Format Paper UTS Pend. Pancasila UNRI
Format Paper UTS Pend. Pancasila UNRI
DISUSUN OLEH:
Nama, NIM
Prodi:
Semester :
Program Studi…
Fakultas …
Universitas Riau
2019
I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN
Ada dua sisi yang harus kita pahami ketika berbicara tentang Pancasila, yaitu
ranah akademis dan ranah praktis. Ranah akademis yaitu berkaitan dengan hafal tidaknya
bunyi Pancasila, tahu tidaknya sejarah Pancasila, paham tidaknya apa maunya dari
Pancasila. Sedangkan ranah praktis yaitu berkaitan dengan tingkah laku sehari-sehari di
masyarakat.
Judul gambar
Permasalahan yang biasa timbul adalah tergerusnya rasa nasionalisme rakyat yang
ada diperbatasan. Kemiskinan kultural dan struktural, keterbatasan infrastruktur, dan
lemahnya koordinasi antar instansi di perbatasan turut menunjang tergerusnya
nasionalisme di kalangan rakyat perbatasan. Terjadinya kesenjangan pembangunan di
kawasan perbatasan adalah karena Pancasila hanya dijadikan simbol negara saja.
Pancasila tidak dijadikan working ideology sebagaimana seharusnya. Keadilan sosial
sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pancasila adalah prinsip atau sikap yang menuntut
persamaan, termasuk persamaan dalam pembangunan di setiap wilayah Indonesia.
Kecenderungan melaksanakan pembangunan tanpa ideologi Pancasila menyebabkan
tidak jelasnya arah pembangunan ke depan. Keberadaan globalisasi, krisis ekonomi, atau
goncangan eksternal (dan internal) lainnya akan dengan mudah menghancurkan capaian
pembangunan yang telah dilakukan. Terkait dengan kawasan perbatasan, jika konsisten
dengan Pancasila terutama sila Kelima maka pembangunan yang dilakukan juga akan
dilakukan dengan maksimal. Sangat miris melihat kawasan perbatasan negara tetangga
pembangunannya dilakukan dengan sangat massif sedangkan di wilayah Indonesia jauh
tertinggal. Oleh karena itu jika masyarakat di kawasan perbatasan hanya merasakan
Pancasila sebagai simbol semata sangatlah tidak mengherankan. Hal tersebut karena
mereka tidak pernah merasakan implementasi dari konsep-konsep kesejahteraan seperti
yang terdapat dalam Pancasila. Konsepsi Keadilan Sosial dalam perspektif founding
fathers bermakna kesejahteraan sosial, yaitu kesejahteraan masyarakat yang diutamakan
bukan individu. Pemikiran tentang kolektivisme bangsa Indonesia sangat dijunjung tinggi
dalam setiap pembicaraan tentang ekonomi di sidang-sidang BPUPK maupun PPKI.
III. KESIMPULAN
Maka menurut saya, idealisme Pancasila secara akademis dan sarananya, masih dianggap
kurang tetapi secara kehidupan sehari hari, Pancasila di dalam kehidupanj sehari-hari
masih melekat dan kuat di dalam kepribadian masyarakat perbatasan yang tergolong
sederhana, tetapi pemerintah perlu untuk memajukan dan memperjuangkan kepancasilaan
daerah perbatasan melalui sarana dan prasarana dan ranah akademis.
Doroeso, B. (1989). Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Cetakan 1. Semarang: CV.
Aneka Ilmu.
Spencer, Lyle M. (1997). Soft Skill Competencies: Their identification, Measurement and
Development.
Scottish Council for Research,.
Widiastuti, H. (2005). Pemikiran Visual: alat memetakan pikiran. Terjemahan Visual Thinking :
Tools For
Mapping Your Ideas (Nancy Margulies dan Christine Valenza).
Elfindri, H. (2010). Soft Skill: untuk Pendidik. Baduose Media.
Nurwardani, P. (2016). Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Panduan
Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Vokasi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Cetakan 1.
https://www.kompasiana.com/herhana/5b62cff75a676f3dab3dbb23/pancasila-di-pinggiran-
negeri?page=all
https://www.kompasiana.com/masteribrahim/5528d6d86ea834ae658b45ef/menerawang-
bayangbayang-pancasila-di-batas-negeri
https://www.kompasiana.com/masteribrahim/5528d6d86ea834ae658b45ef/menerawang-
bayangbayang-pancasila-di-batas-negeri