Laporan Best Practice PKP - Contoh PDF
Laporan Best Practice PKP - Contoh PDF
PENDAHULUAN
1
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelas V untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa
dalam pembelajaran tematik integratis yang berorientasi HOTS.
2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
VI untuk tema globalisasi yag merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa
Indonesia, IPA, dan IPS berikut ini.
Bahasa Indonesia
KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
IPS
Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
KD 3.2
Indonesia.
IPA
KD 3.3 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3
4.3 muatan Bahasa Indoesia; KD 3.2 – 4.2 muatan IPS; dan KD 3.3 – 4.3 muatan
IPA di kelas V semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Bahasa Indoesia
Mengidentifikasi informasi penting dalam teks penjelasan
3.3.1 (eksplanasi) tentang modernisasi dari media cetak atau elektronik.
(IPK pendukung)
Membenahi kalimat tidak efektif dalam teks (eksplanasi) dari media
3.3.2
cetak atau elektronik menjadi kalimat efektif. (IPK pendukung)
Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
3.3.3
elektronik. (IPK kunci)
Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media
4.3.1 cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual. (IPK kunci)
IPS
Mengidentifikasi contoh perubahan sosial dalam rangka modernisasi
3.2.1
bangsa Indonesia. (IPK pendukung)
Mengidentifikasi perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa
3.2.2
Indonesia. (IPK pendukung)
Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa
3.2.3
Indonesia. (IPK Kunci)
Menganalisis perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa
3.2.4
Indonesia. (IPK Kunci)
4
KD Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri
4.3 dengan lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber
5
Sintak Model
Guru Siswa
Pembelajaran
pokok-pokok informasi
terkait yang terdapat dalam
video (teks audio visual), (b)
mengidenti-fikasi kalimat
tidak efektif yang digunakan
dalam video’ (c) membenahi
kalimat tidak efektif menjadi
kalimat efektif, (d)
mengidentifikasi kosa kata
baru dalam video, (e)
menemukan makna kosa kata
baru dengan menggunakan
Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia, (f) membuat ringkasan
isi video dengan
menggunakan kalimat
efektif, (g) menjawab
pertanyaan yang disediakan
dalam LKS, (g) mengiden-
tifikasi contoh peru-bahan
sosial budaya dalam rangka
modern-isasi yang terdapat
dalam video.
Mengorganisasi 1) Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok. Setiap
kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 45 orang.
2) Setiap kelompok
mengerjakan tugas yang telah
dijelaskan oleh guru.
Membimbing 1) Guru membimbing siswa
penyelidikan menyelesaikan tugasnya.
2) Guru memberi ban-tuan dan
atau menja-wab pertanyaan
dari siswa bila dibutuhkan.
Mengembangkan Mendampingi siswa dalam 1) Menyusun laporan
dan menyajikan mengembangkan dan hasil kerja kelompok.
laporan hasil menyajikan laporan hasil kerja. 2) Mempresentasikan
karya hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
3) Kelompok lain
memberikan tang-
gapan, mengajukan
pertanyaan, atau usul
terhadap hasil kerja
kelompok lain.
6
Sintak Model
Guru Siswa
Pembelajaran
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi mengevaluasi hasil kerja guru.
proses pemecahan siswa. 2) Mengajukan
masalah. 2) Memberi penguatan hasil pertanyaan dan atau
belajar siswa. tanggapan bila belum
paham.
Pembelajaran setelah istirahat
Orientasi Masalah 1) Guru menyampai kan bahwa 1) Menyimak penjelasan
agar dapat hidup sesuai guru.
dengan perubahan zaman 2) Menjawab pertanyaan
yang terjadi (moder nisasi), guru.
seseorang harus mampu bera-
daptasi. Bila tidak, orang
tersebut akan tergilas zaman.
Begitu pun dengan tumbuhan
dan binatang. Mereka juga
harus mampu beradaptasi.
2) Guru mengajukan
pertanyaan, “Dapatkah kalian
memberi contoh cara kita
beradaptasi dengan
lingkungan?
3) Guru menyampaikan tugas
siswa berikutnya adalah
menganalisis cara mahluk
hidup beradaptasi dengan
lingkungannya.
Mengorganisasi Guru meminta siswa kembali 1) Duduk dalam
duduk bersama kelompoknya kelompoknya.
untuk mengerjakan tugas 2) Membagi tugas.
kelompok.
Membimbing 1) Menyajikan video tentang 3) Menyimak tayangan
penyelidikan cara mahluk hidup video.
beradaptasi dengan 4) Membuat catatan
lingkungannya. penting sesuai dengan
2) Mendampingi siswa tugas yang harus
mengerjakan tugas dikerjakan.
kelompoknya.
Mengembangkan Mendampingi siswa 1) Mendiskusikan hasil
dan menyajikan menyelesaikan kerja simakan.
laporan hasil kelompoknya. 2) Mengerjakan tugas
karya yang disajikan dalam
LKS.
3) Mempresentasikan
hasil kerja kelompok.
4) Menanggapi
7
Sintak Model
Guru Siswa
Pembelajaran
presentasi kelompok
lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi mengevaluasi hasil kerja guru.
proses pemecahan kelompok. 2) Mengajukan
masalah. 2) Memberi penguatan hasil pertanyaan bila belum
belajar siswa. paham.
3) Membimbing siswa membuat
simpulan hasil belajar hari itu
mulai dari teks eksplanasi,
perubahan sosial budaya
dalam rangka modernisasi,
dan cara mahluk hidup
beradaptasi dengan
lingkungannya.
8
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan
dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan
konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi
dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi. Pemahaman tentang konsep moderisasi membantu siswa dalam
menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat moderisasi.
Pemahaman siswa tetang perubahan sosial budaya dalam rangka moderisasi pada
dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi. Pemahaman
ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara mahluk hidup
beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS
suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup
menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi
yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan
9
teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa
merumuskan pemecahan masalah.
5. Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku
guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis
gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
10
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan
tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan
situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
11
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
dst.
LAMPIRAN
12