MALARIA
DOSEN:
KELOMPOK 5A:
UNIVERSITAS JAMBI
LAPORAN PRAKTIKUM MALARIA
I. Tujuan
- Untuk melihat ada tidaknya parasit malaria
- Untuk menetapkan Spesies dan stadium Plasmodium
- Untuk melihat kepadatan parasit
II. Pendahuluan
Parasit plasmodium biasanya paling banyak ditemukan dalam darah saat serangan
demam. Pengambilan spesimen darah harus dilakukan sebelum pemberian obat
antimalarial. Diperlukan 3 slide apusan darah yaitu berupa slide darah tebal untuk
mengetahui jenis plasmodium dan slide darah tipis untuk mengetahui jenis stadium
plasmodium.
III. Reagen
Akuades Eosin
IV. Cara kerja
CARA MEMBUAT APUSAN TEBAL (SLIDE)
1. Darah diteteskan pada kaca objek yg bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat
sampai darah kering, diameter 1 – 1 1/2 cm
2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah
apus tebal tsb.
3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam)
4. Warnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit (air larutan Giemsa otomatis
menyebabkan dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak menyerap
warna, sedangkan leukosit dan parasit menyerap warna) Bila dgn pewarnaan
Wright, apus tebal harus dihemoglobinisasi dulu dengan akuades sebelum
diwarnai
5. Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna, bila kelebihan pewarnaan (tebal),
maka preparat direndam dalam akuades sampai parasit bisa terlihat pada
mikroskop
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pada obyek
glass dengan sudut 30 kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan
darah tepi yang bagus.
7. Keringkan vertikal
Reagensia MDT terdiri atas:
1. Reagensia Fiksatif (Methanol)
2. Reagensia Eosin
3. Reagensia Methylen Blue
Reagensia tsb digunakan untuk pemeriksaan:
1. Differential Count
2. MDT
3. Malaria dan
4. Filaria
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass
dengan sudut 30 kedepan dan tarik kebelakang, membentuk apusan darah
tepi yang bagus.
V. Interpretasi
Dari praktikum yang dilakukan, setelah diidentifikasi pada mikroskop tidak
ditemukan adanya parasit malaria.
VI. Dokumentasi