Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Abstrak
Penelitian ini mengkaji kepemimpinan efektif yang ditinjau dari konsep gaya
kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan terhadap kinerja dan kepuasan kerja
karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan
antara gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan terhadap kinerja karyawan,
(2) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan yang berorientasi
tugas dan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh
secara signifikan antara gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja dan
kepuasan kerja karyawan baik secara maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian survey. Individu sebagai unit analisis terdiri dari para karyawan PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. dengan jumlah sampel 68 karyawan dari populasi 212 karyawan. Uji hipotesis
dilakukan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gaya kepemimpinan yang
berorientasi tugas dan karyawan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja, (2)
gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas dan karyawan mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) gaya kepemimpinan yang berorientasi
tugas dan karyawan terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas secara
dominan berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Kami menyarankan
pihak perusahaan lebih memperhatikan kepentingan karyawan juga untuk mencapai tujuan
mereka.
Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja

Abstracts
The study perceives the effectiveness of leadership from the effect of leader`s style
that orientation task and employee on the employee`s job performance and employee`s job
satisfaction. The study aims at : (1) finding out significantly effects of the leader`s style that
orientation task and employee on employee`s job performance, (2) finding out significantly
effects of the leader`s style that orientation task and employee on employee`s job
satisfaction, and (3) ) finding out significantly effects of the leader`s style that orientation
task and employee on employee`s job performance and employee`s job satisfaction directly
and indirectly. This is a survey research involving the employees of PT. Semen Gresik , at the
analysis unit, with sample of 68 from 212 employees a quastionaire was used. Hipothesis
testing was done by path analysis. The result of study showed that : (1) leader`s style that
orientation task and employee are significantly affected the employee`s job performance, (2)
leader`s style that orientation task and employee are significantly affected the employee`s job
satisfaction, and (3) leader`s style that orientation task and employee are significantly
effected the employee`s job performance and employee`s job satisfaction. Based on the
finding, therefore, it is suggested that the leder`s style on orientation task is basically
dominant variable in influencing the employee`s job performance and employee`s job
satisfaction. We also suggested that the organization pay more attention to their employee`s
need to get their goals.

Keywords: Leadership, job satisfaction


Pendahuluan bawahannya. Ackoff (1999) dan Reddin
mengemukakan bahwa selain pemimpin,
Pencapaian tujuan organisasi merupakan
karyawan juga menentukan keberhasilan
fokus utama dibentuknya organisasi, baik
suatu perusahaan. Untuk itu dibutuhkan
organisasi publik maupun publik maupun
karyawan yang mempunyai sifat dan sikap
organisasi bisnis. Suatu organisasi akan
aktif, seperti daya tanggap yang tinggi,
berhasil dalam mencapai tujuan dan
inisiatif dan kreatif serta kepekaan
programprogramnya bila orang yang
beradaptasi dengan lingkungan.
bekerja dalam organisasi itu dapat
Kesemuanya ini akan dapat meningkatkan
melakukan tugasnya yang baik sesuai
kinerja karyawan itu sendiri. Tanpa adanya
dengan bidangnya dan tanggung jawabnya
dukungan antara pemimpin ditandai oleh
masing-masing. Agar orang-orang bekerja
pengaruh pemimpin untuk mengubah
dalam organisasi tersebut dapat
perilaku karyawannya menjadi seorang
melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
yang merasa mampu dan bermotivasi
diperlukan seorang pemimpin yang dapat
tinggi. Pemimpin mengubah bawahannya
memberikan pengaruhnya dan
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
mengarahkan segala sumber daya yang ada
bersama. Siagian (1998) juga memperkuat
ke arah pencapaian tujuan. Suatu
pendapat tersebut dengan menyatakan
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal
bahwa keberhasilan atau kegagalan yang
sebagian besar ditentukan oleh seorang
dialami sebagian besar organisasi
pemimpin. Suatu ungkapan yang mulia
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
mengatakan bahwa pemimpinlah yang
yang
bertanggung jawab atas kegagalan
pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan dimiliki oleh orang-orang yang diserahi
ungkapan yang mendudukkan posisi tugas memimpin organisasi tersebut.
pemimpin dalam suatu organisasi pada Pfeffer dalam Herlina (1998) mengatakan
posisi yang terpenting. Kepemimpinan bahwa pada sejumlah perusahaan untuk
dibutuhkan manusia, karena adanya suatu mencapai keunggulan yang
keterbatasan dan kelebihankelebihan berkesinambungan, tidak lagi hanya
tertentu pada manusia. Kemampuan bergantung pada teknologi, hak paten,
manusia berbeda-beda ada yang memiliki ataupun posisi strategis, tetapi lebih
kelebihan dan ada yang terbatas menekankan pada bagaimana persahaan
kemampuannya dalam memimpin. Di sini mengelola tenaga kerja (sumber daya
timbul kebutuhan akan pemimpin dan manusia). Dari pendapat-pendapat
kepemimpinan. Bass (1998) tersebut diatas dapat diambil kesimpulan
mengemukakan bahwa dalam situasi saat bahwa pemimpin mempunyai peranan
ini diperlukan para pemimpin organisasi yang cukup penting untuk tercapainya
yang mampu menghadapi perubahan tujuan organisasi. Dan hal ini tidak
secara berkesinambungan. Dengan terlepas dari karyawan yang dipimpinnya,
demikian, organisasi dapat bersaing dalam seberapa jauh sifat, sikap dan kemampuan
situasi ekonomi yang berubah secara cepat, karyawan dalam menterjemahkan
kepemimpinan yang diperlukan saat ini keinginan pemimpin untuk menghasilkan
adalah kepemimpinan yang dapat prestasi kerja yang maksimal. Davis
meningkatkan kesadaran bawahan dengan (1996) juga menegaskan bahwa tanggung
memberikan dorongan cita-cita dan nilai jawab dari seorang pemimpin adalah
moral yang lebih tinggi serta mendorong kelompok ke arah tujuantujuan
pengembangan potensi dan kinerja yang bermanfaat. Anggota-anggota
kelompok perlu merasakan sesuatu yang orientation) terhadap kinerja karyawan dan
bermanfaat yang harus dilakukan dengan kepuasan kerja karyawan baik secara
sumber daya-sumber daya yang tersedia, langsung maupun tidak langsung.
sehingga prestasi kerja mereka meningkat.
PT. Semen Gresik merupakan salah satu
perusahaan yang menghasilkan bahan
bangunan semen dengan prospek usaha
yang cukup baik, memiliki konsumen dan
pangsa pasar di tingkat nasional dan
internasional. Perusahaan ini memiliki
beberapa unit bisnis diantaranya PT.
Swabina Gatra, PT. Swadaya Graha, PT.
Varia Usaha dan Rumah Sakit Semen
Gresik dan lainnya. Pada awal berdirinya
perusahaan tersebut, visi utama perusahaan
adalah menjadi perusahaan yang paling
unggul dan senantiasa berkembang sehat
di Asia. Oleh sebab itu diperlukan
pemimpin yang profesional dan
berkompeten yang mampu memberikan
pengaruh dan pengarahan agar dapat
mencapai tujuan perusahaan. Di samping
itu pemimpin juga harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan
organisasi sehingga dapat meningkatkan
kinerja karyawannya. Berdasarkan
keterangan di atas, maka penulis melalui
penelitian ini ingin memahami lebih
mendalam mengenai : “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan dan Kepuasan Kerja Karyawan
(Studi pada PT. Semen Gresik Persero)
Tbk.)”. Penelitian ini bertujuan (1) untuk
menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan
yang berorientasi tugas (task orientation)
dan berorientasi karyawan (employee
orientation) terhadap kinerja karyawan
pada PT. Semen Gresik; (2) untuk
menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan
yang berorientasi tugas (task orientation)
dan berorientasi karyawan (employee
orientation) terhadap kepuasan kerja
karyawan; dan (3) untuk menjelaskan
pengaruh gaya kepemimpinan yang
berorientasi tugas (task orientation) dan
berorientasi karyawan (employee
Kerangka Konsep Penelitian dan Budaya Organisasi terhadap Prestasi
Kerja Karyawan (Studi pada karyawan
Beberapa hasil penelitian terdahulu dapat
Front Line di PT. Pos Indonesia
dipakai sebagai landasan atau kajian
Kabupaten Nganjuk). Populasi = 46
empirik yang relevan dengan
karyawan; sampel sebesar = 31 orang.
permasalahan penelitian ini, diantaranya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
adalah: Penelitian yang dilakukan oleh
Komitmen pemimpin berpengaruh
Donald dan Dennis (2003) berjudul “From
terhadap budaya organisasi; (2) Komitmen
Critical Success Factors intoCriteria for
pemimpin dan budaya organisasi
Performance Excellence – An
mempunyai pengaruh secara signifikan
Organization Change Strategy”
terhadap prestasi kerja karyawan. Iskandar
menunjukkan bahwa sesungguhnya
(2000) melakukan penelitian Pengaruh
kepemimpinan yang efektif tidak berarti
Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi
diikuti suatu pedoman secara universal.
terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada
Kepemimpinan yang efektif berada
devisi operasi PT. Terminal Peti Kemas
didalam suatu tingkat kesadaran diri
sendiri dan kemampuan pada kekuatan Surabaya). Populasi = 233 orang, dengan
personal yang ada pada tiap individu. (mengikuti formula Yamane) presisi 10%
Tetapi saat ini permintaan pasar, tidak = 70 karyawan. Hasil penelitian
seorangpun dapat melakukannya sendiri. menunjukkan bahwa (1) gaya
Para pemimpin juga membutuhkan tim kepemimpinan dan iklim organisasi secara
yang sesuai dengan keahlian mereka. bersama-sama berpengaruh terhadap
Dalam penelitian yang dilakukan Ensley, kinerja pegawai; (2) gaya kepemimpinan
Pierce dan Hmieleski (2003) tentang “The mempunyai pengaruh yang lebih dominan
Moderating Effect of Environmental daripada iklim organisasi terhadap kinerja
Dynamism on The Relationship Between pegawai; dan (3) gaya kepemimpinan dan
Entrepreneurial Leadership and New iklim organisasi secara bersama-sama
Venture Performance”, ternyata hanya mampu mempengaruhi kinerja
lingkungan yang dinamis memiliki pegawai. Yudi mukzam (2000) melakukan
dampak positif/negatif pada hubungan penelitian Pengaruh Perilaku Pemimpin
antara kepemimpinan terhadap kinerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
perusahaan. Penelitian yang dilakukan (Studi pada KPRI Universitas Brawijaya
oleh Reenen (2003) berjudul “Virtual Malang). Populasi = 55 karyawan,
Work and Leadership: the Role of the penetapan sampel sebesar 48 karyawan.
Internet, Complexity, Creativity, and Hasil penelitian: (1) Perilaku tugas
Knowledge Workers”. Hasil penelitiannya berpengaruh terhadap kinerja karyawan;
menyatakan bahwa dampak dari internet (2) Perilaku hubungan berpengaruh
pada pengembangan pengetahuan dan terhadap kinerja karyawan; (3) Perilaku
penelitian sangatlah penting. Implikasi tugas dan perilaku hubungan berpengaruh
internet ini diperlukan bagi para terhadap kinerja karyawan; (4) Motivasi
pemimpin dan manajer untuk kerja berpengaruh terhadap kinerja
menstimulasi kreatifitas dan inovasi. karyawan. Penelitian yang dilakukan Agus
Karenanya dimasa depan para karyawan Prasetyawan (1999) mengenai Analisis
hendaknya memiliki kemampuan untuk Pengaruh Kultur Perusahaan terhadap
bersaing dalam dunia kerja yang virtual. Prestasi Kerja (Studi pada Pertamina
Widyasti Sidhartini (2000) melakukan UPPD V Surabaya). Populasi 356
penelitian Pengaruh Komitmen Pemimpin karyawan, dan sampel sebanyak 78
pegawai. Hasil penelitian menunjukkan Leadership Behaviors in Employee
bahwa (1) Kultur perusahaan secara Motivation, An Empirical Investigation”,
simultan berpengaruh terhadap prestasi dengan populasi sebesar 140 orang
kerja karyawan; (2) Kultur perusahaan karyawan suatu hotel di New York City.
dapat digunakan sebagai faktor penentu Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa
tingkat prestasi kerja; (3) Variabel azas nilai-nilai dan sikap karyawan merupakan
integritas mempunyai pengaruh dominan instrumen untuk menghasilkan suatu
terhadap kualitas hasil kerja; sedangkan motivasi instrinsik karyawan yang kuat
variabel azas keunggulan berpengaruh ketika perilaku pemimpin meningkatkan
terhadap kuantitas hasil kerja. Dan variabel motivasi instrinsik karyawan.
azas kesatuan berpengaruh dominan
terhadap ketepatan. Penelitian yang
dilakukan oleh Denton dan Kleimen
(2001) tentang Job Tenure as a Moderator
of The Relationship Between Autonomy
and Satisfaction, melibatkan sampel 76
karyawan produksi pada suatu perusahaan
di USA. Hasil penelitiannya bahwa jabatan
pekerjaan merupakan penengah antara
kepuasan kerja dengan autonomi. Dan
penelitian tersebut menyarankan kepada
para karyawan agar secara terus-menerus
meningkatkan kinerjanya ketika
memperkenalkan program-program
empowerment pada karyawan bagian
produksi yang baru. Penelitian yang
dilakukan oleh Peterson dan Fairchild
(2002) berjudul “Exploring the Impact of
Electronic Business Readiness on
Leadership Capabilities in Information
Technology Governance”, dengan sampel
31 succesfully operating e-business sites.
Hasil penelitiannya menyatakan pada
tingkat yang berbeda dari teknologi bisnis,
kepemimpinan yang efektif dikategorikan
dengan tingkat pekerjaan yang tinggi,
hubungan yang tinggi, serta orientasi
perubahan yang tinggi. Kemampuan
kepemimpinan dalam e-business
dikembangkan dan manajemen dilakukan
secara terpisah antara visi dan strategi e-
business, hubungan kerjasama e-business,
dan hubungan konsumen. Penelitian
yang dilakukan oleh Chowdhury and Amin
(2004) yang berjudul “Relative Importance
of Employee Value, Attitudes and

Anda mungkin juga menyukai