Uas Pi
Uas Pi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
• Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang
yang beredar dapat dikurangi.
• Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal
untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral
dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat
dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.
• Peningkatan cash ratio: Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga
jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi
berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
• Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI mencanangkan tahun ini sebagai
Microyear.
• Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
• Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.
4. Hambatan yang dihadapi oleh UMKM
1. Permodalan
Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat
memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan
sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak
juga dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro
walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat.
2. Distribusi Barang
Kurangnya channel untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi
oleh pelaku UMKM di Malang. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman dan pemasaran dari
mulut ke mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan
produknya. Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X ini
hanya berfokus pada kualitas produksi barang. Sehingga terkadang distribusi menjadi
kurang fokus dan ditempatkan pada nomor ke sekian.
3. Perizinan
Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM.
Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek
legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang
ditempuh dalam proses pengurusannya.
4. Pembukuan yang Masih Manual
Kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih karena
pembukuan yang masih manual seringkali menghambat UMKM untuk bisa growth dan
scale up bisnisnya. Walaupun terkesan tata tertib pembukuan merupakan hal yang
sepele, nyatanya dengan data pembukuan lah suatu perusahaan bisa mengukur
keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan kedepannya.
5. Pemasaran Online
Lagi-lagi masih berkutat pada masalah pemasaran. Selain distribusi barang yang sangat
terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi tantangan UMKM saat ini.
Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan
teknologi yang dialami pelaku UMKM yang mayoritas didominasi oleh Generasi X ini,
menjadi tantangan dan masalah yang harus dibantu oleh anak muda seperti kamu.
kebijakan di sisi pembiayaan dalam negeri tersebut akan ditempuh antara lain dengan:
a. melakukan pengelolaan portofolio surat utang negara melalui langkah-langkah
pembayaran bunga dan pokok obligasi negara secara tepat waktu, penerbitan SUN
dalam mata uang rupiah dan mata uang asing, penukaran utang, serta pembelian
kembali obligasi negara;
b. melanjutkan kebijakan privatisasi yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku di pasar modal
c. menggunakan sebagian dana simpanan pemerintah
d. memberikan dukungan dana bagi percepatan pembangunan infrastruktur dalam
rangka kemitraanPemerintah-Swasta.
a. Mengamankan pinjaman luar negeri yang telah disepakati dan rencana penyerapan
pinjaman luar negeri, baik pinjaman program maupun pinjaman proyek
b. Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang sudah jatuh tempo.
c. Dalam rangka membiayai pembiayaan defisit anggaran, Pemerintah akan
mengedepankan prinsip kemandirian, dengan lebih memprioritaskan pendanaan
yang bersumber dari dalam negeri. Pendanaan dari luar negeri akan dilakukan lebih
selektif dan berhati-hati, dengan mengupayakan beban pinjaman yang paling ringan
melalui penarikan pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah dan tenggang waktu
yang panjang, dan tidak mengakibatkan adanya adanya ikatan politik, serta
diprioritaskan untuk membiayai kegiatankegiatan yang produktif.
Perbedaan kandungan sumber daya alam ini jelas akan memengaruhi kegiatan produksi
pada daerah bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumber daya alam cukup banyak
akan dapat memproduksi barang dan jasa tertentu dengan biaya relatif murah
dibandingkan dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber daya alam lebih
sedikit.
Karena terdapatnya sumber daya alam yang lebih banyak pada daerah tertentu
Lebih meratanya fasilitas transportasi, baik darat, laut, udara, juga ikut memengaruhi
konsentrasi kegiatan ekonomi antardaerah
Kondisi demografis ( kependudukan ) juga ikut memengaruhi karena kegiatan ekonomi
akan cenderung terkonsentrasi dimana sumber daya manusia tersedia dalam jumlah
cukup dan dengan kualitas yang lebih baik
Bilamana investasi pemerintah dan swasta yang masuk ke suatu daerah tertentu ternyata
lebih rendah, sehingga kegiatan ekonomi dan pembangunan daerahnya kurang
berkembang baik. Alokasi investasi pemerintah ke daerah lebih banyak ditentukan oleh
sistem pemerintahan daerah yang dianut.
Bilamana sistem pemerintahan yang dianut bersifat sentralistik, maka alokasi dana
pemerintah akan lebih cenderung lebih banyak dialokasikan pada pemerintah pusat,
sehingga ketimpangan pembangunan antarwilayah akan cenderung tinggi.