Kasus Intan
Kasus Intan
BEHAVIOR MODIFICATION
Disusun Oleh :
Sri Mulyana
(187029006)
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2019
1. Identitas subjek
Nama Subjek : Intan
PendidikanTerakhir : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
2. Kasus
Intan merupakan seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di kota
medan. Ia adalah anak yang suka bergaul dan memiliki banyak teman di
kampusnya. Intan termasuk anak yang boros. Ia dan teman-temannya sering
menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan belanja. Ia juga sering mentraktir
teman-temannya ketika mereka pergi bersama. Perilaku boros intan ini mulai
terjadi semenjak ia masuk kuliah dan mendapatkan uang jajan mingguan. Sebelum
kuliah intan selalu diberikan uang jajan per hari oleh orangtuanya. Uang jajan per
hari yang terbatas membuat intan menggunakan uang tersebut sebaik mungkin.
Semenjak kuliah, orangtua intan mulai memberikan uang jajan per minggu karena
mereka ingin intan belajar mengatur keuangannya sendiri. Namun hal tersebut
tidak dilakukan intan. Uang mingguan yang seharusnya ia gunakan untuk
keperluan kuliah malah sering ia habiskan untuk hal lain. Setelah itu ia akan
meminta tambahan uang kepada orangtuanya karena uangnya habis. Ia sering
beralasan uangnya habis karena keperluan dadakan di kampusnya sehingga
orangtuanya mau memberinya uang jajan lagi. Namun orangtuanya menyadari
perilaku boros intan karena sering melihat barang-barang baru di kamar intan.
Mereka juga mendapati banyak kotak kado di kamarnya. Intan mengatakan
barang-barang tersebut ia beli ketika pergi dengan teman-temannya. kado-kado
tersebut juga merupakan pemberian dari teman-temannya. Mereka sering saling
bertukar kado ketika ada momen penting dalam pertemanan mereka. Orangtua
intan mencoba menasehati Intan untuk tidak terlalu menghabiskan uang apalagi
untuk sering membeli hadiah. Namun intan mengatakan itu sebagai bentuk sayang
mereka sesama teman. Menurut intan hadiah adalah bentuk perhatian teman-
teman terhadap dirinya. Orangtua Intan merasa khawatir dengan perilaku anaknya
dan meminta intan untuk mengubah perilaku borosnya tersebut.
3. Target perilaku
Menghilangkan perilaku boros Intan.
4. Teori
A. Stimulus Control
Stimulus control membahas tentang Antecedent, stimulus event, yang
mendahului operant response.
A = antecendent (pencetus perilaku)
B = Behavior (perilaku yang dipermasalahkan)
C = consequence (konsekuensi atau akibat perilaku tersebut bisa bertahan).
B. Extinction
Prosedur extinction adalah prosedur menghentikan pemberian
reinforcement pada perilaku yang semula di berikan penguatan, sampai ke
tingkat sebelum perilaku tersebut di berikan penguatan.
Dalam kehidupan sehari-hari prosedur extinction ini sadar atau tidak
sadar sering digunakan, terutama oleh mereka yang memperhatikan
perkembangan perilaku orang lain: orang tua, guru, suami-isteri, majikan,
menggunakan prosedur extinction meskipun kadang-kadang tidak sengaja.
Prosedur extinction dapat terselubung, yaitu tampaknya ada
reinforcement tetapi sebenarnya menghentikan reinforcement.
C. Reinforcement
Reinforcement merupakan proses sebuah stimulus atau kejadian
memperkuat atau meningkatkan kemungkinan munculnya respon yang
mengikutinya. Reinforcement terbagi dua yaitu:
1. Reinforcement positif
Reinforcement positif merupakan prosedur memperkuat perilaku, respons
diikuti oleh penyajian atau peningkatan intensitas stimulus yang memperkuat
perilaku sehingga menyebabkan respon semakin kuat dan semakin mungkin
terjadi.
2. Reinforcement negatif
Reinforcement negatif merupakan prosedur memperkuat perilaku, respon
diikuti oleh penghilangan, penundaan, atau pengurangan intensitas sebuah
stimulus yang tidak menyenangkan sehingga menyebabkan respon semakin
kuat dan semakin mungkin terjadi.
5. Intervensi
Perilaku boros Intan ini menjadi menetap karena orangtua yang masih mau
memberikan uang tambahan kepada Intan. Untuk menghilangkan perilaku
borosnya, Intan sebaiknya diberikan extinction yaitu tidak diberikan lagi uang
jajan tambahan. Pemberian extinction ini diharapkan bisa membuat perilaku boros
Intan berkurang. Dalam hal ini peran orangtua sangat menentukan keberhasilan
program ini. Mereka harus tetap tidak memberikan uang jajan tambahan meskipun
Intan memaksa karena apabila mereka goyah dan mau memberikan uang jajan
tambahan, program ini bisa tidak berhasil.
Selain extinction, Intan juga harus diberikan reinforcement apabila ia bisa
mengatur uang jajan mingguannya dengan baik. Reinforcement positif seperti
memberikan pujian dan hadiah kecil bisa dilakukan untuk meningkatkan
perilakunya tersebut.
6. Rancangan intervensi