Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
hamil normal adalah 280 hari (40minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke- 4 sampai ke- 6, triwulan ketiga
1. Ovulasi
35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan
gerak tuba yang makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba
makin tinggi, sehingga peristaltik makin aktif , yang mengalir menuju uterus.
karena terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Ovum yang
2. Spermatozoa
cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung
inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali
kelapa, mengandung energi sehingga dapat bergerak). Sebagian besar
wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
3. Konsepsi
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiataz
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang
disebut vitelus.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa
ekornya lepas dan tertinggal diluar. Kedua inti ovum dan inti spermatoza
dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid
dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria maupun wanita.
Wanita selalu resesif dengan kromosom sisanya X. Laki – laki dua bentuk
bertemu sel ovum, terjadi jenis kelamin wanita sedangkan bila kromosom
seks Y bertemu sel ovum, terjadi jenis kelamin laki laki. Oleh karena itu,
pihak wanita tidak dapat disalahkan dengan jenis kelamin bayinya yang lahir
yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
menuju uterus. Hasil pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum
yang besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula. Selama
morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi srl
trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi. Sementara itu, pada fase
glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas yang meliputi “primer vili
5. Pembentukan Plasenta
menjadi atas :
sebagai tempat plasentasi atau terletak antara hasil konsepsi dan dinding
rahim.
b. Desidua kapsularis adalah bagian yang menutupi blastosis atau meliputi
desidua vera.
c. Desidua vera meliput lapisan dalam dinding rahim lainnya atau bagian
timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan
Tanda presumtif atau tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang
2012). Yang termasuk tanda presumtif atau tanda tidak pasti sebagai
berikut :
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak terlalu. Keadaan ini lazim disebut
Terjadi pada bulan – bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan
makan untuk “dua orang” sehingga kenaikan berat badan ridak sesuai
6) Sering kencing
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan kedua umumnya gejala bisa
7) Obstipasi
8) Pigmentasi Kulit
9) Epulis
2012)
a. Tanda Kemungkinan Hamil
hamil yaitu :
1) Uterus Membesar
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
2) Tanda Hegar
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding
perut di atas simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah – olah korpus
3) Tanda Chandwick
lebih merah, agak kebiru – biruan (livide). Warna porsio pun tampak
liivide. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen (Jannah, 2012).
pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena
berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan (Jannah,
2012).
5) Tanda Piscaeseck
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbunya. Hal ini
(Jannah, 2012).
perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga (Jannah, 2012).
pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa
b. Tanda Pasti
Tanda pasti adalah tanda – tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa
2012).
2012).
b. Urin yang digunakan saat tes diupayakan urin pagi hari (Jannah,
2012).
3. Palpasi Abdomen
Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I
fundus.
Cara pemeriksaannya :
Cara pemeriksaannya :
ibu.
3) Jika teraba rata, ada tahanan maka itu adalah punggung bayi,
jika teraba bagian kecil menonjol, itu adalah bagian kecil janin
(Jannah, 2012).
c. Leopold III
bawah uterus.
Cara pemeriksaanya :
melintang.
atau belum.
Cara pemeriksaanya :
di bagian bawah.
1. Kebutuhan nutrisi
2. Kebutuhan Oksigen
ginjal dan jantung ibu, penambahan yang lebih kecil adalah akibat
dari saat – saat yang lain. Akan tetapi, saat kehamilan ibu hamil sangat
mulai ujung kaki sampai ujung rambut termasuk halnya pakaian ibu
4. Kebutuhan Istirahat
Banyak wanita menjadi mudah letih atau tertidur lebih lama dalam
menyenangkan.
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
1) Ukuran
2012).
2012).
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari
24 Setinggi pusat
retrofleksi
pelvis
3) Berat
KEHAMILAN
4) Vaskularisasi
5) Serivuks Uteri
b. Ovarium
(Jannah, 2012).
2. Payudara
ditandai oleh parastesia dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
d. Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan) yang timbul akibat posisi
e. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas.
Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan (sinkop) sering terjadipada awal
a. Rongga Mulut
(Jannah, 2012).
mual dan sakit atau pusing kepala terutama pagi hari yang disebut
oleh uterus yang membesar ke arah atas dan ke arah lateral. Sebagai
keluhan bagi ibu hamil. Kontspasi bisa juga terjadi karena kurangnya
e. Hati
hal yang normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil
2012).
f. Kandung Empedu
2012).
5. Sistem Muskuloskeletal
perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi
salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan – perubahan tersebut
berat ini. Bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung
6. Sistem Kardiovaskuler
waktu yang sama, organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya.
pengaruhi ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot – otot abdomen dan
a. Trimester I
pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain - ;ain
b. Trimester II
c. Trimester III
garis – garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada daerah
bisa menjadi lebih gelap atau hitam. Pada kulit terdapat deposit pigmen
pada dahi, pipi, hidung yang disebut cloasma gravidarum (Jannah, 2012).
8. Sistem Gastrointestinal
9. Sistem Urinaria
ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam urin wanita hamil hanya
Dalam hal ini, keadaan wanita hamil harus dipantau untuk menghindari
kemih.Walaupun ada 100 liter cairan ekstra yang dapat melalui tubuler
a. Hormone Plasenta
Sekresi hormone plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah
(Jannah, 2012).
b. Kelenjar Hipofisis
c. Kelenjar Tiroid
d. Kelenjar Adrenal
cepat dan lebih dalam karena emerlukan lebih banyak oksigen untuk janin
16,5 kg. Kenaikan berat badan terlalu banyak ditemukan pada kasus pre –
oleh janin, uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah,
ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut
badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini
trimester pertama dan selanjutnya rata – rata 0,5 kg setiap minggu. Sampai
gizi awal ibu (ibu BB kurang 14 – 20 kg, ibu BB normal 12,5 – 17,5 kg
peningkatan berat badan selama hamil juga ditentukan berat badan ibu
:
Berat badan ideal ibu hamil (BBIH) = BBI + (UH x 0,35)
kesedihan.
2012).
Kewaspadaan)
kehamilan timbul kembali, merasa diri aneh dan jelek, serta gangguan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Trimester III adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Jannah,
2012).
2.1.8 Tanda Bahaya Kehamilam
1. Perdarahan Vagina
atau spotting disekitar waktu pertama terlambat haid. Hal ini karena
ektopik terganggu
2012).
oleh pengaruh hormon dan keletihan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat adalah salah satu gejala pre – eklamsia. Pre –
eklamsia biasanya juga disertai dengan penglihatan tiba – tiba hilang atau
kabur, bengkak atau oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada
tuba fallopi (saluran sel telur) yang dikenal dengan istilah kehamilan
ektopik terganggu.
– 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur, gerakanya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu
bayi. Ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit
(Jannah, 2012).
tekanan darah menurun dan nadi meningkat, lidah kering, mata nampak
7. Demam
Pembagian anemia :
ke profesi lain.
2.1.11 Kartu Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi
wanita berpanggul sempit atau tidak, salah satunya adalah lewat cara
telapak kaki kanan ibu hamil dan tinggi fundus uteri (Purwandari dkk,
2010).
2.2 Konsep Dasar Pre – Eklampsia
umumnya terjadi dalam trimester ketiga pada kehamilan, tetapi dapat terjadi
Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit
trofoblas.
2.2.2 Etiologi
1. Pengantar
b. Dalam hal ini penyebab timbulnya pre – eklampsia pada ibu hamil
vasospasme arteriola.
c. Teori yang banyak dikemukakan sebagai penyebabnya adalah
2016).
2. Sampai saat ini penyebab pre – eklampsia belum diketahui dengan pasti
akan tetapi ada beberapa faktor resiko atau faktor predisposisi terjadinya
a. Primigravida atau multipara dengan usia lebih tua (usia < 18 atau >
regangan hemodinamik.
1) Diabetes Mellitus
2) Hipertensi
3) Penyakit ginjal
kemih.
d. Kehamilan molahidatidosa.
e. Kehamilan ganda.
f. Komplikasi kehamilan ;
1) Janin besar
2) Kehamilan multiple
4) Polihidramnion
2.2.3 Patofisiologi
pandangan kabur.
edema dan hepar dan hemoragik sub – kapsular menyebabkan ibu hamil
mengalami nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran atas. Ruptur hepar
jarang terjadi, tetapi merupakan komplikasi yang hebat dari PIH, enzim –
urat menurun, garam dan air ditahan, tekanan osmotik plasma menurun,
menurut Norma dan Dwi (2013), (Aspiani, 2017) dan Maryunani (2016) :
a. Pengantar
setelah kehamilan
penyakit trofoblas.
dibawah ini :
minggu atau lebih dari atau sistole ≥ 140 (< 160 mmHg) diastole
2) Edema umum, kaki, jari, tangan, bengkak dimata dan wajah atau
terdengar.
c) Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam atau ¸20 cc
1. Menentukan edema
2. Protein
protein positif artinya jumlah protein lebih dari 0,3 gram per liter
urine 24 jam atau lebih dari 2 gram per liter sewaktu. Urine
++ = 1 gram protein/liter
4. Hipertensi
1. Perubahan hati
lobus hati.
3. Retina
itu, ibu hamil harus berhati – hati apabila mengalami gejala yang aneh
pada matanya.
4. Otak
aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas – batas normal.
5. Paru – paru
sianosis.
6. Jantung
fungsi jantung.
tubulus tetap, terjadi retensi air dan garam, edema pada tungkai dan
tangan, paru dan organ lain sehingga terjadi oliguria dan anuria.
d. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera
janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama
(Maryunani, 2016).
c. Tidak perlu segera diberi obat anti hipertensi dan tidak perlu
1 minggu.
kamar bersalin.
2008).
(Pudiastuti, 2012).
c) Berikan oksigen.
1. Pemeriksaan Laboratorium
(Aspiani, 2017)
b. Urinalis
(normal = 15 – 45 u/ml)
(Aspiani, 2017).
2. Radiologi
a. Ultrasonografi
2.2.10 Komplikasi
1. Solutio Plasenta
dinding rahim.
2. Hemolisis
3. Perdarahan Otak
eklampsia.
4. Kelainan Mata
5. Edema Paru
6. Nekrosis Hati
Platelet)
8. Kelainan Ginjal
dan prematuritas.
2.2.11 Pencegahan
dengan :
1. Diet makan :
pre – eklamsia.
2. Cukup Istirahat :
dalam pencegahan.
berbaring.
c. Istirahat yang cukup pada ibu hamil semakin tua dalam arti
(Maryunani, 2016).
(Maryunani, 2016).
2.3 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan Dengan Pre
– Eklamsia
logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Jannah,
2012).
Ekstrauterine Jalan Lahir Normal Keadaan Umum Ibu dan Janin Baik dengan Pre
– Eklampsia
1. Langkah 1 : Pengkajian
masalah dan keadaan klien. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
kepada klien dan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Data subyektif
ini mencakup semua. Semua keluhan ini dari klien terhadap masalah
1. Identitas
pendekatan dalam
Dwi, 2013).
memengaruhi tingkat
memudahkan menghubungi
penatalaksanaan rujukan
i. Riwayat Pernikahan :
Lama menikah :
pasien.
2016).
1. Alasan Datang
Alasan datang ibu hamil dengan pre – eklampsia adalah
(Maryunani, 2016).
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid
Normalnya 21 - 35 hari
Dwi, 2013).
2013).
tafsiran persalinan :
ditambahkan 0 ( Bulan,1,2,3)
dikurangi 3
(Bulan 4,5,6,7,8,9,10,11,12)
(Jannah, 2012).
2) Persalinan
3) Anak
hidup atau meninggal, usia berapa anak sebelumnya untuk saat ini
Dwi, 2013).
4) Nifas
Idelanya tiap ibu hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya terlambat
1x, TM II 1x, TM III 2x). Gerakan janin, bila usia kehamilan kurang dari
6 bulan maka yang ditanyakan berapa bulan yang lalu mulai merasa
mengeluhkan BAK, tengkuk terasa berat, nyeri ulu hati, kaki bengkak,
(Maryunani, 2016).
Imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS) ibu hamil dan tidak
sebelum atau saat hamil yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.
T3 6 bulan 5 tahun
T4 1 tahun 10 tahun
T5 1 tahun 25 tahun
d. Riwayat KB
Untuk mengetahui jenis KB apa yang dipakai ibu sebelum hamil, sudah
berapa lama ibu menggunakan KB tersebut, apa yang ibu keluhkan selama
4. Riwayat Kesehatan
peningkatan tekanan darah, mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu
(Aspiani, 2017).
a. Nutrisi
karena mual muntah, nyeri ulu hati. Berapa kali ibu makan, menu
makanan dan minuman, jumlah porsi yang dikonsumsi. Ibu hamil dengan
(Aspiani, 2017).
b. Pola Aktivitas
jangan sampai lelah atau berlebihan karena akan membuat perfusi darah
2013).
c. Istirahat
nyeri ulu hati serta pusing atau nyeri kepala. Banyak istirahat minimal 4
jam pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari (Aspiani, 2017).
d. Pola Eliminasi
e. Pola Hygiene
Kebersihan pada ibu hamil tidak berbeda dengan wanita yang tidak
hamil. Namun saat kehamilan ibu hamil sangat rentan mengalami infeksi
f. Pola Seksualitas
Aktifitas seksual tidak dilarang sampai akhir kehamilan. Umunya
normal tapi harus hati – hati karena dapat menyebabkan keguguran. Pada
a. Keadaan Psikologi
Ibu dengan pre – eklampsia berada dalam kondisi yang labil, ibu
merasa khawatir akan diri dan bayinya (Norma dan Dwi, 2013).
b. Keadaan Sosial
c. Spiritual
1. Pemeriksaan Umum
(Maryunani, 2016).
(Aspiani, 2017).
2017).
2013).
Dwi, 2013).
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1). Inspeksi : kulit bersih atau tidak, rambut rontok
b. Muka
2012).
c. Mata
Dwi, 2013).
d. Hidung
e. Mulut / Gigi
Dwi, 2013).
f. Telinga
Dwi, 2013).
g. Leher
2013).
h. Dada
j. Abdomen
fundus
24 Setinggi pusat
(Jannah, 2012).
(Jannah, 2012).
2016).
(Jannah, 2012).
k. Genetalia
(Aspiani, 2017).
j. Anus
Dwi, 2013).
(Maryunani, 2016).
2016).
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Ultrasonografi
2) Kardiotografi
lahir normal atau tidak, Keadaan Ibu dan Janin Baik dengan Pre –
2. Data Subyektif
kepada klien dan keluarga dan tim kesehatan lainya. Data subyektif ini
kesehatan yang lain. Pada ibu hamil dengan pre – eklamsia dapat diperoleh
3. Data Obyektif
Pada ibu hamil dengan pre – eklamsia dapat diperoleh data yang
ekstremitas bawah dan atas oedema dan terdapat varises. Pada data
(1+, 2+) dan pre – eklampsia berat (3+, 4+) (Maryunani, 2016).
potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan pre – eklamsia apabila tidak
eklamsia berat sampai eklampsia dan kejang. Pada janin akan terjadi
V. Langkah V : Intervensi
lahir normal atau tidak, Keadaan Ibu dan Janin Baik dengan Pre –
Kriteria Hasil :
Intervensi Diagnosa :
protein, cukup vitamin dan rendah lemak untuk menunjang kesehatan ibu
(Maryunani, 2016).
aktif pada ibu dengan pre – eklampsia. konservatif berarti kehamilan tetap
dengan keadaan janin baik). Sedangkan aktif apabila salah satu kriteria
2016).
dan aman. Perencanaan ini bisa dilaukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainya. Walau bidan tidak
anamnesa.
laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung anamnesa.
konsultasi kolaborasi.