Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

Disusun Untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam Mata Kuliah BIOLOGI
UMUM
Dosen Pengampu:Drs. M.Yusuf Nasution, M.Pd dan Widya Nigsih, S.Pd, M.Pd

Oleh:

NAMA : HARRIS SIBURIAN


NIM :4192421026
JURUSAN : FISIKA
KELAS : DIK A 2019

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikam kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan
critical journal review ini.Critical journal review ini saya buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Biologi Umum ,semoga critical journal
review ini dapat menembah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical journal review ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
menucap trimakasih kepada ibu dosen pengampu Drs. M.Yusuf Nasution, M.Pd
dan Widya Nigsih, S.Pd, M.Pd
Saya menyadari bahwa critical journal review ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga critical journal
reviwie ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan,17 September 2019

Harris siburian
4192421026
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
BAB I.........................................................................................................................

JUDUL UAMUM………………………………………………………………...…………………..

TEMA UMUM……………………………………………………………………...……………….

LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………..

I TUJUAN…………………………………………………………………………………….

II RUMUSAN MASAALAH…………………………………………………………………

III RINGKASAN TEORI………………………………………………………………………

IV METODE PENELITIAN…………………………………………………………………..

VI HASIL PENELITIAN………………………………………………………………………

BAB II IDENTITAS

JURNAL……………………………………………………………………………………………...

A. Iformasi identitas jurnal…………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..

BAB I
JUDUL UMUM

SIKAP PENCEGAHAN ABORSI DITINJAU DARI PENGETAHUAN


TENTANG BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN

TEMA UMUM

Permasalahan Aborsi di ruang lingkup masyarakat

LATAR BELAKANG

Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal


dengan istilah “abortus” yang berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel
telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (Wikipedia,
2009,Agustinus, 2012). Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Hawari
(2006), bahwa aborsi merupakan pengguguran kandungan atau terminasi
(penghentian)
kehamilan yang disengaja (abortus provocatus), yaitu, kahamilan yang
diprovokasi dengan berbagai macam cara sehingga terjadi keguguran. Menurut
Herianto (2011), kasus aborsi ilegal masih banyak dilakukan di negara ini,
berdasarkan data yang dikumpulkan oleh litbang Kompas, selama tahun 2011
terdapat 5 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan bidan yang ditangkap
karena melaksanakan praktek aborsi ilegal.
Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila
2

Sutiana (21), warga Dusun Gegeran, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa


Timur, tewas setelah berusaha menggugurkan janin yang dikandungnya.
Ironisnya, korban tewas setelah disuntik obat perangang oleh bidan puskesmas.
Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila diketahui mengandung seorang bayi
hasil hubungannya dengan Santoso (38), warga Desa Tempurejo, Kecamatan
Wates, Kediri. Sayangnya, janin yang dikandung tersebut bukan buah perkawinan
yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan Novila dan Santoso
(Wasono, 2008)
Angka kejadian aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43
aborsi untuk setiap 100 kehamilan (Prawirohardjo, 2006). Angka kejadian aborsi
ilegal selama tahun 2011 mencapai 2,1 juta kasus (Herianto, 2012). Sedangkan
menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur angka kejadia aborsi ilegal di Propinsi
Jawa Timur (2011), pada tahun 2011 yang terungkap adalah 36 ribu kasus.
Sedangkan data aborsi di Kota Kediri pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 767
kasus.
Jumlah kasus pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia setiap tahunnya
mencapai 2,3 juta, dan 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja. "Kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja menunjukkan kecenderungan
meningkat berkisar 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahunnya," Kata Luh
Putu Ikha Widani dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kita Sayang Remaja
(Kisara) Bali di Denpasar Senin. Ia mengatakan, servei yang pernah dilakukan
pada sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan KTD mencapai 37.000 kasus,
27 persen di antaranya terjadi
dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.
Penelitian yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2002 menyebutkan bahwa
70% remaja mendapat pengetahuan tentang aborsi dari teman dan media massa,
sedangkan 30% lainnya mendiskusikan masalah aborsi dengan orang tua atau pi-
hak-pihak yang tidak berkompetensi (http//: www.bkkbn.go.id).
Penelitian Safitri (2012) terhadap 237 responden usia 18 sampai 22 tahun di
Palembang menunjukkan 67% remaja tidak memiliki pengalaman tentang aborsi,
78% dari remaja yang tidak mengetahui tentang aborsi tersebut memilih akan
melakukan aborsi jika terjadi kehamilan remaja.
Aborsi dapat membawa dampak negatif yang cukup signifikan baik secara fisik
dan psikologis. Terdapat dua macam resiko kesehatan wanita yang melakukan
aborsi yaitu resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik yaitu sebagaimana oleh
Edmundson (2009) yang meyatakan bahwa aborsi memiliki dampak yang
potensial yaitu memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita. Ada beberapa resiko yang akan dihadapi oleh
seorang wanita, antara lain kematian mendadak karena pendarahan yang hebat,
Kematian karena pembiusan yang gagal, infeksi serius disekitar kandungan, rahim
yang sobek (uterine peoration), kerusakan leher rahim (cervical lacerations) yang
akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara, kanker indung
telur, kanker leher rahim (cervical cancer), kanker hati, kelainan placenta,
kemandulan, infeksi panggul, infeksi rongga dan infeksi pada lapisan rahim

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan tentang aborsi, sikap


pencegahan aborsi dan menganalisis hubungan pengetahuan remaja putri tentang
aborsi dengan sikap pencegahan aborsi

RUMUSAN MASAALAH

Memberitahukan bahayqa aborsi di kalangan masyarakat melalukan


bimbimbingan kepada masyarakat

RINGKASAN TEORI

Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus” yang berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan (Wikipedia, 2009,Agustinus, 2012). Sama halnya dengan
yang diungkapkan oleh Hawari (2006), bahwa aborsi merupakan pengguguran kandungan atau
terminasi (penghentian)
kehamilan yang disengaja (abortus provocatus), yaitu, kahamilan yang diprovokasi dengan
berbagai macam cara sehingga terjadi keguguran. Menurut Herianto (2011), kasus aborsi ilegal
masih banyak dilakukan di negara ini, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh litbang Kompas,
selama tahun 2011 terdapat 5 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan bidan yang ditangkap
karena melaksanakan praktek aborsi ilegal.
Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila
2

Sutiana (21), warga Dusun Gegeran, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas
setelah berusaha menggugurkan janin yang dikandungnya. Ironisnya, korban tewas setelah
disuntik obat perangang oleh bidan puskesmas. Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila
diketahui mengandung seorang bayi hasil hubungannya dengan Santoso (38), warga Desa
Tempurejo, Kecamatan Wates, Kediri. Sayangnya, janin yang dikandung tersebut bukan buah
perkawinan yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan Novila dan Santoso (Wasono,
2008)
Angka kejadian aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43 aborsi untuk setiap
100 kehamilan (Prawirohardjo, 2006). Angka kejadian aborsi ilegal selama tahun 2011 mencapai
2,1 juta kasus (Herianto, 2012). Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur angka kejadia
aborsi ilegal di Propinsi Jawa Timur (2011), pada tahun 2011 yang terungkap adalah 36 ribu
kasus. Sedangkan data aborsi di Kota Kediri pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 767 kasus.
Jumlah kasus pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta,
dan 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja. "Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada
remaja menunjukkan kecenderungan meningkat berkisar 150.000 hingga 200.000 kasus setiap
tahunnya," Kata Luh Putu Ikha Widani dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kita Sayang
Remaja (Kisara) Bali di Denpasar Senin. Ia mengatakan, servei yang pernah dilakukan pada
sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di
antaranya terjadi
dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.
Penelitian yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2002 menyebutkan bahwa 70% remaja
mendapat pengetahuan tentang aborsi dari teman dan media massa, sedangkan 30% lainnya
mendiskusikan masalah aborsi dengan orang tua atau pi-hak-pihak yang tidak berkompetensi
(http//: www.bkkbn.go.id).
Penelitian Safitri (2012) terhadap 237 responden usia 18 sampai 22 tahun di Palembang
menunjukkan 67% remaja tidak memiliki pengalaman tentang aborsi, 78% dari remaja yang tidak
mengetahui tentang aborsi tersebut memilih akan melakukan aborsi jika terjadi kehamilan remaja.
Aborsi dapat membawa dampak negatif yang cukup signifikan baik secara fisik dan psikologis.
Terdapat dua macam resiko kesehatan wanita yang melakukan aborsi yaitu resiko kesehatan dan
keselamatan secara fisik yaitu sebagaimana oleh Edmundson (2009) yang meyatakan bahwa aborsi
memiliki dampak yang potensial yaitu memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita. Ada beberapa resiko yang akan dihadapi oleh seorang wanita, antara
lain kematian mendadak karena pendarahan yang hebat, Kematian karena pembiusan yang gagal,
infeksi serius disekitar kandungan, rahim yang sobek (uterine peoration), kerusakan leher rahim
(cervical lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara,
kanker indung telur, kanker leher rahim (cervical cancer), kanker hati, kelainan placenta,
kemandulan, infeksi panggul, infeksi rongga dan infeksi pada lapisan rahim
(endometris). Selain dampak fisik, wanita yang melakukan aborsi juga akan mengalami resiko
berupa gejala psikologis yang dikenal sebagai “Post-Abotion Syndrome” (PAS) yang
dikarakteristikkan dengan perasaan bersalah yang mendalam dan dalam jangka waktu yang lama,
depresi, dan mengakibatkan ketidakberfungsian secara sosial dan seksual
(Coleman, Rue & Spenser, 2007. Edmundson, S. 2009).
Kurangnya pengetahuan tentang resiko hubungan seks pra nikah serta
permasalahan yang dihadapi setelah pelaksanaan aborsi mendorong remaja tetap
melaksanakan hubungan seksual pra nikah dan cenderung untuk melaksanakan
aborsi saat mengalami permasalahan kehamilan di luar lembaga pernikahan
(Azhari, 2007).
Menurut Azwar (2005) bahwa faktor pendidikan juga ikut memengaruhi
pembentukan sikap seseorang. Mereka yang berpendidikan tinggi seperti
mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan yang komprehensif, besar
kemungkinan akan dapat menilai aborsi dari sudut pandang yang lebih luas, me-
reka yang berpandangan positif akan menilai aborsi sebagai pilihan perempuan,
mereka dapat lebih bertoleransi dengan keputusan perempuan untuk melakukan
aborsi bahkan ada yang akan mendukung atau mensupport teman yang aborsi
(Fitri, Zakiyatul. 2009).
Pada peneliti ini ingin mengetahui kontribusi pengetahuan remaja tentang aborsi
dengan sikap pencegahan aborsi.
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan tentang aborsi, sikap pencegahan aborsi
dan menganalisis hubungan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan
aborsi

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik
observasional yaitu peneliti berupaya mencari hubungan antara variabel dan
menganalisa atau menguji hipotesis yang dirumuskan (Sugiyono, 2008).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu melakukan
pengukuran variabel dependent dan independent hanya satu kali tanpa melakukan
follow up (Notoatmodjo, 2005. Muhammas, 2006. Ali&Asrori 2009).
Partisipan penelitian ini adalah sebagian dari remaja yang ada di kota Kediri.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
yang dikehendaki peneliti (Darwis, 2003. Nursalam, 2003. Arikunto. 2006.
Arikunto, 2008).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
menggunakan skala Likert.
Analisa data yang digunakan untuk menguji hubungan dua variabel menggunakan
uji Koefisien kontingensi yaitu menguji hubungan beberapa variabel secara
bersamaan
HASIL PENELITIAN HASIL DAN ANALISIS

Hasil uji statistik hubungan


pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi adalah
sebagai berikut.
Tabel. 1 Hasil uji statistik hubungan pengetahuan tentang aborsi dengan sikap
pencegahan aborsi
Pengetahuan * Sikap Crosstabulation Sikap Total Positif Negatif Pengetahuan
Kurang Frekuen si 5 0 5 % 3.6% .0% 3.6% Cukup Frekuen si 19 14 33 % 13.8%
10.1% 23.9% Baik Frekuen si 77 23 100 % 55.8% 16.7% 72.5% Total Frekuen si
101 37 138 % 73.2% 26.8% 100.0% Symmetric Measures Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .215 .036 N of Valid Cases 138

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nila p = 0,036 ˂ = 0,05 yang berarti ada
hubungan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan
sikap dalam melaksanakan aborsi.
Pengetahuan remaja tentang aborsi akan menjadi benteng bagi remaja tentang
kerugian melakukan aborsi, hal ini disebabkan karena pengetahuan akan
memberikan gambaran kepada remaja tentang bahaya yang harus dihadapinya jika
melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan resiko psikis dan fisik karena
melakukan aborsi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengetahuan Tentang Aborsi diketahui bahwa sebagian besar


responden tingkat pengetahuan dalam kategori baik yaitu 100
responden (72,46%).
Sikap Remaja Dalam Pencegahan Aborsi diketahui bahwa sebagian
besar responden sikap pencegahan dalam kategori positif yaitu 101
responden (73,19%).
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nilai p = 0,036 ˂ = 0,05
yang berarti ada pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap
pencegahan aborsi.

DARTAR PUSTAKA

Agustinus, 2012. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang


Aborsi Dengan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Mahasiswa IKP Reguler
II Di STIKes Surya Mitra Husada. Kediri : Fakultas Ilmu Kesehatan
STIKes Surya Mitra Husada.
Ali dan Asrori 2009. Psikologi remaja perkembangan peserta
didik,.Jakarta PT . Bumi aksara
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Azhari. 2007. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan.
Palembang : FK UNSRI
Azwar, Saefuddin, 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Coleman, P.K., Rue, V.M., Spenser. M. 2007. Intrapersonal Processes
and Post-Abortion Relationship Challenges: A Review and
Consolidation of Relevant Literature. [on-line]
http://www.ispub.com/ostia/index. php?xmlFilePaAldi=journals/ijmh/
vol4n2/abortion.xml. [diakses tanggal 7 Mei 2013]
Darwis, S.D. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Edmundson, S. 2009. Sindrom Paska Aborsi Dari Sudut Pandang
Seorang Dokter. [on-line] http://www.aborsi.org/artikel3.htm. [diakses
tanggal 7 Mei 2013]
Fitri, Zakiyatul. 2009. Modul Mata Kuliah Psikologi Perkembangan.
Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.
Gunarso, Singguh G. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Dian
Publishing.
Hawari, Dadang. 2006. Aborsi Dimensi Psikoreligi. Jakarta. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Henderson, Christine. (2005). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta:
EGC
Herianto. 2011. Pelajar SMA Buang Bayi Di Closet. [online] JawaPos
Natioanl Network. http://berita.plasa.msn.com/nasio nal/jpnn/pelajar-
sma-buang-bayidi-closet [diakses tanggal 19 Nopember 2012]
Hidayat, A.A. 2003, Metode

Anda mungkin juga menyukai