Anda di halaman 1dari 3

Task 2 : Ambliopia

Mungkinkah iPad dapat menjadi Tatalaksana Ambliopia di Masa yang akan Datang?

Ambliopia (mata malas) merupakan gangguan mata yang sering pada anak, ditandai
dengan menurunnya ketajaman penglihatan dengan koreksi (BCVA) akibat gangguan
perkembangan fungsi penglihatan pada masa sebelumnya sehingga anak kurang dapat
mengenali bayangan objek secara detail dan terfokus.
Tatalaksana ambliopia dapat secara monokular maupun binokular. Terapi monokular
menggunakan eyepatch atau atropine, diaplikasikan pada mata yang sehat untuk “memaksa”
mata malas bekerja. Pada ambliopia, terjadi abnormalitas interaksi binokular, sehingga terjadi
perbedaan input visual. Terapi binokular membantu kedua mata agar dapat bekerja bersama
membentuk bayangan sebagai input ke otak untuk dipersepsi.
Kemajuan teknologi dimanfaatkan sebagai salah satu metode terapi binokular,
contohnya permainan binokular pada iPad. Permainan ini tentang penambang yang mencari
emas. Anak bertugas memanipulasi penambang dan sekitarnya dengan menggali dan
membawa emas ke troli secepat mungkin, dihalangi berbagai rintangan (api, lava, dan
monster). Permainan terdiri dari 42 level. Bila berhasil, tiap level memberikan bintang. Saat
bermain, anak diminta menggunakan kacamata anaglyph merah-hijau. Bila sudah tahu cara
bermainnya, anak dapat bermain sendiri di rumah selama 1 jam/hari, 5 hari/minggu selama 2
minggu.
Apakah yang diharapkan dari permainan ini? Kacamata anaglyph membantu
memisahkan berbagai objek dalam permainan, sehingga mata sehat akan terfokus pada objek
dengan kontras lebih rendah (emas dan api), mata malas pada objek dengan kontras lebih tinggi
(penambang dan monster), kedua mata melihat latar belakang dengan kontras yang tinggi
(tanah dan batu). Persentase kontras pada mata ambliopia adalah 100%, sedangkan pada mata
sehat dimulai dari 20%, kemudian ditingkatkan sesuai jumlah bintang yang diterima.
Penambahan kontras diharapkan membuat mata yang malas “bekerja” lebih keras lagi. Apabila
anak tidak berhasil menyelesaikan permainan dalam 30 menit (tidak mendapat bintang),
kontras mata yang sehat otomatis diturunkan, dan terapi ditambah 2 minggu menjadi 4 minggu.
Beberapa studi Randomized Control Trial (RCT) telah dilakukan untuk
membandingkan metode ini dengan metode konvensional (eyepatch dan kacamata) dengan
rentang waktu bervariasi antara 2-4 minggu sampai 4-6 minggu. Kebanyakan studi menemukan
perbaikan BCVA dengan metode binokular iPad, tetapi belum yakin akan superioritas metode
ini dibanding metode konvensional.
Perbaikan BCVA didapatkan setelah minimal 2 minggu dengan persentase yang lebih
tinggi daripada mereka yang menggunakan eyepatch selama 2 minggu. Namun, perlu diingat
bahwa metode eyepatch memerlukan waktu sampai dengan 6 bulan untuk mencapai hasil
optimal, sehingga perbedaan persentase mungkin dipengaruhi hal ini. Di sisi lain, metode
binokular iPad mungkin dapat memperbaiki visus lebih cepat dibanding eyepatch.
Beberapa studi dengan lama intervensi 16 minggu menemukan adanya perbaikan
BCVA pada kelompok dengan metode iPad 1 jam/hari, namun perbaikan visus tidak lebih
superior dibandingkan dengan metode eyepatch 2 jam/hari. Menurunnya minat responden
terhadap permainan yang sama selama 16 minggu dapat menyebabkan bias hasil penelitian.
Selain itu, mungkin rentang waktu 2 minggu sebenarnya sudah cukup untuk mendapatkan
perbaikan visus, karena kebanyakan studi menemukan perbaikan visus yang memuaskan
sebelum 4 minggu.
Akurasi hasil penelitian mungkin dapat ditingkatkan dengan penyesuaian kontras awal
untuk masing-masing individu, daripada menyamaratakan 20% di awal. Diplopia
dikhawatirkan menjadi komplikasi terapi binokular, namun berdasarkan studi-studi yang
dilakukan, diplopia sangat jarang terjadi. Perubahan signifikan stereoacuity dengan metode
iPad tidak ditemukan. Bias hasil penelitian juga dapat disebabkan oleh tidak diketahuinya
riwayat terapi sebelum menjadi responden, akan lebih baik bila mengikutsertakan responden
yang murni belum diterapi. Rentang usia untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal juga
belum dapat ditentukan dengan pasti, namun sampai saat ini usia yang lebih muda memiliki
outcome yang lebih baik.
Jadi, apakah metode binokular dengan iPad sudah dapat digunakan? Studi-studi di atas
merupakan studi awal dan belum dapat digeneralisasikan dan diaplikasikan dalam klinik
sehari-hari. Masih terdapat pro-kontra mengenai hasil penelitian tersebut, salah satunya
mengenai superioritas dibanding metode eyepatch sehingga dapat meninggalkan metode
tersebut dan memilih metode iPad. Penelitian lebih lanjut mengenai superioritas terapi ini
sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Holmes JM, Manh VM, Lazar EL, Beck RW, Birch EE, Kraker RT, et al. A Randomized
Trial Of A Binocular iPad Game Versus Part-Time Patching In Children 5 To 12 Years
Of Age With Amblyopia. JAMA Ophthalmol. 2016 Dec 1;134(12):1391–400.

2. Holmes JM, Manny RE, Lazar EL, Birch EE, Kelly KR, Summers AI, et al. A
Randomized Trial of Binocular Dig Rush Game Treatment for Amblyopia in Children
Aged 7 to 12 Years. Ophthalmology. 2019 Mar;126(3):456–66.

3. Kelly KR, Jost RM, Dao L, Beauchamp CL, Leffler JN, Birch EE. Binocular iPad Game
vs Patching for Treatment of Amblyopia in Children: A Randomized Clinical Trial.
JAMA Ophthalmol. 2016 Dec 1;134(12):1402–8.

4. Birch EE, Li SL, Jost RM, Morale SE, De La Cruz A, Stager D, et al. Binocular iPad
treatment for amblyopia in preschool children. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol
Strabismus. 2015 Feb;19(1):6–11.

5. Ophthalmology J of P, Feb 01;196-11 SB iPad T for A in PCJPOS 2015, Birch EE, Li


SL, Jost RM, Morale SE, et al. Binocular iPad Treatment for Amblyopia in Preschool
Children [Internet]. PracticeUpdate. [cited 2019 Mar 27]. Available from:
http://www.practiceupdate.com/content/binocular-ipad-treatment-for-amblyopia-in-
preschool-children/22509

6. Dahlmann-Noor A. Novel binocular iPad game treatment for amblyopia. J Pediatr. 2017
May 1;184:235–8.

Anda mungkin juga menyukai