Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PATOLOGI KLINIK

MALARIA

DOSEN:

Dr. Donny Kostradi, M.Kes., Sp.PK

KELOMPOK 5A:

Dhafir Khallaf G1A113133

Deny Eka Saputra G1A113135

Ali Subekti G1A113138

Agustina Br Pakpahan G1A113139

Rizky Rafiqoh Afdin G1A114001

Annisa Puja Ikrima G1A114002

Eka Setyorini A G1A114003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI
LAPORAN PRAKTIKUM MALARIA

I. Tujuan
- Untuk melihat ada tidaknya parasit malaria
- Untuk menetapkan Spesies dan stadium Plasmodium
- Untuk melihat kepadatan parasit

II. Pendahuluan
Parasit plasmodium biasanya paling banyak ditemukan dalam darah saat serangan
demam. Pengambilan spesimen darah harus dilakukan sebelum pemberian obat
antimalarial. Diperlukan 3 slide apusan darah yaitu berupa slide darah tebal untuk
mengetahui jenis plasmodium dan slide darah tipis untuk mengetahui jenis stadium
plasmodium.

III. Reagen

Giemsa Methanol Methylen blue

Akuades Eosin
IV. Cara kerja
CARA MEMBUAT APUSAN TEBAL (SLIDE)

1. Darah diteteskan pada kaca objek yg bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat
sampai darah kering, diameter 1 – 1 1/2 cm

2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah
apus tebal tsb.

3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam)

4. Warnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit (air larutan Giemsa otomatis
menyebabkan dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak menyerap
warna, sedangkan leukosit dan parasit menyerap warna) Bila dgn pewarnaan
Wright, apus tebal harus dihemoglobinisasi dulu dengan akuades sebelum
diwarnai

5. Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna, bila kelebihan pewarnaan (tebal),
maka preparat direndam dalam akuades sampai parasit bisa terlihat pada
mikroskop

CARA MEMBUAT APUSAN TIPIS(SLIDE) DENGAN GIEMSA

1. Ambil obyek gelas

2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pada obyek
glass dengan sudut 30  kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan
darah tepi yang bagus.

3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering

4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia 1


(Fiksatif: Methanol, selama ½ - 1 menit pakai Stopwatch dan keringkan)

5. Diwarnai dengan larutan Giemsa 30 -45 menit

6. Cuci dengan air mengalir

7. Keringkan vertikal
 Reagensia MDT terdiri atas:
1. Reagensia Fiksatif (Methanol)
2. Reagensia Eosin
3. Reagensia Methylen Blue
 Reagensia tsb digunakan untuk pemeriksaan:
1. Differential Count
2. MDT
3. Malaria dan
4. Filaria

APUSAN TIPIS DENGAN MDT


1. Ambil obyek gelas

2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass
dengan sudut 30  kedepan dan tarik kebelakang, membentuk apusan darah
tepi yang bagus.

3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering

4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia 1


(Fiksatif: Methanol, selama 2-3 detik pakai Stopwatch dan keringkan (Fiksatif:
Methanol, selama 2-3 detik pakai Stopwatch dan keringkan)

5. Preparat yang kering tadi dicelupkan/ diteteskan Reagensia 2 (Eosin) selama


20-30 detik

6. Pindahkan dan celupkan kedalam Reagensia 3 (Methylen Blue) selama 15-


30 detik

V. Interpretasi
Dari praktikum yang dilakukan, setelah diidentifikasi pada mikroskop tidak
ditemukan adanya parasit malaria.

VI. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai