Merupakan teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menilai pegawai berdasarkan
beberapa jenis perilaku kerja yang mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skalanya. Format penilaian biasanya dalam bentuk skala angka. Masing-masing angka menunjukan tingkat etos kerjanya. Metode BARS ini adalah salah satu cara yang bisa digunakan oleh Dept HRD untuk menilai kinerja karyawan atau mengembangkan skill karyawan.
Langkah-langkah dalam mengembangkan Sistem Competency-Based Performance
management
Tahap pertama adalah degan mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk
performa yang superior pada pekerjaan saat ini ataupun masa mendatang.
Tahap kedua mengembangkan sebuah sistem performance management “mixed
model” untuk menilai hasil kinerja dan perilaku kompetensi yang memprediksi kinerja dalam pekerjaan.
Tahap ketiga adalah melatih manajer dan karyawan dalam performance management (misalnya, dilakukan pelatihan untuk memperbaiki kinerja). Pelatihan kinerja meliputi;
Kesepakatan antara manajer dan karyawan pada tingkat kompetensi "sebenarnya"
mereka. Tingkat kompetensi karyawan paling mudah dinilai dengan rating "360 derajat" oleh rekan kerja "di sekeliling" karyawan (yaitu oleh atasannya, dan sampel rekan, bawahan, dan pelanggan yang mengetahui kerja karyawan dengan baik), rata- rata peringkat ini dibandingkan dengan penilaian diri karyawan tentang kompetensinya Karyawan mengidentifikasi tingkat kompetensi "yang diinginkan" yang dia ingin kembangkan untuk memenuhi pencapaiannya sendiri atau tujuan kemajuan karirnya. Perjanjian "kontrak" antara karyawan dan manajer Tujuan pengembangan kompetensi karyawan dan langkah-langkah tindakan yang harus diambil untuk mencapainya Bantuan dan dukungan manajer akan membantu karyawan