Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
IRINA SAFITRI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS
BUKITTINGGI
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah mata Kuliah dengan judul “Konsep Kependudukan dan
Piramida penduduk” Makalah ini di susun bertujuan untuk memenuhi tugas Kuliah
penkenmas. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
data makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan.
Bukittinggi, 22 Oktober 2019
IRINA SAFITRI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat di ambil yaitu
sebagai berikut:
1. Pengertian penduduk
2. Dinamika kependudukan
3. Faktor-faktor demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
4. Transisi demografik
5. Masalah kependudukan di Indonesia?
C. TUJUAN
Agar dapat menjelaskan apa-apa yang masuk dalam rumusan masalah di atas.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Konsep Kependudukan
Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili
di dalam suatu wilayah negara (menetap), lahir secara turun temurun dan besar di negara
tersebut.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu :
1) Orang yang tinggal di daerah tersebut
2) Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lainorang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di Negara tersebut, misalnya bukti
kewarganegaraan.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah demografi. Istilah
demografi pertama kali dikemukakan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah seorang
pedagang di London yang mnganalisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan
perkawinan yang berkaitan dalam proses pertubuhan penduduk. Sehingga John Graunt
dianggap sebagai bapak Demografi.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu
demografi. Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi dan
geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan
unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial. Kependudukan atau
demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di
dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan
dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
B. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu
terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 Tentang Perkembangan
5
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai perkembangan
kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang
terjadi maupun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya.
Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait
dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau perpindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut
akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis
kelamin penduduk. Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
a. Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan
atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri
dari beberapa hal, yaitu :
· Jumlah penduduk
· Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, susku bangsa, pendidikan, agama,
pekerjaan dan lain-lain.
· Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk.
b. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam pengukuran,
yaitu :
· Angka absolut
· Angka relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa disamping jumlah absolutnya yang tetap
tinggi, persoalan kependudukan di Indonesiameliputi persebaran serta kualitas penduduk
dipandang dari sudut sumber daya manusiasecara keseluruhan.
Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah :
1) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu
2) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan
datang.
3) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain
misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
6
4) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal
yang menguntungkan maupun merugikan.
7
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran
diantaranya:
a. Migran seumur hidup ( life time migrant )
b. Migrant risen (recent migrant )
c. Migran total (total migrant )
D. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortalitas yang besar.
Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran
tinggi, menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
A. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaan masih alami tingkat
kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi
lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga
tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
B. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan tegnologi,
misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin
membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian
menurun (akibat kesehatan dan lain-lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju
pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami Indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980
dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
C. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka
sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak
tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk Indonesia periode 1980
sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
8
D. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah Indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi lain yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
PIRAMIDA PENDUDUK
II.1. Pengertian
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah
penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam
kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di
sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk
atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk
9
piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi
yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga penduduk yang
berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi
eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan
yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia.
Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta
angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya
dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah
penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air
bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam
bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur
penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida
penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan menurut umur.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur
pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk
masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur umur
penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya,
struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan
datang. Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan
kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu. Dalam hal ini dapat
diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum, yaitu:
1. Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi
diwaktu-waktu yang lalu.
2. Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu
tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia
dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
10
3. Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan
ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah
kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang
lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur
penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita,
remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta
membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan.
• Fertilitas: Angka kelahiran meningkat, maka dasar piramida memanjang dibandingkan kel.
Umur sebelumnya. Sebaliknya dasar piramida memendek jika angka kelahiran menurun.
• Mortalitas: Terjadi penciutan diagram balok untuk setiap kel. Umur. Bentuk slope semakin
curam dibanding tahun-tahun sebelumnya.
• IMR yang berkaitan dengan reproduksi: Jika IMR perempuan berkurang berarti mereka yang
akan memasuki usia reproduksi semakin bertambah, sehingga ada kecenderungan fertilitas
meningkat.
• Migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada kelompok umur dewasa): akan
menyebabkan pembengkakan pada bagian tengah piramida penduduk dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.
11
pemerintahan, penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440
kabupaten dan kota.
II.5. Kegunaan Pengelompokan Penduduk
• Untuk mengetahui “human resources” yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.
• Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.
• Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.
• Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses demografi” yang telah
terjadi pada penduduk tersebut.
II.6. Klasifikasi Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :
• Menurut biologis: umur dan jenis kelamin
• Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status perkawinan, agama, etnisitas, dsb.
• Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan,
tingkat pendapatan, kegiatan ekonomi, dll.
• Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten,
pulau dsb.
Komposisi umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan
penduduk secara biologis, namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial. Dengan
mengetahui susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui
kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan datang.
II.7. Permasalahan Penduduk Di Indonesia
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding
dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota
besar dipulau Jawa.
5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius
6. Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi
12
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu
negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dialksanakan. Dengan
persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban
sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang
semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan
untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan
memanfaatkan sember daya alam sehingga berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan
mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hdup, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat, baik di wilayah yang baru.
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida
penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan
menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Penduduk yaitu Fertilitas, Mortalitas, IMR yang
berkaitan dengan reproduksi, dan Migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada
kelompok umur dewasa).
1
Daftar Pustaka
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-sosial.html/ diakses
pada tanggal 22 Oktober 2019