Contoh innote :
Menurut R. Masri Sareb Putra (2011: 60), seorang penulis harus mengutip sumber ketika
sumber tersebut benar-benar diperlukan untuk mendukung gagasan penulis bahwa sebelum itu
pernah ada orang lain yang menyampaikan gagasan serupa. Kutipan terbagi menjadi dua jenis,
yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan langsung:
Kutipan kurang dari empat baris,
Apa yang dikatakan oleh narasumber dan kesalahan ejaannya pun ikut dituliskan. Namun, jika
dimasukkan ke dalam karangan ilmiah perlu diralat. Contoh: tenaga kera -> tenaga ker[j]a,
Dimasukkan ke dalam teks dan diapit tanda kutip (” “),
Sumber rujukan dituliskan di dalam kurung sebelum atau sesudah teks kutipan dengan urutan
(nama akhir, tahun terbit: halaman),
Apabila penulis menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian tersebut perlu disertakan
tanda elipsis (…). Namun, jika satu kalimat atau lebih, digantikan dengan titik-titik sepanjang
satu baris, dan
Spasi antar baris dibuat renggang (1.5).
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama menulis kutipan tidak langsung:
Kutipan lebih dari tiga baris,
Hanya mengambil intisari dan penulis harus mengolah kutipan tersebut dengan bahasa sendiri,
Ditulis dalam paragraf baru yang menjorok ke dalam, dan
Spasi antar baris dibuat normal (1).
Contoh footnote :
Contoh 1 :
Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa “Hak Asasi Manusia biasanya dianggap sebagai hak yang
dimiliki setiap manusia, yang melekat atau inheren padanya, karena dia adalah manusia”.[1]
Contoh 2 :
Apabila kita berlibur ke Makassar, maka jangan lupa untuk mencoba kelezatan dari
makanan khasnya yaitu Coto Mangkasara[2] dan Pisang Epe[3].
Contoh endnote :
Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan terperinci
sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah yaitu paragraf.
Pengertian yang berkaitan dengan paragraf sangat banyak, dijelaskan dalam kamus besar
bahasa Indonesia tentang pengertian paragraf yaitu bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).[i]
Paragraf merupakan bentuk yang ikut mendukung suatu gagasan atau buah pikiran yang
berwujud atau berbentuk karangan. Pada dasarnya, paragraf mengandung satu sub-buah pikiran
atau bagian buah pikiran dalam karangan. Dengan demikian, paragraf mengandung satu ide
atau satu pikiran.[ii]
[1] Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi) (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,
2008), hal. 211.
[2] Makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut)
sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian
diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.
[3] Penganan khas Makassar berbahan dasar pisang yang “digepruk”, dibuat pipih dengan kayu
yang dilipat. Pisang dibakar sampai matang, kemudian diberi macam-macam rasa (coklat,
kacang, keju, hingga durian).
[i] Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia – edisi ketiga (Jakarta: 2007), hal. 828.
[ii] Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: Rhineka Cipta, 1992), hal. 46.
3.) Contoh kutipan informasi sesuai pedoman penulisan karya ilmiah Fakultas Syariah UIN Maliki
Cara Penulisan Berbagai Sumber
1. Sumber dari Buku
1Khaled Abou El Fadl, Speaking in God’s Name Islamic Law, Authority and
wordpress.com/2008/10/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam/,
diakses tanggal 13 Juli 2010.
3QS. al-Baqarah (2): 29, 30; Al-Imran (3): 44, 92, al-Nisa’ (4): 1-5