Anda di halaman 1dari 1

Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Semboyan tersebut berarti bahwa masyarakat Indonesia harus siap untuk mengakui dan menerima
keragaman suku, bahasa, agama, dan lain-lain.

Seperti yang kita ketahui, salah satu keragaman yang dimiliki Indonesia adalah adanya enam agama
yang diakui, di antaranya: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.

Setiap individu berhak mempercayai adanya satu Tuhan sesuai dengan kepercayaan masing-masing,
misalnya: bagi yang beragama Islam berhak mempercayai Allah SWT berdasarkan petunjuk Nabi
Muhammad SAW, bagi yang Kristen berhak menyembah Tuhan berdasarkan petunjuk Isa al-Masih,
sedangkan bagi yang Budha menjalankan ibadah sesuai dengan kitab yang dianutnya.

Dengan begitu generasi milenial harus tahu kapan ia harus menggunakan gadget dan tahu kapan ia
harus berhenti menggunakan gadget,sehingga ia tidak lupa untuk melaksanakan kewajibannya yaitu
beribadah sesuai agama yang ia anut.

Dari sekian banyaknya kepercayaan itulah yang sering menimbulkan perbedaan pandangan dalam
kehidupan masyarakat. Untuk itu, dalam menjalankan keberagaman di Indonesia perlu menghilangkan
egoisme agama dengan cara menghilangkan fanatisme terhadap golongan-golongan tertentu.

Satu dari lima sila dalam Pancasila terdapat prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang juga telah menjadi
dasar negara. Hal tersebut tentu saja bukan hanya sekadar pandangan, melainkan Pancasila sila ke-1
hingga ke-5 juga merupakan bentuk cita-cita Indonesia yang perlu diwujudkan. Begitupun dengan
kerukunan beragama yang dapat diwujudkan dengan memegang teguh prinsip Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai