Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Azmi Al Ghifari

NIM : 1911013110010

EKOLOGI

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos
yang berarti habitat dan logos yang berarti ilmu. Sehigga ekologi dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar makhluk hidup maupun
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Terdapat beberapa tingkatan dalam ekologi atau disebut dengan hierarki


ekosistem. Tingkatan paling dasar dalam hierarki ekosistem adalah individu yang
terdiri atas satu makhluk hidup yaitu individu itu sendiri, contohnya adalah satu ekor
kumbang koksi atau yang lebih dikenal dengan sebutan kepik. Tingkatan selanjutnya
yaitu populasi, populasi adalah grup dari suatu individu dengan satu spesies yang sama,
contohnya adalah kumpulan dari banyak kumbang koksi. Selanjutnya ada tingkatan
komunitas, pada tingkat ini terjadi interaksi antara dua atau lebih spesies makhluk
hidup yang berbeda, sebagai contohnya yaitu dalam suatu ruang terdapat kumbang
koksi, kumbang lucanid atau kumbang rusa, kumbang badak dan bunga kembang
sepatu. Tingkatan selanjutnya yaitu ekosistem, pada tingkatan ini tidak hanya terjadi
interaksi antara suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain, namun pada
tingkatan ini terjadi interaksi antar suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup yang
lain dan juga terjadi interaksi antara makhluk hidup dengan faktor abiotik atau faktor
benda tak hidup di lingkungan sekitarnya, contohnya adalah interaksi antara serangga,
tumbuhan, air dan udara. Tingkatan berikutnya adalah biosfer, biosfer adalah bagian
luar dari planet bumi yang mencakup semua ekosistem yang ada di dalamnya, .

Dalam ekologi terdapat dua faktor yang saling berinteraksi satu sama lain yaitu
faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah makhluk tak hidup yang berperan
penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup, contohnya adalah matahari, air,
udara, dan termperatur. Sedangkan faktor biotik adalah segala makhluk yang hidup
dalam suatu ekosistem baik itu hewan maupun tumbuhan, contohnya pada suatu
ekosistem hutan terdapat rusa, rakun, dan pohon durian, itu semua termasuk faktor
biotik. Interaksi yang terjadi dalam suatu ekosistem dapat dikelompokkan berdasarkan
hubungan antar makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain diantaranya adalah
piramida energi, rantai makanan, dan jaring-jaring makanan. Piramida energi
merupakan piramida yang menunjukkan perpindahan energi dari suatu makhluk hidup
ke makhluk hidup lain, Secara garis besar piramida energi terdiri dari tiga anggota yaitu
produsen, konsumen, dan komposer. Produsen merupakan makhluk hidup yang
mampu membuat makanannya sendiri atau disebut dengan heterotrof dengan
memanfaatkan faktor abiotik di sekitarnya melalui proses fotosintesis. Berikutnya ada
konsumen, konsumen sendiri adalah makhluk hidup yang sumber energinya tergantung
pada makhluk hidup yang lain dalam artian mereka harus memangsa makhluk hidup
lain untuk kelangsungan hidup mereka baik itu herbivora yang hanya memangsa
tumbuhan, karnivora yang hanya memangsa hewan lain, ataupun omnivora yang
memangsa keduanya baik tumbuhan dan hewan, dan yang terakhir adalah komposer
yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati menjadi unsur abiotik
yang kemudian akan digunakan kembali oleh produsen untuk membuat makanannya,
pada umumnya semakin ke atas tingkat makhluk hidup yang ada pada suatu piramida
energi maka jumlah makhluk hidupnya semakin sedikit. Selanjutnya ada rantai
makanan, rantai makanan merupakan hubungan searah dari interaksi predasi antar
makhluk hidup, sama halnya dengan piramida energi. Terakhir, ada jaring-jaring
makanan, jaring-jaring makanan merupakan hubungan dari banyak rantai makanan
atau gambaran yang lebih kompleks dan akurat dari suatu rantai makanan sehingga
tidak terjadi predasi secara linear saja dalam satu rantai namun juga terjadi predasi antar
makhluk hidup yang berhubungan dari dua atau lebih rantai makanan, karena
realitanya, sumber energi suatu makhluk hidup tidak bergantung hanya pada satu
makhluk hidup lain saja.

Hubungan antar makhluk hidup dalam ekologi beragam, tidak hanya sebatas
mengenai memangsa atau dimangsa saja atau yang dikenal dengan predasi. Selain
predasi, terdapat berbagai jenis hubungan antar makhluk hidup, diantaranya adalah
simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, kompetisi, dan
dominasi. Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar dua makhluk hidup yang
saling menguntungkan satu sama lain, contohnya adalah hubungan antara lebah dengan
bunga tumbuhan dimana lebah mendapatkan nektar dari bunga dan tumbuhan
mendapat benefit berupa lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.
Selanjutnya simbiosis parasitisme, simbiosis parasitisme adalah hubungan antar dua
makhluk hidup dimana satu pihak diuntungkan dan satu pihaknya lagi dirugikan, kita
dapat menjadikan benalu dan inangnya sebagai contoh, benalu termasuk tumbuhan
parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada tanaman inangnya, benalu mendaptkan
keuntungan dari inangnya dengan cara menyerap makanan dari pohon inangnya
sehingga mengakibatkan kerugian pada tumbuhan inang. Berikutnya ada simbiosis
komensalisme dimana pada interaksi ini satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak
yang lain tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian, contoh dari simbiosis
komensalisme adalah interaksi antara ikan remora dan ikan hiu, tentunya kita sudah
tidak asing dengan interaksi antara keduanya karena sejak duduk di sekolah dasar
contoh yang biasa diberikan oleh guru-guru kita adalah interaksi tersebut. Kompetisi
adalah persaingan antar makhluk hidup yang sama spesies (kompetisi intraspesifik) dan
kompetisi antara makhluk hidup yang berbeda spesies (kompetisi interspesifik) dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dikarenakan kebutuhan hidup yang sama
baik dalam perebutan makanan maupun daerah kekuasaannya, seperti yang telah
dijelaskan dalam jaring-jaring makanan dimana dalam suatu ekosistem tidak terjadi
perburuan makanan secara linear, namun dalam suatu ekosistem bias saja ditemui
bahwa satu makhluk hidup menjadi sumber makanan bagi dua atau lebih makhluk
hidup lainnya, contoh dari kompetisi intraspesifik adalah persaingan antara sapi dan
kambing, dalam hal ini kita tau bahwa kedua makhluk hidup tersebut memiliki sumber
energi yang sama yaitu rumput, sehingga di alam terjadi kompetisi antara keduanya
dalam mencari makanan, sedangkan contoh dari kompetisi interspesifik adalah
kompetisi antar ikatan hiu jantan, pada kompetinsi antar ikatan hiu jantan terjadi
perebutan teritorial dimana pada hiu jantan apabila terdapat ikan yang masuk ke dalam
wilayah mereka maka ikan itu akan menjadi mangsa mereka dan apabila terjadi
penurunan sumber makanan maka akan terjadi perebutan wilayah antar hiu jantan,
selain itu kompetisi antar hiu jantan juga disebabkan oleh perebutan hiu betina dalam
mempertahankan keberlanjutan generasi. Selain kompetisi, hubungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup yang lainnya sangat memungkinkan terjadinya dominasi.
Dominasi sendiri adalah hubungan yang menyebababkan keluarnya suatu individu atau
populasi disebabkan oleh adanya persaingan dengan individua tau populasi yang lain,
hal ini juga dapat disimpulkan bahwa dominasi adalah tingkat lanjutan dari suatu
kompetisi, contoh dari dominasi yang saya ketahui adalah adanya kasus dimana
seseorang melepaskan ikan arapaima di sungai yang ada di Indonesia tanpa
memikirkan bahwa ikan tersebut adalah ikan predator yang dapat tumbuh besar yang
berasal dari daerah tropis Amerika Selatan yang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan ekosistem di sungai tersebut, ikan tersebut dapat dengan mudah
menyaingi predator alami yang ada di sungai dan memangsa ikan-ikan yang seharusnya
menjadi sumber makanan bagi predator alami yang ada di sungai bahkan dapat
memangsa predator alami yang cenderung ukurannya lebih kecil dari ikan arapaima
tersebut sehingga terjadi kerusakan ekosistem yang ada.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ekologi mencakup interaksi


antar makhluk hidup baik yang paling dasar berupa individu hingga pada tingkat
biosfer dan hubungannya dengan makhluk abiotik. Manusia sebagai makhluk hidup
tentunya juga tidak terlepas dari berbagai macam interaksi baik itu kepada manusia
yang lain maupun kepada alam sekitarnya. Dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial kita dapat mengambil contoh dominasi dari terusirnya penduduk pribumi oleh
pendatang-pendatang baru, contoh nyatanya telah banyak terjadi diberbagai negara
seperti Singapura dimana dewasa ini penduduk negara tersebut mayoritasnya adalah
orang-orang asing dan pribumi di sana menjadi minoritas. Indonesia juga nampaknya
mulai menunjukkan indikasi akan terjadi hal yang sama, dimana banyak imigran dari
China mulai dipekerjakan di Indonesia. Selain itu, hubungan manusia dengan yang
lainnya juga dapat dijadikan contoh dari suatu simbiosis, dalam suatu hubungan tentu
terdapat dampak di dalamnya, kita sebagai manusia hendaknya menjadikan setiap
hubungan kita kepada orang lain dengan hubungan mutualisme yang selalu
memberikan kemanfaatan kepada orang lain dan menjadi manusia terbaik yang
disebutkan dalam hadits Rasulullah yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya. Selain itu, hendaknya kita sebagai manusia
memakmurkan bumi Allah dengan tidak berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana
firman Allah dalam surah Ar Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di
darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S Ar Rum:41).

Anda mungkin juga menyukai