Anda di halaman 1dari 3

BAB I KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Kewirausahaan ( Entrepreneurship)

Kewirausahaan secara harfiah berasal dari kata wirausaha. Wira berarti berani dan usaha
berartiusaha atau bisnis. Jadi wirausaha berarti berani berusaha atau berani berbisnis. Kata
wirausaha biasanya ditambah wan menjadi wirausahaan atau orang yang berani berusaha atau
orang yang berani berbisnis. Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah dunia usaha atau dunia
bisnis. Dunia atau bidang yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang, pengelolaan sumber dya
untuk memperoleh keuntungan melalui penjualan barang/ produk atau penyediaan jasa.

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan

kewirausahaan merubah persepsi masyarakat tentang kewirausahaan. Pembahasan


tentang kewirausahaan bukan hanya mengenai kegiatan ke lapangan, tetapi semakin berkembang
menjadi disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui


pendidikan atau pelatihan.menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi
(traits) dan belajar mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir
usaha dalam mewujudkan cita-citanya, oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses,
Tujuan Kewirausahaan

1. Meraih keuntungan / profit


2. Meningkatkan ekonomi keluarga
3. Mengembangkan ide, bakat, kemampuan (sumber daya) dan keterampilan menjadi
sumber penghasilan.
4. Merekrut tenaga kerja
5. Sumber penghasilan bagi masyarakat
Manfaat Kewirausahaan
1. Dengan meraih keuntungan/profit maka dapat meningkatkan skala usaha /bisnis sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi, keluarga, dan pihak-pihak yang terlibat dalam
bisnis.
2. Dengan meningkatnya ekonomi keluarga maka kesejahteraan hidup meningkat.
3. Dengan berkembangnya ide, bakat, kemampuan(sumber daya) dan keterampilan menajdi
sumber penghasilan maka menjadi bukti bahwa sumber daya tersebut telah dikelola
dengan efektif dan efesien.
4. Dengan merekrut tenaga kerja dapat mengurangi pengangguran.
5. Dengan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat maka dapat meningkatkan taraf
bagi hidup masyarakat.
6. Dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
7. Dapat mengembangkan jejaring bisnis maupun social.

C. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha


a. Penyebab Keberhasilan Berwirausaha
Keberhasilan seseorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan,
keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. Contohnya, seorang pemilik
kios yang memiliki kemauan untuk berjualan kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak
memiliki kemampuan untuk mengembangkannya, maka kios yang dimilikinya tidak
pernah berubah dan berkembang. Sebaliknya, seorang yang memiliki kemampuan,
baik ilmu maupun keahlian berdagang tetapi tidak memiliki kemauan dan malah
malas, tidak pernah berdagang.
2. Tekad yang kuat dan kerja yang keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat
tetapi mau bekerja kertas tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan
terjadi wirausaha yang sukses.
3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
b. Penyebab kegagalan berwirausaha
Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan
yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan.
Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi
wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu:
1. Tidak kompoten dalam hal manajerial.
2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintergrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran
kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurang pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan mengakibatkan
penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan
gagal. Dengan sikap yang setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal lebih besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

Anda mungkin juga menyukai