BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan
memberikan pengalaman belajar kepada Mahasiswa untuk hidup di tengah-
tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan kesehatan yang dihadapi.
Kegiatan KKN merupakan kegiatan integral dari proses belajar mengajar
dan mempunyai cirri khusus, karena landasan idil dan filosofis yang
membedakan kegiatan KKN dengan kegiatan pengabdian yang lain. Adapun
beberapa hal yang membedakan yaitu adanya keterpaduan pelaksanaan dari
ketiga Tri darma Perguruan Tinggi, pendekatan interdispliner dan komprehensif,
lintas sektoral, peserta KKN berasal dari berbagai jurusan yang ada di Poltekkes
Kemenkes Mataram Kemenkes RI dan kegiatan pelaksanaan KKN tidak
terpancang pada pemikiran satu sektor, dimensi yang luas dan
kepragmatisan,keterlibatan masyarakat secara aktif, dan kerjasama yang aktif.
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKN ini adalah untuk mendidik
mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara, menggiatkan mahasiswa
sehingga bermanfaat bagi usaha-usaha pembangunan kesehatan nasional
maupun daerah dan memelihara serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi di bidang kesehatan yang selaras dengan tuntutan pembangunan.
Sesusai dengan tujuan yang ingin dicapai di atas, KKN ini mempunyai 3
sasaran yaitu Mahasiswa, Institusi (Poltekkes Kemenkes Mataram) dan
Masyarakat.
B. Gambaran Umum Puskesmas Jembatan Kembar
Puskesmas madapangga merupakan salah satu puskesmas diwilayah
kabupaten Bima yang mempunyai wilayah 11 desa.
Batas Wilayah Kecamatan Madapangga:
2
Visi Kabupaten Bima yaitu Terwujudnya Kabupaten Bima yang ramah “Religius,
Aman. Makmur, Amanah dan Handal”
Misi Kabupaten Bima yaitu:
1. Membangun pemerintah dan masyarakat yang mengedepankan nilai
religius.
2. Membangun keamanan dan ketertiban wilayah dan masyarakat,
mengamankan proses dan hasil pembangunan serta penegakkan
supermasi hukum.
3
C. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Madapangga 30,262 jiwa yang
terdiri dari laki-laki 15, 037 jiwa dan perempuan 15,225 jiwa.
Tabel 1.2 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2017
NO. UMUR TOTAL %
0-<1 tahun 1.935
1-4 tahun 2.623
5-14 tahun 2.947
15-44 16.466
tahun
45-64 4.831
tahun
65 keatas 1.460
Jumlah
D. Keadaan Sosial
Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dapat
dilihat:
1. Pendapatan regional perkapita
2. Angka beban tanggungan ( dependency ratio ) penduduk kecamatan
Madapangga adalah sebesar
4
3. Tingkat pendidikan
Pada tabel 1.3 : Distribusi Penduduk lebih dari 10 tahun menurut tingkat
pendidikan:
NO PENDIDIKAN JUMLAH
Tidak/Belum pernah Sekolah 825
Tidak/Belum Tamat SD 383
SD/MI 872
SLTP/MTs 860
SLTA/MA 697
Akademi/Diploma 50
Universitas 509
E. Kependudukan
Tabel 1.5 : Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Madapangga Dirinci Menurut Desa
LUAS JUMLAH RATA-RATA
JUMLAH JUMLAH KEPADATAN
No. DESA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
KELURAHAN PENDUDUK
2
(km ) TANGGA TANGGA Per km2
G. Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan
1. Tenaga Dokter : 1 Orang
2. Tenaga Keperawatan & Bidan : 106 Orang
3. Tenaga Kefarmasian : 5 Orang
4. Tenaga Gizi : 6 Orang
5. Tenaga Teknisi Medis :
6. Tenaga Sanitasi : 3 Orang
7. Tenaga Kesehatan Masyarakat : 8 Orang
8. Analis : 6 Orang
9. Radiologi :
10. Perawat Gigi : 2 Orang
11. Rekam Medik : 1 Orang
12. Lainnya :
Jumlah : 138 Orang
H. Permasalahan
Berdasarkan data Tahun 2017 pada bulan Januari-April dari 10 penyakit
terbanyak didapatkan penyakit ISPA dengan jumlah 442 kasus dengan
menempati peringkat keempat.
Pada bulan Mei-Juni tahun 2017 dari 10 penyakit terbanyak didapatkan
penyakit Diare (Termasuk tersangka Kolera) dengan jumlah 394 kasus dengan
menempati peringkat pertama.
Pada bulan Juli-September tahun 2017 dari 10 penyakit terbanyak
didapatkan penyakit ISPA dengan jumlah 494 kasus dengan menempati
peringkat pertama.
Pada bulan Oktober tahun 2017 dari 10 penyakit terbanyak didapatkan
penyakit ISPA dengan jumlah 190 kasus dengan menempati peringkat ketiga.
Pada bulan November tahun 2017 dari 10 penyakit terbanyak diidapatkan
penyakit Diare (Termasuk tersangka Kolera) dengan jumlah 2482 kasus dengan
menempati peringkat pertama
Pada bulan Desember tahun 2017 dari 10 penyakit terbanyak didapatkan
penyakit ISPA dengan jumlah 232 kasus dengan menempati peringkat pertama.
10