Anda di halaman 1dari 18

Tugas

Dasar-dasar pengelolaan perikanan

Diadema setosum (Leske,1778)

Disusun oleh :

Nursalam Saputra ( L051181010 )

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan


Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2019
Klasifikasi

Kingdom : Animalia ( Linnaeus, 1758)

Filum : Echinodermata (Klein, 1734)

Kelas : Echinoidea (Leske,1778)

Subkelas : Euechinoidea ( Bronn, 1860)

Infraclass : Acroechinoidea ( Smith,1981)

Ordo : Diadematoida (Duncan, 1889)

Famili : Diadematidae (Gray,1855)

Genus : Diadema (Gray,1825)

Spesies : Diadema setosum(Leske,1778)


Sinonim

Diadema(Gray, 1825)

Echinometra setosa (Leske, 1778)

Centrechinus (Diadema) setosus (Leske, 1778)

Centrechinus setosus (Leske, 1778)

Centrostephanus setosum (Leske, 1778)

Centrostephanus setosus (Leske, 1778)

Cidaris (Diadema) tenuispina (Philippi, 1845)

Cidarites diadema (Gmelin, 1791)

Diadema lamarcki (Gmelin, 1791)

Diadema nudum (A. Agassiz, 1864)

Diadema saxatile (Linnaeus, 1758)

Diadema setosa (Leske, 1778)

Diadema setosum f. depressa (Dollfus & Roman, 1981)

Diadema turcarum (Rumph, 1711)

Echinometra setosa (Rumphius, 1705)

Echinometra setosa (Leske, 1778 )

Echinus diadema (Gmelin, 1778)

Echinus saxatilis (Linnaeus, 1758)

Echinus ſaxatilis (Linnaeus, 1758)


Diadema setosum

Deskribsi :
 Memiliki struktur cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak
pipih pada bagian oral dan aboral.
 Memiliki tubuh berwarna hitam, memiliki warna orange dan kebiruan, bentuk tubuh
pipih, memiliki duri yang panjang dan tajam yang berfungsi sebagai alat gerak dan
pelindung bagi predator.
DESKRIPSI LANJUTAN 1
Hasil pengukuran fisika-kimia perairan pulai panjang masih dalam kondisi yang baik untuk
kehidupan bulu babi .
DESKRIPSI LANJUTAN 2

 Tanda kelamin

Papila genitalia pada


hewan jantan ditandai
dengan bentuk tabung
memanjang, sedangkan
pada yang betina
berbentuk tonjoan
tumpul

Gambar 1. Papila genitalia pada


beberapa jenis bulu babi
(TAHARA et al. dalam
DARSONOB 1986)

 Gonad bulu babi

- Structur gonad bulu babi menempel pada lapisan perisvisceral ephithelium


lempeng interambulakral
- Ovarium yang matang berwarna merah kecoklatan dan testes matang berwarna
putih kekuningan (DARSONO,1986)

 Embrio
Larfa bulu babi Diadema

setosum
Berdasarkan hasil penelitian anakan bulu babi mengalami pertambahan diameter rata rata
harian bulu babi 0,01 mm hari -1 dam pertambahan diameter rata rata hariannya adalah
0,05 hari -1
 Kulit

- Bulu babi dewasa mempunyai organ lengkap secara morfologi dan telah
mempunyai kulit yang keras, jari-jari dan duri yang sudah dapat berfungsi secara
sempurna

Habitat

 Hidup pada umumnya di derah yang umumnya mempunyai substrat berpasir atau
kerikil di sekitar terumbu karang. Spesies ini dikenal di seluruh wilayah indo-pasifik.
Selain itu juga menghuni ekosisitem padang lamun yang merupakan campuran dari
pasir dan pecahan terumbu karang.
 Thamrin dkk.(1996: 46 ) menyatakan bahwa bulu babi lebih menyukai perairan yang
jernih dan airnya relaif tenang.
 Pada umumnya hidup secara mengelompok.
 Budiman dkk. (2014: 98) menyatakan bahwa suhu 28-32 0C termasuk kondisi yang
baik bagi bulu babi.
 Zakaria (2013:386) menambahkan bahwa salinitas perairan sebesar 34-35% masih
layak untuk kehidupan bulu babi.
 De Ridder dkk. (1989: 161) menyatakan bahwa kecerahan perairan antara0-20 m,
merupakan kondisi yang baik bagi bulu babi. Budiman dkk.( 2014:98) menyatakan
kecerahan 3-5 m, sudah termasuk kondisi yang mendukung pertumbuhan bulu babi.
 Zakaria (2013: 386) menyatakan bahwa PH 7,0-8,5 merupakan taraf toleransi yang
baik bagi bulu babi.
 Bulu babi dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai kedalaman 10 m
( Aziz,1994:36).
 Suryani dan Ruswahyuni (2014:66) menyatakan bahwa bulu babi secara umum
ditemukan pada habitat rataan terumbu karang , pasir berbatu, batu berpasir, dan
daerah lamun
Daerah persebaran

Indo pasifik barat. Distribusi meliputi laut Mediterania, Samudra Hindia(Aldabra,


Selatan India), Kenya,Madagaskar, Mozambique, Laut Merah, Turki, Republik
Mauritius, Tanzania dan Timur Afrika, cina, Selatan Jepang, Selatan Pasifik, Australia,
Filipina, Timur India.
Potensi

Potensi kelimpahan :

Ket : KH= Karang Hidup, KM= Karang Mati, PK= Pecahan karang

Dari data diatas menunjukkan sebuah penelitian kelimpahan jenis bulu babi di
rataan dan tubir terumbu karang di perairan Si Jago- Jago, tapanuli tengah,
menunjukkan kelimpahan Diadema setosum di urutan kedua.

Adapun potensinya di derah lain seperti :

Menunjukkan bahwa diadema setosum urutan kelimpahannya teratas.


Potensi produksi didunia :
 Produksii bulu babi di dunia antara tahun 1958-1968 berkisar antara 16.000-31.000
ton. Produksi ini terus meningkat, sehubungan makin banyaknya permintaan dari
jepang.
Manfaat
 Sebagai antibakteri dari bulu babi baik itu duri, badan, dan gonadnya.

 Gonad bulu babi diadema setosum kaya akan nilai gizi. Dan dimanfaatkan sebagai
sumber pangan bergizi(Darsonoo dan sukarno,1993; Nonji,2002).
 Cangkangnya dilapisi oleh cairan pigmen hitam yang stabil. Cairan ini digunakan
sebagai pewarnaan jala dan kulit.
 Cangkang dari bulu babi juga diminati sebagai barang perhiasan sedangkan organ dari
sisa pengolahan bulu babi biasanya berupa cangkang dan organ dalam ( jeroan) dapat
diproses lebih lanjut menjadi pupuk.
 Beberapa ahli menggunakan landak laut sebagai salah satu organisme paling populer
untuk mempelajari biologi reproduksi (Vacquier et al, 1995), embriologi( Davidson et
al, 1998;Lee at al,1999), toksikologi ( daniel at al, 1989), regulasi gen (Davidson
et el, 2002) dan biologi evolution ( peterson et al, 2000).

Anda mungkin juga menyukai