Anda di halaman 1dari 21

CONTOH SOAL AKREDITASI

Berilah tanda silang (X) pada jawaban benar !


1. Bila soal dengan opsi jawaban A, B, C, D dan E , Pilihlah salah satu jawaban yang paling
“ BENAR” dengan cara memberikan tanda silang (X) di lembar jawaban yang sudah di
sediakan.
2. Bila soal dengan opsi jawaban 1, 2, 3, dan 4 maka mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
A. Bila point 1,2 dan 3 yang “ BENAR”

B.Bila point 1 dan 3 yang “ BENAR”

C.Bila point 2 dan 4 yang “ BENAR”

D.>Bila point 4 saja yang “ BENAR”

E.Bila point 1,2,3,4 “ BENAR” semua

Contoh Soal Ujian Persiapan Akreditasi Rumah Sakit


Alat komunikasi dalam melakukan identifikasi terhadap pasien sehingga mampu meningkaatkan
kemampuan komunikasi antara perawat dengan dokter dan perawat dengan perawat adalah
definisi dari?

A.SOAP B. SOAPIER. C. SBAR D. DAR. E. FLOW SHEET

Berikut ini, yang termasuk dalam komponen – komponen SBAR, meliputi


1. Situasition meliputi : nama, umur, tanggal MRS, hari perawatan, dokter yang merawat, nama
perawat yang bertanggungjawab, diagnosis medis dan masalahkeperawatan yang belum
teratasi.
2. Situasition meliputi : intervensi yang telah dilakukan, , riwayat alergi, pembedahan, alat
invasive, obat-obatan, pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan,
pemeriksaan diagnostik.
3. Assessment meliputi : hasil pengkajian terkini, tanda vital, pain skore, tingkat kesadaran,
status restrain, risiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang kritis.
4. Assessment meliputi : intervensi asuhan keperawatan yang perlu dilanjutkan, termasuk
nursing care plan dan discharge planning. Edukasipasien dan keluarganya.
Berikut ini, yang termasuk dalam komponen – komponen SBAR, meliputi …
1. Background meliputi : nama, umur, tanggal MRS, hari perawatan, dokter yang merawat,
nama perawat yang bertanggungjawab, diagnosis medis dan masalahkeperawatan yang
belum teratasi.
2. Background meliputi : intervensi yang telah dilakukan, , riwayat alergi, pembedahan, alat
invasive, obat-obatan, pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan,
pemeriksaan diagnostik.
3. Recomendation meliputi : hasil pengkajian terkini, tanda vital, pain skore, tingkat kesadaran,
status restrain, risiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang kritis.
4. Recommedation meliputi : intervensi asuhan keperawatan yang perlu dilanjutkan, termasuk
nursing care plan dan discharge planning. Edukasi pasien dan keluarganya.
Keuntungan komunikasi SBAR antara lain……
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif
2. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi
pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki keamanan pasien
4. Kesalahan dalam melakukan interaksi dengan komunikasi efektif sangat besar terjadi
Jelaskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan, rencana perawatan untuk pasien selanjutnya,
dan tindakan kolaboratif yang memungkinkan. Jika Anda menerima pasien baru, pastikan untuk
mendapatkan semua informasi ini dari perawat sebelumnya.

A.Situation B.Bacground C.Asesmen D.Recomendation

Berikut ini adalah definisi dari Sentinel,…………………


1. Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Sentinel.
2. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius;
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.
3. Kejadian sentinel :
 Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang
mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
 Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
 Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
 Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya.
4. Kejadian Sentinel adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi
bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu
kecelakaan.
Berikut yang termasuk Sasaran Keselamatan Pasien adalah……….
1. Ketepatan Identifikasi Pasien;
2. Peningkatan Kepatuhan dalam cuci tangan untuk mengurangi infeksi;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Adanya keselamatan dalam pelayanan kegawat daruratan
Rumah sakit melindungi pasien dari kekerasan fisik antara lain dengan ………………
1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan seksual,
pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
penunggu pengunjung pasien maupun petugas.
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan
tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag
karyawan.
Apa yang dilakukan RS jika pasien menolak/ memberhentikan tindakan (resusitasi) atau
pengobatan yang diberikan?
1. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di Rekam medis pasien dan di formulir
DO Not Resuscitate (DNR).
2. Tidak harus dilakukan pencatatan di Rekam Medis karena sudah dibuatkan persetujuan DNR
3. Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
4. Keputusan tidak harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam aspek
perawatan pasien.
Prosedur skrining di IGD adalah sebagai berikut,……………
1. Skrining dilakukan di bagian pendaftaran rawat jalan dan atau poliklinik setelah pasien
diperiksa oleh dokter spesialis yang di tuju
2. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani
oleh RS.
3. Skrining terlebih dahulu dilakukan oleh security dilanjutkan ke petugas pendaftaran dan
selanjutnya ditentukan oleh dokter di IGD saat dilakukan anemnesa oleh dokter jaga.
4. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
Berikut ini cara penggunaan APAR,……….
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu dan angkat nozel ke area bebas
2. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 keluar
3. Bawa APAR ke titik api
4. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu dengan jarak APAR dengan titik api 5 meter
Berikut ini keadaan yang bisa menjadikan alasan untuk melepaskan gelang identitas yaitu,…..
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap
pasien selama dirumah sakit
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan
4. Pasien akan dilakukan operasi yang bisa mengganggu aktifitas pasien selama operasi
Instruksi DNR dapat dibatalkan dengan cara sebagai berikut,..…..
1. Melepas gelang DNR
2. Menyatakan secara lisan mengenai pembatalan instruksi DNR
3. Menghancurkan / menyobek instruksi tertulis DNR
4. Pasien meninggal dunia
Berikut ini adalah pihak – pihak yang bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan untuk “
informed consent..
1. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
2. Bagi pasien dibawah umur 17 tahun, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan
oleh mereka menurut urutan hak mulai dari Ayah / Ibu Kandung dan saudara-saudara
kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya
berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka
menurut hak mulai dari ayah / Ibu adopsi, saudara-saudara Kandung dan Induk Semang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan tindakan medis
diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu kandung, wali yang sah dan
saudara-saudara kandung
Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan
“Prosedur Pencegahan Jatuh”, berdasarkan pada:
1. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
2. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
3. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
4. Semua Salah
Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu:
1. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien dan libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas
sehari-harinya
2. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika dan kurangi suara berisik
3. Lakukan asesmen ulang
4. Sarana toilet dekat dengan pasien
Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
1. Lampu panggilan berada dalam jangkauan
2. Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
3. Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
4. Pencahayaan yang adekuat
Adapun tujuan skrining adalah sebagai berikut…..
1. Agar pasien mendapat pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya
2. Agar pasien tahu tentang kondisinya saat ini
3. Agar dokter dapat mengambil keputusan segera sehubungan dengan kondisi pasien
4. Agar pasien dapat segera pulih kondisi kesehatannya

Berikut ini 6 Sasaran Keselamatan Pasien yang benar adalah …..

A.Ketepatan Identifikasi Pasien, Peningkatan Komunikasi yang Efektif, Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi;, Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;, Pengurangan
risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan Pengurangan risiko pasien jatuh

B.Ketepatan Identifikasi Pasien, Peningkatan Komunikasi yang Efektif, Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai;, Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;, Pengurangan
risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan Pengurangan risiko pasien jatuh.

C.Peningkatan Komunikasi yang Efektif, Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;,
Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;, Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan, Pengurangan risiko pasien jatuh dan Ketepatan Identifikasi Pasien.

D.Ketepatan Identifikasi Pasien, Pengurangan risiko pasien jatuh Peningkatan Komunikasi yang
Efektif, Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;, Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi dan Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Pengurangan risiko pasien jatuh, harus dilakukan pemantauan dengan menggunakan formulir
yang sesuai dengan ….
1. Humpty Dumpty untuk dewasa
2. Neonatus untuk bayi/bblr
3. Morse Fall untuk dewasa
4. Geriatri untuk lansia
Berikut ini informasi yang wajib disampaikan saat mengidentifikasi pasien di IGD adalah…..
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat
memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelang
4. Jelaskan bahwa ini adalah prosedur untuk mencapai sasaran keselamatan pasien agar
komunikasi bisa efektif
Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit?

A.Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atu
obesitas.

B.Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi dan anak yang mengalami gizi buruk, kurang
gizi atu obesitas.

C.Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien bayi dan dewasa yang mengalami gizi buruk,
kurang gizi atu obesitas.

D.Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien anak dan dewasa yang mengalami gizi buruk,
kurang gizi atu obesitas.

E.Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
untuk mengidentifikasi dan mentatalaksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi
atu obesitas.

Berikut ini prosedur pengkajian nyeri di rumah sakit ?


1. Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) untuk pasien usia 1 tahun
2. FLACCS untuk usia 1‐3 tahun
3. Wong Baker Faces Rating Scale untuk pasien usia 3 tahun
4. Numeric Scale untuk pasien dewasa.
Tujuan dari Akreditasi adalah ……
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
2. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
sesuai standar di Rumah Sakit
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Rumah Sakit
4. Peningkatan kesejahteraan Rumah Sakit
Manfaat Akreditasi adalah sebagai berikut …………..
1. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
sesuai standar di Rumah Sakit
2. Terlindunginya pasien/masyarakat dari layanan kesehatan yang tidak bermutu
3. Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas Rumah Sakit
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, dan SDM Rumah Sakit
Berikut yang termasuk Sasaran Keselamatan Pasien….
1. Ketepatan Identifikasi Pasien;
2. Peningkatan Kepatuhan dalam cuci untuk menurunkan risiko infeksi;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Adanya keselamatan dalam pelayanan kegawat daruratan
Resep harus memenuhi kelengkapan…
1. Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat mengingat tanggal lahir,
no rekam medik dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
2. Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang pelayanan
3. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar resep manual
4. Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan.
Berikut ini cara penggunaan APAR, Kecuali……….
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu dan angkat nozel ke area bebas
2. Tekan handle picu sedikit sampai gas O2 keluar
3. Bawa APAR ke titik api
4. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu dengan jarak APAR dengan titik api
1/2 meter
Berikut ini keadaan yang bisa menjadikan alasan untuk melepaskan gelang identitas kecuali…
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung jawab
terhadap pasien selama dirumah sakit
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan
4. Pasien akan dilakukan operasi yang bisa mengganggu aktifitas pasien selama operasi
Berikut ini yang termasuk faktor instrinsik dan ekstrinsik risiko jatuh yang dapat diperkirakan
adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekstrinsik yaitu Riwayat jatuh sebelumnya, Inkontinensia, Gangguan
kognitif/psikologis, Gangguan keseimbangan/mobilitas, Usia 65 tahun, Osteoporosis,
Status kesehatan yang buruk dan Gangguan moskuloskeletal
2. Faktor intrinsik yaitu Riwayat jatuh sebelumnya, Inkontinensia, Gangguan
kognitif/psikologis, Gangguan keseimbangan/mobilitas, Usia 65 tahun, Osteoporosis,
Status kesehatan yang buruk dan Gangguan moskuloskeletal
3. Faktor intrinsik yaitu Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel
longgar/lepas, Alas kaki tidak pas, Dudukan toilet yang rendah, Kursi atau tempat tidur
beroda, Rawat inap berkepanjangan, Peralatan yang tidak aman, Peralatan rusak dan
Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi
4. Faktor ekstrinsik yaitu Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang,
kabel longgar/lepas, Alas kaki tidak pas, Dudukan toilet yang rendah, Kursi atau
tempat tidur beroda, Rawat inap berkepanjangan, Peralatan yang tidak aman, Peralatan
rusak dan Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi
Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan menerapkan
“Prosedur Pencegahan Jatuh”, berdasarkan pada:
1. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
2. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
3. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)
4. Semua Salah
Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis kecuali…
1. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien dan libatkan pasien dalam pemilihan
aktivitas sehari-harinya
2. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika dan kurangi suara berisik
3. Lakukan asesmen ulang
4. Sarana toilet dekat dengan pasien
Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
1. Lampu panggilan berada dalam jangkauan
2. Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
3. Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
4. Pencahayaan yang adekuat
Adapun tujuan skrining adalah sebagai berikut, kecuali…
1. Agar pasien tahu tentang kondisinya saat ini
2. Agar dokter dapat mengambil keputusan segera sehubungan dengan kondisi pasien
3. Agar pasien dapat segera pulih kondisi kesehatannya
Instruksi DNR dapat dibatalkan dengan cara sebagai berikut kecuali
1. Melepas gelang DNR
2. Menyatakan secara lisan mengenai pembatalan instruksi DNR
3. Menghancurkan / menyobek instruksi tertulis DNR
4. Pasien meninggal dunia
Berikut ini adalah pihak – pihak yang bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan untuk “
informed consent..
1. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
2. Bagi pasien dibawah umur 17 tahun, persetujuan atau penolakan tindakan medis
diberikan oleh mereka menurut urutan hak mulai dari Ayah / Ibu Kandung dan
saudara-saudara kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya
berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka
menurut hak mulai dari ayah / Ibu adopsi, saudara-saudara Kandung dan Induk
Semang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan tindakan
medis diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu kandung, wali yang sah
dan saudara-saudara kandung
Menyediakan riwayat kesehatan yang signifikan dengan singkat, termasuk tes atau perawatan
yang telah dilakukan, atau perubahan pasien dari kondisi sebelumnya.

A.Situation

C. Recomendation

B.Background

D. Anamnesa

Sebelum insisi kulit (time out) :


1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama dokter operator, prosedur yang akan dilaksanakan dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian klinis
Penandaan lokasi operasi antara lain kecuali...
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur
(jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien, tinta mudah luntur terkena air.
3. Dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan dan dilaksanakan saat
pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat.
4. Tidak Mudah dikenali dan Digunakan secara konsisten di RS
Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD adalah sebagai berikut :
1. Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit
2. Identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD
atau kamar operasi
3. Pemberian label secara benar pada elektrolit
4. Penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja / kurang hati-hati.
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage
selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan
pertolongan kedaruratan. Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu :
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
2. Keluarga mampu menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan
pengobatan lanjutan
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat
4. Keluarga mampu memfasilitasi pasien melalui unit gawat darurat untuk dirawat di
ruang perawatan.
Berikut ini gelang identifikasi yang ada di rumah sakit adalah sebagai berikut :

A.Merah untuk alergi latek B.Abu – abu untuk DNR C.Putih untuk pasien waria D.Kuning untuk
risiko jatuh E.Abu – abu untuk DNR

Berikut ini yang termasuk Hak pasien adalah sebagai berikut, kecuali…

A.Merah untuk alergi latek B.Abu – abu untuk DNR C.Putih untuk pasien waria D.Kuning untuk
risiko jatuh E.Abu – abu untuk DNR

Syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya Informed Consent


1. Diberikan secara bebas dan mengenai sesuatu yang khas
2. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian
3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat
memahami tindakan itu perlu dilakukan
Berikut ini yang termasuk Hak pasien antara lain
1. Tindakan itu dilakukan pada situasi yang berbeda
2. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
3. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
4. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
Cardiac arrest/henti jantung, Anafilaksis, Trauma multipel / kompleks / cedera berat yang
membutuhkan resusitasi, syok, Pasien tidak sadar (GCS 3-9), over dosis, kejang, cedera kepala)
dan Obstruksi jalan nafas berat..

A.Level V B.Level IV C.Level II D.Level III E.Level I

Berikut ini yang termasuk jenis – jenis restraint adalah…


1. Pembatasan Fisik
2. Pembatasan Mekanis
3. Surveilans Teknologi
4. Pembatasan Kimia
Saat dirawat di Rumah Sakit karena penyakit jantung, pasien juga diketahui mengidap
demensia dan sering berkeliaran di Rumah Sakit. Setelah 2 malam kurang tidur, kaki pasien
mengalami edema yang cukup luas dan terdapat kekhawatiran bahwa pergerakan konstan
tersebut dapat mengeksaserbasi penyakit jantungnya sehingga pasien diberi sedasi.

A.Termasuk restraint kimiawi B.Bukan termasuk restraint C.Termasuk restraint fisik


D.Termasuk restraint mekanis E.Termasuk pembatasan teknologi

Dampak fisik, kecuali


1. Atrofi otot dan hilangnya / berkurangnya densitas tulang
2. Ulkus decubitus dan Infeksi nosocomial
3. Strangulasi dan penurunan fungsional tubuh
4. Stress kardiakdan anuria
Dampak psikologis
1. Depresi
2. Peningkatan fungsi kognitif
3. Isolasi emosional
4. Kebingungan (confusion) dan agitasi
Berikut ini 65 Contoh Soal Uji Kompetensi Gawat Darurat dan Kunci Jawaban

1. Dari kasus dibawah ini mana pasien yang harus ditangani segera/emergent
a. Pasien datang dengan luka bakar pada tangan sebelah kanan
b. Pasien datang dengan diare, sudah 4 kali BAB di rumah
c. Pasien datang dengan close farktur radius ulnaris
d. Pasien anak datang dengan temprature tinggi 40,6 0 C
2. Dari kasus dibawah ini pasien yang membutuhkan penanganan, tetapi tidak
mengancam hidup/ urgent ialah
a. Pasien datang dengan luka tusuk pada daerah abdomen
b. Pasien dengan nyeri dada dan kesulitan bernafas
c. Pasien dengan perdarahan postpartum
d. Pasien datang dengan keadaan lemah, muntah sudah 3 kali di rumah disertai mual sehabis
makan yang dijual di luaran
3. Terjadi bencana masal pada daerah X, tindakan awal kita sebagai perawat gadar
yang tepat sesuai dengan Rapid Assesment Triage menggunakan metode START ialah
a. Mencari korban yang masih bernafas dan tidak bernafas
b. Mencari korban yang dapat bernapas spontan >30x permenit
c. Mencari korban yang dapat bernapas spontan <30x permenit
d. Memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan memerintahkan pergi ke tempat yang
aman
4. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien tidak bernafas setelah
dilakukan tindakan dengan membuka airway pasien bisa kembali bernafas, tetapi tidak
bernapas spontan. Dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori hitam
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
5. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien bernapas spontan, RR<30 x
/menit, CRT< 2 detik, Nadi <100 x/menit dan setelah perawat memberi perintah
mengangkat kedua tangan pasien dapat mengangkat kedua tangan tetapi dengan
gerakan lambat dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori kuning
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
6. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien bernapas dyspnea, RR<30 x
/menit, CRT>2 detik, Nadi >100 x/menit. Dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori kuning
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
7. Dalam tragedi musibah massal ditemukan pasien tidak bernafas setelah
dilakukan tindakan dengan membuka airway pasien masih tidak bernafas.
Dikategorikan apakah pasien ini
a. Kategori hijau
b. Kategori hitam
c. Kategori merah
d. Kategori kuning
8. Disuatu daerah yang terkena bencana tanah longsor terdapat 25 korban dengan
luka-luka ringan,13 korban luka berat dengan perdarahan, 7 korban meninggal dan 9
orang tidak diketemukan. Untuk kode triage pada korban dengan luka ringan dengan
warna…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Putih
9. Ditemukan korban tenggelam dengan tidak sadarkan diri mengalami henti
nafas. tindakan pertama yang dilakukan adalah
a. Amankan pemberi pertolongan dan korban dan kaji respon pasien
b. Call for help
c. Cek nadi karotis
d. Lakukan RJP
10. An. B (2 tahun) BB 14 Kg datang ke IGD dengan diare, saat pemeriksaan
diperkirakan defisit 6%, nadi 101x/menit, mukosa lidah kering.
Kasus diatas dikaegorikan dalam dehidrasi
a. Sangat ringan
b. Ringan
c. Sedang
d. Berat
11. Tn. Andi (39 tahun ) datang ke IGD dengan fraktur terbuka pada femur pasien
mengalami sianosis. Pasien tersebut di kategorikan dalam
a. Pasien gawat darurat
b. Pasien tidak gawat tapi darurat
c. Pasien tidak gawat dan tidak darurat
d. Unsavegeabel
12. Tim penolong bencana gunung meletus berteriak memanggil korban yang bisa
berjalan dan tim penolong memerintahkankorban untuk pergi ke zona hijau. Tindakan
tersebut merupakan tindakan awal pada metode
a. SAVE
b. ABC
c. CAB
d. START
13. Tn. Munir dengan umur 42 tahun dan Ny. Sakdiah umur 40 tahun mengalami
tabrakan dengan mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat
kejadian Tn. Munir dalam keadaan sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn.
Munir menjerit kesakitan ternyata ditemukan tungkai sinistra tibia fibula tampak
bengkok, bengkak, dan terdapat luka robek yang mengeluarkan darah. Sedangkan Ny.
Sakdiah saat kejadian dalam keadaan tidak sadar dan ditemukan adanya jejas pada dada
dekstra dan diduga mengalami henti nafas.
Paa kasus diatas, pernyataan manakah yang benar menurut kondisi gawat dan darurat?
a. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori gawat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori darurat
b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat
c. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir termasuk dalam kategori gawat dan darurat
d. Ny. Sakdiah dan Tn. Munir tidak termasuk dalam kategori gawat dan darurat
14. Pada pagi ini, tampak seorang perawat melakukan resusitasi cairan dengan
melakukan kolaborasi penggantian cairan menggunakan infus 2 jalur pada pasien yang
mengalami peradrahan. Tindakan dari perawat tersebuti disebut?
a. Penanggulangan Pasien Gawat Darurat
b. Upaya Penanggulangan Pasien Gawat Darurat
c. Upaya Penanggulangan penderita Gawat Darurat
d. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
15. Pasien datang ke IGD dengan keadaan sadar, tampak kesulitan bernafas dan
kedua tangan memegangi leher, orang yang mengantar pasien menyebutkan pasien
tersedak, apa tindakan yang tepat kita lakukan
a. Head tilt
b. Chin lift
c. Hemlich manuver
d. Jaw thrust
16. Tindakan yang tepat untuk membebaskan jalan napas pasien yang dicurigai
cedera tulang belakang ialah
a. Head tilt
b. Chin lift
c. Hemlich manuver
d. Jaw thrust
17. Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri punggung yang berulang
dikategorikan apakah pasien ini
a. Penderita gawat darurat
b. Penderita tidak gawat tapi darurat
c. Emergent
d. Nonurgent
18. Pasien membutuhkan penilaian/evaluasi dan penanganan, tetapi waktu tidak
menjadi faktor kritis, ini merupakan definisi dari
a. Emergent
b. Urgent
c. Nonurgent
d. Stable
19. Waktu yang ideal untuk tindakan penyelamatan pada pasien sumbatan jalan
nafas dan perdarahan hebat menurut metode START Triage ialah
a. 1-2 menit
b. <30 detik
c. < 3 menit
d. Tidak lebih dari 60 detik
20. Di Unit Gawat Darurat, dua pasien akibat kecelakaan datang secara bersamaan.
Ny. A: berteriak-teriak, perdarahan di kaki kanannya. Tn. B : hanya diam, perdarahan
dari kepala. Kemudian datang Tn.C mengeluh nyeri nyeri dada sejak 2 jam yang lalu.
Ny. D mengeluh sesak berat dan terlihat gelisah. Prioritas manakah yang harus ditolong
lebih dahulu?
a. Ny.A
b. Tn.B
c. Tn.C
d. Ny.D
21. Di suatu ruang IGD, terdapat pasien Tn.B umur 34 tahun mengalami penurunan
kesadaran. Tn.B membuka mata setelah diberi perintah membuka mata. Saat
ditanyakan tempat Tn.B sekarang berada Tn.B tampak bingung. Saat diberi cubitan
pada lengan tangan dekstra, Tn.B menarik tangannya menjauhi cubitan. Perawat
menilai GCS Tn.B E3V4M4 (somnolent). Berdasarkan kasus diatas, bagaimanakah
core competency yang dimiliki perawat tersebut?
a. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal komunikasi
b. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal terampil dalam penilaian klien
c. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal prioritas pengaturan dan berpikir
kritis
d. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal pengetahuan perawatan darurat
dan keterampilan klinis
22. Di suatu ruang IGD, terdapat pasien An.K umur 8 tahun yang mengalami
perdarahan pada bagian leher yaitu vena jugularis. Perawat yang bertugas pada pasien
tersebut tampak melakukan penekanan keras pada vena jugularis. Berdasarkan kasus
diatas, bagaimanakah core competency yang dimiliki perawat tersebut?
a. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal terampil dalam penilaian klien
b. Perawat tersebut tidak memiliki core competency dalam hal prioritas pengaturan dan berpikir
kritis
c. Perawat tersebut tidak memiliki core competency dalam hal pengetahuan perawatan darurat
dan keterampilan klinis serta hal prioritas pengaturan dan berpikir kritis
d. Perawat tersebut tidak memiliki core competency dalam hal pengetahuan perawatan darurat
dan keterampilan klinis
23. Di suatu ruang IGD, terdapat pasien Tn.R umur 78 tahun dengan diagnosa
gastritis. Saat pengkajian pasien dalam keadaan sadar, namun karena Tn.R sudah
berumur tua, Tn.R kurang mendengar. Perawat yang bertugas pada pasien tersebut
berinisiatif untuk menggunakan stetoskop pada telinga Tn.R sehingga perawat dan
Tn.R tersebut dapat berkomunikasi dengan baik. Berdasarkan kasus diatas,
bagaimanakah core competency yang dimiliki perawat tersebut?
a. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal komunikasi
b. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal terampil dalam penilaian klien
c. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal prioritas pengaturan dan berpikir
kritis
d. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal pengetahuan perawatan darurat
dan keterampilan klinis
24. Terdapat kecelakaan bus, terdapat sejumlah korban. Tim emergency yang telah
berada ditempat melakukan triage. Pada salah satu korban yang ditangani terdapat
korban henti nafas, setelah dilakukan pengkajian dini dan tindakan chen lift korban
masih tidak bernafas, kemudian dilakukan pembukaan jalan nafas, korban masih tidak
bernafas. Berdasarkan kasus terseut, warna label apakah yang diberikan pada korban
tersebut?
a. Putih
b. Hijau
c. Kuning
d. Hitam
25. Pada saat melakukan pengkajian sirkulasi, perawat hendak melakukan
pengkajian capillary refill namun ditemukan cat kuku pada korban. Maka apa yang
selanjutnya dilakukan oleh perawat?
a. Menghilangkannya dengan alkohol
b. Mengganti pengkajian capillary refill dengan melakukan pemeriksaan nadi radialis
c. Tetap melakukan pengkajian capillary refill namun menggunakan perkiraan
d. Mengganti pengkajian capillary efill dengan melakukan pemeriksaan denyut vena jugularis
26. Salah satu kriteria penting untuk mendapatkan kompresi yang berkualitas pada
resusitasi jantung paru adalah frekuensi kompres yang dilakukan setidaknya sebanyak...
a. 100 kali / menit
b. 30 kali/menit
c. 90 kali/ menit
d. 100 kali / 30 detik
27. Kapan langkah CPR ABC masih di perboleh kan ?
a. Pada saat tenggelam dan henti nafas
b. Pada saat tersedak
c. Pada klien patah tulang
d. Pada saat tidur
28. An.A (3 thn) di bawa oleh keluarga ke UGD, dengan riwayat kejang di rumah.
Pada saat di lakukan pemeriksaan An.A mengalami Apnea (henti nafas).
Apakah tindakan keperawatan pada An. G ?
a. Resusitasi jantung dan paru (RJP)
b. Mempertahankan jalan nafas
c. Memberikan nafas buatan
d. Memasang infuse
29. Ny. umur 30 tahun dengan hipoglikemi, di rawat di UGD dalam kondisi
penurunan kesadaran. Klien membuka mata dengan cubitan di kelopak mata, dan
mampu menepis cubitan tersebut dengan tangan kanannya dan saat diajak bicara hanya
erangan kesakitan yang keluar dari mulut klien. Berapakah skor GCS pada pasien
tersebut ?
a. E2V4M5
b. E2V3M4
c. E2V3M5
d. E3V2M5
30. Jenis cairan parenteral yang digunakan dalam melakukan resusitasi cairan yaitu
?
a. Kristaloid
b. Koloid
c. Darah
d. Cairan gula dan garam
31. Tn.B usia 30 tahun datang di UGD dengan luka gigitan ular. KU lemah, keringat
dingin, hipersalivasi, muntah, tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 100 x/menit, bekas
luka halus dan bentuk melengkung, sekitar luka melepuh, udema, nyeri, warna
kehitaman.
Apakah tindakan pertama kali yang dilakukan ?
a. Kumbah lambung
b. Bersihkan jalan nafas dari kotoran
c. Lakukan chocking
d. Berikan cairan
32. Tn. D 25 tahun masuk ke UGD dengan Close Fraktur Femur Dekstra Sinistra,
klien meringis dan berteriak kesakitan, TD 130/90, N 100 x/menit, kaki kanan dan kiri
lebam, nyeri.
Tn. D termasuk dalam triage kategori ?
a. Emergent
b. Nonurget
c. Penderita yang sudah meninggal
d. Urgent
33. An.A 18 tahun masuk ke UGD dengan perdarahan di kepala dan perut akibat
tauran. An.A mengalami penurunan kesadaran, tekanan nadi lemah, TD 90/80. An.A
hanya mengeluarkan suara menggumam ketika di panggil tanpa membuka mata.
An.A masuk dalam triage kategori ?
a. Emergent
b. Nonurget
c. Penderita yang sudah meninggal
d. Urgent
34. Tn.C 34 tahun masuk UGD dengan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan
fisik terlihat keadaan pasien TD 80/60 mmHg, Nadi : 60x/menit, RR 26 x/menit dan
pada ekstremitas terlihat sianosis.
Dari pemeriksaan di atas, perawat menemukan tanda …
a. Hipoglikemi
b. Hiperglikemi
c. Hipoksia
d. Ansietas
35. An.B 17 tahun masuk IGD dengan riwayat luka bakar, BB pasien 60 Kg, luas
luka bakar 40 %, maka kebutuhan cairan pasien berdasarkan rumus Baxter pada 8 Jam
pertama adalah?
a. 4000 ml
b. 4800ml
c. 2400 ml
d. 2000 ml
36. Indikasi pemberian resusitasi cairan adalah
a. Syok kardiogenik
b. Syok neurologi
c. Stok hipovolemik
d. Syok sepsis
37. Pengkajian primer harus dilakukan di triage adalah
a. Keluhan utama
b. Jalan nafas yang baik
c. Pulsasi nadi
d. Semua benar
38. Yang dimaksudkan dengan breathing kepada pertolongan pasien tindakan
kegawat daruratan adalah
a. Memberikan bantuan nafas
b. Memberikan jalan nafas
c. Memasang masker oksigen
d. Memasang endotrakheal tube
39. Salah satu indicator keberhasilan resusitasi cairan pada pasien syok adalah
jumlah urine\
a. 5000cc/24jam
b. 1000cc/24jam
c. 0,5-1cc/24jam
d. 1-3 cc/KgBB/jam
40. Tn.A 60 tahun dating ke UGD dengan keluuhan sesak nafas yang hebat disertai
keringat dingin, TD : 180/90, N : 110 x/menit, RR : 40 x/menit. Siara ronchi positif.
tindakan yang dilakukan pertama kali oleh perawat secara mandiri adalah
a. Mengatur posisi semi fowler/fowler
b. Member posisi trendelenburg
c. Beri posisi tidur datar
d. Beri posisi sim
41. Jika seorang pasien dengan mulit yang mengalami luka yang berat maka
bantuan pernafasan yang diberikan melalui
a. Mulut ke milut
b. Mulut ke hidung
c. Bagging
d. RJP
42. Suatu cara untuk memilah dan menentukan korban dengan member warna
berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia adalah
a. Triage
b. Triangle
c. Survey primer
d. Survey sekunder
43. Indikasi RJP tidak dapat dilakukan bila
a. Membahayakan penolong
b. Kecelakaan
c. Syok
d. Adanya multi trauma
44. Yang perlu diperhatikan pada saat mengenali situasi tempat kejadian
kegawatdaruratan adalah
a. Apakah pasien henti nafas atau tidak
b. Apakah pasien henti jantung atau tidak
c. Apakah pasien di tempat berbahaya atau tidak
d. Apakah pasien trauma atau tidak
45. Seorang laki-laki umur 37 tahun, masuk di UGD dengan riwayat kecelakaan
lalu lintas. Terdapat bekas darah di mulut dan hidung klien, terdengar suara ronchi saat
bernafas, terdapat periorbital echimosis dan battle sign. Tanda tanda vital, TD 90/60
mmHg Nadi 115 kali permenit (regular dan lemah) RR 32 kali permenit (irregular)
Apakah masalah keperawatan yang utama pada klien tersebut?
a. Pola nafas tidak efektif
b. Kekurangan volume cairan
c. Risiko kekurangan volume cairan
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
46. Seorang laki-laki umur 30 tahun, dirawat di UGD dengan riwayat jatuh dari
sepeda motor tanpa mengenakan helm. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-
lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8 ° C, pola
pernafasan cheyne-stokes, terjadi penurunan kesadaran.
Manakah tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya fraktur basis cranial?
a. Keluar darah dari hidung dan telinga, pola pernafasan cheyne-stoke, penurunan kesadaran
b. Lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, peningkatan suhu tubuh
c. Kenaikan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes, penurunan kesadaran
d. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan
dibelakang telinga
47. Seorang laki-laki umur 37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kurang lebih
20 menit yang lalu digigit ular. Terlihat bekas taring di luka gigitan, luka terlihat
bengkak dan warna kulit berubah menjadi kebiruan.
Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan?
a. Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
b. Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal
c. Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka serta hisap bisa yang
tertinggal
d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
48. Seorang perempuan umur 60 tahun dirawat di Rumah sakit dengan keluhan
sesak nafas, batuk disertai batuk produktif bercampur darah merah muda. Klien
mengeluh sering merasa berdebar-debar dan sulit tidur serta kencing sedikit. Hasil
pemeriksaan fisik, tidak terjadi pitting edema, TD 180/100 mmHg, HR 120 kali
permenit, Nadi 32 kali permenit, BJ I meningkat, BJ II normal dan irama gallop positif.
Manakah data-data berikut ini yang mendukung penegakan diagnosis klien tersebut?
a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
b. Pasien mengatakan pernah menderita penyakit TBC
c. Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
d. Pasien mengatakan pernah operasi batu ginjal
49. Seorang perempuan umur 44 tahun dilakukan pemasangan Naso Gatric Tube (
NGT ) dengan indikasi pasien mengalami penurunan kesadaran. Klien saat ini di rawat
di ruang ICU RSU. Langkah pertama perawat mengkaji lubang hidung untuk insersi
masuk selang NGT, mengukur panjang selang NGT yang akan dimasukkan kemudian
diberi tanda ,selanjutnya perawat melumasi selang NGT dengan Silokain Jelly, selang
dimasukkan ke kerongkongan sampai gaster. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan oleh perawat ?
a. Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara dengan
stetoskop di epigastrik
b. Mengeklem selang NGT untuk dilakukan persiapan pengetesan apakah selang sudah masuk
ke gaster
c. Mengaspirasi cairan lambung setelah selang masuk sesuai garis yang telah diberi tanda
sebelumnya
d. Memfixasi selang NGT yang sudah terpasang dengan menggunakan plester
50. Seorang perempuan umur 56 tahun, masuk melalui UGD dengan keluhan batuk-
batuk berdahak sudah 3 minggu ini. Batuk klien disertai sesak nafas. Hasil observasi
terdapat tarikan dinding dada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, suhu 38,5 ° C, nadi 88 x/menit, nafas 34 x/menit. Apakah tindakan
implementasi yang tepat untuk kasus diatas ?
a. Kolaborasi dalam pemberian obat
b. Berikan oksigen 2 liter/menit
c. Ajarkan klien batuk efektif
d. Kaji kedalaman pernafasan pasien
51. Pasien perempuan umur 45 tahun dengan riwayat chronic obstruktive
pulmonary disease (COPD) dijadwalkan pagi ini untuk histrectomy dengan general
anestesi. Diagnosa yang ditegakkan adalah atan resiko tidak efektifnya pola nafas .
Manakah tujuan jangka pendek yang paling tepat untuk diagnosa tersebut ?
a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
b. Analisa gas darah pasien (AGD ) menunjukkan hasil yang normal
c. Pernafasan pasien kembali 24 kali/ menit
d. Pasien akan dapat melakukan kegiatan sehari – harinya sendiri
52. Perawat melakukan perawatan pada pasien laki – laki umur 40 tahun dengan
kanker paru, telah di lakukan pemasangan water seal drainage/ chest tube . Hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan tidak adanya (Udara) bubling dan tidak ada penambah
cairan pada water seal Chambers sedangkan tidaling terlihat pada saat ventilasi. Apakah
penyebab udara (bubling ) yang terdapat pada water seal Chambers berhenti?
a. Sirkuit Water seal drainge mengalami kebocoran
b. Paru – paru mengalami kolaps
c. Suction diset terlalu tinggi
d. Paru mengalami edema
53. Ny A, 37 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran, riwayat terjebak
dalam ruangan tertutup, sputum tercampur arang, terdapat luka bakar di sekitar hidung,
bibir dan mulut. Napas 26 kali permenit. Dari kasus di atas kita curiga Ny. A
mengalami...
a. Sumbatan jalan napas
b. Cedera inhalasi
c. Luka bakar kimia
d. Luka bakar listrik
54. Klien Tn. A (35 th) masuk IGD dengan keadaan Respirasi: 20 x/menit, CRT >
2 detik, nadi 108 x/menit dan tidak dapat mengikuti perintah. Tn. A tergolong dalam
kategori…
a. Tidak gawat, darurat
b. Gawat darurat
c. Meninggal
d. Tidak gawat, tidak darurat
55. Terjadi kecelakaan lalu lintas sebuah bis masuk jurang sedalam 20 meter di
jalan Casablanca dengan korban 21 orang mahasiswa. 8 korban luka ringan, 7 korban
luka berat dan 6 orang meninggal. Dari kasus di atas sebagai tenaga keperawatan maka
metode triage yang digunakan adalah…
a. SAVE
b. START
c. SICK
d. SAFE
56. Pasien anak dengan umur 1,5 tahun dengan BB 11 kg dengan BAB cair
sebanyak lima kali dan muntah 2 kali. Berdasarkan pemeriksaan fisik perkiraan defisit
cairan 10 % dari berat badan. Termasuk krteria manakah pasien tersebut?
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi sedang
c. Dehidrasi berat
d. Dehidrasi sangat berat
57. Seorang laki-laki membawa istrinya mengatakan istrinya mengalami
menstruasi banyak sudah 22 hari. Perawat yang bertugas melakukan pengkajian.
Didapatkan kesadaran Apatis, TD = 90/70, N=110 x/menit, RR=19 kali/menit,
T=35,4oC, nadi teraba lemah, lidah lunak, turgor kulit lebih dari detik, urin sedikit dan
pekat. Dari hasil pengkajian dapat diketahui pasien tersebut telah mengalami?
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi sedang
c. Dehidrasi berat
d. Dehidrasi sangat berat
58. Seorang anak laki-laki mengalami campak disertai demam berumur 13 tahun.
Perawat yang bertugas melakukan pengkajian. Didapatkan TD = 100/70, N=105
x/menit, RR=16 kali/menit, T=37,7oC, mukosa bibir kering, turgor kulit kembali 2
detik, urin pekat. Dari hasil pengkajian dapat diketahui pasien tersebut telah
mengalami?
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi sedang
c. Dehidrasi berat
d. Dehidrasi sangat berat
59. Seorang ibu membawa anaknya berusia 19 tahun ke IGD karena diare sudah
dua hari. Hari nin BAB cair sudah 5 kali. Hasil pengkajian didapatkan anak tampak
lemah, mata cekung, mukosa bibirkering, turgor jelek dan agak rewel. BB : 44 kg.
Berapakah kebutuhan cairan anak tersebut?
a. 1980 cc
b. 1880 cc
c. 1970 cc
d. 2450 cc
60. Di Unit Gawat Darurat, seorang pasien sudah terpasang infus 20 tetes/menit
sejak 5 jam yang lalu. Pasien ini hendak di antar ke ruangan inap. Saat mengantar,
perawat UGD memberitahukan kepada perawat ruangan tentang sisa waktu untuk
mengganti infus selanjutnya. Berdasarkan kasus tersebut, berapa lama lagi kah infus
akan diganti?
a. 1 jam
b. 1 jam 10 menit
c. 1 jam 20 menit
d. 1 jam 25 menit
61. Di Unit Gawat Darurat, seorang pasien sudah terpasang infus 18 tetes/menit
sejak 4 jam yang lalu. Pasien ini hendak di antar ke ruangan inap. Saat mengantar,
perawat UGD memberitahukan kepada perawat ruangan tentang sisa waktu untuk
mengganti infus selanjutnya. Berdasarkan kasus tersebut, berapa lama lagi kah infus
akan diganti?
a. 2 jam
b. 2 jam 10 menit
c. 2 jam 9 menit
d. 2 jam 8 menit
62. Ny. W (30 th) masuk IGD dengan diagnosa peritonitis.Tanda dan gejala yang
biasa muncul pada peritonitis ialah..
a. Nyeri perut, hematuria, mual muntah
b. Hematuria, demam, syok
c. Mual muntah, distensi abdomen, melena
d. Mual muntah, demam, distensi abdomen
63. Seorang wanita berumur 30 tahun bersama keluarganya mendatangi Unit Gawat
Darurat. Pasien tersebut mengeluh demam dan nyeri tumpul pada bagian perut bawah
kanan. Saat pengkajian didapatkan suhu tubuh klien 38,5oC dan terdapat nyeri lepas
pada seluruh bagian perut. Dari kasus tersebut dari gejala dan pemeriksaan fisik, maka
dapat dipastikan wanita tersebut mengalami?
a. Apendisitis akut
b. Apendisitis kronik
c. Peritonitis
d. Kolesistitis akut
64. Di Unit Gawat Darurat terdapat seorang laki-laki dalam keadaan tidak sadar
telah mengalami keracunan akibat percobaan bunuh diri. Perawat Netty yang bertugas
akan melakukan bilas lambung. Perawat Netty memasang gudel dan NGT dengan
ukuran yang besar, bilas lambung menggunakan air sebanyak ±250cc 20 kali dengan
posisi pasien miring. Sesaat, perawat Dika yang melihat langsung menegur perawat
Netty. Dari kasus tersebut, apa yang akan dikatakan perawat Dika kepada perawat
Netty?
a. Perawat Netty, maaf, airnya terlalu banyak. Seharusnya hanya 200cc!
b. Perawat Netty, maaf, ukuran NGT nya kurang tepat. Yang kecil saja!
c. Perawat Netty, maaf, bilasnya 15 kali saja ya!
d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
65. Pasien datang ke IGD dalam keadaan tidak sadar dari tanda dan gejala, pasien
terlihat seperti keracunan, apa tindakan yang pertama harus dikalukan perawat
a. Memasang gudel dan NGT, bilas dengan air atau cairan norit dan pasien ditelungkupkan
b. Berikan pencahar dan klisma
c. Beri napas buatan ttp bukan mulut ke mulut
d. Beri injeksi epineprin dosis 0,3-0,4 mg per IM
Kunci Jawaban :

1. d. Pasien anak datang dengan temprature tinggi 40,6 0 C


2. d. Pasien datang dengan keadaan lemah, muntah sudah 3 kali di rumah disertai mual
sehabis makan yang dijual di luaran
3. d. Memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan memerintahkan pergi ke
tempat yang aman
4. c. Kategori merah
5. b. Kategori kuning
6. c. Kategori merah
7. b. Kategori hitam
8. c. Hijau
9. a. Amankan pemberi pertolongan dan korban dan kaji respon pasien
10. c. Sedang
11. b. Pasien tidak gawat tapi darurat
12. d. START
13. b. Ny. Sakdiah termasuk dalam kategori darurat dan Tn. Munir termasuk dalam
kategori gawat
14. d. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
15. c. Hemlich manuver
16. d. Jaw thrust
17. d. Nonurgent
18. c. Nonurgent
19. d. Tidak lebih dari 60 detik
20. c. Tn.C
21. b. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal terampil dalam
penilaian klien
22. c. Perawat tersebut tidak memiliki core competency dalam hal pengetahuan
perawatan darurat dan keterampilan klinis serta hal prioritas pengaturan dan berpikir kritis
23. a. Perawat tersebut telah memiliki core competency dalam hal komunikasi
24. d. Hitam
25. b. Mengganti pengkajian capillary refill dengan melakukan pemeriksaan nadi radialis
26. a. 100 kali / menit
27. a. Pada saat tenggelam dan henti nafas
28. a. Resusitasi jantung dan paru (RJP)
29. b. E2V3M4
30. b. Koloid
31. b. Bersihkan jalan nafas dari kotoran
32. d. Urgent
33. a. Emergent
34. c. Hipoksia
35. b. 4800ml
36. c. Stok hipovolemik
37. b. Jalan nafas yang baik
38. a. Memberikan bantuan nafas
39. d. 1-3 cc/KgBB/jam
40. a. Mengatuf posisi semi fowler/fowler
41. b. Mulut ke hidung
42. a. Triage
43. a. Membahayakan penolong
44. c. Apakah pasien di tempat berbahaya atau tidak
45. d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
46. d. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan
dibelakang telinga
47. d. Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan
tindakan immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
48. a. Pasien mengatakan sudah 15 tahun menderita hipertensi
49. a. Mengetes apakah selang sudah masuk ke gaster dengan mendengarkan udara
dengan stetoskop di epigastrik
50. c. Ajarkan klien batuk efektif
51. a. Pasien bernafas tidak lebih dari 16 kali/ menit
52. d. Paru mengalami edema
53. b. Cedera inhalasi
54. b. Gawat darurat
55. b. START
56. c. Dehidrasi berat
57. b. Dehidrasi sedang
58. a. Dehidrasi ringan
59. a. 1980 cc
60. d. 1 jam 25 menit
61. c. 2 jam 9 menit
62. d. Mual muntah, demam, distensi abdomen
63. a. Apendisitis akut
64. d. Perawat Netty, maaf, posisinya salah. Seharusnya telungkup!
65. a. Memasang gudel dan NGT, bilas dengan air atau cairan norit dan pasien
ditelungkupkan

Anda mungkin juga menyukai