Anda di halaman 1dari 33

I.

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. R
No. RM : 1-40-58-00
Usia : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. MRS : 19 Oktober 2018
Tgl. Pengkajian : 23 Oktober 2018
Alamat : Jl. Laksana Intan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa medis : STEMI INFERIOR
Dokter yang merawat :

B. KELUHAN UTAMA
Saat MRS : Klien merasa lemas, keringat dingin, nyeri dada menjalar ke
belakang terasa panas pada dada sebelah kanan, dan klien juga
muntah.
Saat Pengkajian : Nyeri kaki sebelah kanan dari lutut sampai ke telapak kaki
dan kaki terlihat bengkak.

C. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan setelah sholat tiba-tiba pasien merasa lemas, keringat dingin,
nyeri dada menjalar ke belakang terasa panas pada dada sebelah kanan, dan
klien juga muntah. Klien dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin dan tindakan
yang dilakukan adalah pemasangan venflon, terapi oksigen via nasal kanul,
pemeriksaan EKG. Obat injeksi yang diberikan antara lain, Arixtra 2,5 gr. Obat
oral antara lain, obat aspilet 4 tablet, Clopidogrel 4 tablet dan Atorvastatin 20
mg. Kemudian klien dipindahkan ke ruang ICU.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat asam urat sejak 2 tahun yang lalu dan
berobat ke puskesmas apabila sakit asam urat klien kambuh. Klien juga memiliki
riwayat perokok aktif, riwayat peminum alkohol serta rutin meminum kopi.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan bapak klien dan adik klien memiliki riwayat asam urat. Dalam
keluarga tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan tidak ada riwayat menular
seperti hepatitis, TB.

4. Riwayat Sosial
Klien mengatakan hubungan anggota keluarga baik-baik saja. Klien mengatakan
juga sering mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan rumah klien.

D. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran : Compos Mentis
Scale Coma Glosgow : 15
2. Keadaan Umum : tampak lemah
3. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Pernapasan : 24 x/menit
d. Suhu : 36,7
e. SPO2 : 99%
4. BB : 70 Kg
5. TB : 175 cm

E. PEMERIKSAAN FISIK
Area
No. Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan
1 Kulit dan Kepala Inspeksi: tidak ada lesi, distribusi rambut rata
Palpasi: tidak ada nyeri, tidak ada benjolan
2 Mata Inspeksi: Simetris, tidak ada lesi, konjungtiva merah muda,
sclera putih, pupil isokor, eksoptalmus (-), tidak ada cincin putih
di sekitar kornea.
Palpasi: tidak ada benjolan, arkus sineli (-).
3 Hidung Inspeksi: pernapasan spontan (+), tidak ada kelainan, pernapasan
cuping hidung (-), tidak ada lesi, polip (-)
Palpasi: benjolan (-)
4 Bibir dan Mulut Inspeksi: tidak ada lesi, mukosa merah muda, lidah bersih, gigi
utuh, gigi palsu (-)
5 Telinga Inspeksi: simetris, tidak ada lesi, alat bantu dengar (-)
Palpasi: nyeri tekan (-)
6 Leher Inspeksi: tidak ada lesi, JVP tidak ada pembendungan, kelenjer
tiroid tidak ada pembengkakan.
Palpasi: nyeri tekan (-), deviasi trakea (-), arteri karotis seimbang
(berdenyut sama).
7 Dada Inspeksi : retraksi dinding dada simetris dan otot bantu
pernapasan, tidak ada benjolan dan tidak ada lesi dan
ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : taktil premitus teraba getaran dada kiri dan dada
kanan, PMI teraba di ICS 5 mid klavikula sinistra.
Perkusi : Suara paru sonor dan suara jantung pekak, ICS II linea
parasternalis dekstra, ICS IV linea parasternal
dekstra,ICS II linea parasternal sinistra, ICS IV linea
mid klavikula sinistra.
Auskultasi : Vesikuler, Whe (-), Ron (-), Bunyi Jantung SI S2 +
S3
8 Axilla Inspeksi: tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada benjolan
9 Abdomen Inspeksi: tidak perubahan warna kulit, tidak ada lesi
Auskultasi: BU 15 x/menit
Perkusi: Timpani
Palpasi: Hepatomegali refluks (HJR) tidak ada peningkatan
tekanan vena
Tidak ada acites
10 Genetalia dan Tidak terkaji
Anus
11 Ektremitas atas Ada bengkak karena terjadi inflamasi di ekstremitas bawah
dan bawah dekstra
Nyeri ekstremitas bawah dekstra dari lutut sampai ke telapak
kaki
Skala nyeri 4 (nyeri sedang), akral hangat
CRT < 2 detik
5555 5555
4444 5555

F. PENGKAJIAN 11 POLA KESEHATAN GORDON


1. Persepsi Terhadap Kesehatan – Manajemen Kesehatan
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan apabila sakit asam urat kambuh klien berobat ke
puskesmas terdekat. Jadi hanya tidak ada pemeriksaan rutin hanya berobat
apabila kambuh saja.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan saat ini saya selalu mempertahankan kondisi sebaik
mungkin dan mencegah memperburuk kondisi seperti rutin mengkonsumsi
obat dan menjaga pola nutrisi saya.
Masalah : Kurang pengetahuan.

2. Pola Aktivitas dan Latihan


NO AKTIVITAS SKOR
1 Makan/Minum 0
2 Mandi 2
3 Berpakaian/Berdandan 2
4 Toileting 3
5 Berpindah 2
6 Berjalan 2
7 Naik tangga 2
Keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain/pengawasan
3 = dibantu orang lain, pengawasan, dan alat bantu
4 = tidak mampu

3. Hasil pengkajian skala aktivitas jantung:


a. Badan terasa lemas
b. Sesak napas saat beraktifitas
c. Bunyi jantung S1 S2 + S3

4. Pola Istirahat dan Tidur


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan biasanya tidur kurang lebih 6-8 jam dari jam 21.00 sampai
05.00 dan kebiasaan sebelum tidur dan sesudah tidur adalah sembahyang
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan saat ini tidur kurang lebih 6-7 jam dari jam 22.00 –
05.00.Kadang malam terbangun karena kepanasan.
Masalah : tidak ada masalah

5. Pola Nutrisi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan pola makan saat dirumah teratur 3xsehari dengan porsi
yang cukup, biasanya makanan yang dikonsumsi adalah ikan, daging ayam,
dan sayur-sayuran.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan saat di rumah sakit hanya makan 2-3 sendok dari porsi
yang disediakan karena merasa mual akan tetapi klien setelah makan nasi
yang disediakan klien memakan kue yang dibeli oleh istrinya diluar.
Masalah : tidak ada masalah
6. Pola Eliminasi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien tidak memiliki masalah
pada defekasi, BAB 1xsehari, berbau khas.Dan BAK 5-6x/sehari, berwarna
putih kekuningan.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan ada BAB jam 15.00 WITA dan kencing melalui selang
kateter warnanya kuning pekak sebanyak 900 cc.
Masalah : Tidak ada masalah

7. Pola Kognitif – Perceptual


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum memeriksakan ke rumah sakit, klien tidak
mengetahui bahwa memiliki penyakit jantung, klien hanya mengetahui jika
klien memiliki asam urat.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan sesudah masuk rumah sakit klien telah mengetahui
tindakan untuk penanganan penyakitnya, sehingga klien mengikuti prosedur
tindakan di rumah sakit sebaik mungkin.
Masalah : Tidak ada masalah

8. Pola Konsep Diri


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan menerima saja penyakit yang diderita yaitu penyakit asam
urat dan berobat ke puskesmas apabila kambuh.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan ketika tahu penyakitnya klien menerima kondisinya
karena dukungan penuh dari keluarganya yang selalu ada.
Masalah : Tidak ada masalah

9. Pola Koping
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ketika klien memiliki
masalah, klien selalu berdoa dan menceritakan kepada isterinya.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang di deritanya sekarang karena
merasa umurnya sudah tua dan tidak ada beban tanggungan membiayai anak,
karena semua anaknya sudah menikah.
Masalah : Tidak ada masalah.

10. Pola Seksualitas – Reproduksi


Tidak terkaji

11. Pola Peran – Hubungan


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan bahwa dirumah klien bertanggung jawab sebagai seorang
suami dan ayah dari anak-anak nya.Memiliki hubungan yang erat dengan
anak-anaknya.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan setelah dirumah sakit klien tetap menjalani perannya
sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya.
Masalah : Tidak ada masalah.

12. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu di rumah.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan tidak bisa melaksanakan sholat 5 waktu karena
keterbatasan aktifitas yang klien alami.
Masalah : Tidak ada masalah
II. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : Tn. R Tanggal : 19 Oktober 2018
SATUA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
N
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.2 14,0 – 18,0 g/dl
Eritrosit 5.08 4,0 – 10,5 ribu/µl
Leukosit 11.1 4,50 – 6,00 juta/µl
Hematokrit 43.7 42.00 – 52.00 vol%
Trombosit 262 150 – 450 ribu/µl
RDW-CV 13.6 11,5- 14,7 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 86.0 80-97 Fl
MCH 28.0 27-32 Pg
MCHC 32.5 32-38 %
HITUNG JENIS
Basofil % 0,0-1,0 %
Eusinofil % 1,0-3,0 %
Gran % 82.1 50,0-70,0 %
Limfosit % 10.5 25,0-40,0 %
Monisit % 3,0-9,0 %
Basofil # <1 ribu/µl
Eusinofil # <3 ribu/µl
Gran # 9.10 2,50-7,00 ribu/µl
Limfosit # 1.20 1,25-4,0 ribu/µl
MID # 0.8 0,30-1.00 ribu/µl
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT 9,9-13,5 detik
INR -
Control normal PT -
Hasil APTT 22,2-37,0 detik
Control normal APTT -
KIMIA
GULA DARAH
Gula darah sewaktu 134 < 200 mg/dl
HATI
SGOT 120 0-46 U/l
SGPT 53 0-45 U/l
GINJAL
Ureum 18 10-50 mg/dl
Creatinin 0.93 0,7-14 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 136 135-146 mmol/l
Kalium 0.7 3,4-5,4 mmol/l
Clorida 104 95-100 mmol/l
Tanggal: 21-10-2018
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA
GINJAL LEMAK DAN JANTUNG
Kolestrol Total 210 0-200 Mg/dl
CKMB 60 0-25 U/I
HATI DAN PANKREAS
SGOT 234 5-34 U/L
SGPT 159 0-55 U/L
GINJAL
Asam Urat 8.2 3.5-7.2 Mg/dl

23 Oktober 2018
Irama : Reguler
Frekuensi Atrium : 65 x/-
Frekuensi Ventrikel : 65x/-
Gelombang P : 0,08
Gelombang P-R : 0,28
Gelombang QRS : 0,08
AXIX QRS : LAD
Deviasiasi Normal :Qs + T = I, III, AvF
Kesimpulan : Resent Inferior + AV Block Total
TERAPI SAAT INI
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
Arixtra (1x1) 1. Terapi angina tak 1. Diketahui 1. Anemia
stabil atau infark hipersensitif terhadap 2. Pendarahan
miokard tanpa fondaparinux Na atau 3. Purpura
peningkatan segmen salah satu komponen
ST (NSTEMI) pada Arixtra
pasien yang tidak 2. Pendarahan aktif yang
diindikasikan untuk bermakna secara
segera (<120 menit) klinis
menjalani 3. Endokarditis bakterial
penanganan invasif akut
(Intervensi Koroner 4. Gangguan ginjal berat
Perkutan) (bersihan kreatinin
2. Terapi tambahan <20 mL/menit)
untuk infark miokard
dengan peningkatan
segmen ST (STEMI)
pada pasien yang
ditangani dengan
trombolitik atau yang
pada awalnya
dimaksudkan tidak
menerima bentuk
lainnya dari terapi
reperfusi

Pantoprazole (1x1) 1. Tukak lambung, Pasien yang 1. Pruritus, yaitu rasa Bekerja dengan cara
2. Gastroesofageal hipersensitif gatal di seluruh atau menghambat sel-sel di
refluks disease pantoprazol beberapa bagian lapisan lambung untuk
(GERD), tubuh menghasilkan asam
2. Mual lambung, sehingga
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
3. Infeksi H. pylori, 3. Muntah produksi asam lambung
4. Sindrom Zollinger- 4. Nyeri kepala berkurang. Dengan
Ellison, 5. Nyeri dada berkurangnya asam
5. Esofagitis Erosif. 6. Nyeri lambung lambung, luka (tukak)
7. Perut kembung pada lambung dan erosi
8. Konstipasi pada esofagus dapat
9. Diare dicegah atau dipercepat
penyembuhannya.
Aspilet (1x1) Obat ini diperuntukkan Memiliki riwayat 1. Akan timbul reaksi Aspilet tablet ini akan
pada pasien yang penyakit asma, tungkak alergi pada pasien mencegah terjadinya
mengalami serangan lambung atau mag, seperti gatal-gatal, penyakit kardiovaskular
penyakit seperti stroke, pendarahan dibawah kulit, bengkak pada bibir, seperti pasien yang
serta pada saat terserang mempunyai riwayat lidah dan di seluruh menderita diabetes
penyakit jantung. penyakit hemophilia serta wajah. militus serta
pasien yang sedang 2. Mengalami batuk thromboembolic.
menjalani pengobatan berdarah, mual, Karena obat ini
atau terapi menggunakan hingga mutah tergolong obat anti
antikoagulan. 3. Tinja yang trombotik, maka
dikelurkan berwarna kendala pembekuan
hitam dan berdarah darah (thrombosis)
4. Mengalami demam terutama pada saat
selama lebih dari 3 mengalami serangan
hari jantung dan pasca
5. Mengalami perasaan stroke.
tidak nyaman pada
uluh hati dan
lambung
6. Adanya gangguan
fungsi hati dan ginjal
7. Menderita kantuk,
sakit perut, sakit
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
kepala dan mag

CPG (1X75mg) 1. Pencegahan kejadian 1. sakit kepala, mual, 1. Mimisan Cara kerja clopidogrel
atherothrombotic mudah memar, gatal, 2. Feses berdarah adalah dengan
pada pasien yang dan mulas 3. Batuk darah mencegah pelekatan
menderita infark 2. Perdarahan 4. Sesak napas keping darah dan
miokard (dari intrakranial, 5. Nyeri yang menyebar penyumbatan yang
beberapa hari sampai perdarahan sampai lengan atau berbahaya. Clopidogrel
kurang dari 35 hari), retroperitoneal dan bahu disertai dengan adalah obat antiplatelet
stroke iskemik (dari 7 saluran pencernaan, mual dan berkeringat yang membantu
hari sampai kurang diskrasia darah, dan 6. Mati rasa menjaga aliran darah
dari 6 bulan) atau thrombotic 7. Kulit pucat, lemah tetap lancar di dalam
penyakit arteri perifer thrombocytopenic lesu, demam, atau tubuh.
lainnya. purpura. kulit atau mata
2. Non-ST segment menguning atau
elevation acute 8. Mudah memar,
coronary syndrome pendarahan tidak
(unstable angina atau wajar (di hidung,
non-Q-wave mulut, vagina, atau
myocardinal rektum), bintik-
infarction), bintik ungu atau
dikombinasikan merah di bawah kulit
dengan
acetylsalicylic acid
(ASA/aspirin).
3. ST segment elevation
acute myocardinal
infarction,
dikombinasikan
dengan
acetylsalicylic acid
(ASA, aspirin) pada
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
pasien yang dirawat
secara medis yang
memenuhi syarat
untuk terapi
trombolitik
Allopurinol (1x300mg) Obat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas 1. Demam, sakit Allopurinol bekerja
asam urat dan beberapa terhadap allopurinol tenggorokan, dan dengan mengurangi
jenis batu ginjal. Obat ini sakit kepala parah, jumlah asam urat yang
juga digunakan untuk kulit mengelupas, dibuat oleh tubuh.
mencegah peningkatan dan ruam kulit merah Peningkatan kadar
kadar asam urat pada 2. Gejala awal dari asam urat dapat
pasien yang menerima setiap ruam kulit, menyebabkan masalah
kemoterapi kanker. tidak peduli seberapa asam urat dan ginjal.
Pasien kemoterapi kanker ringan
dapat mengalami 3. Rasa sakit atau
peningkatan kadar asam perdarahan ketika
urat akibat pelepasan buang air kecil
asam urat dari sel kanker 4. Mual, nyeri perut
yang mati bagian atas, gatal-
gatal, kehilangan
nafsu makan,
penurunan berat
badan, urine gelap,
tinja berwarna
sepertin tanah liat,
sakit kuning
(menguningnya kulit
atau mata)
5. Kencing lebih sedikit
dari biasanya atau
tidak sama sekali
6. Nyeri sendi, gejala
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
flu
7. Kesemutan, mati
rasa, nyeri,
kelemahan otot yang
parah atau
8. Mudah memar,
perdarahan yang
tidak biasa (hidung,
mulut, vagina, atau
dubur)
9. bintik-bintik ungu
atau merah di bawah
kulit Anda

Atorvastatin (1x20mg) 1. Menurunkan


risiko stroke dan
serangan jantung
pada pasien
diabetes tipe 2
tanpa bukti
adanya penyakit
jantung namun
dengan faktor
risiko
kardiovaskuler
lainnya seperti
darah tinggi.
2. Menurunkan
risiko stroke,
serangan jantung,
dan prosedur
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
revasularisasi
pada pasien tanpa
adanya riwayat
penyakit jantung
koroner namun
memiliki faktor
risiko multipel
selain diabetes
(seperti merokok,
kolestrol LDL
yang rendah,
riwayat keluarga
dengan penyakit
jantung koroner
di usia muda)
3. Pasien dengan
penyakit jantung
koroner, untuk
menurunkan
risiko infark
miokard, stroke,
prosedur
revaskularisasi,
rawat inap
dengan
diagnosis gagal
jantung, dan
angina (nyeri
dada karena
jantung)
Laxidyn Syr (3xC)
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
Nadic 50 (2x1)
Nama Obat, Frekuensi
Konsiderasi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat
Perawat
Cara Pemberian
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Klien mengeluh pusing ketika tiba- Disfungsi miocard
tiba duduk saat bangun tidur atau ketika
Kontraktilitas
sedang berbaring.
Gagal pompa ventrikel
DO :
1. Klien tampak lemah
Curah jantung
2. TTV
(Cardiac Output)
TD = 100/60 mmHg
Nadi = 86 x/menit
R = 24 x/menit Resiko penurunan curah
Suhu = 36,7 ˚C jantung
Saturasi O2 = 99 %
3. CRT = < 2 detik
4. MAP = 73 mmHg
5. Haluaran urine 900 ml warna
kuning pekat
6. CKMB = 60 u/l
7. Bunyi jantung S1 S2 + S3
8. Hasil EKG = Total AV Blok
2 DS: Klien mengatakan nyeri kaki Hiperurisemia
Nyeri Kronis
sebelah kanan dari lutut sampai ke
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
telapak kaki. Penimbunan Kristal
DO: asam urat
1. Tampak gelisah
2. Reaksi klien tampak mengurut Menimbulkan iritasi
kakinya local
3. Kaki sedikit membengkak
4. Saat berjalan kaki sebelah kanan Impuls nyeri ke
agak sedikit menyeret. thalamus
5. P: Penyakit Asam Urat
Q: Nyeri terasa linu dan Rasa nyeri
kesemutan dipersepsikan
R: Dari lutut sampai ke telapak
kaki sebelah kanan
S: 4 (nyeri sedang)
T: Terus menerus
6. TTV
TD = 100/60 mmHg
Nadi = 86 x/menit
R = 24 x/menit
Suhu = 36,7 ˚C
7. Asam Urat : 8.2 mg/dl
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan konduksi listrik jantung
2. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya peningkatan asam urat
3. Ketidakefektifan Managemen Regimen Kesehatan Terapeutik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa : Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan konduksi listrik jantung ditandai dengan Data subjektif : Klien
mengeluh pusing ketika tiba-tiba duduk saat bangun tidur atau ketika sedang berbaring. Data objektif : - Klien tampak lemah,
TTV: TD = 100/60 mmHg N = 86 x/menit R = 24 x/menit T = 36,7 ˚C Saturasi O2 = 99 % - CRT = < 2 detik -Haluaran urine 500
ml warna kuning pekat - Bunyi jantung S1 S2 + S3 - Hasil EKG = Total AV Blok - Hasil rontgen normal.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Implementasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kesadaran 1. Mengetahui kestabilan klien 1. Mengkaji keadaan umum
keperawatan selama 2 x 24 2. Pantau haluaran urine, catat 2. Menilai untuk intervensi dengan menggunakan GCS
jam, penurunan curah jantung jumlah dan kepekatan urine. selanjutnya 2. Mencatat jumlah urine, dan
tidak terjadi dengan kriteria 3. Observasi TTV dan CRT 3. Tanda vital merupakan acuhan warna urine yang ada di
hasil: untuk mengetahui keadaan umum urine bag
1. TTV dalam batas pasien. CRT untuk memonitor 3. Mengobervasi tanda-tanda
normal dehidrasi dan jumlah aliran darah vital:
2. Akral hangat ke jaringan perfusi. T: 36,9 ˚C
3. Klien mengatakan 4. Terdapat berbagai kondisi yang P: 98 x/menit
pusing berkurang 4. Kaji nyeri dada klien berhubungan dengan nyeri dada. R: 26 x/menit
4. CRT < 3 detik Terdapat temuan klinis yang khas BP: 100/60 mmHg
5. MAP dalam batas pada nyeri iskemik Infark 4. Mengkaji karakteristik nyeri
normal miokardium menurunkan dengan menggunakan
6. Saturasi oksigen dalam kontraktilitas jantung PQRST.
batas normal dan complianceventrikel dan dapat 5. Mengobservasi irama
menimbulkan disritmia. Curah jantung klien dengan
jantung menurun, mengakibatkan memantau secara langsung.
tekanan darah dan perfusi jaringan 6. -
menurun. Frekuansi kerja jantung 7. -
meningkat sebagai kompensasi 8. Melakukan pemeriksaan
untuk mempertahankan curah ekg 12 lead
jantung 9. Memberikan obat Arixtra 1
5. Memantau irama jantung klien x 1, CPG 1 x 75 mg, dan
untuk melakukan tindakan aspilet 1 x , Atorvastatin 1 x
selanjutnya 20 mg, laxidyn syr
5. Pasang monitor 6. Jalur IV yang paten penting untuk
pemberian obat darurat bila terjadi
disritmia atau nyeri dada berulang.
6. Pertahankan patensi IV- 7. Pacu jantung mungkin merupakan
lines/heparin-lok sesuai tindakan dukungan sementara
indikasi selama fase akut atau mungkin
diperlukan secara permanen pada
7. Pasang alat pacu jantung infark luas/ kerusakan system
konduksi.
8. Melihat perubahan irama jantung

9. Obat antitrombotik adalah obat


untuk mencegah pembekuan darah
terutama pada saat mengalami
8. Kolaborasi dengan tim medis jantung. Obat golongan antiplatelet
lakukan pemeriksaan EKG membantu menjaga aliran darah di
dalam tubuh. Obat pencahar atau
9. Kolaborasi dengan tim medis laksatif bekerja dengan
dalam pemberian obat merangsang gerak peristaltic pada
golongan antitrombotik dan usus besar serta menghambat
obat golongan antiplatelet, penyerapan air berlebih dari feses
laksatif, obat golongan statin dan melicinkan jalan keluar feses.
Obat ini untuk menurunkan kadar
kolestrol total, sekaligus
meningkatkan kolestrol HDL
(kolestrol baik).
Diagnosa Keperawatan : Nyeri kronis berhubungan dengan adanya peningkatan asam urat dalam sendi ditandai dengan Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri kaki sebelah kanan dari lutut sampai ke telapak kaki, Data objektif : - klien tampak
gelisah - Reaksi klien tampak mengurut kakinya -Kaki sedikit membengkak -Saat berjalan kaki sebelah kanan
agak sedikit menyeret - P: penyakit asam urat, Q: Nyeri seperti linu dan kesemutan, R: dari lutut sampai ke telapak
kaki, S: 3 (0-4), T: terus menerus. Asam urat: 8,2 mg/dl.
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI
HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji intensitas nyeri 1. Mengkaji karakteristik nyeri 1. Mengkaji intensitas nyeri dengan
keperawatan selama 15-30 dengan PQRST dengan PQRST agar dapat PQRST:
menit, nyeri dapat berkurang menentukan intervensi P: Penyakit asam urat
dengan criteria hasil: selanjutnya. Q: Nyeri seperti linu dan
1. Klien tampak relaks 2. Kaji Tanda-tanda Vital 2. Memantau dan mengetahui Kesemutan
2. Skala 1 keadaan umum. R: dari lutut sampai ke
3. Klien melaporkan 3. Ajarkan teknik 3. Membantu menurunkan telapak kaki
tidak mengeluhkan relaksasi dan distraksi persepsi-respon nyeri S: 3 (0-4)
nyeri. dengan memanipulasi T: terus menerus
adaptasi fisiologis tubuh 2. Mengkaji tanda-tanda vital:
terhadap nyeri. T: 36,9
4. Anjurkan posisi
4. Menurunkan rangsang P: 98 x/menit
nyaman
eksternal yang dapat R: 26 x/menit
memperburuk keadaan nyeri BP: 100/60 mmHg
yang terjadi. 3. Mengajarkan teknik distraksi dan
5. Berikan lingkungan 5. Mengurangi rangsangan relaksasi
yang yang berlebihan dari 4. Menganjurkan posisi nyaman:
nyaman dan tenang lingkungan. fowler
6. Hindarkan klien 6. Pemakaian alcohol, cafein 5. Menganjurkan lingkungan yang
meminum alcohol, dan obat diuretic akan nyaman dan tenang: seperti
cafein, dan obat menambah peningkatan membatasi pengunjung.
diuretic kadar asam urat dalam 6. Pemberian obat SOD seperti
serum. Allopurinol dan nadic 50 gram
7. Kolaborasi pemberian 7. Memberikan pengobatan
obat SOD SOD untuk menghambat
biosintesis asam urat
sehingga menurunkan kadar
asam urat dalam serum.
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Managemen Regimen Kesehatan Terapeutik

TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI
KRITERIA HASIL
Setelah tindakan 1. Anjurkan klien untuk 1. Mengetahui perkembangan kondisi 1. Menganjurkan klien untuk
keperawatan di ruang kontrol ke rumah klien. melakukan kontrol ke rumah sakit
perawatan, managemen sakit 2. Mencegah terjadinya kekambuhan untuk perkembangan kondisi klien.
regimen kesehatan 2. Anjurkan klien untuk penyakit. 2. Menganjurkan klien untuk rutin
terapeutik menjadi efektif rutin meminum obat 3. Menjaga pola makan dapat mengkonsumsi obat: CPG 75g 1x1
dengan criteria hasil: 3. Anjurkan klien untuk mencegah terjadinya peningkatan Aspilet 80 1x1
1. Klien menunjukan menjaga pola makan atau menjaga kadar asam urat Allopurinol 100g 1x1
kepatuhan minum selama di rumah maupun kolestrol. Atorvastatin 20g 1x1
obat 4. Anjurkan klien untuk 4. Mencegah peningkatan beban kerja Pantoprazole 2x1
2. Hasil pemeriksaan menjaga pola jantung. Nadik 50g 2x1.
asam urat dan aktivitas kegiatan 3. Menganjurkan klien untuk
kolesterol tidak menjaga pola makan selama di
mengalami rumah seperti mengurangi
peningkatan makanan yang mengandung
3. Pasien menunjukkan garam, lemak
kepatuhan terus- 4. Menganjurkan klien untuk
menerus terhadap menjaga pola aktivitas seperti tidak
rencana perawatan. melakukan aktivitas mengangkat
beban berat.
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
Rabu, 24 Oktober 2018 S: Klien mengatakan
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF

Anda mungkin juga menyukai