Anda di halaman 1dari 15

Nama : Devi Indriyani

No. Stambuk : C201 18 714

Prodi : Ekonomi Manajemen

Mata Kuliah : Pengantar Manajemet

Soal

1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen di perlukan dalam

sebuah organisasi ?

2. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan yang harus dilakukan

sari setiap fungsi manajemen tersebut !

3. Uraikan fungsi-fungsi manajemen James AF Stoner dan George R Terry !

Jawab:

Menurut James AF Stoner

Fungsi Manajemen adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning) menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan

kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar suatu

cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.

2. Pengorganisasian (organization) berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya

manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya
suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya

yang ada dalam mencapai tujuannya. Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin

terarahnya pekerjaan akan menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan

koordinasi yang sedemikian itu adalah salah satu tugas manajer.

3. Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan

mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas

tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat, mereka membantu bawahannya bekerja

sebaik mungkin.

4. Pengendalian (controlling) berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa

organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari organisasi

menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan

kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.

(Sumber : James AF Stones dalam bukunya yang berjudul “Manajemen”)

a. Menurut George R Terry , Fungsi Manajemen adalah sebagai berikut :

Fungsi Manajemen

George R. Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:

10) membagi empat fungsi dasar manajemen,

yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksa

naan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat

dengan POAC.
Planning (Perencanaan)

George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10)

mengemukakan tentang Planning sebagai berikut, yaitu “Planning is the selecting

and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the

future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation

believed necesarry to accieve desired result”.

“….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta

pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa

yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”

Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain

dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R.

Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38)

mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu “Organizing is the

determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary

forthe attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities,

the providing of suitable physical factors of enviroment and the indicating of the

relative authority delegated to each respectives activity.


“…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-

macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-

orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik

yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang

dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap

kegiatan yang diharapkan.

Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing,

sebagai berikut, yaitu :

1. The objective atau tujuan.

2. Departementation atau pembagian kerja.

3. Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.

4. Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.

5. Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.

Actuating (Pelaksanaan /Penggerakan)

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,

2011: 82) mengatakan bahwa

Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to

achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and

organizing efforts.
“….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota

kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai

tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada

bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat

atas, menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada

sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya hanyalah

merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau

dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini

sudah barang tentu merupakan mis-management.

Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang

baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan

dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya

penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan

tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah

ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program.

(Sukarna, 2011: 82-83).

Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:

1. Leadership (Kepemimpinan)

2. Attitude and morale (Sikap dan moril)


3. Communication (Tatahubungan)

4. Incentive (Perangsang)

5. Supervision (Supervisi)

6. Discipline (Disiplin).

Controlling (Pengawasan)

Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam

manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan

kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing,

actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan terarah,

maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan

demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara

tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011:

110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:

Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished,

that is the standard, what is being accomplished. That is the performance,

evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure so

that performance takes place according to plans, that is conformity with the

standard.

“…Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus

dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga

pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut,

yaitu:

1. Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau

dasar bagi pengawasan)

2. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)

3. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it

any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada

perbedaan)

4. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan

dengan cara-cara tindakan yang tepat).

(Sumber : George R. Terry dalam bukunya Principles of Management)

4. Sebutkan beberapa fungsi operasional dari manajemen bisnis sebuah organisasi bisnis!

5. Siapakah Manager ?

Jawab:

Manajer yaitu Orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai

kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; orang yang berwenang dan

bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan

pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

(Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia)


6. Uraikan beberapa tingkatan manajemen perusahaan !

7. Keahlian-keahlian apa saja yang yang perlu dimiliki oleh manajer ?

8. Apa yang dimaksud dengan human relation skills ?

9. Mengapa manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan sekaligus seni ? Uraikan

beserta contoh !

10. Uraikan tiga kelompok besar dalam ilmu manajemen !

11. Apa yang menjadi esensi dari kelompok manajemen perilaku ?

12. Mengapa pendekatan kuantitatif diperlukan dalam manajemen? Jelaskan !

13. Apa yang dimaksud dengan manajemen guru? Sebutkan 5 orang manajemen guru beserta

kontribusi yang telah mereka berikan !

14. Jelaskan hubungan etika dan tanggungjawab social dengan manajemen !

15. Bagaimana lingkungan organisasi dapat mempengaruhi manajemen ?

16. Apa sajakah yang termasuk kedalam lingkungan dari perusahaan ?

17. Bagaimana factor internasional dapat mempengaruhi manajemen ?

18. Bagaimanakah peran pemilik perusahaan dalam manajemen ?

19. Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi ?

Jawab:

Budaya organsiasi kuat adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-

anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Sistem makna bersama

ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang

dihargai oleh suatu organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan

mempersepsikan karakteristik dari suatu budaya organisasi, bukan dengan apakah para

karyawan menyukai budaya atau tidak.


(Sumber : Rahman dalam bukunya Corporate Culture and Producitivity: Case Studies in

Asia and The Pasific (1994) )

20. Mengapa manajer perusahaan perlu mempertimbangkan tanggungjawab social

perusahaan? Uraikan antara kelompok pro dan kontra mengenai tanggungjawab social

dari perusahaan !

21. Uraikan beberapa strategi yang dapat dilakukan manajer perusahaan yang menyangkut

tanggungjawab social perusahaan !

22. Apa yang dimaksud dengan etika manajemen ?

23. Usaha apa sajakah yang dapat dilakukan agar manajemen perusahaan memenuhi kriteria

etika ?

Jawaban :

1.

2.

3.
4.

5.

6.

7. George R.Terry. George R.Terry mengemukakan delapan ciri-ciri yaitu :

1. Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik

2. Stabilitas Emosi, seorang pemimpin tiddak boleh berprasangka jelek

terhadap bawahannya, ia tidak boleh cepat marah dan percaya pada diri

sendiri harus lebih besar.

3. Humam relationship, mempunyai pengetahuan tentang

hubungan manusia.

4. Personal motivation, keinginan untuk menjadi pemimpin harus besar,

dan dapat memotivasi diri sendiri.

5. communication skill, mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi.

6. teaching skill, mempunyai kecakapan untuk mengajarkan, menjelaskan

dan mengembangkan bawahannya.

7. social skill, mempunyai keahlian dibidang sosial, supaya terjamin

kepercaiaan dan kesulitan bawahannya, ia harus suka mendorong,

senang jika bawahannya maju, peramah serta luwes dalam pergaulan.


8. technical competent, mempunyai kecakapan menganalisis,

merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang,

mengambil keputusan dan mampu menyusun konsep.

( Sumber : Pendapat para Ahli : George R Terry )

8. Menurut Wursanto, dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor (1987), Human Relations

skills adalah terjemahan kata hubungan kemanusiaan yang bersifat rohaniah dengan

memperhatikan aspek-aspek kejiwaan yang ada di diri manusia misalnya: watak, sikap,

tingkah laku, peramai, dan lain-lain aspek kejiwaan yang terdapat dalam diri manusia.

( Sumber : Buku Etika Komunikasi Kantor (1987) )

9. Manajemen Sebagai Ilmu Maupun Manajemen Sebagai Seni

Perkembangan Teori Ilmu Manajemen

Banyak contoh yang dapat kita lihat sebagai bukti bahwa orang-orang dahulu telah

menerapkan manajemen dalam kehidupannya. Alexander The Great telah menerapkan

konsep staf organisasi dalam melakukan kampanye militernya. Menara Pissa di Italia,

Candi Borobudur di Indonesia, hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Kesemua bukti tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya manajemen bukan

merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling tradisional sekalipun, telah

dikenal dan dijalankan oleh orang-orang terdahulu.


Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen yang ada : aliran klasik (yang akan dibagi

menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan

manusiawi (sering disebut aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern. Juga akan

dibicarakan dua pendekatan manajemen yang berkembang akhir-akhir ini - pendekatan

sistem dan pendekatan kontingen (contingency approach) - yang bermaksud untuk

mengintegrasikan bermacam-macam teori manajemen yang ada.

(Sumber : Sejarah perkembangan Teori Manajemen)

10. TIGA KELOMPOK PEMIKIRAN DALAM ILMU MANAJEMEN

Pada dasarnya terdapat tiga kelompok besar dalam melihat teori dan praktik

manajemen. Ketiga kelompok tersebut adalah Kelompok manajemen klasik, manajemen

perilaku, dan manajemen kuantitatif.

1. Kelompok Pertama : Perspektif Manajemen Klasik

Perspektif ini terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu mereka yang

memandang manajemen sebagai sebuah proses saintifik (scientific management)

dan manajemen sebagai sebuah kegiatan administrasi (administrative management)

Kelompok Manajemen ilmiah atau saintifik : Tokoh-tokoh kontributor dalam

kelompok ini yaitu Fredrich Winslow Taylor ( 1856-1915), Frank Gilberth (1868-

1924), Lilian Gilberth (1878-1972), Henry L. Gantt ( 1861-1919), Harrington

Emerson (1853-1931).
Kelompok Manajemen Administrasi : Tokoh-tokoh kontributornya yaitu Henry

Fayol (1841-1925), Lyndall Urwick (1891-1983), dan Max Weber (1864-1920).

2. Kelompok Kedua : Perspektif Manajemen Perilaku

Berbeda dengan perspektif manajemen klasik, perspektif manajemen

perilaku (behavioral management perspective) justru menekankan pada

pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia

yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen

melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi

agar organisasi dapat berjalan dengan baik.

3. Kelompok Ketiga : Perspektif Manajemen Kuantitatif

Kelompok ketiga dalam melakukan pendekatan studi manajemen adalah

perspektif manajemen kuantitatif, yaitu perspektif yang mulai tumbuh dan

berkembang setelah perang dunia kedua. ada dua perspektif yang muncul dalam

kelompok manajemen kuantitaif ini yaitu perspektif manajemen sains dan

manajemen operasi.

Perspektif Manajemen Sains : menekankan pada penggunaan model matematika

dalam penyelesaian seluruh kegiatan dan persoalan manajemen.


Perspektif Manajemen Operasi : merupakan salah satu bentuk aplikasi

manajemen sains yang lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan

secara operasional

(Sumber : Ernie, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana)

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

Anda mungkin juga menyukai