Anda di halaman 1dari 5

Nama : Diana Ayu Rahmania

NIM : 192201113

Ringkasan Informasi Tentang :

1.) Teknik menguntip/merujuk informasi dalam karya ilmiah


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku,makalah, atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahanyang dibaca akan
dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalan teks harus dicatumkan dalam
daftar rujukan, dan dalam tulisan ini disebut sebagai daftar pustaka. Bagaimana
menulis daftar pustaka yang benar?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu harus
memiliki data dari buku yang digunakan sebagai referensi meliputi nama pengarang,
tahun buku itu dikarang, judul karangan, kota terbit dan penerbit karangan tersebut.

Beberapa panduan untuk menulis daftar pustaka yang baik:


1) Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis
lebih dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya
didahulukan dulu untuk ditulis.
2) Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3) Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau
ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4) Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5) Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6) Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat
menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7) Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media
cetak.

2.) Perbedaan innote, footnote, dan endnote


Innote (catatan perut). Footnote (catatan kaki ) dan Endnote (catatan belakang)
digunakan untuk memberi kredit kepada sumber materi yang dikutip. Innote,
footnote dan endnote juga berfungsi untuk menyampaikan keterangan tambahan
yang dibutuhkan dan merujuk pada bagian lain dari karya ilmiah. Perbedaan diantara
keduanya adalah jika innote terbagi menjadi kutipan langsung dan tidak langsung,
footnote terletak pada bagian bawah halaman, endnote terletak pada akhir tulisan
atau setiap bab.

Contoh innote :
Menurut R. Masri Sareb Putra (2011: 60), seorang penulis harus mengutip sumber
ketika sumber tersebut benar-benar diperlukan untuk mendukung gagasan penulis
bahwa sebelum itu pernah ada orang lain yang menyampaikan gagasan serupa.
Kutipan terbagi menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan langsung:
Kutipan kurang dari empat baris,
Apa yang dikatakan oleh narasumber dan kesalahan ejaannya pun ikut dituliskan.
Namun, jika dimasukkan ke dalam karangan ilmiah perlu diralat. Contoh: tenaga kera
-> tenaga ker[j]a,
Dimasukkan ke dalam teks dan diapit tanda kutip (” “),
Sumber rujukan dituliskan di dalam kurung sebelum atau sesudah teks kutipan
dengan urutan (nama akhir, tahun terbit: halaman),
Apabila penulis menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian tersebut perlu
disertakan tanda elipsis (…). Namun, jika satu kalimat atau lebih, digantikan dengan
titik-titik sepanjang satu baris, dan
Spasi antar baris dibuat renggang (1.5).
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan tidak langsung:
Kutipan lebih dari tiga baris,
Hanya mengambil intisari dan penulis harus mengolah kutipan tersebut dengan
bahasa sendiri,
Ditulis dalam paragraf baru yang menjorok ke dalam, dan
Spasi antar baris dibuat normal (1).

Contoh footnote :
Contoh 1 :
Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa “Hak Asasi Manusia biasanya dianggap
sebagai hak yang dimiliki setiap manusia, yang melekat atau inheren padanya, karena
dia adalah manusia”.[1]
Contoh 2 :
Apabila kita berlibur ke Makassar, maka jangan lupa untuk mencoba kelezatan
dari makanan khasnya yaitu Coto Mangkasara[2] dan Pisang Epe[3].

Contoh endnote :
Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan
terperinci sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah
yaitu paragraf. Pengertian yang berkaitan dengan paragraf sangat banyak, dijelaskan
dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang pengertian paragraf yaitu bagian bab
dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru).[i]
Paragraf merupakan bentuk yang ikut mendukung suatu gagasan atau buah pikiran
yang berwujud atau berbentuk karangan. Pada dasarnya, paragraf mengandung satu
sub-buah pikiran atau bagian buah pikiran dalam karangan. Dengan demikian,
paragraf mengandung satu ide atau satu pikiran.[ii]

[1] Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi) (Jakarta:Gramedia


Pustaka Utama, 2008), hal. 211.

[2] Makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan
(isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur
daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara
khusus.

[3] Penganan khas Makassar berbahan dasar pisang yang “digepruk”, dibuat pipih
dengan kayu yang dilipat. Pisang dibakar sampai matang, kemudian diberi macam-
macam rasa (coklat, kacang, keju, hingga durian).
[i] Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia – edisi ketiga (Jakarta: 2007), hal.
828.
[ii] Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: Rhineka Cipta,
1992), hal. 46.

3.) Contoh kutipan informasi sesuai pedoman penulisan karya ilmiah Fakultas Syariah
UIN Maliki

Cara Penulisan Berbagai Sumber

1. Sumber dari Buku


1 Khaled Abou El Fadl, Speaking in God’s Name Islamic Law, Authority and

Women (Oxford: Oneworld Publications, 2003), 24.

2. Sumber dari Buku Terjemah


1Muhammad Arkoun, Rethinking Islam, terj. Yudian W. Asmin dan

Lathiful Khuluq, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 100.

3. Sumber dari Artikel dalam Jurnal


1George Makdisi, “The Hanbali School and Sufism,’’ Humaniora

Islamica, 2 (Januari, 1974), 61.

4. Sumber dari Artikel dalam Surat Kabar


1Fahri Hamzah, “Pemuda di Usia Suatu Bangsa,’’ Republika, Sabtu, 28

Oktober 2000, 15.

5. Sumber dari Artikel dalam Ensiklopedia


1A. J. Wensink, “Kufr,’’ dalam M. Th. Houtsma (ed.) et. al., The First

Encyclopedia of Islam, Vol. 7 (Leiden: E. J. Brill, 1987), 234.

6. Sumber dari Makalah tidak Diterbitkan


1 Koento Wibisono Siswomihardjo, “Ilmu Pengetahuan Sebuah Sketsa

Umum Mengenai Kelahiran dan Perkembangannya sebagai Pengantar

Untuk Memahami Filsafat Ilmu,’’ Makalah, disajikan pada Internship

Filsafat Ilmu Pengetahuan, tanggal 2 – 8 Januari (Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada, 1997), 7.

7. Sumber Berita dari Surat Kabar


KPU Nilai Bukti Penggugat Lemah”, Jawa Pos, Selasa, 12 Juli 2010,
2

16.

8. Sumber dari Website


1 Sulton bin Dolla, “Sejarah pemikiran Ekonomi Islam”, http://doelmith.

wordpress.com/2008/10/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam/,

diakses tanggal 13 Juli 2010.

9. Sumber dari Kitab Suci (al-Qur’an)


QS.al-Baqarah (2): 26, 37.
1

QS. al-Baqarah (2): 26, 37; Al-Imran (3): 34, 39.


2

QS. al-Baqarah (2): 29, 30; Al-Imran (3): 44, 92, al-Nisa’ (4): 1-5
3

Anda mungkin juga menyukai