id
SKRIPSI
OLEH:
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
NIM : K3108035
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
Skripsi
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Ajining diri gumantung ing lathi, ajining raga gumantung ing busana,ajining awak
gumantung ing tumindak
(pepatah jawa)
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah sendiri keadaannya,Terjemahan dari (Arra”du :11)
Suatu perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri
sendiri, pribadi yang hormat kepada dirinya akan berdiri gagah menahan semua
keluhan, dan bekerja keras dalam kejujuran dan harapan baik, itulah yang akan
mengeluarkannya dari kesulitan, berlakulah hormat pada diri sendiri lalu
perhatikan apa yang terjadi? (Mario Teguh)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh yang maha besar
atas segala limpahan rahmad dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelsaikan skripsi dengan judul “BIMBINGAN KELOMPOK
DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGAKTKAN TATA
KRAMA PERGAULAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X.6 SMA
NGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana pada program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan
Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin penyusunan
skripsi.
2. Bapak Drs. R. indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang
telah memberikan fasilitas penyusunan skripsi.
3. Ibu Drs. Siti Mardiyati, M.Si., selaku ketua program Bimbingan dan
Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas maret
Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi dan penelitian.
4. Ibu Dr. Siti Sutarmi Fadhilah, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah
memberikan masukan dan dengan sabar membimbing.
5. Ibu Dra. Tuti Hardjajani, M.Si selaku dosen Pembimbing II yang telah
berkenan, membimbing dan memberi masukan atau ide-ide terhadap penulisan
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Sukarni M.Hum selaku Kepala SMA Negeri Colomadu yang telah
memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. .......... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .......................................... ......... ii
HALAMAN PENGAJUAN .................................................................. ........iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ........ iv
HAKAMAN PENGESAHAN ................................................................ ......... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................ ........ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. ....... vii
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ ......viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ......... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... ........ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. ....... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ...... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ..... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. ......... 1
B. Permasalahan ................................................................................... ......... 8
1. Identifikasi Masalah................................................................... ......... 8
2. Perumusan Masalah ................................................................... ......... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. ......... 8
D. Manfaat Hasil Penelitian.................................................................. ......... 9
1. Manfaat Teoritis......................................................................... ......... 9
2. Manfaat Praktis .......................................................................... ......... 9
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... ....... 86
B. Implikasi .......................................................................................... ....... 86
C. Saran ................................................................................................ ....... 87
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB 1
PENDAHULUAN
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Tata krama adalah “selalu bertingkah laku dan bersikap tertib menurut adat
yang baik”(Depdiknas, 2001:41). Lebih lanjut (Endang sugiharti 2002:1) menyatakan
bahwa “seseorang akan dihormati kalau nilai yang ada di dalam dirinya yakni pribadi
mempesona mempunyai budi pekerti yang luhur, pandangan yang baik, dan
mempunyai sopan santun atau tata krama dalam setiap pergaulan serta bukan karena
kekayaan atau keelokan wajah yang dimilikinya”. Dari pengertian tersebut jelas
bahwa tata krama merupakan sebuah sikap hidup yang harus dimiliki individu agar
individu dapat diterima dengan baik dalam lingkungan dimana ia berada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Seorang individu yang hidup dalam suatu lingkungan telah diatur dalam
sebuah norma kebiasaan yang sering disebut dengan tata krama. Individu dituntut
untuk menguasai tata krama yang baik agar tidak mengalami berbagai masalah sosial
misalnya dikucilkan dan dijauhi oleh individu lain karena tidak memiliki tata krama
yang baik dalam kehidupan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Penerapan tata krama pergaulan yang baik bisa tercipta apabila seorang
individu khususnya remaja memiliki kesadaran untuk menumbuhkan budi pekerti dan
akhlak mulia agar bisa menerapkan tata krama pergaulan dengan sebaik
mungkin,remaja harus dapat mencegah pikiran-pikiran negatif yang melanggar tata
krama. Remaja perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka
yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan menghormati
antar individu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Oleh karena itu di sekolah ini masih dijumpai anak-anak yang mempunyai
tingkat tata krama pergaulan yang rendah karena bekal dari keluarga mereka hanya
diajari tata krama pergaulan yang ala kadarnya sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki oleh orang tua mereka. Namun demikian tidak semua siswa di kelas X.6
SMA Negeri Colomadu ini memiliki tata krama pergaulan yang buruk. Selain
karena bekal dari keluarga salah satu faktor yang mempengaruhi lunturnya tata krama
di kalangan anak-anak remaja khususnya SMA antara lain kurangnya kesadaran
siswa atau remaja untuk terus melestarikan tata krama pergaulan yang sebenarnya
sangat berguna bagi kehidupan mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada, maka penulis akan
mengadakan penelitian dengan judul: “BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN TATA KRAMA
PERGAULAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X.6 SMA NEGERI
COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN
2011/2012”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
a. Masih ada beberapa siswa kelas X.6 SMA Negeri Colomadu yang
menunjukkan kurang mempunyai tata krama pergaulan di sekolah
2. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
D. Manfaat Penelitian
Dari perumusan masalah dan tujuan masalah tersebut di atas, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Membantu siswa agar dapat beretika dan berbudi luhur dalam upaya
meningkatkan tata krama pergaulan disekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
Tata krama atau sopan santun atau yang biasa disebut dengan etiket
sudah menjadi suatu topik yang sering dibicarakan dan tidak lepas dari
kehidupan manusia, masyarakat pada umumnya dan siswa pada khususnya.
Heryani Fauziah (2008) mengemukakan, “bahwa tata krama merupakan suatu
kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan suatu tata cara yang lahir karena adanya
suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya”.
Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan. Lebih
lanjut (Soetardjo.W.R, 1986 : 9) menjelaskan bahwa, “tata krama atau sopan
santun atau juga sering disebut dengan tata susila adalah merupakan sikap
baik didalam kehidupan sehari-hari”. Sedangkan (Susfala Septi Sari, 2010 : 5)
menyatakan bahwa, “tata krama adalah perbuatan atau tindakan yang tertib
sesuai dengan adat istiadat atau norma-norma yang berlaku untuk kehidupan
sehari-hari dalam berinteraksi dengan lingkungan yang kemudian dijadikan
kebiasaan,dengan istilah lain tata krama adalah norma kebiasaan yang
mengatur tentang sopan santun dan telah disepakati oleh lingkungan”.
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
perbuatan atau tindakan manusia agar tertib dan sesuai dengan adat serta
norma-norma yang berlaku untuk kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi
dengan orang lain dalam lingkungan di mana individu berada. Dengan istilah
lain tata krama adalah norma ini telah disepakati oleh lingkungan. Tata krama
pergaulan di sekolah berarti suatu aturan atau norma kebiasaan yang mengatur
sopan santun serta etika bergaul dalam lingkungan sekolah, norma kebiasaan
ini telah disepakati oleh semua warga sekolah sebagai suatu aturan yang harus
ditaati dan dilaksanakan agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif
untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar yang efektif, serta terciptanya
interaksi sosial yang baik antar warga sekolah
1) Membuat seseorang baik siswa atau guru disegani, dihormati dan disenangi
orang lain.
2) Dapat membuat individu baik siswa maupun guru lebih mudah untuk
menjalin hubungan baik dengan orang lain di sekolah.
3) Memberikan keyakinan pada diri siswa dalam setiap situasi karena siswa
memiliki tata krama yang baik,atau dengan kata lain dapat membuat siswa
merasa percaya diri karena sudah mentaati dan melaksanakan tata krama
atau aturan yang berlaku di sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
1) Akan menambah rasa bangga pada orang lain dan pada diri sendiri karena
telah timbul rasa saling menghargai dan menghormati antar warga sekolah
3) Perilaku dan hubungan interaksi sosial yang baik akan dapat mendukung
dan menumbuhkan kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran dan
pendididkan di sekolah
Tata krama diperlukan di mana saja dan kapan saja, dahulu, sekarang,
dan yang akan datang, tata krama akan dapat menciptakan kebaikan,
kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan, ada beberapa macam tata krama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
1) Tata krama atau sopan santun tentang sikap saat kita bergaul
Ketika berbicara dengan orang lain kita harus menerapkan tata krama
yang baik, kita harus tahu siapa lawan bicara kita,apakah lawan bicara
tersebut teman,guru,orang tua, atau orang yang belum di kenal. Sebagai
individu yang mempunyai etiket baik hendaknya kita dapat menyesuaikan
diri dengan siapa kita berbicara, tidak menyela dan memotong jika orang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Faktor dari diri sendiri atau factor internal yaitu salah satu pengaruh
yang timbul dari diri siswa itu sendiri, faktor internal ini merupakan faktor
yang biasanya dipengaruhi oleh kondisi emosi individu. Siswa yang
memiliki keseimbangan emosi yang bagus biasanya akan dapat mentaati
tata krama dengan bagus pula, sementara siswa yang keseimbangan
emosinya kurang biasanya akan cenderung merasa acuh tak acuh atau
mengabaikan tata krama dan aturan-aturan yang berlaku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
krama dari keluarga sejak dini akan berbeda kemampuan tata kramanya
dengan seorang siswa yang kurang mendapatkan pendidikan tata krama
dari orang tuanya. Keluarga sangat mempengaruhi kemampuan bertata
krama seorang siswa karena keluarga merupakan tempat pertama kali
seorang siswa berinteraksi sosial jika seorang individu menapatkan suatu
perlakuan yang baik dan sebagaimana mestinya maka akan mendukung
kemampuan bertata kramanya pada saat dewasa.
Dengan adanya tata krama maka akan membuat siswa menjadi lebih teratur
dalam berperilaku. Penerapan tata krama yang baik akan meminimalisir
prilaku-perilaku yang menyimpang pada siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
2) Mendorong siswa untuk bersikap dan melakukn sesuatu secara baik dan
benar.
Penerapan tata krama yang baik akan dapat membuat siswa belajar
hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, sehingga hal tersebut akan
dapat membawa keuntungan bagi dirinya sendiri, orang lain, dan
lingkungan tempat dimana dia berada. Selain itu juga dapat dijadikan
sebagai bekal untuk dapat terbiasa berperilaku baik kelak pada saat siswa
sudah terjun langsung di lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat
yang baru saat mereka sudah dewasa.dengan mempunyai kebiasaan yang
baik dalam tata krama maka ia akan dapat dengan mudah bergaul dengan
siapapun dan dimanapun dia berada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
1) Perkembangan Fisik
2) Perkembangan Intelektual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
3) Perkembangan Emosi
4) Perkembangan Sosial
5) Perkembangan Moral
Pada masa ini muncul dorongan pada remaja untuk berbuat sesuai
moral sehingga mereka mampu diterima dan mendapat suatu penilaian
positif dari orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
6) Perkembangan Kepribadian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
d) Teknik khusus
e) Permainan penghangatan/pengakraban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Meliputi kegiatan:
Meliputi kegiatan:
d) Kegiatan selingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
a. Pengertian Sosiodrama
b. Tujuan Sosiodrama
merasakan situasi yang ada di dalam cerita atau naskah drama tersebut.
Melalui cerita tersebut individu yang bermain peran maupun yang
menonton diharapkan dapat belajar mengubah sikap dari yang negatif ke
positif. Aspek motorik juga diperlukan dalam sosiodrama, hal ini
dikarenakan adegan-adegan yang ditampilkan membutuhkan suatu gerakan
tubuh yang dapat mendukung individu tersebut menjiwai perannya.
c. Bentuk-bentuk Sosiodrama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
d. Manfaat Sosiodrama
(2) Dengan ber-acting siswa atau peserta didik mencoba bertingkah laku
yang memadai atau tidak belajar mana yang dapat diterima atau tidak
oleh oran lain, belajar menatukan fikiran dan perasaan, kecemasan,
nilai-nilai dan kepercayaan (belajar menyatukan diri an perasaannya
atu selfnya).
(3) Membuat siswa berinteraksi dengan orang lain secara efektif, baik
yang mempunyai pandangan yang sama maupun yang berbeda,
e. Syarat-syarat Sosiodrama
(5) Dapat menghilangkan rasa tidak percaya diri, siswa yang tadinya
menpunyai rasa yang tidak percaya diri dan takut dalam berhadapan
dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang,
menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
(6) Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa
sehingga amat bergunan bagi kehidupannya dan masa depannya
kelak,terutama yang berbakat bermain drama, lakon film, dan lain
sebagainya.
(1) Persiapan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
(7) Ulangan permainan. Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu
diadakan ulangan permainan atau tidak. Ulangan permainan dapat
dilakukan dengan berbagai cara.
Tata krama merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh seorang
siswa dimanapun dia berada khusunya di sekolah. Apabila seorang siswa
mempunyai tata krama yang baik maka hal tersebut akan dapat mendukung
suasana kondusif di sekolah. Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan
tentang tata krama yang dilakukan secara menarik dan komprehensif akan
membantu siswa untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan bertata
krama siswa dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
B. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran bahwa tata krama merupakan suatu aspek yang sangat penting
untuk diketahui dan dikuasai oleh siswa untuk membuat dirinya mampu bergaul
dengan baik di lingkungan dia berada, di sekolah khususnya.
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu bentuk bantuan kepada para siswa
untuk dapat membimbing siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan bertata
krama siswa. Bantuan yang dimaksudkan adalah layanan bimbingan kelompok
dengan metode sosiodrama.Selanjutnya kerangka pemikiran ini dapat digambarkan
sebagai berikut
Siswa yang tata
kramanya baik
Siswa kelas
X.6
C. HIPOTESIS
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo
berarti sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya.
Sedangkan thesis berarti pernyataan atau teori. Menurut Sutarno (2010: 11) “Hasil
kajian teori dari studi kepustakaan mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu, dan
teori-teori yang sudah terbentuk yang relevan dengan masalah penelitian yang
ditetapkan disebut hipotesis”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
alat
3. Pelaksa-
naan pe-
nelitian:
Siklus 1
Siklus 2
4. Analisis
Data
Penelitian
5. Penyusu-
nan Lapo-
ran dan
Konsulta-
si
6. Pelaksa-
naan ujian
skripsi
dan revisi
B. Bentuk Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Jenis
No Nama Siswa Karakteristik Perilaku
Kelamin
D. Variabel Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
1. Variabel Input
Variabel Input adalah kondisi awal atau tingkah laku yang akan diubah
melalui penelitian ini. Adapun tingkah laku yang akan diubah melalui penelitian
ini adalah tingkah laku siswa yang mempunyai tata krama pergaulan disekolah
yang kurang baik.
2. Variabel Proses
Variabel proses adalah cara teknis yang akan digunakan untuk mengubah
perilaku yang tidak diinginkan menjadi perilaku yang diharapkan. Pada penelitian
ini, variabel prosesnya adalah penerapan teknik sosiodrama melalui bimbingan
kelompok untuk meningkatkan tata krama pergaulan di sekolah siswa.
3. Variabel Output
1. Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
1) Data Dikotomi
Data dikotomi adalah data yang bersifat pilah satu sama lain. contohnya
antara lain jenis kelamin, suku, agama dan pendidikan.
2) Data Diskrit
3) Data Kontinum
1) Data Intern
Data yang menggambarkan situasi atau kondisi pada suatu lembaga secara
intern., misalnya data keuangan, data pegawai dan data produksi.
2) Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang dikumpulkan dari luar lembaga, misalnya
tingkat penggunaan suatu produk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari objek penelitian
oleh peneliti
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian
1) Data Nominal
Data nominal adalah data yang hanya diperlukan sebagai tanda pembeda
satu kategori dari kategori yang lain. tanda tidak mempunyai makna apapun
kecuali hanya sebagai pembeda, contohnya: jenis kelamin, warna kulit, dan
suku.
2) Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang mempunyai jenjang sehingga responden dapat
diurutkan jenjangnya dalam kepemilikan variabe. Contoh data ini antara
lain: kecerdasan, prestasi belajar dan bakat.
3) Data Interval
Data interval adalah data yang tidak memiliki titik nol mutlak karena titik
nol ditentukan secara sembarang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
4) Data Ratio
Data ratio adalah data yang memiliki titik nol absolut.Data yang mempunyai
nilai nol absolut maka dalam keadaan 0, data tersebut tidak memiliki nilai
apapun.
Pada penelitian ini akan memperoleh tiga macam data yaitu data primer,
data sekunder dan data interval. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari
observasi yang dilakukan oleh peneliti.Data sekunder diperoleh dari wawancara
dengan guru BK, wali kelas dan dokumen.Data interval diperoleh dari hasil
observasi. Ketiga macam data tersebut dapat melengkapi data satu dengan yang
lain.
2. Sumber Data
Pada suatu penelitian perlu adanya data. Data dapat diperoleh sebelum
dan sesudah melakukan tindakan. Data yang peroleh sebelum tindakan adalah data
awal yang mendasari tentang adanya permasalahan yang diteliti. Peneliti harus
mencari sumber-sumber data untuk mendapatkan data yang dipakai untuk
penelitiannya.
a. Person
Person dalam bahasa Indonesia berarti orang atau manusia. Dalam hal ini
berarti sumber data yang dapat memberikan jawaban secara lisan misalnya
melalui wawancara atau memberikan jawaban tertulis melalui angket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
b. Place
Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan
bergerak. Data tentang keadaan dapat dikumpulkan dengan menggunakan
observasi
c. Paper
Paper dalam bahasa Indonesia berarti kertas. Sumber data yang menyajikan
tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Data ini
biasanya dalam bentuk dokumentasi.
Pada penelitian ini sumber data person adalah guru BK dan wali kelas
siswa. Sumber data Place adalah perilaku siswa saat proses pemberian layanan
saat peneliti melakukan observasi awal dan tindakan sosiodrama. Sumber data
Paper diperoleh dari dokumen data pribadi siswa yang didokumentasikan oleh
BK. Ketigasumber data tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian.
F. Pengumpulan Data
1. Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
arti sempit, observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang
diteliti (Anwar Sutoyo,2009: 73). Dalam rumusan diatas ada satu kunci yaitu
pengamatan. Menurut (Anwar Sutoyo, 2009: 75-76) dilihat dari keterlibatan
subyek terhadap obyek yang sedang diobservasi (observee), observasi dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:
b. Observasi non-partisipan, yaitu bila observer tidak terlibat secara langsung atau
tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang dilakukan olaeh observe.
diri dalam melakukan pengamatan pada perilaku siswa, maka peranan tersebut
akan digantikan oleh guru BK/ wali kelas. Hal tersebut didasarkan karena guru
BK/ wali kelaslah yang mengetahui lebih detail tentang perilaku tata krama
siswanya, sebab kesehariannya guru BK/ wali kelas berinteraksi secara langsung
dengan siswanya saat kegiatan belajar dan mendidik di sekolah. Selain itu,
pengumpulan dalam data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi
dimaksudkan untuk memperoleh data tentang; 1) gejala awal yang nampak pada
perilaku siswa yang tata krama pergaulan di sekolahnya tidak baik pada siswa
yang menjadi subjek penelitian, 2) perubahan perilaku siswa yang bertata krama
tidak baik setelah diberi treatment berupa layanan bimbingan kelompok melalui
permainan sosiodrama.
2. Wawancara
a. Interviu bebas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
b. Interviu terpimpin.
3. Dokumen
Pengumpulan data dengan dokumen adalah pengumpulan data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, lembar data pribadi siswa, legger
nilai dan sebagainya. Pengumpulan data melalui dokumen ini dapat
mengungkap latar belakang siswa baik dalam segi ekonomi dan sosial.
Pada penelitian ini pengumpulan data melalui dokumen untuk
mengetahui keadaan siswa baik dari segi keluarga, ekonomi, sosial dan
prestasi yang dicapai selama ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
G. Validitas Data
Observasi
Wawancara
Trianggulasi sumber data yaitu pengumpulan data dari sumber data atau nara
sumber yang berbeda. Trianggulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek dan
membandingkan data atau informasi yang diperoleh dari instrumen dan dari nara
sumber atau informan. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data (manusia) yaitu
guru BK, wali kelas, hasil observasi dan dokumen.Data yang diperoleh dibandingkan
dan teruji kemantapan dan kebenarannya.
Wawancara guru BK dan Wali kelas
Analisis isi dokumen
Data
Observasi perilaku
Trianggulasi teori yaitu mengunakan perspektif lebih dari satu teori untuk
membahas permasalahan yang dikaji. Pada penelitian ini mengkaji teori-teori yang
dikemukakan para ahli sesuai dengan topik permasalahan yang dibahas. Trianggulasi
teori dapat digambarkan sebagai berikut:
Teori 1
Pada penelitian ini menggunakan trianggulasi metode, sumber data, dan teori
untuk menguji validitas data yang diperoleh.
.
H. Analisis Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Keterangan :
2. Analisis Klinis
Analisis klinis dibagi menjadi dua yaitu analisis sosial dan analisis
subjek. Analisis sosial dilakukan dengan membandingkan perilaku subjek terhadap
pencapaian tugas-tugas perkembangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
I. Prosedur Penelitian
Rencana tindakan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu siklus I
dan siklus II.Setiap satu siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan pada
gambar berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Dilanjutkan Siklus II
Dilanjutkan Siklus
selanjutnya sampai Belum Refleksi II
masalah Teratasi Terselesaikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
1. Perencanaan
2. Tindakan
c. Peneliti melakukan undian untuk menentukan nomor urut tampil dari masing-
masing kelompok yang akan mementaskan drama.
3. Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
4. Refleksi
b. Apabila belum dicapai target peningkatan seperti yang telah ditetapkan maka
dilanjutkan kegiatan sosiodrama untuk siklus yang kedua sampai terget
tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Bagian ini merupakan tolak ukur keberhasilan tindakan yang akan dilakukan
sebagai dasar penilaian berhasil atau gagalnya tindakan yang dilaksanakan melalui
penelitian tindakan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka indikator keberhasilan
tindakan pada penelitian ini yaitu: tindakan dinyatakan berhasil dan efektif apabila
subjek penelitian dapat meningkatperilaku tata kramanya dengan prosentase
peningkatan sebesar 50%. Pada penelitian ini indikator pencapaian yang diharapkan
muncul sebagai hasil tindakan adalah berubahnya perilaku siswa yang memiliki tata
krama tidak baik menjadi bertata krama baik pada keempat siswa sebagai subjek
penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
BAB IV
A. Deskripsi Pratindakan
Sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan terdapat siswa yang
kurang mempunyai tata krama pergaulan disekolah. Siswa tersebut bukan semua
siswa kelas X, tetapi merupakan sebagian siswa yang berada di kelas X.6, Kelas X.6
SMA Negeri Colomadu memiliki jumlah siswa sebanyak 35 siswa, dengan jumlah
siswa laki-laki sebanyak 10 anak, sedangkan jumlah siswa perempuan sebanyak 25
anak. Subjek penelitian ini bukan semua siswa kelas X.6 SMA Negeri Colomadu,
melainkan hanya siswa yang memiliki tingkat tata krama kurang baik dalam
pergaulan di sekolah berdasarkan hasil wawancara dengan Guru BK dan salah satu
guru mata pelajaran yang juga sebagai wali kelas di kelas X.6 SMA Negeri
Colomadu dan dilanjutkan dengan pengamatan (observasi) untuk memastikan apakah
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
benar siswa tersebut memiliki tata krama yang kurang baik. Berikut ini daftar siswa
tersebut beserta karakteristiknya, nama siswa diinisialkan karena untuk menghindari
hal-hal yang dapat merusak nama baik :
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
a) Kelompok 1 : Mentaati tata krama dan tata tertib yang berlaku di sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
b. Pelaksanaan Tindakan
11) Peneliti melakuakan observasi apakah ada perubahan atau tidak sebelum
dan sesudah diberikan treatment.
c. Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
“GFSP” 5 100 % 4 80 % 20 %
“PDN” 5 100 % 3 60 % 40 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
b. Pelaksanaan Tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
11) Peneliti melakuakan observasi apakah ada perubahan atau tidak sebelum
dan sesudah diberikan treatment.
c. Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
“NS” 5 100 % 2 40 % 60 %
“DFP” 5 100 % 2 40 % 60 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
1. “GFSP”
“GFSP” 6 100 % 4 80 % 20 %
4 100 % 1 25 % 75 %
2. “NS”
Tabel 4
5 100 % 2 40 % 60 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
3. “PDN”
Tabel 5
4. “DFP”
Tabel 6
5 100 % 2 40% 60 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
“GFSP” 5 100 % 4 80 % 20 %
“PDN” 5 100 % 3 60 % 40 %
Jumlah 22 - 17 - Rata-rata
22,72%
“NS” 5 100 % 2 40 % 60 %
“DFP” 5 100 % 2 40 % 60 %
Jumlah 17 - 6 Rata-rata
64,70%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
Keterangan :
D. Pembahasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
BAB V
A. Simpulan
1. Di kelas X.6 SMA Negeri Colomadu Terdapat siswa yang belum dapat
menerapkan tata krama pergaulan di sekolah yaitu 4 orang siswa diantaranya
adalah “ GFSP”yang sering berkelahi dengan teman sebaya,”NS” sering terlambat
datang kesekolah dan masuk kelas setelah istirahat, “PDN” dan “DFP” yang sering
berbicara jorok sehingga dapat mengganggu kegiatan belajar dan mengajar`
B. IMPLIKASI
commit to user
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
C. SARAN
Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa
saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan.
1. Kepala Sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
c. Sosiodrama akan lebih efektif jika ceritanya disesuaikan dengan keadaan yang
sedang menjadi fenomena baru, agar siswa dapat mempelajari fenomena dari
segi positif dan negatifnya serta jalan ceritanya tidak ketinggalan jaman.
3. Bagi Siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
b. Siswa
commit to user