PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan
1
2
itu telah dilakukan namun kenyataannya masih terdapat banyak kekurangan yang
harus dibenahi. Kekurangan yang paling mendasar dan sangat dirasakan pada
pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta
didik. Hal ini nampak pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh
kegiatan belajar, demi mencapai hasil belajar yang memuaskan (Isjoni 2009, 11).
mengalami kegagalan karena setiap metode mengajar ternyata bergantung pada cara
atau gaya siswa dalam belajar, pribadinya serta kesanggupannya, dan bukan
ditentukan oleh guru saja. Biasanya dicari metode mengajar yang paling sesuai
dengan siswa “ rata-rata “ yang sebenarnya khayalan belaka (Nasution 2008, 92).
Akhir-akhir ini timbul pikiran baru yakni bahwa mengajar itu harus
memperhatikan gaya belajar atau Learning Style siswa. Gaya belajar itu sendiri
sangat banyak jenisnya, tergantung pada keinginan dan kebutuhan siswa dalam
mempelajari suatu materi biologi. Sehingga pentinglah bagi seorang guru untuk
Menurut Sunan dan Hans (2000), yang dikutip oleh Isjoni (2009, 12) bahwa
cara belajar kelompok adalah suatu cara pendekatan/strategi yang khusus dirancang
untuk memberi dorongan kepada peserta didik untuk bekerja sama selama
3
pembelajaran, yang tentunya dapat meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian Suryadi (1999) yang dikutip oleh Isjoni (2009, 12) pada
pembelajaran Matematika yang menyimpulkan bahwa salah satu cara belajar yang
efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa adalah cara belajar kelompok.
dan kelompok kecil. Menurut hasil penelitian Tri Mulyani (2006) mengenai diskusi
terbimbing, menyimpulkan bahwa siswa menunjukkan hasil yang cukup baik, yaitu
sebesar 81. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar yang semula di bawah
angka ketuntasan, dapat meningkat bahkan melebihi angka ketuntasan sebesar 81,17
hambatan yakni siswa belum memiliki konsep dasar penguasaan materi yang akan
kecil, agar siswa dapat menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan lebih memahami
Pada dasarnya anak-anak tidak belajar secara berkelompok, akan tetapi secara
Caranya belajar, lain dari orang lain untuk menguasai bahan tertentu. Itulah sebabnya
istilah Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing, dimana dalam suatu kelompok
belajar, siswa tetap memperoleh bimbingan individual dari guru dalam upaya
mengerti dan menguasai materi yang cukup rumit seperti Virus (Nasution 2008, 41).
4
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba mencari salah satu cara
belajar yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang tentunya dapat
meningkatkan interaksi antar siswa dan siswa, serta siswa dan guru. Diharapkan agar
materi siswa dalam mempelajari materi biologi. Oleh karena itu, peneliti mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada
Pokok Bahasan Virus terhadap Penguasaan Materi Siswa Kelas X SMA Neg. 14
Makassar “.
B. Rumusan Masalah
bahasan Virus?
tanpa penerapan Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada pokok bahasan
Virus?
penerapan Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada pokok bahasan Virus?
biologi Siswa SMA Negeri 14 Makassar, yang diajar dengan penerapan Cara
5
Belajar Kelompok Kecil Terbimbing dan siswa tanpa penerapan Cara Belajar
C. Hipotesis
masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: “Terdapat perbedaan yang
signifikan antara tingkat penguasaan materi biologi Siswa kelas X SMA Negeri 14
Makassar, yang menggunakan Cara belajar Kelompok Kecil Terbimbing dan siswa
tanpa menggunakan Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada pokok bahasan
Virus“.
D. Tujuan Penelitian
Pada prinsipnya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
penerapan Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada pokok bahasan Virus.
Kecil Terbimbing dan siswa yang tidak menggunakan Cara Belajar Kelompok
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi guru bahwa penerapan Cara Belajar Kelompok
Kecil Terbimbing merupakan salah satu cara belajar yang dapat meningkatkan
2. Menambah wawasan guru dan siswa tentang Pengaruh Cara Belajar Kelompok
Kecil Terbimbing terhadap Penguasaan Materi Siswa pada pokok bahasan Virus.
Cara belajar kelompok kecil Terbimbing yang dimaksud dalam penelitian ini
merupakan suatu cara belajar yang digunakan oleh siswa kelas X SMA Negeri 14
Makassar, dimana siswa belajar dan bekerja dalam suatu kelompok-kelompok kecil
7
secara kolaboratif, dengan struktur kelompok yang heterogen, yang tetap memperoleh
pengarahan atau bimbingan dari guru. Jadi siswa dibagi menjadi 4 kelompok kecil,
2. Penguasaan Materi
siswa kelas X SMA Negeri 14 Makassar dalam mengerti, memahami dan menguasai
materi pelajaran yang diberikan, yakni Materi Virus. Tingkat penguasaan materi
siswa ini, akan diketahui setelah dilakukannya evaluasi (tes hasil belajar).
3. Materi Virus
1. Penemuan Virus
3. Penggolongan Virus
4. Reproduksi Virus
Dengan demikian secara operasional yang dimaksudkan dari tulisan ini adalah
suatu kajian tentang Pengaruh Cara Belajar Kelompok Kecil Terbimbing pada Pokok
Bahasan Virus terhadap Penguasaan Materi Siswa Kelas X SMA Neg. 14 Makassar.
Penguasaan Materi yang diukur pada penelitian ini adalah ranah kognitif pada hasil
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Makassar pada pokok bahasan Virus.
8
membagi atas lima bab dengan garis besar isi sebagai berikut:
Bab Pertama, adalah bab pendahuluan yang mencakup penjelasan yang erat
tentang masalah yang dibahas dalam skripsi ini, yang memuat lima sub bab yaitu latar
melatarbelakangi munculnya masalah pokok yang akan diteliti dalam skripsi ini.
Kemudian dari latar belakang masalah, muncul rumusan masalah sebagai penegas
dari masalah pokok yang akan diteliti untuk dicari jawabannya. Selanjutnya penulis
masalah yang akan diteliti. Terdapatnya definisi operasional yang dimaksudkan untuk
maksud yang terkandung dalam variabel. Kemudian pada bagian selanjutnya penulis
mengemukakan tujuan dan manfaat penelitian, dan diakhiri dengan garis besar isi
skripsi.
bahwa pokok masalah akan diteliti mempunyai relevansi dengan sejumlah teori yang
ada dalam buku. Dalam hal ini, penulis mengemukakan tinjauan pustaka yang terdiri
atas lima sub bab yakni pada sub bab pertama dibahas mengenai Cara belajar
kelompok Kecil Terbimbing, selanjutnya pada sub bab kedua dipaparkan tentang
9
Penguasaan Materi Siswa, pada sub bab ketiga dibahas tentang Materi Virus, pada
sub bab keempat dipaparkan tentang Hasil Penelitian yang Relevan dan pada sub bab
metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, yang terdiri dari beberapa sub
bab, meliputi: Jenis dan Lokasi Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel,
Analisis Data.
gambaran tentang pembahasan isi skripsi yang mengacu kepada penelitian lapangan
(Field Research).
Bab Kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil
skripsi ini.
10