OLEH
KABUPATEN TABALONG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMPN 2 Muara Harus Kabupaten Tabalong
mengesahkan hasil penelitian:
2. Identitas Peneliti :
E-mail : Raminya53@gmail.com
Mengetahui
Muara Harus, November 2019
Plt Kepala Sekolah
PANGKAT/GOL : PENATA/IIIC
Emai; : Raminya53@gmail.com
TELP/HP : 085246743986
KATA PENGANTAR
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi
guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Untuk merealisasikan amanah undang-undang
sebagaimana dimaksud, pada tahun 2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan Program Pengembangan
Keprofesian
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
(menjelaskan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut)
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP). Untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan
Program PKB melalui PKP harus mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan kelompok kerja guru, yang selama ini
dilakukan melalui gugus atau rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan
pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di
lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai
ratarata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Berbasis Zonasi dilaksanakan oleh Direktorat Teknis di lingkungan GTK sementara kegiatan
Pembekalan Instruktur Kab./Kota dan Guru Inti dilaksanakan oleh UPT di lingkungan GTK
(PPPPTK dan LP3TKKPTK). Dalam pelaksanaannya, diperlukan buku pegangan sebagai acuan.
B.JENIS KEGIATAN
ON-1 penyusunan Rpp unit ke-1 dan desain pembelajaran unit ke-2
IN-3 Reviu RPP Unit ke-1 dan Desain Pembelajaran untuk Unit ke-2
1. Kegiatan 1. Reviu RPP Unit ke-1
IN-4 Refleksi Praktik Pembelajaran Unit ke-1 dan Reviu RPP Unit ke-2
25
Kegiatan 1. Refleksi Praktik Pembelajaran Unit ke-1
Kegiatan 2. Reviu RPP ke-2
Kegiatan 3. Penyusunan Laporan Best Practice
4. Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan
manajerial.
BAB II.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan mampu menganalisis dan melaksanakan
strategi mengajar peserta Program PKP sesuai dengan aktivitas pembelajaran yang telah
dirancang sehingga membantu tercapainya kompetensipeserta dalam mengembangkan desain
pembelajaran dan penilaian berorientasi Higher Order Thinking Skills/HOTS yang terintegrasi 5
(lima) unsur utamaPenguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi dalam rangka mencapai
Kecakapan Abad 21.
BAHAN/MATERI KEGIATAN
Juknis PKP
Kumpulan LK
Peserta On adalah guru yang telah mengikuti kegiatan In-1 dan In-2. Setiapkegiatan On
dilakukan di sekolah masing-masing peserta selama lebih kurang 1 minggu atau setara dengan 10
JP (asumsi 2JP/hari). Selamakegiatan On, peserta mendapatkan supervisi dari pengawas sekolah.
Hasilyang diharapkan selama kegiatan On disesuaikan dengan praktik yang harusdilakukan
peserta, serta tagihan yang harus dikerjakan selama kegiatan
Pendampingan
Pendampingan adalah proses fasilitasi yang dilakukan oleh fasilitator(NS/IK) dan guru inti
kepada peserta selama kegiatan berlangsung. Proses
pendampingan akan dilakukan oleh fasilitator kepada guru inti dan peserta secara full online, dan
fasilitasi dari guru inti ke peserta secara blended (kegiatan tatap muka pada In dan online pada
On). Proses pendampingan difasilitasi dengan kelas online di Learning Management System
(LMS) yang dapat diakses selama pembelajaran berlangsung. Pada kelas ini, guru inti dan
peserta dapat melakukan proses pembelajaran secara online melalui konten pembelajaran yang
sudah dikembangkan secara terstruktur seperti pola pembelajaran
ALAT / INSTRUMEN
Lembar Observasi
Laptop
Jurnal
LK
Dimana Jadwal Kegiatan Dilakasanakan Setiap hari Sabtu Untuk 5 IN dan 3 ON.
. Pertemuan dilakukan di IN-1, dan IN-2 s.d. IN-4 dilaksanakan secara Online, dan IN-5 betemu
kembali di kelompok kerja dalam zonasinya.
b. IN- 2
- Memilih Unit Pembelajaran 1 dan 2 yang Ada di SIM PKB masing-masing Guru sasaran
c. ON-1
d. IN-3
e. ON-2
- LK-7 Jurnal Praktik Mengajar yang sudah di tandatangani oleh kepala sekolah masing-masing
- Lembar OJL
f. IN-4
- R- 8. Catatan Refleksi
g. ON- 3
- RPP Unit 2
- OJL
h. IN-5
Masalah yang dihadapi pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP),berbasis Zonasi ini adalah ketika kami sebagai
guru sasaran kesulitan Mengupload Tagihan Berupa LK Ke SIM PKB dikarenakan seringnya
Gangguan system yg terjadi Pada SIM PKB.untuk mengatasi masalah tersebut terkadang LK-
LK tersebut hanya kami kumpulkan di satu folder untuk nantinya diuoload ketika SIM PKB
sudah tidak bermasalah.
BAB IV.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan Hasil kegiatan diatas Prorgram PKP Berbasis Zonasi dapat ditarik kesimpulan
sebagai Berikut yaitu dapat meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru
dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
Dengan adanya penyusunan RPP dan Soal-Soal berbasis HOTS Guru dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa,kemampuan menganalisis siswa untuk dapat berfikit tingkat
tinggi.selain itu Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, menggunakan model pembelajaran Discovery learning dan 5 E yang dilaksanakan
pada 2 unit pembelajaran tersebut tidak hanya sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil praktek pada kegiatan PKP baik pada kegiatan IN maupun ONdengan model
pembelajaran yang sudah ditentukan kita dapat memahami.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang
telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa
menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini
aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O.,& Tandogan, O.R, 2006. The Effect of Problem Based Learning in Science
Education Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of
Mathematics, Science &Technology Education, 3 (1): 71-81.
Amir, T.M, 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arends, R.I. 2012. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Lewis, A., & Smith, D. 1993. Defining High Order Thinking. Theory into Practice,
Siti Zubaidah. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran