Nisa Hamdani Pratiwi - LAPORANINVERSI03 PDF
Nisa Hamdani Pratiwi - LAPORANINVERSI03 PDF
MODUL KE – 03
INFORMASI “A PRIORI” MODEL REFERENSI,
FLATNESS DAN SMOOTHNESS
Oleh:
Nisa Hamdani Pratiwi (12117105)
Asisten :
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Putu Pradnya Andika 12115017
Rifa Salma Salsabila 12116032
Rizki Wulandari 12116060
Nisrina Zalfa Syariefah 12116109
Jamalul Ikhsan 12116137
Nugroho Prasetyo 12116155
Prana Al Mahkya 12116160
Start
Import
Modul
Input Data
Observasi
Run
Finish
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Problem 1 Penentuan lokasi hiposenter gempa dengan model
referensi
a. Tanpa Bobot
Pseudocode :
Hasil :
B. Dengan bobot
Pseudocode:
Hasil :
2. Problem 2 Inversi dengan Kondisi Under-determined
Pseudocode :
Hasil :
a. Tanpa matrik flatness atau smoothness
Pseuodocode :
Hasil :
b. Menggunakan matriks flatness
Pseudocode :
Hasil :
c. Menggunakan matriks smoothness
Pseudocode :
Hasil :
3. Problem 3 Inversi Tomografi Kecepatan Seismik 2D
Pseudocode :
Hasil :
ANALISIS :
Pada praktikum kali ini telah dilakukan 3 jenis percobaan. Percobaan
pertama yaitu penentuan lokasi hiposenter gempa dengan model referensi.
Ini menggunakan bobot dan tanpa bobot. Pada perhitungan tanpa bobot
dapat diketahui bahwa matriks yang dihasilkan memiliki nilai perhitungan
matriks yang sama. Namun, pada hasil plotan matriks dapat dilihat
perbedaan hasil plot antara solusi linear menggunakan bobot dengan yang
tidak menggunakan bobot. Hasil plotan tanpa bobot menghasilkan nilai yang
lebih jauh dengan true hiposenter dibandingkan dengan yang menggunakan
bobot. Dari sini dapat diketahui bahwa bobot mempengaruhi keakuratan
serta data.
Sedangkan untuk nilai error rms nya terdapat perbedaan nilai. Untuk
yang tanpa menggunakan bobot dieproleh nilai error yang hampir sama
dengan yang menggunakan bobot. Seharusnya dapat diketahui bahwa pada
data yang menggunakan bobot mempunyai nilai error yang lebih rendah
disebabkan nilai akurasi data yang mengguakan bobot lebih tinggi.
Pada percobaan kedua yaitu problem 2 inversi dengan kondisi
under-determined. Pada percobaan ini dilakukan tiga kali percobaan yaitu
tanpa menggunakan matriks flatness dan smoothness, menggunakan matriks
flatness, dan menggunakan matriks smoothness. Cara yang paling efektif
untuk menginversi data yang terbatas adalah dengan menentukan
konstrain sehingan solusi yang diinginkan menjadi smooth (halus).
Tingkatan smooth dapat diukur berdasarkan kondisi fisis atau kondisi
geologi.
Pada percobaan ketiga telah dilakukan penyelesaian problem Inversi
Tomografi Kecepatan Seismik 2D. Dari problem tomografi dapat
diketahui bahwa kecepatan seismic 2D yang diperoleh dengan tahapan
berikut dengan menggunakan bahasa Python: (Forward Problem)
VI. KESIMPULAN
1. Penggunaan informasi "a priori" tersebut terbukti dapat mengatasi
permasalahan inversi linier under-determined maupun
mixed-determined.
2. Dalam geofisika dapat diketahui bahwa penyelesaian dalam
pemrodelan bawah permukaan dapat diselesaikan dengan
menggunakan model referensi, flatness dan smoothness.