Anda di halaman 1dari 37

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

KUALIFIKASI & KOMPETENSI TAMBAHAN


DOKTER SPESIALIS : Mengapa diperlukan?

Prof.Dr.dr.Sukman T.Putra,SpA(K),FACC
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Pof.Dr.dr. Sukman T. Putra, SpA(K), FACC

• Ketua PP Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI (2005 – 2008)


• Secretary General ASEAN Pediatric Federation (APF) ( 2002-2007 )
• Ketua Dewan PDSm PB IDI ( 2003 – 2006)
• Wakil Ketua Umum ( II ) PB IDI (2006-2009)
• Sekretaris Jendral PP PERKANI (2004 -2007)
• Wakil Ketua Perhimpunan Kardiologi Anak (PERKANI) (2007-2010)
• International Fellow of American Academy of Pediatrics (AAP) 2004
• Fellow American College of Cardiology (FACC), 2003
• Council Member Asia Pacific Society of Pediatric
Cardiology ( 2006-2008 )
• Teasurer ASEAN Pediatric Federation (2011-2019)
• Wakil Ketua MPPK IDI (2009-2012)
• Wakil Ketua MPPK IDI (2012 – 2015)
• Ketua Div. Standar Pendidikan Konsil Kedokteran Indonesia (2014 -2019}
• Ketua Perhimpunan Kardiologi Anak Indonesia (PERKANI) 2019-2022
Thailand
Singapore
Philippines
Taiwan
India
Malaysia
Indonesia ?
Reader’s DIGEST, March 2011
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

OUTLINE
Pendahuluan dan Latar belakang
Pengertian Kompetensi & Kualifikasi
serta Kualifikasi Tambahan
Pencabangan spesialis & Pendalaman (subspesialis)
Ruang lingkup Perkonsil No 54 tahun 2018
tentang Registrasi Kualifikasi Tambahan
dokter spesialis
Beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami
SIMPULAN
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA


(UU 29/2004 ttg Praktik Kedokteran)
Lembaga negara, non-struktural, independen dan
bertanggung jawab langsung pada Presiden

TUJUAN :
MEDICAL COUNCIL :Professional Medical
1) melindungi masyarakat penerima jasa
Regulatory Authority (PMRA)
pelayanan kesehatan oleh dokter dan dokter gigi
KKI anggota IAMRA (International Asociation of
2) meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Medical Regulatory Authority) sejak 2012
dari dokter dan dokter gigi
Fungsi, Tugas dan Wewenang KKI

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi


pengaturan, pengesahan,
penetapan, serta pembinaan dokter
dan dokter gigi yang menjalankan praktik
kedokteran, dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan medis.
UU 29/2004, Psl 6
Tugas ( ps.7 UU PK)

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas :


a. melakukan registrasi dokter dan dokter gigi;
b. mengesahkan standar pendidikan profesi dokter
dan dokter gigi; dan
c. melakukan pembinaan terhadap
penyelenggaraan praktik kedokteran yang
dilaksanakan bersama lembaga terkait
sesuai dengan fungsi masing-masing.
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Latar belakang
Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran
Peningkatan mutu pelayanan kedokteran memerlukan
pengaturan dalam rekognisi kompetensi & kualifikasi
dokter spesialis
Perlindungan terhadap masyarakat (patient safety)
Antisipasi mobilisasi dokter di era globalisasi/MEA
Perlindungan hukum bagi dokter dalam menjalankan
praktik kedokteran
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

“Qualifications VS Competencies”
Student asked to the teacher:
“Sir, what is the difference between qualifications and
competencies” ?
Teacher : “Do you know how to drive a car”?
Student :“Sir I got trained and acquired the driving license but
I am still not confident to drive a car”
Teacher : “It means that you have qualification, NOT
competent

Prof MS Rao, India


KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

“Qualifications VS Competencies”

Ilustrasi :
Dr Spesialis Jantung (SpJP) sudah sangat mahir dan
kompeten dalam mengerjakan suatu tindakan mis.
“intervensi” koroner (PTCA) tapi ybs. tidak mempunyai
sertifikat kompetensi dari Kolegium

KOMPETEN
TIDAK TERKUALIFIKASI
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

“Qualifications VS Competencies”
SEBENARNYA semua tambahan kompetensi
termasuk spesialis-subspesialisasi/fellowship
direkognisi sebagai Kualifikasi Tambahan
(Additional Qualification)

KUALIFIKASI TAMBAHAN
(Additional Qualification)
KUALIFIKASI DASAR ▪ Subspesialis
DOKTER ▪ Keahlian lain (melalui
(PHYSICIAN) pendidikan /fellowship
Competency includes:
Skill, Knowledge and Attitude

COMPETENCIES

Skill Knowledge
Manifestation Apllied
of skills knowledge

Attitude

Attitude – want to do excellent job


Components of professionalism

Competence

Ethics Accountability

Collegiality Altruism

Standard of professional conduct


SERTIFIKAT KOMPETENSI + IJAZAH
(Penerbitan STR oleh KKI)
SERTIFIKAT KOMPETENSI SURAT TANDA REGISTRASI
• Kolegium SIP
• KKI
• Ujian Kompetensi (National • Sertikat Kompetensi+
Board Exam UKMPPD). Ijazah
• Rekognisi oleh “Peer Group” • Rekognisi oleh NEGARA
(aspek legal)
SURAT TANDA REGISTRASI
KUALIFIKASI TAMBAHAN (STR-KT)
SERTIFIKAT KOMPETENSI SURAT TANDA REGISTRASI
TAMBAHAN(Additional Competency) KUALIFIKASI TAMBAHAN (STR-KT)

• Kolegium • KKI
• Ujian Kompetensi • Sertikat Kompetensi+
(National Board Exam). Ijazah
• Rekognisi oleh “Peer • Rekognisi oleh
Group” NEGARA (aspek legal)
• Sp2 (subspesialis)/ • Sp2 (Subspesialis) /
Fellowship Fellowship
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

SURAT TANDA REGISTRASI


UU No.29/ 2004
Surat Tanda Registrasi (STR)
1. STR Dokter
2. STR Dokter Spesialis
STR Subspesialis/Konsultan

STR Kualilfikasi Tambahan (STR-KT)


KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

SURAT TANDA REGISTRASI


KUALIFIKASI TAMBAHAN
(STR-KT)
KOMPETENSI TAMBAHAN
dan KUALIFIKASI TAMBAHAN

KOMPETENSI TAMBAHAN DOKTER SPESIALIS :


Kompetensi yang tidak terdapat di dalam
Standar Pendidikan & Kompetensi Dokter
Spesialis terkait yang telah disahkan KKI

MERUPAKAN DASAR PENERBITAN


STR-KUALIFIKASI TAMBAHAN
(STR-KT)
Dapat STR Spesialis dan STR Kualifikasi
Tambahan (Subspesialis)

Dapat Praktik Spesialis dan Subspesialis

Ada Daftar (list of competence) untuk


Dokter/Dokter Subspesialis
Gigi
Subspesialis Tetap HANYA boleh Praktik di 3 tempat

Tempat praktik di RS Tipe B dan A

Legal untuk praktik Subspesialis


PERKONSIL NO 54 TAHUN 2018 TENTANG
REGISTRASI KUALIFIKASI TAMBAHAN DOKTER SPESIALIS DAN
DOKTER GIGI SPESIALIS
KETENTUAN UMUM PASAL 1
Poin 8 :
Kualifikasi Tambahan Subspesialis adalah kualifikasi dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis yang telah memperoleh kompetensi
tambahan melalui proses pendidikan subspesialis atau fellowship
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Poin 11:
Surat Tanda Registrasi Kualifikasi Tambahan yang selanjutnya
disingkat STR KT adalah bukti tertulis yang diberikan oleh KKI kepada dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis yang telah memiliki sertifikat kompetensi
tambahan.
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
Dokter KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA

Spesialis (37) Fellowship


SPESIALIS STR
STR-
KT

PENCABANG PENDALAMAN
AN
Dokter Gigi Subspesialis
Spesialis (9)

UU 29/2004 Ps 8 (c)→ KKI mengesahkan penerapan


cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi;
RUANG LINGKUP

Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia ini meliputi:
a. Dokter Spesialis-Subspesialis, Dokter Gigi Spesialis-
Sub spesialis dan Fellow yang kompeten dalam
memberikan pelayanan kedokteran yang profesional dan
aman bagi masyarakat yang dibuktikan dengan STR KT.
b. Dokter Spesialis-Subspesialis, Dokter Gigi Spesialis-
Sub spesialis dan Fellow yang mendapat Kualifikasi
Tambahan sesuai dengan kompetensi dan memenuhi
standar kompetensi yang disahkan KKI.
Pendidikan Subspesialis
Pasal 6
1. Pendidikan subspesialis dilaksanakan oleh institusi pendidikan
bekerjasama dengan Kolegium dan rumah sakit pendidikan.
2. Pendidikan subspesialis hanya dapat dilaksanakan oleh institusi
pendidikan yang melaksanakan pendidikan spesialis dengan akreditasi
tertinggi untuk Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi.
3. Pendidikan subspesialis merupakan pendalaman dari spesialis
kedokteran.
4. Pendidikan subspesialis wajib mempunyai dan menggunakan
standar pendidikan dan standar kompetensi subspesialis yang
disahkan oleh KKI.
5. Pendidikan subspesialis dapat dilaksanakan secara bertahap dalam
program pendidikan yang dapat diperhitungkan dalam pemenuhan
kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan Fellowship
Pasal 7
1. Tahapan pendidikan subspesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) dapat
diselenggarakan permodul sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
2. Modul Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat diberikan dalam
pendidikan Fellowship.
3. Pendidikan Fellowship dapat dilaksanakan paling singkat 6 (enam) bulan untuk
mencapai kompetensi yang dibutuhkan dalam pelayanan, terutama dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan.
4. Lulusan pendidikan Fellowship mendapat Sertifikat Kompetensi oleh Kolegium
terkait sesuai dengan standar kompetensi modul pendidikannya.
5. Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis yang telah menyelesaikan program pendidikan
Fellowship dapat mengajukan kembali pendidikan Fellowship berikutnya pada bidang
subspesialisasi yang sama setelah melaksanakan praktik Kualifikasi Tambahan paling
singkat 2 (dua) tahun.
6. KKI dapat menerbitkan STR KT setelah Dokter Spesialis dan Dokter
Gigi Spesialis menyelesaikan program pendidikan Fellowship.
KUALIFIKASI TAMBAHAN
KOLEGIUM (Additional Qualification) KOLEGIUM

FELLOWSHIP

SERTIFIKAT Standar Pendidikan SERTIFIKAT


dan Kompetensi
KOMPETENSI di sahkan KKI KOMPETENSI
SPESIALIS TAMBAHAN

SUBSPESIALIS

KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
SPESIALIS
TAMBAHAN
(KKI)
(KKI)
PERKONSIL 54/2018
Pasal 9 Perkonsil 54/2018
Ayat (1)
Bukti Registrasi Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis
dengan Kualifikasi Tambahan oleh KKI terdiri atas:
a. STR Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis; dan
b. STR KT subspesialis atau STR KT Fellowship.

Ayat (8)
Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis dengan Kualifikasi
tambahan hanya dapat melakukan praktik di 3 (tiga) tempat
praktik yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Surat Izin
Praktik Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis
Pasal 10
STR KT yang diberikan oleh KKI kepada Dokter
Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis bukan
merupakan persyaratan penerbitan Surat Izin
Praktik.

Pasal 11
STR KT merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari STR Dokter Spesialis dan
Dokter Gigi Spesialis.
“Recognized” KUALIFIKASI
oleh Konsil Kedokteran Indonesia

Peraturan Konsil tentang


KUALIFIKASI TAMBAHAN (Additional
Qualification)
Bagi Dokter Spesialis
No 54/2018

Surat Tanda Registrasi


KUALIFIKASI TAMBAHAN (STR-KT)
DOKTER SUBSPESIALIS
& FELLOWSHIP (bagian dari Subspesialis)
REKOGNISI SUB-SPESIALIS &
FELLOWSHIP

KONSULTAN
SUBSPESIALIS STR-KT Diberikan oleh
Subspesialis KOLEGIUM

KETERANGAN
STR-KT
Fellowship Fellowship
Jenis Fellowship
Oleh KOLEGUM
PERKONSIL tidak diikuti bila tanpa ada aturan lain

MASALAH Aturan BPJS belum menyesuaikan dengan Perkonsil


tentang STRKT

Bagaimana sistem rujukan di lapangan? Spesialis ke C?


Subspesialis di B?

Kekuatiran Subspesialis tidak direkognisi BPJS

Perlu SOSIALISASI/DISEMINASI (BPJS-Kemkes-


Organisasi Profesi)
Apa yang harus dilakukan oleh
Pimpinan Rumah Sakit saat ini ??
1. Melakukan identifikasi Kualifikasi Dokter Sepesialis-
Subspesialisasi / Fellowship yang ada lingkungan RS
bekerjasana dengan Komite Medik.
2. Pandataan terhadap dokter spesialis yang mempunyai STR-
KT dalam pemberian Kewenangan Klinis yang diusulkan
oleh Komite Medik
3. Melakukan pendataan semua anggota yang telah mengikuti
pendidikan subspesialis/fellowship dan telah memperoleh
sertifikat Kompetensi sebagai Konsultan/subspesialis untuk
dapat diterbitkan STR-KT (masa transisi) (sebelum Perkonsil
54/2018 terbit) : (dalam masa 2 tahun/ Sept.2020 )
BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIKETAHUI &DIPAHAMI
STR-KT merupakan bukti tertulis kualifikasi
tambahan (additional qualification) yang
diterbitkan oleh KKI yang merupakan
pengakuan negara.
STR KT merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari STR dokter spesialis terkait yang berarti SIP tetap
SIP spesialis dan berlaku sesuai ketentuan dalam UU
Mulai akhir tahun 2020 STR-KT hanya diberikan pada
dokter spesialis yang telah lulus dari pendidikan sub-
spesialis di Universitas (University based) yang standar
pendidikan dan kompetensi telah disahkan KKI
SIMPULAN
Surat Tanda Registrasi Kualifikasi Tambahan (STR-KT)
diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap
masyarakat dan perlindungan hukum bagi dokter
dalam menjalankan prektik kedokteran
STR-KT diterbitkan oleh KKI berdasarkan Sertifikat
Kompetensi Tambahan yang dikeluarkan oleh Kolegium
dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari STR
STR-KT dapat diterbitkan setelah Standar Pendidikan
dan Kompetensi Subspesialis/Fellowship disahkan
oleh KKI
STR-KT tidak merupakan persyaratan untuk pengajuan
Izin Praktek namun dapat digunakan sebagai
pedoman bagi Komite Medik RS untuk memberikan
kewenangan klinis (Clinical previlege)
……..SIMPULAN
Penetapan Subspesialisasi dan program
Fellowship dari masing-masing Spesialisasi
harus mempunyai “benchmark” dan
berdasarkan kebutuhan baik dalam skala lokal
maupun nasional

Dalam masa transisi dapat dilakukan


Rekognisi kompetensi tambahan yang
telah diperoleh sebelum Perkonsil 54/2018
diterbitkan (diatur tersendiri dalam
Kepkonsil)
TERIMA KASIH
MEDICINE
is a Science of
UNCERTAINTY
and an Art of
PROBABILITY
William Osler

Anda mungkin juga menyukai