Anda di halaman 1dari 2

ASAL USUL MAHKLUK HIDUP BERDASARKAN KAJIAN ISLAM

Menurut pandangan Islam, sudah jelas bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam yang
diciptakan oleh Allah dari tanah liat dan dibentuk dengan sebaik-baiknya yang kemudian ditiupkan
ruh sebagaimana yang telah di tegaskan Allah dalam firman-Nya. Dan semua agama juga
mengakui bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
kitab suci mereka masing-masing.

Namun, dalam pandangan sains, masih belum ditemukan secara pasti bagaimana awal
terbentuknya manusia. Kebanyakan teori yang ada hanyalah teori tentang perkembangan manusia.
Yaitu teori yang membahas perubahan manusia dari zaman purba hingga zaman sekarang.
Sebenarnya mereka sendiri masih ragu dan tidak yakin dengan teori yang mereka keluarkan, hal
ini dapat dibuktikan dengan teori mereka yang selalu diawali dengan kata diduga, diperkirakan,
kemungkinan, dan lain sebagainya.

Proses kejadian manusia pertama (Nabi Adam)


Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna,
maka Allah tiupkan Ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-
Nya :

 “Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah” QS. As-Sajadah[32]:7
 “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk” QS. Al-Hijr [15]:26
 “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: sungguh, Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dan lumpur hitam yang diberi bentuk.
Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku
kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. QS. Ah-Hijr [15]:28-
29
 “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah kusempurnakan kejadiannya,
maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya”. QS. Sad:71-72

Kemudian dalam hadits Nabi SAW:

 “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam a.s dari segenggam tanah yang diambil dari
seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adam pun seperti itu, sebagian ada yang baik dan
buruk, ada yang mudah (lembut) dan kasar, dan sebagainya”. (HR. Tirmidzi)
 “Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu terbuat dari tanah”
(HR.Bukhari)

Proses kejadian manusia kedua (Siti Hawa)

Allah menciptakan sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan, begitupun dengan manusia.

Adapun proses kejadian manusia kedua ini ditegaskan Allah dalam firman yang artinya :

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. QS. An-
Nisa’[4]:1

Kemudian dilanjutkan dengan hadis riwayat Bukhari dan Muslim : “Maka sesungguhnya
perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”. (HR. Bukhari-Muslim)

Jika kita amati proses kedua ini, maka,secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa
hubungan laki-laki dan perempuan adalah usaha untuk menyayukan kembali tulang rusuk yang
telah dipusahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan maka lahirlah
keturunan untuk generasi selanjutnya.
Proses kejadian manusia ketiga (Semua keturunan Adam dan Hawa)

Kejadian manusia ketiga adalah semua keturuan Nabi Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa
a.s. Proses ini dapat ditinjau melalui Al-Quran dan Al-hadits serta dapat ditinjau secara medis.
Dalam Al-Quran, proses kejadian manusia secara biologis dijelaskan secara terperinci melalui
firman Allah yaitu dalam Q.S Al-Mu’minun : 12-14 yang artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.

Kemudian dalam suatu hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang
di antara kamu dikumpulkan pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama
empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah.
Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah
beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan) empat kalimat (macam):
rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan nasibnya”. HR. Bukhari-Muslim

Anda mungkin juga menyukai