai satu dan
Kolom 13:B P K B. dijumlah dengan luas lantai bertingkat berikutnya.
Pada kolom 13 tuliskan nomor BPKB. Kolom 9:Letak/Lokasi.
Kolom 14:Asal-usul. Pada kolom 8 tuliskan letak/alamat lengkap lokasi dari
Pada kolom 14 tuliskan asal usul dari barang yang bangunan tersebut.
bersangkutan. Kolom 10-11:Dokumen Gedung.
Kolom 15:H a r g a. Yang dimaksud dengan dokumen gedung dapat berupa
Pada kolom 15 tuliskan harga barang yang bersangkutan surat-surat pemilikan.Seperti : Sertifikat atas tanah bangunan
berdasarkan factur/kuitansi pembelian apabila barang yang gedung, Surat Ijin Bangunan dan sebagainya.
bersangkutan berasal dari pembelian. Pada kolom 10 diisikan tanggal dikeluarkannya dokumen
Apabila barang yang bersangkutan berasal dari tersebut di atas, sedangkan pada kolom 11 diisikan Nomor
sumbangan/ hadiah supaya diperkirakan dengan harga yang Dokumen.
wajar. Pencatatannya dalam ribuan rupiah . Kolom 12,13, 14:Tanah Bangunan
Kolom 16:Keterangan. Pada kolom 12 tuliskan luas dari tanah bangunan dengan
Pada kolom 16 tuliskan keterangan yang dianggap perlu ukuran M², dengan bilangan bulat.
yang ada hubungannya dengan barang yang bersangkutan. Pada kolom 13 isikan status tanah dari tanah bangunan
tersebut dapat berupa :
a.Tanah milik Pemda
b.Tanah Negara (Tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara).
c.Tanah Hak Ulayat (Tanah masyarakat Hukum Adat)
d.Tanah Hak (Tanah kepunyaan perorangan atau Badan
Hukum), Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atau Hak
Pengelolaan
Pada kolom 14 isikan Nomor Kode Tanah.
Kolom 15:Asal Usul
Pada kolom 15 tuliskan asal perolehan dari barang tersebut,
misalnya :
Gambar 2. Contoh form KIB-B (Peralatan dan Mesin)

Nugroho ISSN: 2252 – 486X


62 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014

a. dibeli yang akan disimpan di dalam database, dan pimpinan (User)


b. hibah melihat laporan aset.
c. dan lain-lain
Dalam hal bangunan/barang yang dibiayai dari beberapa
sumber anggaran, dicatat sebagai milik komponen pemilikan
pokok, misalnya bangunan Pemda dibantu dari anggaran Pusat
Database
maka statusnya tetap dicatat sebagai milik Pemda. server

Kolom 16:H a r g a
Pada kolom 16 tuliskan harga yang sebenarnya untuk
bangunan gedung/monumen tersebut. Login
Input data master
Input data penataushaan
Apabila nilai gedung/monumen tersebut tidak dapat Cetak laporan
Login,
Lihat data laporan
Cetak data laporan
diketahui berdasarkan dokumen yang ada, maka perkirakan
nilai gedung berdasarkan harga yang berlaku dilingkungan
tersebut pada waktu pencatatan. Interface
User
Admin
Kolom 17:Keterangan.
Gambar 4. Rancangan arsitektur sistem
Tuliskan keterangan yang dianggap perlu yang ada
hubungannya dengan bangunan tersebut. Setelah selesai diisi 3.3.1 DFD Sistem Manajemen Aset Sekolah
seluruhnya maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan 1. DFD Level 0
tanggal pencatatan dan ditandatangani Pengurus Barang dan Teknik yang digunakan dalam penyusunan proses sistem
diketahui oleh Kepala SKPD. manajemen aset ini salah satunya menggunakan Diagram Level
0, yang dapat dilihat pada gambar 5
Data login
Tambah data master, penataushaan, laporan
Edit data master, pentaushaan, laporan
Hapus data master, penataushaan
Cetak data Laporan
Sistem manajemen Data login
ADMIN User
Data aset aset sekolah
Data laporan master
Data laporan penatausahaan
Cetak laporan

Gambar 5. Diagram Level 0


Berdasarkan gambar 5 diagram level 0 merupakan gambar
struktur menu dapat dilihat bahwa sistem manajemen aset
sekolah terdiri dari tiga menu utama yaitu Admin dan pimpinan.
2. DFD level 1
Admin Data Lihat Master User
Gambar 3. Contoh form KIB-C (Gedung dan Bangunan) Daftar Master

3.1.2 Problem domain Data user

Pembuatan Sistem Manajemen Aset Sekolah ini disebabkan 1.


Tb_user

Data Master Detail User


karena adanya beberapa masalah yang ada, masalah tersebut Detail master
Mengelola
master Data Master

anatara lain: Detail Master


Tb_kategori

Detail Master
1.Pendataan asset yang dilakukan dengan cara manual maka, Tb_sub katrgori
Daftar Laporan

datanya ¬kapan saja bisa hilang. Data Master


Data Master

2.Apabila kepala sekolah atau kepala yayasan ingin Tb_ruang


Data lihat laporan

mengetahui data laporan asset yang ada disekolah tersebut, Detail Master
Detail Penataushaan

kepala sekolah atau kepala yayasan harus mendatangi bagian Data Penatausahaan
Tb_penatausahaan

pendata asset terlebih dahulu. Data tanah Data Tanah

3.1.3 Permintaan user Tb_tanah

1.Dapat melakukan inputan data asset Detail Data tanah


Data mesin
Detail tanah
Detail mesin

2.Dapat melihat barang berdasarkan inventaris ruang Tb_mesin

3.Dapat melihat laporan dengan cepat Data Entry


2.
Mengelola Data
Detail mesin
Data bangunan
Data mesin
Detail bangunan
3.
Mengelola

3.2 Rancangan Sistem Detail Data Entry Entry


Tb_bangunan
Data Laporan

Rancangan sistem merupakan suatu tahapan kegiatan yang Detail bangunan

Data kib-d
Data bangunan
Detail kib-d

dilakukan dalam merancang atau membuat sistem sebelum Tb_kib-d

sistem dibuat dengan tujuan sistem yang dibangun sesuai Data kib-e
Detai data kib-d
Data kib-d

Detail kib-e
dengan kebutuhan pengguna berkaitan dengan pengolahan, Tb_kib-e

pengelolaan dan perolehan informasi yang diinginkan. Detail kib-e


Data kib-f
Data kib-e
Detail kib-f

Pada gambar 4 merupakan arsitektur dari sistem ini. Admin Tb_kib-c

akan menginputkan data aset kedalam aplikasi (PC Server) Detail kib-f Data kib-e

Gambar 6. Diagram Level 1

ISSN: 2252 – 486X Nugroho: Sistem Manajemen Aset Sekolah


JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014 63
data tersebut akan disimpan kedalam database aset. Sistem
Pada gambar 6 DFD level 1 menggambarkan tentang sistem akan mengakses database tersebut dam menampilkan detail
secara detail. Pada rancangan bangun aplikasi komunitas tentang data aset tersebut.
alumni dapat dijelaskan sebagai berikut. Admin dapat ADMIN
melakukan manipulasi data master, data entry dan data laporan. Data input kib-a
Data edit kib-a
User dapat melihat data master dan data laporan pada master, Data hapus kib-a

dan user dapat mencetak laporan tersebut dalam bentuk excel Daftar kib-a
2.1
Mengelola
Data input kib-a
Data edit kib-a
kib-a Data hapus kib-a
dan word tanah

3. DFD Level 2 Proses 1 Data input kib-b


Data edit kib-b
Daftar kib-a

Data hapus kib-b


Admin
2.2 Data input kib-b
Daftar kib-b Mengelola Data edit kib-b
Kib-b Data hapus kib-b
mesin

Daftar kib-b
Data input user 1.1 Data input kib-c
Data edit user Mengolah data Data edit kib-c
Data hapus kib-c
Data hapus user user
Daftar User 2.3 Data input kib-c
Daftar kib-c Mengelola Data edit kib-c
Kib-c Data hapus kib-c
Data Input User
Daftar User bangunan
Data edit user
Data hapus user Daftar kib-c
Data input kib-d
user Data edit kib-d
Data hapus kib-d
Data input user
Data edit kategori 2.4
Data input kib-d
Data hapus kategori Mengelola
Daftar kib-d Data edit kib-d
Kib-d
Data hapus kib-d
1.2 Kib-d
Daftar kategori Mengelola data
Daftar kib-d
kategori Data input kib-e
Data edit kib-e
Data hapus kib-e

Data Input kategori 2.5 Data input kib-e


Data edit kategori Daftar kategori Daftar kib-e Mengelola Data edit kib-e
Data hapus kategori Kib-e Data hapus kib-e
Kib-e
kategori
Daftar kib-e
Data input kib-f
Data input sub kategori Data edit kib-f
Data hapus kib-f
Data edit sub kategori
Data hapus kategori Data input kib-f
2.6
Data edit kib-f
Daftar kib-f Mengelola
Data hapus kib-f
1.3 Kib-f
Mengelola data Kib-f
Daftar sub kategori
sub kategori
Daftar kib-f

Data input sub kategori


Data edit sub kategori Daftar sub kategori
Gambar 8. DFD Level 2 Proses 2 manipulasi data entry
Data hapus kategori

sub_kategori
3.3.2 Entity Relation Diagram (ERD)
Data input ruang
Data edit input ruang ERD merupakan gambar yang menunjukan suatu informasi
Data hapus ruang
yang dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis.
Daftar ruang
1.4
Mengelola Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama.
ruang
Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas
Data input ruang
Data edit input ruang
yang sekaligus menunjukan hubungan antara data.
Daftar ruang
Data hapus ruang

ruang keterangan
Data input penatausahaan
Data edit penataushaan asal Id_kategori
Data hapus penatausahaan kategori
harga

1.5 Id_sub

Daftar Penataushaan Mengelola No_bpkb


Penataushaan Id_kategori
kategori memiliki Sub kategori
No_polisi
Sub_kategori
Data input penatausahaan No_mesin
Data edit penataushaan Daftar Penataushaan
Data hapus penatausahaan
No_rangka Ruang_id

Penatausahaan
No_pabrik Nama_ruang
memiliki

Th_pembelian
Gambar 7. DFD Level 2 Proses 1 manipulasi data Master bahan
ruang
kondisi

Penanggung_jawab

ukuran
Pada gambar 7 menunjukkan bahwa DFD Level 2 Proses 1 Mesin jabatan

merk
admin dapat melakukan pengolahan data Master yakni tambah, mempunyai

No_reg
edit, dan hapus. Setiap aksi yang dilakukan admin terhadap data
Ruang_id
master ini berpengaruh pada data-data yang memiliki hak
Id_sub
akses untuk masuk pada halaman sistem manajemen aset
Id_kategori
sekolah dan juga dapat berpengaruh pada database yang
Nama_barang
disimpan.
Kd_barang
4.DFD Level 2 Proses 2
Pada gambar 8 DFD level 2 proses 2 untuk memanipulasi Id_mesin

data entry, admin dapat menginputkan, mengubah dan


menghapus data aset yang dimiliki oleh suatu sekolah. Data- Gambar 9. ERD

Nugroho ISSN: 2252 – 486X


64 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014

Pada gambar 11 adalah form login yang diisi oleh user yang
Pada gambar 9 ERD menunjukkan hubungan antar tabel memiliki hak akses untuk memasuki halaman system, user
dengan masing – masing atributnya. Pada erd menjelaskan yang akan mengakses halaman sistem harus mengisi data
bahwa tabel kategori memiliki relasi dengan tabel sub kategori username dan password terlebih dahulu.
dan mesin, tabel mesin memiliki relasi dengan tabel kategori, 2. Proses Menambah data
sub kategori dan ruang. Apabila ada barang yang belum dilakukan pendataan, maka
3.3 Rancangan Antarmuka admin dapat melakukan pendataan barang tersebut dengan cara
Setelah melakukan proses perancangan sistem yang memasukkan spesifikasi data barang tersebut pada form
menerangkan proses alur sistem yang akan di bangun, langkah tambah data yang dilakukan dengan cara manual.
selanjutnya merancang tampilan antar muka untuk admin.
Rancangan antar muka adalah gambaran desain sistem yang
akan dibangun. Rancangan antarmuka digunakan untuk
mempermudah dalam proses pembuatan tampilan sistem.
1. Rancangan Web Utama

Gambar 12. Tambah data


3. Proses Tampil Data
Pada proses tampil data akan menampilkan data-data yang
telah dimasukkan dan disimpan dalam database
Gambar 10. Rancangan Web
Pada gambar 10 rancangan web utama merupakan
rancangan dimana web tersebut menjadi tampilan pada
halaman sistem, web utama terdiri dari header, menu, sidebar,
content dan footer.
Header pada web utama dapat berisi tentang aplikasi atau
logo institusi, menu berisi menu-menu yang dimiliki oleh
sistem. Side bar berisi fitur-fitur dari sistem.

IV. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN


Gambar 13. Tampil data
4.1 Implementasi
Pengujian terhadap sistem digunakan untuk menganalisa 4. Proses edit data
implementasi dari perancangan sistem yang telah dibangun Apabila ada data yang sudah tersimpan dan akan dilakukan
agar hasil yang didapat sesuai dengan analisa sistem, sehingga perubahan maka admin dapat melakukan proses edit data untuk
beberapa proses penting pada sistem manajemen asset sekolah merubah data tersebut.
perlu di implementasi
1. Login
Proses login digunakan untuk user yang sudah terdaftar
memiliki hak akses untuk masuk pada halaman sistem.

Gambar 14. Edit data


5. Proses hapus data
Proses hapus data digunakan untuk melakukan menghapus
data-data yang sudah disimpan dalam database.
Gambar 11. Form Login

ISSN: 2252 – 486X Nugroho: Sistem Manajemen Aset Sekolah


JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014 65
4.2 Pembahasan dan hapus data admin dapat memilih pada kolom opsi yang ada
Pada pembahasan akan dilakukan skenario untuk proses pada tampilan.
ujicoba terhadap admin dan user. Admin dapat melakukan
manipulasi data pada data aset, user hanya dapat melihat data
laporan dari data-data aset dan user juga dapat mencetak data
laporan kedalam format word dan excel.
4.2.1 Skenario Ujicoba Admin

Gambar 17. Tampilan Kategori


4.2.4 Menu sub kategori

Gambar 15. Tampilan Home


Setalah admin berada pada halaman awal sistem, admin
dapat menjalankan sistem tersebut dengan memilih menu-
menu yang ada pada sistem, pada sitem terdapat tiga pilihan
menu antaralain menu master, menu data entry dan menu data
laporan, menu master adalah menu-menu data master, menu Gambar 18. Tampilan Sub Kategori
data entry berisi proses-proses input data, dan pada menu
Pada gambar 18 merupakan tampilan data sub kategori, data
laporan akan berisi laporan dari data-data aset yang dimiliki
sub kategori dapat ditambah, disimpan dan di hapus, untuk
oleh sekolah.
proses menambah data admin dapat memilih tombol “Tambah
4.2.2 Master
Data Sub Kategori” dan untuk merubah data admin dapat
Menu master memiliki beberapa fitur diantaranya user
memilih tombol proses edit data sub kategori, untuk
berisi data-data user yang memiliki hak akses untuk memasuki
menghapus admin dapat memilih tombol proses hapus data
halaman sistem, kategori berisi dari kategori-kategori barang,
kategori.
Sub kategori berisi sub-sub dari kategori, ruang berisi data-data
4.2.5 Menu Master Ruang
ruang yang ada dan dimiliki oleh sekolah, penatausahaan berisi
data-data penatausahaan.

Gambar 19. Tampilan Master Ruang


Pada gambar 18 merupakan tampilan data master ruang,
Gambar 16. Menu Master pada ruang admin dapat melakukan tambah data, ubah data,
hapus data dan mencetak laporan data ruang kedalam format
4.2.3 Menu kategori word dan excel.
Pada gambar 17 merupakan tampilan untuk data-data 4.2.6 Data Entry
kategori barang sekolah, data-data barang sekolah tersebut Data entry berisi menu-menu penatausahaan untuk bagian
dapat ditambah, diubah dan dihapus. Saat menerapkan suatu menginputkan data, dalam data entry ini menu penatausahaan
proses kerja, yaitu apabila admin ingin menambah suatu data terdapat fitur-fitur antara lain KIB A (Tanah), KIB B (Peralatan
kategori, admin dapat memilih tombol “Tambah Data Kategori” dan Mesin), KIB C (Gedung dan Bangunan), KIB D (Irigasi,
apabila admin ingin mengubah barang sekolah, admin dapat Jalan dan Jaringan), KIB E (Aset Tetap Lainnya), KIB F
memilih tombol proses edit data, dan apabila menghapus dapat (Kontruksi dalam Pengerjaan).
memilih tombol proses hapus data, untuk tombol proses edit

Nugroho ISSN: 2252 – 486X


66 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. VI, No. 01, Tahun 2014

Gambar 20. Contoh form tambah data KIB


Pada gambar 20 merupakan tampilan form untuk
memasukkan data aset tanah, admin memasukkan data aset
tanah dengan cara manual, yaitu dengan memasukkan data satu
persatu kedalam form dan form harus terisi data seluruhnya,
jika data sudah dimasukkan langkah berikutnya pilih tombol
“simpan” untuk menyimpan data.

V. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian sistem manajeman aset sekolah ini,
maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Aset
Sekolah sudah dapat melakukan memasukkan data-data master,
dan data-data penatausahaan yang dimiliki oleh suatu sekolah,
dan dapat memberikan laporan juga laporan tersebut dapat
dicetak, sehingga Sistem Manajen Aset Sekolah dapat
membantu dalam pendataan aset yang dimiliki oleh suatu
sekolah, serta memudahkan dalam menyampaikan laporan data
aset.

REFERENSI
[1] Solichin, Achmad, Pemrograman Web dengan PHP dan
MySQL : Jakarta. 2005
[2] Hariyono, Arik. Prinsip & Teknik Manajemen Kekayaan
Negara. Jakarta: Departemen Keuangan Republik
Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Umum.2007
[3] Mentri dalam negeri, Peraturan Mentri Dalam Negeri,
Jakarta.2007
[4] [Online]http://sahidsutomo.blogspot.com/2013/10/aset.ht
ml, tanggal akses: 13 Agustus 2014

ISSN: 2252 – 486X Nugroho: Sistem Manajemen Aset Sekolah

Anda mungkin juga menyukai