PENDAHULUAN
umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan
aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama
yang gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena
uretra wanita lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang
kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan
sempurna kandung kemih. Sistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa
faktor misalnya prostat yang terinfeksi, epididimitis, atau batu pada kandung kemih.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya
infeksi dari uretra. (Brunner&Suddarth, 2002). Sistitis adalah imflamasi kandung kemih yang
paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra karena aliran balik dari uretra ke
sistokop.
Sistitis adalah peradangan akut atau kronis kandung kemih dengan infeksi atau tidak. sSistitis
adalah inflamasi kandung kemih yang menyerang pada pasien wanita, dimana terjadi infeksi
Vesikaurinaria adalah sebuah kantong yang dibentuk oleh jaringan ikat dan otot polos.
Vesikaurinaria berfungsi untuk tempat penyimpanan urin. Apabila terisi sampai 200 – 300 cm
maka akan timbul keinginan untuk miksi. Miksi adalah suatu proses yang dapat dikendalikan,
2
Vesica Urinaria adalah suatu organ yang berfungsi untuk menampung urin. Pada laki – laki,
organ ini terletak tepat dibelakangSymphisisPubis dan didepan Rektum. Pada perempuan,
organ ini terletak agak dibawah uterus, di depan vagina. Saat kosong, berukuran kecil seperti
buah kenari, dan terletak di pelvis. Sedangkan saat penuh berisi urine, tingginya dapat
b. Otot Detrusor: Lapisan tengah. Terdiri dari otot – otot polos yang saling membentuk
c. Submukosa: Lapisan jaringan ikat, menghubungkan antara lapisan otot Detrusor dengan
lapisan mukosa
d. Mukosa: Terdiri dari epitel – epitel transisional. Membentuk lipatan saat dalam keadaan
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang
simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
a. Fundus, yaitu bagian yang mengahadapkearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rektum oleh spatiumrectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
3
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
ligamentumvesikaumbilikalis.
d. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah
luar), tunikamuskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Vesicaurinaria fungsinya untuk menampung urine yang telah dibentuk oleh ginjal, dalam
rangka untuk mengekskresikan sisa metabolisme hal ini sangat penting, karena sisa
metabolisme ini kemungkinan besar mengandung zat karsinogenik yang akan kontak dengan
mukosa vesicaurinaria yang berupa epitel transisional sehingga bisa menyebabkan neoplasi.
Ditinjau dari fungsi vesikaurinaria ini identik dengan rectum dalam sistemaalimentary.
2.3 Etiologi
a. Bakteri
Kebanyakan berasal dari bakteri Escherichiacoly yang scara normal terletak pada
gastrointestinal.pada beberapa kasus infeksi yang berasal dari urethra dapat menuju ginjal.
Bakteri lain yang yang bisa menyebabkan infeksi adalah Enterococcus, klebsiella, proteus,
b. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit jarang terjadi. Contohnya : trichomonas
,parasit ini terdapat dalam vagina, juga dapat berada dalam urine
4
d. Sedangkan yang non-infeksi biasanya terjadi karena :
2) Radio terapi
e. Penyebab lain dari cystitis belum dapat diketahui, ada penelitian yang menyatakan bahwa
cystitis bisa disebabkan tidak berfungsinya epitel kandung kemih untuk menyimpan urine
Cystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang secara umum disebabkan oleh
bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli peradangan timbul dengan penjalaran secara
hematogen ataupun akibat obstruksi saluran kemih bagian bawah, baik akut maupun kronik
a. Penyebab endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang
terinfeksi.
b. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang
terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay
jantung ke ginjal.
c. Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang disalurkan melalui
helium ginjal.
5
d. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
Dua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan ascending. Tetapi dari
kedua cara ini, ascendinglah yang paling sering terjadi. Infeksi hematogen kebanyakan terjadi
pada pasien yang daya tahan tubuh rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau pada
pasien yang sementara mendapat pengobatan imun supresif. Penyebaran hemotogen bisa juga
timbul akibat adanya infeksi disalah satu tempat misalnya infeksi S.A ureus pada ginjal bisa
terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi dari tulang, kulit, endotel atau di
tempat lain. Infeksi ascending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke kandung
kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih bawah. Infeksi ascending juga bisa
terjadi oleh adanya rrefluksvesico ureter yang mana mikroorganisme yang melalui ureter naik
Infeksi traktus urinariusterutanma berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari
perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar
infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan
2. 5. Klasifikasi
a. Sistitis primer, merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi
karena penyakit lain seperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan
striktura uretra.
b. Sistitis sekunder, merupakan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit
6
2.6 Tanda dan Gejala
e. Hematuria
f. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
2.7Pemeriksaanpenunjang
Pada kasus infeksi kandung kemih pemeriksaan yang biasa dilakukan berdasarkan literatur
2.8 Komplikasi
b. Gagal ginjal
7
2.9 Pengobatan.
Tidak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisial.
Beberapa jenis pengobatan yang pernah dicoba dilakukan pada penderita sistitis interstisial :
d. Antispasmodik
f. Antibiotik (biasanya tidak banyak membnatu, kecuali jika terdapat infeksi kandung
kemih)
h. Pembedahan
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Seorang pasien bernama Ny. Nina 38 tahun datang ke IGD pada pukul 02.00 pagi dengan
keluhan yang ia katakan sudah buang air kecil lebih kurang 8 kali dalam 1 jam dengan rasa
nyeri dan panas di area vagina, dan rasa ingin BAK terus menerus padahal baru saja BAK, hal
ini sudah dialaminya 2 hari, pada hari pertama ia tangani dengan banyak minum air putih saja
katanya hanya anyang-anyangan saja tetapi semakin hari semakin perih hingga rasa panas saat
1. Pengkajian
Identitas klien :
Nama : Nina
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : islam
Status : kawin
Keluhan utama : Nyeri dan panas saat BAK, lebih dari 8 kali dalam kurun waktu satu jam
untuk berkemih, selalu timbul rasa untuk BAK padahal baru saja BAK, nyeri di sekitar
9
Riwayat kesehatan sekarang : tidak pernah begini sebelumnya dan tidak memilik penyakit
tertentu, personal hygine baik hanya saja untuk berhubungan intim dengan suami ia katakan
kurang bersih
Pemerikasaan fisik
TD : 130 / 80 mmHg
HR: 72 x/i
RR: 24 x/i
T: 36,6
Inspeksi : daerah genitalia, uretra meatus dan vagina introitus inflamasi dan lesi
Palpasi : abdomen bagian bawah urine bledder pengosongan urine tidak maksimal
Pemeriksaan penunjang
· Pengkajian radiographic
Cystitis ditegakkan berdasarkan history, pemeriksaan medis dan laborat, jika terdapat retensi
urine dan obstruksi aliran urine dilakukan IPV (Identivikasi perubahan dan abnormalitas
structural)
· Sinar X ginjal, ureter dan kandung kemih mengidentifikasi anomaly struktur nyata
10
2. Diagnosa keperawatan
3. INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau :
Ø Pola berkemih berubah,sebagai contoh jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas,seperti
rasa panas seperti terbakar saat kencing , rasa pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan
terdesak saat kencing
3. Berikan analgesic sesuai kebutuhan dan Analgesik memblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi
evaluasi keberhasilannya nyeri
5. Berikan antibiotic.Buat berbagai variasi Akibat dari peningkatan haluan urina memudahkan
11
sedian minuman, termasuk air segar sering berkemih dan membantu membilas saluran kemih
disamping tempat tidur.Pemberian air sampai
2400 ml/hari
Kriteria hasil : Klien dapat berkemih dengan urine jernih tanpa ketidaknyamanan,urinalisis
dalam batas normal,kultur urine menunjukkan tidak ada bakteri
INTERVENSI RASIONAL
12
indikasi).Bantu melakukan ambulasi sesuai
kebutuhan
INTERVENSI RASIONAL
a. Sumber infeksi
· Gambaran singkat
13
pencegahan
3. Instruksi klien untuk menggunakan Klien seringmenghentikan obat mereka, jika tanda
seluruh antibiotic yang diresepkan. Minum dan gejala mereda. Cairan menolong membilas
sebanyak 8 gelas/hari ginjal
4. PENATALAKSANAAN
· Minum banyak cairan untuk mengeluarkan bakteri yang ada dalam urine
· Membuat suasana air kemih menjadi basa yaitu dengan meminum baking soda yang di
larutkan dalam air
· Kaji haluan urine terhadap perubahan warna, bau, dan pola berkemih, masukan dan haluan
setiap 8 jam serta hasil urinalisis ulang
14
Drug / obat Dosis Intervensi keperawatan Rasional
Menghindari hidangan
400 mg di yang mengandung
Quinolones memperpanjang
Quinolonesnorfloxacin minum cafein dan
umur paruh cafein dan
(noroxin) PO x 3 , 7 atau memperhatikan klien
theophylline
10 hari yang telah menerima
theophylline
· Nitrofuration dapat
· 50 – 100 mg
menyebabkan iritasi GI :
4 hari sekali
Makanan atau susu
PO x 7 – 10
Monitor untuk gejala
membantu penurunan
hari
Nitrofuration seperti influenza pada
masalah ini
(Macrodantin, · 50 mg klien lanjut usia dan
· Interstisial pneumonitis
Nephronex, Novofuran) sebelum tidur pada klien dengan
merupakan kasus yang
PO x 6 bulan masalah paru - paru
jarang terjadi pada klien
· 50 mg PO
yang peka terhadap
setelah coitus
nitrofurantoin
15
· 80/400 mg
PO setelah
coitus
· Catatan : DS
atau DF berarti
double-
strength
sebesar
160/800 mg
· Augmentin dapat
menyebabkan iritasi GI :
Berikan perhatian pada
Amoxicillin / asam 250 mg tiap 8 bantuan makanan dapat
klien dengan asma,
clavulanich (augmentin, jam sekali PO menurunkan problem ini
defisiensi G6Pd, dan
clavulin) x 7-10 hari · Kedua 250 mg dan 500 mg
alergi yang lain
tablet mengandung 125 mg
asam cluvulanic
· Jangan menggantikan
16
klien bahwa obat seperti antibiotic
merupakan anestetik
mukosa urine
5. DISCHARGE PLANNING
6. EVALUASI
Perawat mengevaluasi keadaan klien , hasil yang di harapkan dan evaluasi tersebut adalah :
17
BAB 1V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Cystitis merupakan peradangan yang terjadi pada kandung kemih. Cystitis dibagi menjadi
dua, yaitu tipe infeksi (yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit) serta tipe non
infeksi (yang disebabkan oleh bahan kimia, radiasi, dan ideopatik). Insiden kebanyakan
terjadi pada wanita. Berbagai pemeriksaan bisa dilakukan untuk mengetahui tanda dan gejala
cystitis. Perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
yang ada
4.2 SARAN
Perawat diharapkan lebih teliti dalam melakukan proses keperawatan yang disini ditujukan
untuk mempercepat proses kesembuhan klien.
18
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi 3. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
19