Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Informasi Tentang :

1.) Teknik menguntip/merujuk informasi dalam karya ilmiah


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku,makalah, atau bahan lainnya yang dikutip
baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahanyang dibaca akan dikutip secara
langsung ataupun tak langsung dalan teks harus dicatumkan dalam daftar rujukan, dan dalam
tulisan ini disebut sebagai daftar pustaka. Bagaimana menulis daftar pustaka yang benar?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu harus memiliki
data dari buku yang digunakan sebagai referensi meliputi nama pengarang, tahun buku itu
dikarang, judul karangan, kota terbit dan penerbit karangan tersebut.

Beberapa panduan untuk menulis daftar pustaka yang baik:


1) Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu
adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk
ditulis.
2) Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3) Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal
dan diberi garis bawah.
4) Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5) Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6) Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat
menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7) Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.

2.) Perbedaan innote, footnote, dan endnote


Innote (catatan perut). Footnote (catatan kaki ) dan Endnote (catatan belakang) digunakan
untuk memberi kredit kepada sumber materi yang dikutip. Innote, footnote dan endnote juga
berfungsi untuk menyampaikan keterangan tambahan yang dibutuhkan dan merujuk pada
bagian lain dari karya ilmiah. Perbedaan diantara keduanya adalah jika innote terbagi menjadi
kutipan langsung dan tidak langsung, footnote terletak pada bagian bawah halaman, endnote
terletak pada akhir tulisan atau setiap bab.

Contoh innote :
Menurut R. Masri Sareb Putra (2011: 60), seorang penulis harus mengutip sumber ketika
sumber tersebut benar-benar diperlukan untuk mendukung gagasan penulis bahwa sebelum itu
pernah ada orang lain yang menyampaikan gagasan serupa. Kutipan terbagi menjadi dua jenis,
yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan langsung:
Kutipan kurang dari empat baris,
Apa yang dikatakan oleh narasumber dan kesalahan ejaannya pun ikut dituliskan. Namun, jika
dimasukkan ke dalam karangan ilmiah perlu diralat. Contoh: tenaga kera -> tenaga ker[j]a,
Dimasukkan ke dalam teks dan diapit tanda kutip (” “),
Sumber rujukan dituliskan di dalam kurung sebelum atau sesudah teks kutipan dengan urutan
(nama akhir, tahun terbit: halaman),
Apabila penulis menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian tersebut perlu disertakan
tanda elipsis (…). Namun, jika satu kalimat atau lebih, digantikan dengan titik-titik sepanjang
satu baris, dan
Spasi antar baris dibuat renggang (1.5).
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan tidak langsung:
Kutipan lebih dari tiga baris,
Hanya mengambil intisari dan penulis harus mengolah kutipan tersebut dengan bahasa sendiri,
Ditulis dalam paragraf baru yang menjorok ke dalam, dan
Spasi antar baris dibuat normal (1).

Contoh footnote :
Contoh 1 :
Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa “Hak Asasi Manusia biasanya dianggap sebagai hak yang
dimiliki setiap manusia, yang melekat atau inheren padanya, karena dia adalah manusia”.[1]
Contoh 2 :
Apabila kita berlibur ke Makassar, maka jangan lupa untuk mencoba kelezatan dari
makanan khasnya yaitu Coto Mangkasara[2] dan Pisang Epe[3].

Contoh endnote :
Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan terperinci
sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah yaitu paragraf.
Pengertian yang berkaitan dengan paragraf sangat banyak, dijelaskan dalam kamus besar
bahasa Indonesia tentang pengertian paragraf yaitu bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).[i]
Paragraf merupakan bentuk yang ikut mendukung suatu gagasan atau buah pikiran yang
berwujud atau berbentuk karangan. Pada dasarnya, paragraf mengandung satu sub-buah pikiran
atau bagian buah pikiran dalam karangan. Dengan demikian, paragraf mengandung satu ide
atau satu pikiran.[ii]

[1] Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi) (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,
2008), hal. 211.

[2] Makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut)
sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian
diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.

[3] Penganan khas Makassar berbahan dasar pisang yang “digepruk”, dibuat pipih dengan kayu
yang dilipat. Pisang dibakar sampai matang, kemudian diberi macam-macam rasa (coklat,
kacang, keju, hingga durian).

[i] Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia – edisi ketiga (Jakarta: 2007), hal. 828.
[ii] Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: Rhineka Cipta, 1992), hal. 46.

3.) Contoh kutipan informasi sesuai pedoman penulisan karya ilmiah Fakultas Syariah UIN Maliki
Cara Penulisan Berbagai Sumber
1. Sumber dari Buku
1Khaled Abou El Fadl, Speaking in God’s Name Islamic Law, Authority and

Women (Oxford: Oneworld Publications, 2003), 24.

2. Sumber dari Buku Terjemah


1Muhammad Arkoun, Rethinking Islam, terj. Yudian W. Asmin dan
Lathiful Khuluq, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 100.

3. Sumber dari Artikel dalam Jurnal


1George Makdisi, “The Hanbali School and Sufism,’’ Humaniora
Islamica, 2 (Januari, 1974), 61.

4. Sumber dari Artikel dalam Surat Kabar


1Fahri Hamzah, “Pemuda di Usia Suatu Bangsa,’’ Republika, Sabtu, 28

Oktober 2000, 15.

5. Sumber dari Artikel dalam Ensiklopedia


1A. J. Wensink, “Kufr,’’ dalam M. Th. Houtsma (ed.) et. al., The First

Encyclopedia of Islam, Vol. 7 (Leiden: E. J. Brill, 1987), 234.

6. Sumber dari Makalah tidak Diterbitkan


1Koento Wibisono Siswomihardjo, “Ilmu Pengetahuan Sebuah Sketsa

Umum Mengenai Kelahiran dan Perkembangannya sebagai Pengantar


Untuk Memahami Filsafat Ilmu,’’ Makalah, disajikan pada Internship
Filsafat Ilmu Pengetahuan, tanggal 2 – 8 Januari (Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada, 1997), 7.

7. Sumber Berita dari Surat Kabar


2KPU Nilai Bukti Penggugat Lemah”, Jawa Pos, Selasa, 12 Juli 2010,
16.

8. Sumber dari Website


1Sulton bin Dolla, “Sejarah pemikiran Ekonomi Islam”, http://doelmith.

wordpress.com/2008/10/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam/,
diakses tanggal 13 Juli 2010.

9. Sumber dari Kitab Suci (al-Qur’an)


1QS. al-Baqarah (2): 26, 37.
2QS. al-Baqarah (2): 26, 37; Al-Imran (3): 34, 39.

3QS. al-Baqarah (2): 29, 30; Al-Imran (3): 44, 92, al-Nisa’ (4): 1-5

Anda mungkin juga menyukai