(MTBS)
Apakah anak menderita diare ?
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA Terdapat dua atau lebih Jika Tidak ada klasifikasi berat lain :
tanda-tanda berikut : Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc
TANYAKAN : LIHAT dan RABA : sesuai rencana terapi C
Untuk Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain :
DEHIDRASI Letargis atau tidak sadar
Sudah berapa lama ? Lihat keadaan umum anak : Mata Cekung. DIARE RUJUK SEGERA
Adakah darah dalam DEHIDRASI Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan
Apakah : Tidak bisa minum atau
tinja ? oralit selama perjalanan.
Letargis atau tidak sadar ? malas minum. BERAT
Jika anak >2 Tahun dan ada wabah kolera di daerah
Gelisah dan rewel/mudah marah? Cubitan kulit perut
tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
kembali sangat lambat.
Lihat apakah matanya cekung ?
Beri anak minum, Apakah : Terdapat dua atau lebih Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai RcaTerapi
n
e
Tidak bisa minum atau malas Klasifikasikan tanda-tanda berikut : B
minum ? DIARE Jika terdapat klasifikasi berat lain :
RUJUK SEGERA
Haus, minum dengan lahap ? Gelisah, rewel / mudah
marah. DIARE Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan
Mata cekung. DEHIDRASI oralit selama perjalanan.
Cubit kulit perut untuk mengetahui Nasihati kapan kembali segera.
Haus, minum dengan RINGAN/
turgor. Apakah Kembalinya : Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
lahap. SEDANG
Sangat lambat (> 2 detik) ?
Cubitan kulit perut
Lambat (masih sempat terlihat kembali lambat
lipatan kulit)
Tidak cukup tanda-tanda Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
untuk diklasifikasikan DIARE Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA Nasihati kapan kembali segera.
berat atau DEHIDRASI Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
ringan/sedang.
Dengan dehidrasi. DIARE Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi
PERSISTEN berat lain.
dan jika DIARE RUJUK
BERAT
14 HARI ATAU
LEBIH Tanpa dehidrasi. Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
DIARE Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
PERSISTEN Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 3 hari.
* Suhu berdasarkan suhu aksila.
** Penyebab lain dari demam antara lain. : DBD, Pneumonia, Infeksi saluran kencing, Infeksi telinga,
luka dengan infeksi dan lain-lain. Ada nanah pada mata, CAMPAK Beri vitamin A dosis pengobatan
*** Komplikasi penting lain dari campak, pneumonia, stridor, diare, infeksi telinga, dan gizi buruk ATAU DENGAN Jika ada nanah pada mata, beri salep mata antibiotik
Ada luka pada mulut KOMPLIKASI Jika ada luka pada mulut oleskan antiseptik mulut
PADA MATA Jika anak gizi buruk beri vitamin A sesuai dosis.
DAN/ATAU Kunjungan ulang 3 hari
MULUT
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Klasifikasikan Demam untuk LIHAT dan RABA : Klasifikasikan Ada tanda tanda syok
Demam Berdarah Dengue, hanya DEMAM
jika : demam 2 sampai dengan 7 hari Periksa tanda-tanda syok : BERDARAH ATAU
Ujung ekstremitas teraba DENGUE Muntah bercampur Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
TANYAKAN : dingin DAN nadi sangat darah/seperti kopi segera cairan intravena sesuai petunjuk
Apakah demam mendadak tinggi lemah/tidak teraba ATAU Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
dan terus menerus? Berak berwarna hitam minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat,
Apakah ada bintik merah di kulit Lihat adanya : ATAU jumlah cairan rumatan
Perdarahan dari hidung DEMAM
atau perdarahan dari Perdarahan dari hidung/gusi Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
atau gusi BERDARAH
hidung/gusi? Bintik perdarahan di kulit minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin
ATAU DENGUE (DBD) dalam perjalanan ke rumah sakit
Apakah anak muntah ? (petekie)
Jika YA : Jika sedikit dan tidak ada Bintik-bintik perdarahan
Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥
- Apakah sering? tanda lain dari DBD : Lakukan di kulit (petekie) dan uji 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
- Apakah muntah dengan darah uji torniket, jika mungkin torniket positif
ATAU RUJUK SEGERA
atau seperti kopi?
Apakah berak berwarna hitam? Sering muntah
Apakah ada nyeri ulu hati atau
anak gelisah?
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket Demam mendadak tinggi
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.
dan terus menerus
ATAU
Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
Nyeri ulu hati atau
MUNGKIN DBD (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
gelisah Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
ATAU Nasihati kapan kembali segera
Bintik-bintik perdarahan Kunjungan ulang 1 hari
Tampak cairan/nanah
INFEKSI Keringkan telinga dengan bahan penyerap setlahdicuci
keluar dari telinga dan TELINGA dengan H2O2 3%
telah terjadi selama 14 KRONIS Beri tetes telinga yang sesuai
Kunjungan ulang 5 hari
hari atau lebih
BB/PB (TB)
Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak dan
* Jika edema tanpa disertai gejala lain maka dimasukan nasihati sesuai “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun
dalam masalah lain. - 3 SD sampai - 2 SD Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan
GIZI
** Masalah pemberian ASI antara lain ATAU ulang 7 hari.
- Pemberian ASI kurang dari 8x sehari KURANG RUJUK untuk penilaianan kemungkinan adanya p enyakit
LiLA 11,5 cm - 12,5 cm
- Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI penyerta ( Infeksi TB dll)
- Posisi menyusu, perlekatan/isapan bayi tidak baik Kunjungan ulang 30 hari.
- Terdapat luka di mulut (trush) atau celah bibir/langit-langit
BB/PB (TB) ≥ - 2 SD
Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian
pemberian makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan
ATAU GIZI BAIK
untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah
LiLA ≥ 12,5 cm pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
Anjurkan untuk menimbang berat badan anak setiap bulan
MEMERIKSA ANEMIA
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
LIHAT :
Adanya kepucatan pada telapak tangan. Klasifikasikan Telapak tangan sangat ANEMIA Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
ANEMIA pucat RUJUK SEGERA
Apakah : BERAT
- Sangat pucat?
- Agak pucat? Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. Bila ada
masalah, beri konseling pemberian makan dan kunjungan
ulang 7 hari
Beri zat besi
Telapak tangan agak Beri obat cacingan jika anak ≥ 1 tahun dan belum
pucat ANEMIA mendapatkan obat dalam 6 bulan terakhir
Jika daerah Endemis Tinggi Malaria: periksa dan obati
malaria terlebih dahulu jika positif.
Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 14 hari
Tidak ditemukan tanda Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak.
kepucatan pada telapak Jika ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7
TIDAK
tangan hari
ANEMIA
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
MEMERIKSA STATUS HIV Anak usia <18 bulan dengan tes HIV virologis positf
Ruj uk ke pusk esmas/RS
Bagan digunakan pada anak yang tidak dalam perawatan / pengobatan HIV (pemeriksaan pada usia 6 minggu dianjurkan ulang 4 INFEKSI HIV R u j u k a n A R V u n t u k
minggu kemudian), TERKONFIRMASI mendapatkan terapi ARV dan
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA : Klasifikasikan Kotrimoksasol profilaksis
STATUS ATAU
Apakah ibu pernah tes HIV? Apakah ada salah satu klasifikasi berat HIV Anak usia 18 bulan ke atas dan tes HIV serologis positf
Jika pernah apakah hasilnya Positif atau (penyakit sangat berat,
Negatif? Jika positif apakah ibu sudah pneumonia berat, diare persisten
meminum ARV? Jika sudah, apakah berat, penyakit berat dengan Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV serologis
ARV sudah diminum minimal 6 bulan? d e m am , g i zi b u r uk dengan
Apakah patuh minum ARV? * komplikasi) positif dan ada salah satu dari klasifikasi MTBS berat dan
Periksa apakah ada bercak putih di bercak putih di mulut
Jika ibu positif HIV, apakah anak pernah mulut ATAU
tes HIV pada usia 6 minggu atau lebih? Jika hasil tes HIV dari m
n
a sa
e
n
Jika pernah, apakah dianjurkan untuk Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV s
erologis positif Rujuk ke puskesmas / RS
meragukan atau hasilnya tidak
diulangi 4 minggu kemudian? dapat dibuktikan ATAU serta memilki salah satu dari : riwayat TB, RujukanARVuntuk
Jika anak berusia lebih dari 18 bulan belum pernah dilakukan tes HIV mendapatkan pemeriksaan
apakah pernah dilakukan tes HIV? Jika pemberian OAT berulang, gizi buruk berulang, DIDUGA lebih lanjut dan terapi ARV
maka lakukan tes HIV serologis
pernah, apakah hasilnya Positif atau TERINFEKSI dan Kotrimoksasol profilaksis
pada ibu dan anak. pneumonia berulang, diare kronik atau berulang atau
Negatif? HIV
persisten
Jika ibu positif HIV dan anak serologisnegatif ATAU
atau tidak diketahui statusnya Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV serologis
tanyakan apakah anak :
- masih mendapatkan ASI pada saat positif serta terdapat bercak putih di mulut yang disertai
dilakukan tes? atau dengan riwayat kematian orang tua kandung atau
- baru berhenti < 6 minggu pada saat
dilakukan tes? atau saudara kandung yang sudah didiagnosis HIV atau
- masih mendapatkan ASI pada saat dengan gejala klinis HIV-AIDS
ini?
JikaYA,apakahanaksudah
mendapatkan ARV profilaksis?
Anak usia <18 bulan dan tes HIV serologis positif, Rujuk ke puskesmas / RS
ATAU R ujukanARVuntuk
Apakah anak ada riwayat p e
n
g
o
b
a
tnOAT (Obat
Ibu HIV positif dan anak HIV negatif tapi masih mendapat mendapatlan pemeriksaan
Anti Tuberkolosis) dalam 1 tahun ASI kurang dari 6 minggu sebelum anak di tes HIV TERPAJAN HIV
terakhir? lebih lanjut dan ARV profilaksis
ATAU serta Kotrimoksasol profilaksis
Apakah anak memiliki orang tua k
gd a n / a t
u
d
n
a
Ibu HIV positif dan status HIV anak tidak diketahui
ausaudarakandungyang
terdiagnosis HIV atau yang meninggal
karena penyebab yang tidak diketahui
tetapi masih mungkin karena HIV? KEMUNGKINAN
Tes HIV pada ibu atau anak negatif BUKAN INFEKSI Tangani Infeksi yang ada
HIV
* Ibu dianggap patuh jika lebih dari 95% obat diminum tepat waktu (dalam 3 bulan paling banyak
tidak minum obat selama 3 hari)
* Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan
** Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi imunisasi
dasarnya, KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA
Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya
PEMBERIAN VITAMIN A
Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur
Ÿ Tentukan jenis obat dan dosis yang sesuai UNTUK PROFILAKSIS PADA KASUS HIV TERKONFIRMASI* ATAU ANAK TERPAJAN HIV**
ANTIBIOTIK UNTUK PROFILAKSIS : KOTRIMOKSASOL ORAL 5mg/kgBB/kali
berdasarkan berat atau umur anak KOTRIMOKSASOL Diberikan 1 X Sehari * Pada kasus HIV terkonfirmasi
kotrimoksasol diberikan seumur
Ÿ Jelaskan alasan pemberian obat BERAT
BADAN TAB DEWASA (80 mg TAB ANAK (20 mg SIRUP per 5 ml (40 hidup atau sesuai rekomendasi
TMP + 400 mg SMZ) TMP + 100 mg SMZ) mg TMP + 200 mg dokter
Ÿ Peragakan bagaimana cara membuat satu
4 - < 6 kg ¼ 1 2,5 ml (1/2 sendok ** Pada kasus anak terpajan HIV
dosis 6 - < 10 kg ½ 2 5 ml (1 sendok takar)
kotrimoksasol profilkasis diberikan
mulai dari usia 6 minggu sampai
Ÿ Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu 10 - < 16 kg ¾ 2½ 7,5 ml (1 1/2 sendok diagnosis HIV dapat disingkirkan.
Ÿ Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada UNTUK DISENTRI : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK SHIGELA
ATIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSASOL
anak bila obat harus diberikan di klinik ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : SEFIKSIM
Ÿ Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan KOTRIMOKSASOL Sefiksim 1,5 - 3 mg/KgB
METRONIDAZOL
BERAT tablet 500 mg
tuliskan pada label obat BADAN
2 x sehari
selama 5 hari
2x sehari selama 5 hari 3 x sehari selama 10 hari
tab 100 mg Sirup 100mg/5ml (untuk amuba)
Ÿ Jika akan memberikan lebih dari satu obat, 4 - <6 kg 1/16 0,5 ml 1/8 tab
bungkus setiap obat secara terpisah 6 - <10 kg
10 - < 16 kg
lihat dosis di atas
1/8
1/4
1 ml
2 ml
1/4 tab
1/2 tab
Ÿ Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan 16 - < 19 kg 1/2 3 ml 3/4 tab
sesuai anjuran walaupun anak telah UNTUK KOLERA : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK KOLERA SELAMA 3 HARI
ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
menunjukkan perbaikan ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : KOTRIMOKSASOL
Cek pemahaman ibu, sebelum ibu BERAT TETRASIKLIN KOTRIMOKSASOL 2 X sehari selama 3 hari
Kapsul 250 mg
meninggalkan klinik BADAN 4 x sehari selama 3 hari
TABLET DEWASA
( 80mg/400 mg) hari
TABLET ANAK
(20 mg/100 mg)
SIRUP per 5 ml
(40 mg/200 mg)
4 - <6 kg jangan diberi 1/4 1 2,5 ml
6 - <10 kg 1/2 1/2 2 5 ml
10 - < 19 kg 1 1 3 10 ml
Zat Besi untuk pengobatan ANEMIA < 6 bulan 50.000 IU (1/2 kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2,dan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun biru) Hari Ke 15
TABLET BESI (FOLAT) SIRUP BESI SIRUP BESI
UMUR atau BERAT BADAN (60 mg besi elemental (setiap 5 ml mengandung 6 bulan - 11 bulan 100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
dan 0,25 mg asam folat 30 mg besi elemental) Hari Ke15
1 x sehari 1 x sehari
6 bulan - < 12 bulan (7 - < 10 kg) ¼ 2,5 ml (½ sendok takar) 12 bulan - 59 bulan 200.000 IU (kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
merah) Hari Ke15
12 bulan - < 5 tahun (10 - < 19 kg) ½ 5 ml (1 sendok takar)
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
ATAU
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Hari 2 dan 3 Hari 1 Hari 2 sampai Hari 7
Umur atau Berat Badan
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Kina Primakuin Kina
2 - < 12 Bulan
atau 1/2 1/2 Tidak Diberikan 1/2 1/2 3 X 1/2 Tidak diberikan 3 X 1/2
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 1 3/4 1 1 3X1 3/4 3X1
11 - < 18 Kg
ATAU
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Sampai Hari 3 Hari 4 sampai Hari 14 Hari 1 Sampai Hari 7 Hari 8 sampai Hari 14
Umur atau Berat Badan
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Primakuin Kina Primakuin Primakuin
2 - < 12 Bulan
atau 1/2 1/2 Tidak diberikan 1/2 Tidak diberikan 3 X 1/2 Tidak diberikan Tidak diberikan
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 1 1/4 1 1/4 3X1 1/4 1/4
11 - < 18 Kg
Pilihan Kedua
Hari 1 Sampai Hari 7 Hari 8 sampai Hari 14
Kina Primakuin Primakuin
Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman
Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan k e Bahan aman yang dianjurkan:
arah bawah ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di b ag
ia
n
Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dalam kelopak mata
Cuci tangan kembali
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
Obat yang tidak dianjurkan:
Obati sampai kemerahan hilang
Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin, c
odeindan
Jangan menggunakan salep/tetes mata yang mengandung derivatnya atau alkohol
Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
kortikosteroid atau memberi sesuatu apapun di mata
PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK Pemberian Diazepam untuk menghentikan kejang
Ÿ Miringkan anak dan bersihkan jalan napas. Jangan masukkan apapun k e
Ÿ Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan dalam mulut anak
Ÿ Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan dan umur anak Ÿ Berikan 0,5 mg/kg diazepam cairan injeksi per rektal menggunakan syringe
Ÿ Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat kecil 1 cc tanpa jarum (seperti syringe tuberkulin) atau dengan menggunakan
Ÿ Berikan obat suntikan intramuskular kateter
Ÿ Periksa gula darah, lalu lakukan tatalaksana atau cegah agar tidak turun
Ÿ Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan Ÿ Beri oksigen dan RUJUK
Ÿ Jika kejang tidak berhenti setelah 5 menit ulangi dosis diazepam (maksimal 2
Beri antibiotik intramuskular kali),
Ÿ Jika sudah terpasang akses vena maka diberikan diazepam 0,25-0,5 mg IV
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK TAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL
Beri dosis pertama Ampisillin + Gentamisin intramuskular dan RUJUK SEGERA Ÿ Jika kejang belum teratasi, dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV yang
dilarutkan dengan NaCl 0,9% atau fenorbarbital 20 mg/kg IV (bila tidak
tersedia fenobarbital iv berikan sediaan im dalam dosis sama)
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN
Ulangi suntikan Ampisillin intramuskular setiap 6 jam selama 5 hari DIAZEPAM per
BERAT BADAN DIAZEPAM (10 mg/2 ml) rektum siap
Lanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10
hapengobatan
ri 5-7 kg 0,5 ml
BB < 10 kg sediaan 5 mg
7-<10 kg 1 ml
10-<14 kg 1,5 ml
BB > 10 kg sediaan 10 mg
AMPISILIN GENTAMISIN 14-19 kg 2 ml
14 - < 19 kg 3,75 = 750 mg 3 ml = 120 mg Jika anak sudah bisa makan dan minum, gantikan dengan pemberian obat
antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pertama selama 3 hari
Keterangan : setiap ml mengandung 80 mg Artemeter.
Tablet Tablet
SALBUTAMOL MDI DENGAN SPACER Berat badan
2 mg 4 mg
Berikan inhalasi salbutamol untuk wheezing
< 10 kg ½ ¼
PENGGUNAAN SPACER* 10-19 kg 1 ½
Penggunaan spacer adalah cara untuk mengantarkan bronkodilator secara efektif ke dalam paru-paru.
Anak di bawah 5 tahun sebaiknya tidak diberikan inhaler tanpa spacer.
Bila digunakan dengan benar, spacer bekerja sebaik nebulizer
Dari salbutamol metered inhaler (100 µg/puff). Berikan 2 puff
Evaluasi 1 jam pertama setiap 15-20 menit
* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak
Mencegah agar gula darah tidak turun
Jika anak masih bisa menyusu
Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI (KECUALI PADA BAYI MUDA) JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI :
Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk m
enyelesaikan3 jam
4. KAPAN HARUS KEMBALI pengobatan
Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi s euaiyang
dianjurkan dalam rencana terapi A.
Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
TANYAKAN :
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
- Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi sendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
- Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?
Berikan ASI siang dan malam,sesuai Berikan juga bubur kental atau
keinginan bayi, sedikitnya 8 makanan yang dilumatkan
Jangan berikan makanan atu Berikan 1/2 sampai 3/4 Berikan 3/4 mangkuk sampai
kali dalam 24 jam. Menyusui dengan halus, termasuk
minuman lain selain ASI. ASI mangkuk setiap makan (1 1 angkuk setiap makan (1
m Berikan 3-4 kali setiap hari
dengan sering, menyebabkan sumber makanan hewani tinggi
lah yang bayi perlukan mangkuk = 250 ml) mangkuk = 250 ml)
produksi ASI lebih banyak. zat besi dan buah-buahan kaya
vitamin A serta sayuran.
Cara Membuat Bubur Nasi di tambah tempe Untuk makanan selingan, berikan
makanan dengan potongan
Bahan : - Beras 40 gr (1/2 gelas) kecil yang dapat dipegang atau
- Tempe 50 gr ( 2 potong) Lanjutkan memberi makan anak
Berikan 1-2 kali makanan makanan yang diirisiris. Biarkan Bicara pada anak selama
- Wortel 50 gr (1/2 gelas) dengan pelan-pelan dan
selingan antara waktu makan anak mencoba untuk memakan memberi makan dan jaga
sabar. Dorong anak untuk
Cara Membuat : jika anak terlihat lapar makanan selingannya sendiri, kontak mata dengan anak.
makan, tapi jangan memaksa
1. Buatlah bubur, sebelum matang masukan tempe dan wortel beri bantuan jika anak
2. Setelah matang dihaluskan dengan saringan (di blender) membutuhkan.
3. Bubur tempe siap disajikan
Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
- Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
- Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
- Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain
Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur
Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring/mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak
KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk datan kembali sesuai waktu yang paling awal untuk
permasalahan anaknya KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
a. Kunjungan Ulang Pasti ada Anak dengan : Kunjungan Ulang Nasihati Ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebaga berikut
2 hari
Tidak bisa minum atau menyusu
3 hari Setiap anak sakit Bertambah parah
3 hari Timbul demam
3 hari
5 hari
5 hari
Anak dengan Batuk : Bukan Napas cepat
7 hari Pneumonia juga kembali jika : Sukar bernapas
7 hari
14 hari Tinja campur darah
Jika anak DIARE, juga kembali jika :
30 hari Malas minum
2 hari
c. Kunjungan berikutnya untuk Anak Sehat :
Nasihati ibu kapan harus membawa anaknya kembali untuk imunisasi dan Vit A
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya Menasihati tentang Penggunaan Kelambu untuk Pencegahan malaria
Ÿ Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau Ÿ Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu
RUJUK Ÿ Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk yang dapat m m
e
hnyamuk
n
u
b
Ÿ Jika ibu mempunyai masalah payudara tapi aman bagi manusia
(misalnya: bengkak, nyeri pada puting susu, Ÿ Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak ada nyamuk
infeksi payudara), berikan perawatan atau Ÿ Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu
RUJUK untuk pertolongan lebih lanjut Ÿ Ujung kelambu harus ditempatkan di bawah kasur atau tikar
Ÿ Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk Ÿ Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air atau di sungai,
menjaga kesehatan karena obat anti nyamuk tidak baik untuk ikan
Ÿ Periksa status imunisasi ibu, jika dibuthkanberikan Ÿ Perhatikan juga hal berikut :
imunisasi tetanus Toksoid (TT) - Jangan menggantung pakaian di dalam kamar tidur
Ÿ Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi d a
n - Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian lengan panjang dan celana/rok
pelayanan terhadap: panjang
- Program Keluarga Berencana - Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan obat anti nyamuk dan
- Konseling perihal Penyakit Menular Seksual oleskan obat anti nyamuk saat bepergian
dan Pencegahan HIV/AIDS - SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM
PNEUMONIA DISENTERI
Sesudah 2 hari : Sesudah 3 hari :
Tanyakan : Tanyakan :
Apakah napas lebih lambat ? Apakah mencretnya berkurang ?
Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam ? Apakah darah dalam tinja berkurang ?
Apakah nafsu makan anak membaik ? Apakah nafsu makan membaik ?
Periksa : Periksa :
Tanda bahaya umum Lakukan penilaian untuk diare
Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
Tindakan : Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
Jika ada tanda bahaya umum atau stridor atau tarikan dinding dada ke dalam beri 1 Jika frekuensi mencret, jumlah darah dalam tinja atau nafsu m
ntetap
k
a
dosis antibiotik pra rujukan, Selanjutnya RUJUK SEGERA atau memburuk:
Jika napas melambat dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik h
ingga
seluruhnya 5 hari 1. Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. Beri
Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan atau le bih untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. Jika 2
buruk, RUJUK SEGERA hari pemberian antibiotik pilihan ke dua tidak membaik, ganti
metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya.
2. Jika anak:
DIARE PERSISTEN - Berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Sesudah 3 hari - Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Tanyakan :
Apakah diare sudah berhenti ? Jika mencretnya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Berapa kali anak mencret setiap hari ? dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama
hingga selesai
Tindakan :
Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan penilaianulang Pastikan ibu mengerti metode pemberian rehidrasi oral dan perlunya
lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten porsi makan lebih banyak setiap harinya selama seminggu.
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS.
Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari tiga kali sehari), nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
Periksa :
Lakukan penilaian untuk demam
Cari penyebab lain dari demam
Tindakan :
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mandapat tambahan cairan dan mau makan
Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT
Setelah 3 hari: MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.
DEMAM MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Periksa:
Apakah mata anak merah atau bernanah Sesudah hari 1 (untuk klasifikasi Mungkin DBD)
Apakah ada luka di mulut Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam Mungkin Bukan DBD)
Cium bau mulut anak Jika tetap demam
Tindakan: Periksa:
Pengobatan infeksi mata : Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati mata Cari penyebab lain dari demam
anaknya. Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Jika sudah benar,
RUJUK Tindakan:
- Jika mata sudah tidak bernanah tapi masih merah, lanjutkan pengobatan Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, p erlakuansebagai
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan dan pujilah ibu. PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Pengobatan luka di mulut : Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk di mulut anak, RUJUK Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan antiseptik hingga Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
seluruhnya 5 hari.
Periksa :
Lakukan penilaian ulang masalah telinga
Ukur suhu tubuh anak
Tindakan
Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5°C). RUJUK SEGERA
Infeksi telinga akut :
- Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
Infeksi telinga kronis :
- Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
Jika infeksi telinga berulang (3x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran.
Tindakan : Tindakan :
Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang baru dijumpai. Jika anak Gizi Buruk dengan Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD a tu
Jika saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam cara pemberian makan, LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai dan mengalami
minta ibu untuk datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling komplikasi medis atau muncul edema), RUJUK SEGERA
pemberian makan. Jika anak Gizi Buruk tanpa Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD a tu
Jika anak gizi kurang, kembali setelah 30 hari untuk mengetahui penambahan berat badan. LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai tanpa mengalami
komplikasi medis, konseling ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
pemberian makanan. Minta ibu untuk kembali setelah 14 hari
GIZI KURANG Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 S D
dan 2 SD atau LiLA antara 11,5 dan 12,5 cm) :
Sesudah 30 hari : - Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik
Periksa: dan BB/TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm.
- Lakukan pemeriksaan BB/TB, BB/PB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm)
- Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
- Periksa adanya edema pada tungkai
Perhatian :
Tindakan: Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau
Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm) pujilah ibu dan beri berat badan anak terus menurun, RUJUK.
semangat untuk melanjutkan pemberian makan (Pikirkan kemungkinan TB atau HIV)
Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD dan -2 SD ata LiLA
antara 11,5 dan 12,5 cm): ANEMIA
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai Sesudah 14 hari :
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/TB atau Tindakan :
BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm. Beri zat besi. Nasihati ibu untuk untuk kembali dalam 14 hari
Lanjutkan pemberian zat besi setiap 14 hari selama 2 bulan
Perhatian: Jika sesudah 2 bulan telapak tangan anak masih pucat, RUJUK u ntuk
Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak pemeriksaan lebih lanjut
terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV). Jika sesudah 2 bulan, telapak tangan tidajk pucat, tidak ada pe
n
g
o
b
a
tntambahan
KHUSUS PENANGANAN HIV DI PUSKESMAS RUJUKAN HIV
Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang secara teratur sesuai dengan pedoman nasional
PEMERIKSAAN HIV
Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang untuk infeksi HIV
Ÿ Rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu.
RUJUKAN :
Ÿ Segera lakukan rujukan
Ÿ Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian Mix Feeding*
*Mix Feeding adalah pemberian ASI yang bercampur dengan susu formula. Sebaiknya pada ibu HIV positif, bayi diberikan susu formula dengan memenuhi syarat
AFASS (Affordable/terjangkau, Feasible/mampu laksana, Acceptable/dapat diterima, Sustainable/berkesinambungan dan safe/aman). jika persyarat AFASS tidak
terpenuhi maka berikanlah ASI ekslusif sampai usia 6 bulan pada bayi, selanjutnya pemberian ASI dihentikan.
Anak yang lahir dari Ibu penderita TB, tunda pemberian vaksin BCG, rujuk ke dokter
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas dapat diberikan pada petugas kesehatan
terlatih strategi DOTSuntuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana TB mengacu pada Pedoman Nasional
PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK
JENIS KECELAKAAN PENCEGAHAN
Jangan biarkan anak main dekat jalan raya; pengasuh harus selalu memantau
Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas
Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
Anak harus selalu dalam pengawasan
Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam, agar tidak berbahaya
Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam
Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
Anak harus selalu dalam pengawasan
Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
Anak harus selalu berada dalam pengawasan
Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
Tawari anak untuk mium ketika makan, tapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan
Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak jauh dari jangkauan anak
Luka akibat benda tajam
Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar, agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
Selalu dampingi anak
Tidak terdapat salah satu tanda MUNGKIN Ajari ibu cara merawat bayi di rumah
diatas BUKAN INFEKSI Lakukan asuhan dasar bayi muda
MEMERIKSA IKTERUS GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
TIDAK ADA
Tidak kuning Lakukan asuhan dasar bayi muda
IKTERUS
Pada ibu dengan HIV positif bayi baru lahir diberikan ARV profilaksis sesegera mungkindalam
waktu 72 jam pasca persalinan
Tes HIV pada bayi kurang dari 2 bulan adalah tes virologis.
BERAT BADAN
TIDAK RENDAH
MENURUT
UMUR DAN Lakukan asuhan dasar bayi muda
Tidak terdapat
TIDAK ADA Pujilah ibu karena telah memberikan minum kepada
tanda/gejala di atas
MASALAH bayinya dengan benar
PEMBERIAN
MINUM
TINDAKAN/PENGOBATAN
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Suhu ≥ 35,5˚C
Jika bayi masih bisa menyusui : Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Ibu diminta tetap menyusui bayinya Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat pedoman Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam
resusitasi neonatus)
Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa m n
e
la:Beri
Tidak ada tanda dehidrasi berat
ASI, perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi Fenobarbital Diazepam
dengan pipet. Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) sebelum dirujuk. 100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
Jika tidak memungkinkan, berikan 20-50 ml (10 ml / kg) air MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT diberikan secara intramuskular ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal
gula atau susu formula SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis : 30mg = 0,6 ml Berat < 2500 gram
Jika bayi tidak bisa menelan : Diberikan 0,25 ml*
Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula, atau Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu Berat ≥ 2500 gram
susu formula melalui pipa lambung diganjal gulungan kain
Diberikan 0,50 ml*
Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap
lendir * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml
Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit
Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital 1
Larutkan 4 sdt (20 gram) gula ke dalam 200 ml air matang Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, sesuai kali lagi dengan dosis sama, minimal selang waktu 15 menit
Aduk sampai larut Pedoman Resusitasi Neonatus
Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 ° C, harus segera Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus
dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut: tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi
handuk/kain kering. Ganti pakaian, selimut/kain basah menempel/kontak langsung dengan ibu.
dengan yang kering. Atur posisi kepala, leher, dan badan dengan baik untuk
Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh Tangan dan kaki dalam keadaan fleksi seperti posisi
bayi. "katak" kemudian "fiksasi" dengan selendang.
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup Ibu mengenakan pakaian/blus longgar, sehingga bayi
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang dapat berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu,
banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu. gunakan selimut.
Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT: JIKA Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa
DALAM 1 JAM SUHU BADAN < 35,5 °C RUJUK SEGERA melakukan metoda kanguru.
dengan METODA KANGURU
Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: Jika dalam 2
jam suhu badan 35,5-36 °C RUJUK SEGERA dengan
METODA KANGURU
AMOKSISILIN
Berikan 2 kali sehari untuk 5 hari
BERAT BADAN
Tablet 250 mg Sirup 125 mg dalam 15 ml
Dosis Zidovudine
2 minggu pertama 2 minggu kedua 2 minggu ketiga
Bayi cukup bulan 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Bayi prematur < 30 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/12 jam 2 mg/kg BB/ 8 jam
Bayi prematur 30-35 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/8 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
ASUHAN DASAR BAYI MUDA
Lakukan, komunikasikan dan pastikan ibu dapat melakukan tindakan berikut ini pada waktu kunjungan rumah atau saat memeriksa bayi di klinik
MENCEGAH INFEKSI MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT
Cuci tangan sebelum atau sesudah memegang bayi Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan
keringkan dengan kain yang bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya ganti pakaian/kainnya dengan yang kering.
menjaga tali pusat selalu bersih dan kering Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. atau pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat
Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2
tertular penyakit. kali sehari (tidak boleh lebih).
Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan Selesai memandikan, segera keringkan tubuh bayi.
tubuh. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan,
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 kaus kaki dan selimut jika perlu
bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah dengan menggunakan Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
cangkir/sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat mungkin dan tidur bersama ibu.
meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna. Pada BBLR atau suhu < 35,5 °C, hangatkan bayi dengan
METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt
berjarak minimal 60 cm dari bayi.
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN
Ada 2 Jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda CARA MENGOBATI LUKA ATAU "THRUSH" DI MULUT
yang dapat diobati di rumah
Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
Infeksi kulit atau pusar Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Infeksi mata Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
Teteskan 1 ml suspensi nistatin di mulut 4 kali sehari
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut Cuci tangan kembali
Amati cara ibu mempraktikkan
Cek pemahaman ibu sebelum pulang
Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah
CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
Lakukan dua kali sehari selama 5 hari
Cuci tangan sebelum mengobati bayi Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang DDT Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas/kain
secara hati-hati bersih dengan air hangat
Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering Beri salep tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 0,25% pada kedua
Untuk infeksi kulit olesi dengan antiseptik mata
Cuci tangan kembali Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
kelopak mata bawah
DTT(Desinfeksi Tingkat Tinggi): air dimasak sampai Cuci tangan kembali
mendidih selama 10 - 15 menit kemudian dibiarkan dingin Obati sampai kemerahan hilang
dan tertutup.
KONSELING BAGI IBU/KELUARGA
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK MENGAJARI IBU CARA` MEMERAH ASI
Tunjukan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar Minta ibu untuk :
Mencuci tangan pakai sabun.
Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja Mengatur posisi sehingga nyaman.
Kepala dan tubuh bayi lurus Memegang wadah bermulut lebar di bawah puting dan areola.
Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Meletakkan jempol di bagian atas payudara, jari telunjuk dan jari lainnya
puting susu menopang di sisi bagian bawah sehingga posisinya berlawanan (setidaknya
Dekatkan badan bayi ke badan ibu 4 cm dari puncak puting).
Tekan dan lepaskan jaringan payudara antara jempol dan telunjuk beberapa
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : kali.
Jika ASI tidak keluar, ganti posisi jempol dan telunjuk mendekati puting, lalu
Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi tekan dan lepaskan seperti sebelumnya.
Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar Tekan dan lepaskan mengelilingi payudara, jaga agar jarak jari dan puting
Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga tetap. Hati-hati jangan menekan puting atau mengurut payudara.
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu Perah satu payudara sampai ASI hanya menetes, lalu perah payudara
lainnya sampai ASI hanya menetes.
Cara melekatkan yang benar ditandai dengan : Perah bergantian 5-6 kali, setidaknya selama 20-30 menit
Berhenti memerah jika ASI tidak mengalir lagi tapi hanya menetes dari awal
Dagu menempel pada payudara ibu
Mulut bayi terbuka lebar
Bibir bawah bayi membuka keluar
Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bagian bawah
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
Bayi menghisap dengan efektif jika bayi menghisap47 secara dalam, teratur Cara meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin
yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar
Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi
suara bayi menelan
Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
lainnya
mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui
MENGAJARI IBU UNTUK MENJAGA BAYI BERAT BADAN MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
RENDAH TETAP HANGAT DI RUMAH Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan salah
satu gejala berikut ini:
Pertahankan bayi agar di tempat tidur yang sama dengan ibu.
Tutup pintu dan jendela agar udara dingin tidak masuk. Gerakan bayi berkurang
Ketika memandikan bayi, lakukan di ruangan yang hangat Napas cepat
dengan air hangat, keringkan segera setelah memandikan Sesak napas/sukar bernapas
dan pakaikan baju sesegera mungkin. Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning)
Ganti pakaian jika basah Malas/tidak bisa menyusu atau minum
Lakukan metoda kanguru sesering mungkin, baik siang Badan teraba dingin
maupun malam. Timbul demam
Ketika tidak dalam METODA KANGURU, jaga agar bayi Telapak kaki dan tangan terlihat kuning
tetap berpakaian atau dibungkus sepanjang waktu. Bertambah parah
Pakainkan topi dan kaos kaki, bungkus bayi dengan longgar
menggunakan kain kering yang lembut dan selimuti.
Periksa dengan teratur tangan dan kaki bayi. Jika teraba
dingin, hangatkan bayi kembali dengan METODA Bayi dengan : Kunjungan Ulang
KANGURU
Susui bayi dengat teratur (atau berikan ASI perah dengan Ikterus 1 hari
cangkir) Infeksi bakteri lokal 2 hari
Diare dehidrasi ringan/sedang 2 hari
Diare tanpa dehidrasi (Jika belum membaik) 2 hari
MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA Masalah pemberian ASI 2 hari
Pemberian vitamin A 200.000 IU perhari selama 2 hari kepada Luka atau bercak putih di mulut (thrush) 2 hari
ibu selama masa nifas Berat badan rendah menurut umur 14 hari
KB pasca persalinan, gizi seimbang dan lain-lain sesuai hasil
penilaian kesehatan ibu sebelumnya
ALTERNATIF PEMBERIAN MINUM
PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR
Letakkan kain bersih di atas pakaian bayi, untuk melindungi pakaian bayi dari tumpahan susu
Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
Ukur jumlah susu dalam cangkir
Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
Biarkan bayi menghisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah
Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
Bayi menelan susu
Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar :
Berikan minum dalam waktu lebih lama
Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum
Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali,
gunakan salah satu alternatif :
Berikan ASI donor
Berikan susu formula
Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan
sebagian kecil serta berat badannya meningkat
Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI.
Periksa popok bayi, mungkin basah.
Bayi banyak menangis atau rewel
Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya.
Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Bayi tidak tidur sepanjang malam Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
Jangan berikan makanan lain.
Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
Jangan berikan kempeng.
Bayi sakit Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJU.K
Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara
terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang)
Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Ibu mengatakan bahwa air susunya Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
tidak keluar. Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4-6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.
Berikan antibiotik
Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara Kompres hangat.
Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.
Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya
Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.
Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok
Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak ? Periksa : Lakukan penilaian lengkap
Periksa pusar, apakah merah/keluar nanah? Apakah merah meluas
lebih dari 1 cm? Tindakan :
Periksa pustul pada kulit
Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
Tindakan : Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tapi ikterus tidak berkurang,
nasihati ibu perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 hari
Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di
Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai rumah. Minta untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut
seluruhnya 5 hari sampai lebih dari usia 2 minggu, rujuk untuk penilaian lebih lanjut.
Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian
antibiotik oral dan pengobatan topikal
Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Sesudah 14 hari :
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Periksa : Lakukan penilaian lengkap. Jika tidak ada indikasi RUJUK
DIARE TANPA DEHIDRASI Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Lakukan penilaian cara menyusui
Sesudah 2 hari : Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan semangati
Tanyakan : Apakah diare berhenti? untuk melanjutkan pemberian ASI
Periksa : Lakukan penilaian lengkap Jika masih berat badan rendah menurut umur , tapi menyusui baik, puji
ibu. Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam
Apakah Berat Badan turun ≥ 10% dari kunjungan sebelumnya ? 14 hari atau ketika kembali untuk imunisasi, pilih mana yang lebih cepat
Jika masih berat badan rendah menurut umur dan masih ada masalah
Tindakan menyusui, konseling ibu tentang masalah menyusui. Minta ibu untuk
kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari (atau ketika
Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau b
erat kembali untuk imunisasi, jika masih dalam 14 hari) lanjutkan memeriksa
badan turun ≥ 10%, lakukan tindakan/pengobatan sesuai bagan anak setiap beberapa minggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik
dan berat badan meningkat secara reguler dan tidak ada lagi berat
Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
rendah menurut umur.
lakukan Rencana Terapi B
Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, la
kua
n
Kecuali :
Rencana Terapi A
Jika diduga pemberian ASI tidak akan membaik, atau jika berat badan menurun,
Jika tidak ada diare, pujilah ibu dan diminta untuk m
elanjutkan
RUJUK
pemberian ASI
MASALAH PEMBERIAN ASI LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT
Sesudah 2 hari
Nilai kembali pemberian ASI Sesudah 2 hari :
Tanya : Masalah pemberian ASI yang ditemukan saat kunjungan pertama
Periksa : lakukan penilaian lengkap
Periksa : lakukan penilaian lengkap Penilaian tentang cara m enyusui
Tindakan :
Bagaimana thrush saat ini?
Jika bayi sudah dapat menyusu dengan baik, puji ibu dan beri motivasi untuk meneruskan
pemberian ASI dengan baik Tindakan:
Jika masih terdapat masalah pemberian ASI, RUJUK SEGERA
Konseling ibu tentang masalah pemberian ASI baik yang baru maupun yang ada Jika thrush bertambah parah, RUJUK SEGERA
sebelumnya. Jika diharapkan ada perubahan dalam menyusui, minta ibu untuk membawa
Jika bayi memiliki masalah dalam menyusu, RUJUK
bayinya kembali.
Jika bayi berat badan rendah menurut umur, minta ibu untuk kunjungan ulang dalam 14 SEGERA
hari. Lanjutkan kunjungan ulang sampai berat badan bayi naik dengan baik. Jika thrush menetap atau membaik dan bayi menyusu
dengan baik, lanjutkan pemberian Nistatin suspensi
Perhatian : sampau seluruhnya 7 hari.
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara pemberian ASI atau berat badan
bayi menurun, RUJUK SEGERA.
MEMERIKSA ANEMIA
• Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan, apakah tampak: - Sangat pucat?
- Agak pucat?
Ya Tidak
• Apakah anak memiliki orang tua kandung dan/atau saudara kandung yang terdiagnosis HIV
atau yang meninggal karena penyebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV?
Ya Tidak
• Lihat apakah ada salah satu klasifikasi berat: Penyakit sangat berat, Pneumonia berat, Diare
Persisten Berat, Penyakit Berat dengan Demam, Gizi Buruk dengan Komplikasi.
• Periksa apakah terdapat bercak putih di mulut.
• Lakukan tes HIV serologis pada ibu dan anak jika hasil tes HIV dari anemnesa meragukan
atau hasilnya tidak dapat dibuktikan, atau belum pernah tes HIV.
55
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Ya Tidak
Nama Pemeriksa
ttd
BUKU BAGAN
56
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
MEMERIKSA IKTERUS
PENILAIAN TINDAKAN /
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN
MEMERIKSA STATUS HIV
• Apakah ibu pernah tes HIV? Ya Tidak
Jika Ya, apakah hasilnya Positif Negatif
Jika Positif, apakah ibu sudah minum ARV?
Sudah Belum
Jika Sudah,apakah ARV sudah diminum minimal 6 bulan?
Ya Tidak
• Apakah Bayi saat berusia 6 minggu pernah dites HIV?
Ya Tidak
Jika Ya, apakah hasilnya Positif Negatif
Jika Positif, apakah bayi sudah mendapatkan ARV?
Sudah Belum
• Apakah bayi pernah mendapatkan ASI atau masih menerima
ASI? Ya Tidak
• Jika status ibu dan bayi tidak diketahui atau belum dites HIV,
tawarkan dan lakukan tes serologis pada ibu.
Nama Pemeriksa
Ttd
BUKU BAGAN
59
60 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
≤ - 2 SD BB Rendah
9 3
> - 2 SD BB Tidak Rendah
8 2
1
7
0
6
Berat Badan (Kg)
-1
5 -2
-3
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
9 ≤ - 2 SD BB Rendah
> - 2 SD BB Tidak Rendah 3
8
7
1
6
0
Berat Badan (Kg)
-1
5
-2
4 -3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
WHO, 2005
64 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
WHO, 2005
GRAFIK BB / TB ANAK LAKI-LAKI
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 63
GRAFIK BB / TB ANAK PEREMPUAN
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 65
66 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015