BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teori
Intelligences)
a. Pengertian Kecerdasan
alat-alat kejiwaan yang bekerja dalam diri manusia baik yang bersifat
2
Uswah Wardiana, Psikologi Umum, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hlm.159
3
Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001), hlm.264
14
15
4
Muhammad Irham dan Novan Ardi Wiyani, Psikologi Pendidikan..., hlm.51
16
beragam tersebut digali secara terus menerus dengan cara yang tepat dan
ulang.6
5
Hamzah Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
hlm.60
6
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia,
(Bandung: Mizan Pustaka, 2011), hlm. 102
17
yaitu:
7
Chatib, Sekolahnya Manusia..., hlm. 56
18
sebagainya;
tanda-tandanya;
dasarnya semua jenis kecerdasan tersebut ada dan dimiliki setiap individu,
mempengaruhinya.
8
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005) hlm.89-92
20
kebutuhannya.9
tetapi ada yang didalam Al-Quran menyebutkan istilah yang memiliki arti
9
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.74
21
sejalan dengan kecerdasan, yaitu akal. Istilah akal dalam bahasa Arab “al-
aql” yang mengandung arti mengikat atau menahan, tetapi secara umum
pengetahuan.10
nazara ( )نظرdalam QS. Qaf ayat 6-7 yang artinya melihat secara abstrak.
mempelajari.
⧫⧫ ☺
⧫ ❑
pelajaran11
10
Achmad Mubarok, Psikologi Qur’ani, (Jakarta: Pusaka Firdaus, 2001), hlm.55
11
Departemen Agama RI, Mushaf An-Nisa...,hlm.459
12
Abdurrahman saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2005), hlm.89
22
adalah salah satu ciri akal berkembang dengan baik. Akal yang
Akal yang cerdas indikatornya adalah kecerdasan umum (IQ). 13 Dari sini
sekali lagi bisa dipahami bahwa memang terdapat kesamaan makna antara
perubahan yang terjadi di dalam dirinya sendiri baik secara fisik maupun
dan tujuan hidup. Mereka juga dikenal sebagai orang yang mandiri, tak
13
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
hlm.44
14
Safaria, Interpersonal intelegence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak,
(Yogyakarta: Amara Books, 2005), hlm.23
23
tergantung pada orang lain, dan yakin dengan pendapat diri yang kuat
tentang kecerdasan intrapersonal ada tiga aspek utama yang bisa dijadikan
yaitu:
15
Julia Jasmine, Metode Mengajar Multiple Intelligences, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2016),
hlm.27
16
Harry Alder, Boost Your Inteligence: Pacu EQ dan IQ Anda, Terj. Christina Prianingsih,
(Jakarta: Erlangga, 2001), hlm.79
17
Susanti, dkk, Mencetak Anak Juara...., hlm.23
24
diri sendiri berupa kelemahan dan kelebihan yang ada dalam diri individu.
lebih pemikir yang tercermin dari apa yang mereka lakukan dan terus
penting.18
18
Christine Wilding & Aileen Milne, Cognitive Behavioral Theraphy, (Jakarta: Indeks, 2013),
hlm.319
25
baik.19
2) Keasertifan
3) Harga diri
merupakan sumber dari rasa percaya diri. Hal ini berarti kita
19
Alder, Boost Your Inteligence...,hlm.83
20
Ibid., hlm.83
26
tentang diri kita sebagai pribadi, kita merasa puas dengan diri
4) Kemandirian
b) Memiliki inisiatif
mereka sendiri
menolong mereka22
5) Aktualisasi diri
21
Ibid., hlm.85
22
Ibid., hlm.86
27
puncak
i) Membutuhkan privasi
k) Kreatif
l) Spontan
23
Matt Jarvis, Teori-teori Psikologi: Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku Perasaan
dan Pikiran Manusia, (Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2007), hlm.95
28
mereka akan merasa sangat terikat oleh perasaan ini. Mereka tahu
orang-orang yang tetap santai, tenang, dan tegar selama masa- masa
mengendalikannya.
apa yang mereka hasilkan. Ketika ada hal-hal yang tidak beres,
orang lain. Yang salah selalu orang lain karena mereka tidak mau
bagi keberhasilan.
24
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hlm.170
31
benci. Karena orang dengan harga diri yang rendah tidak begitu
yakin dengan diri sendiri dan takut gagal. Mereka cenderung tidak
malu berteman baru dan tidak berani mengambil resiko ikut peran
dalam aktivitas baru karena dalam benak mereka, mereka yakin akan
gagal.
tinggi maka dia akan tetap menetapkan tujuan yang tinggi dan
kehidupan rata-rata.25
a. Pengertian Belajar
25
May Lwin, dkk, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, (Jakarta: Indeks,
2008), hlm. 234-236
32
berikut:
26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004 ), hlm.89
27
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010), hlm.13
28
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), hlm.219
33
dengan lingkungannya.30
(change behavior);
(3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
pengalaman,
29
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.99
30
Slameto, Belajar dan Faktor..., hlm.2
31
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm.8
34
terjadi di dalam setiap diri individu yang mana proses belajar itu
hasil belajar yang optimal pula, hasil belajar tersebut tidak akan
dicapai jika dalam diri setiap individu tidak terjadi proses belajar.
sebagai hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan atau
32
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar..., hlm.15
33
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.9-16
34
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2008), hlm.895
35
diajarkan.36
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar
bahwa prestasi belajar yaitu hasil belajar yang dicapai siswa selama
35
Syah, Psikologi Pendidikan..., hlm.148
36
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014), hlm.8
37
Muhammad Syarafuddin, Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar
Siswa SMA Negeri 1 Keruak Kab. Lombok Timur, Jurnal Media Bina Ilmiah, Volume 6, ISSN No.
1978-3787, 2012, hlm. 26
36
angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar tersebut dilihat dari
UTS semester genap mata pelajaran Aqidah akhlak siswa kelas VII
MTsN Tulungagung.
diperoleh siswa
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang
luar individu.
berikut.
1) Faktor Intern
37
a) Faktor Jasmaniah
siswa.38
b) Faktor Psikologis
(1) Minat
38
Slameto, Belajar dan Faktor..., hlm.58
38
belajarnya kemudian.
(2) Bakat
(3) Intelegensi
39
S. Soimatul Ula, Revolusi Belajar Optimalisasi Kecerdasan Melalui Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm.21
39
belajar.40
(4) Motivasi
c) Faktor Kelelahan
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu siswa yang berasal dari luar diri siswa
40
Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), hlm.249
41
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm.123
40
a) Faktor Keluarga
dimiliki anaknya.
membutuhkan pendidikan.42
b) Faktor Sekolah
42
Moh Haitami Salim dan Syamsul kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), hlm.268
41
c) Faktor Masyarakat
Akidah Akhlak
refleksi atas apa yang telah dilakukan. Oleh karena itu individu dengan
43
Slameto, Belajar dan Faktor..., hlm.54-72
42
targetnya tersebut.
44
Muhammad Yaumi, Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengidentifikasi dan
Mengebangkan Multitalenta Anak, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2013),hlm.157
43
dan signifikansi 0,000 < 0,5 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
45
Fitri Mares Efendi, Hubungan Antara Kecerdasan Intrapersonal Dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas IV Gugus I Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran
2014/2015, (Yogyakarta: Skripsi tidak diterbitkan, 2014)
46
Andri Dwi Cahyono, Pengaruh Kecerdaan Intrapersonal dan Interpersonal Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Durenan Trenggalek Tahun Pelajaran
2013/2014, (Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan, 2013)
44
SMAN 1 Durenan , hal ini dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh nilai Fhitung= 17,7 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian
D. Kerangka Berpikir
47
Akhadiyah Fitria Ningsih, Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Prestasi Belajar Akidah
Akhlak Siswa MAN 2 Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan, 2017)
45
Kabupaten Tulungagung
X Y
Belajar Aqidah akhlak (Y). Dimana alur cerita kerangka berfikir dalam penelitian
ini dimulai dari kecerdasan intrapersonal yang dimiliki seorang peserta didik akan
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
penyebaran angket dilakukan kepada peserta didik kelas VII MTsN Tulungagung.
Sedangkan untuk prestasi belajar Aqidah akhlak peserta didik dilihat dari hasil
nilai UTS. Selanjutnya data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk mengukur
apakah ada korelasi atau tidak ada korelasi antara kecerdasan intrapersonal dengan
penelitian ini dicari dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan
bantuan program SPSS 16.0. Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima ataupun
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Aqidah akhlak siswa kelas VII MTsN Tulungagung tahun ajaran 2017/2018
Aqidah akhlak siswa kelas VII MTsN Tulungagung tahun ajaran 2017/2018.
a. Jika rhitung bernilai positif maka terdapat korelasi positif antara variabel
kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar, dan sebaliknya jika rhitung negatif
b. rhitung < rtabel : Ho diterima dan Ha ditolak, dan sebaliknya jika rhitung > rtabel maka
Tabel 4.10
Correlations
X Y
N 176 176
N 176 176
bantuan program SPSS 16.0 diperoleh koefisien korelasi (rxy) antara kecerdasan
intrapersonal dengan prestasi belajar sebesar 0,779 dan signifikansi 0,000 < 0,05.
Sehingga terdapat korelasi yang positif antara kecerdasan intrapersonal dan prestasi
BAB V
PEMBAHASAN
16
Aqidah Akhlak Siswa Kelas VII MTsN Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018
signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,779. Hasil tersebut
didapatkan rtabel sebesar 0,147. Hasil koefisien korelasi (rxy) menunjukkan bahwa
rhitung 0,779 > rtabel 0,147. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap terjadi
kenaikan pada variabel bebas maka akan diikuti dengan kenaikan variabel terikat
begitu pula jika terjadi penurunan. Dengan kata lain perubahan yang terjadi pada
Hasil korelasi tersebut sesuai dengan pendapat yang telah diungkapkan oleh
Slameto bahwa intelegensi merupakan salah satu faktor psikologis dari dalam diri
intelligences).48
48
Slameto, Belajar dan Faktor..., hlm.55
49
Muhammad Irham dan Novan Ardi Wiyani, Psikologi Pendidikan..., hlm.89
17
seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada 8 macam, tetapi kemudian diikuti
intrapersonal dengan prestasi belajar Aqidah akhlak siswa kelas VII MTsN
tinggi, sedang dan rendah menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai tipe
kecerdasan yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan teori Thomas Amstrong
bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam delapan jenis
yang unik bagi setiap orang.51 Berdasarkan teori tersebut dapat diidentifikasi bahwa
seseorang bisa saja mempunyai kecerdasan intrapersonal yang rendah tetapi bisa
Sementara itu prestasi belajar siswa kelas VII MTsN Tulungagung juga
Perbedaan prestasi belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari luar
Hasil tersebut selaras dengan pendapat Nana Syaodih bahwa usaha dan
50
Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran..., hlm.89-92
51
Thomas Armstrong, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, (Jakarta: Indeks,2013), hlm.15
18
bersumber dalam dirinya atau di luar dirinya.52 Salah satu faktor yang diasumsikan
dalam penelitian ini yaitu kecerdasan intrapersonal yang merupakan faktor dari
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Mares Efendi
intrapersonal yang tinggi akan dapat memahami dirinya sendiri dengan baik,
sehingga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dia miliki khususnya
dalam hal pencapaian prestasi belajar. Dengan begitu secara langsung dapat
intrapersonal dengan prestasi belajar Aqidah akhlak siswa kelas VII MTsN
52
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2003), hlm. 162
53
Efendi, Hubungan Antara Kecerdasan Intrapersonal Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
Gugus I Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015,
(Yogyakarta: Skripsi tidak diterbitkan)
19
yaitu 0,779, maka dapat diketahui koefisien determinasi (r2) yaitu 0.607. Koefisien
kontribusi sebesar 0,607 atau 60,7% terhadap pencapaian prestasi belajar siswa
sedangkan 39,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Adapun untuk mengetahui interpretasi dari nilai korelasi (r) tersebut adalah
dengan mengkonsultasikannya pada tabel (r), 0,779 berada pada interval 0,60 -
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
akhlak siswa kelas VII MTsN Tulungagung tahun ajaran 2017/2018, peneliti
belajar Aqidah akhlak siswa kelas VII MTsN Tulungagung tahun ajaran
2017/2018. Diperoleh nilai korelasi (r) 0,779 sig. 0,000 < 0,005, sehingga Ho
siswa kelas VII MTsN Tulungagung tahun ajaran 2017/2018 adalah sebesar
B. Saran
2017/2018 dan memperoleh data hasil yang signifikan, maka peneliti memberikan
saran-saran berikut:
92
21
peserta didik sehingga semua jenis kecerdasan yang dimiliki bisa terasah dan
2. Bagi Guru
tinggi.
3. Bagi Siswa
4. Orang tua
a. Orang tua hendaknya lebih bijak dalam memahami bahwa setiap anak
anak dalam belajar sesuai dengan tipe kecerdasan yang dimilikinya, karena
rumah.
5. Peneliti