Anda di halaman 1dari 3

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

( INFORMED CONSENT )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ 16 / IV / 00 1/3
RUMKITAL 2015
JALA AMMARI

Disahkan :
Tanggal Terbit
Karumkital Jala Ammari
PROSEDUR
TETAP
20 April 2015
dr. Anang Mufti Sumarsono, Sp . B
Letkol Laut ( K ) NRP 11776 / P
Informed Consent adalah pernyataan setuju ( consent ) atau ijin
dari seseorang ( pasien / keluarganya ) yang diberikan dengan
bebas, rasional, tanpa paksaan ( voluntary ) tentang tindakan
PENGERTIAN kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah
mendapatkan informasi cukup tentang tindakan kedokteran yang
dimaksud
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengatur
TUJUAN keserasian, keharmonisan dan ketertiban hubungan dokter dan
pasien
Surat Keputusan Karumkital Jala Ammari No. Kep / 09 / I / 2015
tanggal 19 Januari 2015 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
KEBIJAKAN Menajemen Administrasi Medis (Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis) Revisi I di lingkungan Rumkital
Jala Ammari
Secara etis pasien harus mengetahui apa yang akan dilakukan
terhadapnya, selain itu pasien juga mempunyai hak untuk
menerima informasi yang sejelas jelasnya mengenai pelayanan
kesehatan yang akan diterimanya.
Dari sudut pandang dokter maupun tim medis adalah merupakan
kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-
baiknya pada Penderita. Dokter juga membutuhkan suatu
perlindungan hukum bila terjadi sesuatu akibat yang tidak
diinginkan pada penderita,dimana dokter tersebut telah berusaha
PROSEDUR memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin.
Dari sudut kedua kepentingan tersebut diatas adalah merupakan
suatu keharusan untuk dibuat : Surat Persetujuan Tindakan Medis
“.
1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
harus mendapat persetujuan baik tertulis maupun
lisan.Tindakan yang mengandung resiko tinggi harus dengan
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
( INFORMED CONSENT )

No Dokumen No Revisi Halaman :

RUMKITAL SPO/ 16 / IV /2015 00 2/3


JALA AMMARI

2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada no.1 diberikan


setelah pasien mendapat informasi yang adekuat tentang
perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta resiko
yang ditimbulkannya
3. Cara penyampaian isi informasi harus disesuaikan dengan
tingkat pendidikan serta kondisi dan situasi pasien
4. Informasi diberikan secara lisan dengan jujur dan benar
kecuali bila dokter menilai bahwa itu dapat merugikan
kepentingan kesehatan pasien
5. Surat persetujuan Tindakan Medis harus dibaca dan
ditandatangani oleh setiap pasien yang akan rawat inap
maupun yang akan dilakukan tindakan medis / operasi di
Rumkital Jala Ammari.
6. Dokter yang melakukan tindakan, berkewajiban untuk
memberikan informasi sejelas-jelasnya baik diminta maupun
tidak diminta tentang penyakit dan tindakan medis yang
bersifat teurapeutik maupun diagnostik, terutama pada
tindakan operasi dan tindakan lain yang bersifat invasif
7. Dalam hal tindakan yang bukan bedah ( operasi ) dan
tindakan yang tidak invasif lainnya, informasi dapat diberikan
oleh dokter lain atau perawat, dengan sepengetahuan atau
petunjuk dokter yang bertanggung jawab
8. Macam informasi yang disampaikan adalah :
 Tujuan dilakukannya rawat inap
 Tujuan dilakukannya tindakan medis
 Tata cara tindakan medis yang dilakukan
 Resiko yang akan dihadapi ( keuntungan dan kerugian ) /
komplikasi yang terjadi
 Prognosa bila tindakan tersebut dilakukan atau tidak
dilakukan
 Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian
biaya
 Bila penderita menolak tindakan yang akan diberikan,
maka penderita wajib menandatangani formulir
“Pemberian Informasi dan Pernyataan Penolakan Operasi
/ Tindakan Medis / Tindakan Diagnostik”

Jika penjelasan ini diperkirakan dapat memperburuk keadaan


penderita maka dokter dapat menahan sebagian atau seluruh
penjelasan yang dimaksud
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
( INFORMED CONSENT )

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL SPO/ 16 / IV /2015 00 3/3
JALA AMMARI

9. Petugas kesehatan yang ditunjuk berkewajiban


mempersiapkan dan memperlancar pemberian persetujuan /
penolakan tindakan medis diatas
10. Penandatanganan Surat Persetujuan Tindakan Medis
dibutuhkan saksi dari pihak pasien dan Rumah Sakit, bila
tidak didapatkan saksi dari pihak pasien minimal harus ada
saksi dari Rumah Sakit
11. Yang berhak menandatangani surat persetujuan / penolakan
adalah :
a. Pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar dan
sehat mental
b. Pasien yang dimaksud adalah yang telah berumur 21
tahun atau telah menikah
c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai
orang tua / wali dan atau orang / wali berhalangan,
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau semang
d. Bagi pasien dewasa yang menderita ganguan mental
persetujuan diberikan oleh orang tua / wali
e. Khusus bagi pasien VCT untuk laki-laki umur 19 tahun
dan wanita 16 tahun
12. Nama penandatangan dari pihak pasien harus sesuai dengan
Kartu Tanda Penduduk atau Kartu identitas lain
13. Informasi juga harus diberikan jika ada kemungkinan
perluasan operasi atau pengangkatan organ
14. Perluasan operasi yang tidak dapat diduga sebelumnya
dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien
15. Setelah perluasan operasi sebagaimana dimaksud pada
no.18 dilakukan dokter harus memberikan informasi kepada
pasien atau keluarganya
16. Pada pasien tidak sadar / pingsan serta didampingi oleh
keluarga terdekat dan secara medis berada dalam keadaan
gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medis
segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan
dari siapapun
17. Tanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan persetujuan
tindakan medis berada pada dokter yang melakukan
18. Formulir disimpan di file pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit rawat Inap
4. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai