Anda di halaman 1dari 3

Task 1: Chronic disease - Diabetes Melitus

Bagaimana Mencegah Kebutaan karena Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan
keadaan dimana kadar gula dalam darah meningkat lebih dari orang sehat pada umumnya
dalam jangka waktu yang lama. Kadar gula yang tinggi dalam darah menyebabkan darah
menjadi kental dan pada jangka waktu tertentu dapat mengendap terutama pada pembuluh
darah kecil yang menutrisi organ-organ penting, seperti ginjal, otak dan mata. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan fungsi organ-organ penting tersebut.
Pada mata, diabetes melitus dapat menyebabkan pandangan kabur, glaukoma, katarak,
dan gangguan pada lapisan saraf mata (retinopati diabetik). Tanpa kontrol darah yang rutin dan
penanganan segera, keadaan ini akan menyebabkan gangguan penglihatan yang berujung pada
kebutaan. Data dari Globalization and Health tahun 2013 menyatakan bahwa, sebanyak 17,2%
dari penderita diabetes melitus mengalami retinopati diabetik. Persentase ini diperkirakan akan
mengalami peningkatan di kemudian hari apabila tidak dilakukan pencegahan.
Lantas, bagaimana mencegah penyakit mata karena diabetes melitus? Sebelumnya,
perlu kita ketahui bahwa gangguan penglihatan karena diabetes melitus tidak semudah diatasi
dengan menggunakan kacamata. Ingat, penyakit ini terjadi karena tingginya kadar gula dalam
darah dalam jangka waktu lama. Bagi anda yang sudah mengalami diabetes melitus, hal yang
terpenting dan termurah untuk dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kontrol kadar gula darah dengan diet, olahraga, rutin mengkonsumsi obat yang sudah
disarankan dokter anda, dan jangan pernah putus berobat.
2. Jangan lupa memeriksakan mata ke dokter spesialis mata minimal 1 tahun sekali,
karena terkadang kita tidak menyadari adanya gangguan penglihatan atau gangguan
pada mata di awal perjalanan penyakit mata karena diabetes melitus. Jangan sampai
penglihatan sudah terganggu, baru memeriksakan diri.
Apabila anda menderita diabetes melitus dan memiliki keluhan seperti penglihatan
buram, adanya kilatan-kilatan cahaya pada penglihatan, lubang/buram pada bagian tengah
lapang penglihatan, bintik-bintik hitam pada penglihatan, segera periksakan diri ke dokter
spesialis mata.
Bagaimana untuk anda yang “merasa” tidak menderita diabetes melitus? Berdasarkan
data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sebanyak kurang lebih 46% dari penderita
diabetes melitus belum terdiagnosis. Hal ini menunjukkan bahwa, kelompok ini tidak
mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes melitus. Kelompok yang belum terdiagnosis ini
tentunya terancam untuk mengalami komplikasi (“imbas”) dari diabetes melitus yang telah
disebutkan di atas tanpa disadari dan tanpa pencegahan.
Gejala khas diabetes melitus adalah merasa lapar terus menerus dan makan banyak
namun malah mengalami penurunan berat badan, sering haus, sering buang air kecil terutama
pada malam hari, dan penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya. Bila anda
mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Hal-hal lain yang perlu
anda perhatikan, bila anda berusia >45 tahun atau memiliki risiko lain untuk mengalami
diabetes melitus disarankan untuk memeriksakan kadar gula darah dan konsultasi secara rutin
ke dokter minimal 1-3 tahun sekali. Tentunya rentang waktu untuk konsultasi ini akan
disesuaikan kembali dengan kadar gula darah anda.
Apa saja sih hal-hal yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami diabetes
melitus? Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), mereka yang berisiko
mengalami Diabetes Melitus adalah kelompok dengan:
a. Obesitas atau kegemukan
b. Adanya keluarga inti yang menderita diabetes melitus (terdapat factor keturunan
Diabetes Melitus dalam keluarga).
c. Perempuan yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir >4 kg atau
mempunyai riwayat diabetes melitus pada saat kehamilan.
d. Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi)
e. Kadar kolesterol/lemak yang tinggi, untuk hal ini perlu dilakukan pemeriksaan darah
terlebih dahulu.
f. Kadar gula darah tinggi pada pemeriksaan sebelumnya
g. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, misalnya penyakit
jantung atau stroke
h. Gangguan kesehatan terkait insulin (hormon yang memproses gula dalam darah)

Penyakit diabetes melitus apalagi dengan komplikasi dapat mengganggu kehidupan


sehari-hari, bahkan pekerjaan kita. Kontrol gula darah rutin, pemeriksaan mata berkala dan
terapi lebih awal adalah langkah penting untuk mencegah gangguan penglihatan bahkan
kebutaan karena diabetes melitus. Lebih baik mencegah daripada mengobati!
DAFTAR PUSTAKA
1. Sayin N, Kara N, Pekel G. Ocular complications of diabetes mellitus. World J Diabetes.
2015 Feb 15;6(1):92–108.

2. Gillow JT, Gibson JM, Dodson PM. Hypertension and diabetic retinopathy—what’s the
story? Br J Ophthalmol. 1999 Sep 1;83(9):1083–7.

3. Drive ADA 2451 C, Arlington S 900, Va 22202 1-800-Diabetes. Eye Complications


[Internet]. American Diabetes Association. [cited 2019 Mar 26]. Available from:
http://www.diabetes.org/living-with-diabetes/complications/eye-complications/

4. Pippitt K, Li M, Gurgle HE. Diabetes Mellitus: Screening and Diagnosis. Am Fam


Physician. 2016 Jan 15;93(2):103–9.

5. (PDF) Challenges in diabetes management in Indonesia: A literature review [Internet].


ResearchGate. [cited 2019 Mar 26]. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/259152431_Challenges_in_diabetes_managem
ent_in_Indonesia_A_literature_review

6. 4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-
PERKENI-2015.pdf [Internet]. [cited 2019 Mar 26]. Available from:
https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-
Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf

7. Diabetic Eye Disease | NIDDK [Internet]. National Institute of Diabetes and Digestive
and Kidney Diseases. [cited 2019 Mar 26]. Available from:
https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-
problems/diabetic-eye-disease

8. Facts About Diabetic Eye Disease | National Eye Institute [Internet]. [cited 2019 Mar 26].
Available from: https://www.nei.nih.gov/health/diabetic/retinopathy

9. infodatin-diabetes.pdf [Internet]. [cited 2019 Mar 26]. Available from:


http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf

Anda mungkin juga menyukai