Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-

lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata

“rambutan” berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai

rambut. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan

tahunan paling sedikit 2000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah

hingga ketinggian 300-600 dpl.

Rambutan banyak terdapat didaerah tropis seperti Afrika, Kamboja,

Karibia, dan juga Indonesia. Rambutan, buah ini dinamai rambutan mungkin

karena cirri utamanya berambut banyak. Di Indonesia buah ini mudah di jumpai

saat musimnya, salah satunya di pinggir-pinggir jalan dengan harga yang cukup

ringan. Biasanya orang mengenal buah berambut ini hanya sebagai buah atau

manisan. Ada pula sebagian masyarakat yang menilai buah rambutan

tidak bermanfaat, bahkan mereka menilai bahwa buah rambutan dapat

menyebabkan sakit perut bila di konsumsi secara berlebihan. Namun, ternyata

tumbuhan ini bisa bermanfaat bagi kesehatan.

Tumbuhan yang bernama rambutan ini akan berguna bagi pengobatan jika

di olah dengan baik. Seluruh bagian dari tumbuhan rambutan ini dapat di

manfaatkan untuk pengobatan. Mulai dari batang, daun, buah, maupun akar dari

tumbuhan rambutan mempunyai manfaat tersendiri untuk pengobatan yang

dapat menyembuhkan penyakit. Dengan memanfaatkan seluruh bagian dari

tumbuhan rambutan ini, tumbuhan ini dapat berguna bagi semua dan seluruh

bagian dari tumbuhan ini tidak mubazir. Selain itu dengan adanya pemanfaatan

dari bagian tubuh tumbuhan rambutan dapat menimbulkan dampak baik bagi

1
masyarakat. Yaitu, biaya yang di perlukan untuk pengobatan akan lebih ringan.

Biaya yang seharusnya di keluarkan untuk membeli obat yang khasiatnya sama

dengan harga yang mahal dapat disisihkan untuk kepentingan lain. Dengan

begitu dapat menghemat biaya dan menjadi alternatif pengobatan yang dapat

dilakukan sendiri di bandingkan harus membeli obat yang harganya mahal

namun khasiat yang dimilikinya sama.

Kami tertarik mengangkat tema ini sebagai bahan dalam penulisan karya

tulis ini. Yang bertujuan untuk memperkenalkan manfaat dan khasiat

tersembunyi yang di miliki oleh tumbuhan rambutan yang belum diketahui oleh

sebagian masyarakat. Yang mungkin dapat membantu masyarakat dalam

mengatasi penyakit ringan yang sering di derita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa rambutan di nilai oleh sebagian masyarakat tidak memiliki

manfaat?

2. Kandungan apa saja yang terdapat di dalam buah rambutan?

3. Selain bermanfaat apakah buah rambutan memiliki dampak negatif bagi

yang mengkonsumsinya?

4. Bagaimanakah klasifikasi buah rambutan?

5. Apakah rambutan mempunyai manfaat dalam pengobatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui manfaat tumbuhan rambutan.

2. Mengetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam tumbuhan rambutan.

3. Mengetahui klasifikasi tumbuhan rambutan.

4. Mengetahui bagian apa saja dari pohon rambutan yang dapat bermanfaat

bagi pengobatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rambutan

Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium

danvitamin. Kulit buah ini mengandung tannin dan saponim. Biji mengandung

lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponium. Kulit batang

mengandung tannin,saponim, flavonida, pectic substance, dan zat besi.Bagian

dari tumbuhan ini yang dapat di gunakan sebagai obat adalah kulit buah. Kulit

buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam. Kulit kayudigunakan

untuk mengatasi sariawan. Daunnya digunakan untuk mengatasi diare dan bisa

menghitamkan rambut. Akar dari buah rambutan ini dapat digunakan untuk

mengatasi demam. Sedangkan bijinya dapat digunakan untuk mengatasi

kencing manis ( diabetes melitus). Buah rambutan dapat di konsumsi orang

orang yang tengah berdiet menurunkan atau menjaga berat badan. Kadar serat

rambutan sangat tinggi, otomatis bisa membantu melancarkan proses

pencernaan dalam tubuh.

2.2 Klasifikasi

Rambutan (Nephelium lappaceum)

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Familia : Sapindaceae

Genus : Nephelium

Spesies : Nephelium lappaceum

3
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-

lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara.

Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit

menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti

Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia,

Filipina, Thailand dan Sri Lanka.

2.3 Organ Pada Rambutan

2.3.1 Fungsi Akar

a. Struktur Morfologi

- Batang akar

- Rambut akar, untuk memperluas daerah penyerapan air dan mineral

- Ujung akar, sebagai daerah meristematik yang sel-selnya selalu

aktif membelah

- Kaliptra / Tudung akar, sebagai pelindung dari ujung akar dari

kerusakan mekanis ketika menembus tanah

b. Struktur Anatomi dari lapisan luar ke dalam

- Jaringan Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah

dilalui air

- Jaringan Korteks, terdiri dari sel beberapa lapis, berdinding tipis,

berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan

- Jaringan Endodermis, terdiri dari sel selapis, tebal, sulit dilalui air

(selektif)

- Stele, terdiri dari xylem dan floem

c. Fungsi akar

- Menyerap air dan garam-garam mineral

- memperkokoh tegaknya tanaman

4
- alat respirasi

- penyimpan cadangan makanan

- alat perkembangbiakan vegetatif

2.3.2 Fungsi Batang

- Sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan

yang mengangkut air dan garam mineral, sedangkan Floem sebagai

jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis (makanan)

- Sebagai organ pembentuk dan penyangga tubuh tumbuhan

- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif

2.3.3 Fungsi Daun

Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk

bulat telur dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras

lokal. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2-4

pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-

8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip,

tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering.

Struktur Morfologi

- Daun majemuk menyirip dengan 5 hingga 9 anak daun

- Berbentuk bulat telur

- Helaian anak daun bulat lonjong

- Panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-8,5 cm

- Ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai

silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering

Struktur Anatomi

- Dari lapisan atas ke bawah

- Jaringan Epidermis atas, terdiri dari sel selapis yang dilindungi oleh

kutikula

5
- Jaringan Palisade, sel berbentuk seperti tiang, terdapat banyak

kloroplas

- Jaringan Spons, sel berlapis-lapis, terdapat rongga udara, terdapat

sedikit kloroplas, terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem)

- Jaringan Epidermis bawah, terdiri dari sel selapis, terdapat stomata

yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara

Fungsi Daun

- Sebagai tempat fotosintesis

- Sebagai tempat respirasi

- Sebagai tempat transpirasi

- Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif

2.3.4 Pembungaan dan Bunga

Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam

dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak

secara vegetatif. Rambutan biasanya berumah dua, tetapi bersifat

androdioecious, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan banci. Tumbuhan

jantan tidak pernah bisa menghasilkan buah.

Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil,

warnanya hijau muda.

Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon.

Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air.

Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan

merangsang pembentukan bunga. Di daerah Sumatera bagian utara, yang

tidak mengenal musim kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua

kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa

kering 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan

November).

6
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan

bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak

menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya

menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan

alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang

fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika terjadi

pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang,

sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai

jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil

tanpa sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan

juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan.

Bagian-bagian bunga adalah :

1. Calix (kelopak), berfungsi untuk melindungi bunga ketika masih

kuncup

2. Corolla (mahkota), berfungsi sebagai hiasan bunga untuk menarik

serangga

3. Stamen (benangsari), terdiri dari filamen (tangkai sari), antera

(kepala sari), pollen (serbuk sari)

4. Pistillum (putik), terdiri dari stigma (kepala putik), stillus (tangkai

putik),

5. ovarium (bakal buah), ovullum (bakal biji)

2.3.5 Buah Rambutan

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di

bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu

berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna

putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah",

7
sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit

terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).

Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4-5 cm, dengan duri tempel

yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau, dan

menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji

bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang

dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari

masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Rambutan berbunga pada

akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar

November sampai Februari.

Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena

biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan

musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai

"musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman

lain, seperti durian dan mangga.

2.3.6 Biji

Terdiri dari :

- Spermodermis (kulit biji)

- Funiculus (tali pusat)

- Nucleus seminis (inti biji)

Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara

lain hingga saat ini dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah.

Di Indonesia, Balai Penelitian Buah Solok yang melakukan tugas ini. Pola

perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah seleksi dari plasma

nutfah yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia,

terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang

melakukan perbaikan kultivar adalah MARDI.

8
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen

Pertanian Republik Indonesia hingga 2005 adalah :

1. 'Rapiah' dari Pasarminggu,

2. 'Bahrang' dari Langkat,

3. 'Lebakbulus' dari Pasarminggu,

4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,

5. 'Nona' dari Kampar, Riau,

6. 'Binjai' dari Pasarminggu

7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,

8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,

9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,

11.'Narmada' dari NTB,

12.'Kundur' dari Riau

Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik

untuk keperluan terntentu, seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang

dianjurkan untuk digunakan sebagai batang bawah dalam okulasi.

2.4 Manfaat Rambutan

Rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan salah satu jenis buah-

buahan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Tanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya

yang mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yang mudah terlarut dalam air,

zat protein dan asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim yang esensial dan

nonesensial, vitamin dan zat mineral makro, mikro yang menyehatkan keluarga,

tetapi ada pula sementara masyarakat yang memanfaatkan sebagai pohon

pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.

9
Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium

dan vitamin. Kulit buah ini mengandung tannin dan saponim. Biji mengandung

lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponium. Kulit batang

mengandung tannin, saponim, flavonida, pectic substance, dan zat besi.

Bagian dari tumbuhan ini yang dapat di gunakan sebagai obat adalah kulit

buah. Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam. Kulit kayu

digunakan untuk mengatasi sariawan. Daunnya digunakan untuk mengatasi

diare dan bisa menghitamkan rambut. A

kar dari buah rambutan ini dapat digunakan untuk mengatasi demam.

Sedangkan bijinya dapat digunakan untuk mengatasi kencing manis ( diabetes

melitus). Buah rambutan dapat di konsumsi orang orang yang tengah berdiet

menurunkan atau menjaga berat badan. Kadar serat rambutan sangat tinggi,

otomatis bisa membantu melancarkan proses pencernaan dalam tubuh.

2.5 Manfaat Atau Khasiat Rambutan

Cara dan contoh pemakaian. Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis

rekomendasi. Untuk pemakaian luar, daun di giling sampai halus, lalu ditambah

sedikit air. Kemudian air perasannya dapat digunakan untuk perawatan rambut.

Adapun contoh pemakaiannya adalah sebagai berikut :

a. Disentri

Kulit buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu di potong-potong seperlunya.

Lalu ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai

airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan di minum 2 kali

sehari, masing-masing tiga perempat gelas.

10
b. Demam

Kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 gram) dicuci. Kemudian

di tambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15

menit. Setelah dingin, disaring dan di minum 3 kali sehari, masing-

masing sepertiga bagian.

c. Perawatan Rambut

Daun rambutan secukupnya dicuci, lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit

air di tambahkan, aduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu

diperas dan disaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul

digunakan untuk membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari

sampai terlihat hasilnya.

d. Kencing Manis

Biji rambutan (5 biji) di goreng tidak menggunakan minyak, lalu digiling

sampai menjadi serbuk. Kemudian diseduh dengan satu cangkir air panas.

Setelah dingin airnya di minum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.

e. Sariawan

Kulit kayu rambutan (3 ruas jari) di cuci, lalu direbus dengan 2 gelas air

bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi

hangat.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rambutan merupakan buah. Buah rambutan selain dapat di konsumsi

sebagai hidangan pencuci mulut setelah makan, buah rambutan ternyata

memiliki manfaat lain yang tersembunyi yang belum di ketahui oleh sebagian

besar masyarakat.

Ternyata pemikiran masyarakat terhadap buah rambutan yang

menganggapnya akan menimbulkan efek sakit perut jika di konsumsi secara

berlebihan adalah keliru. Karena sebenarnya kadar serat rambutan sangat tinggi,

yang dapat secara otomatis dapat membantu melancarkan proses pencernaan

dalam tubuh. Dan dapat bermanfaat pula untuk melakukan program diet tanpa

harus menyiksa diri secara berlebihan. Dalam penelitian yang telah kami

lakukan, ternyata buah rambutan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Bukan hanya buahnya saja yang bermanfaat, tetapi seluruh bagian dari pohon

rambutan (akar, daun, kulit kayu, kulit buah, dan biji dari yang terdapat pada

pohon rambutan) juga memiliki manfaat tersendiri untuk kesehatan tubuh.

3.2 Saran

Dengan memanfaatkan bagian tubuh rambutan untuk kesehatan, berarti

kita lelah melaksanakan program back to nature yang artinya kembali ke alam.

Dengan begitu pengobatan juga akan lebih aman, dan kita tidak perlu merasa

risau akan bahan kimia yang terdapat dalam obat yang kita buat sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Dalimatra. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Tradisional Jilid 3. Wikipedia

bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas oleh Bambang Wahono

http://id.scribd.com/doc/101596871/Karya-Tulis-Tentang-Rambutan

http://gudankmakalah.blogspot.com/2012/02/makalah-budidaya-rambutan.html

http://makalahsekolah.com/2015/05/16/karya-ilmiah-rambutan/

13
2015
KELOMPOK VIII
Ayu Noer Haeni
Yosi Oktaviani
Yulia Widyanti
Sukendar
Muhamad Umam
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis akhirnya dapat menyusun

Makalah ini, Penyusun berusaha semaksimal mungkin makalah ini dapat tersusun dengan

sebaik – baiknya, mudah – mudahan Penyusun buat makalah ini dapat bermanfaat bagi si

pembaca.

Penyusun buat makalah dengan judul “ POHON RAMBUTAN ” memiliki arti

yang sangat penting bagi kita semua khususnya para pelajar, supaya lebih mengenal dunia

flora atau tumbuhan.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati Penyusun menyampaikan

terima kasih yang sebesar – besarnya kepada si pembaca. Akhirnya Penyusun mohon maaf

apabila secara adminitrasi dan penyusunan maupun penyajian materi ini ada kekurangan.

Kritik dan saran yang sangat Penyusun harapkan demi sempurnanya kegiatan ini.

Binong, September 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

i
Hal

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Rambutan 3

2.2 Klasifikasi 3

2.3 Organ Pada Rambutan 4

2.4 Manfaat Rambutan 9

2.5 Manfaat atau Khasiat Rambutan 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii

Anda mungkin juga menyukai