Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Vulva hygiene dan perawatan perineum

Sub pokok bahasan : 1. Pengertian vulva hygiene dan perawatan perineum

2. Tujuan perawatan perineum

3. Bentuk luka perineum

4. Tanda infeksi perineum

5. Waktu perawatan perineum

6. Cara perawatan perineum

Waktu : ±45 menit

Sasaran : Ibu post partum

Hari/tanggal : Rabu, 22 Mei 2019

Tempat : Ruang Maternitas

Pelaksana : kelompok 5 maternitas

A. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum (TIU)
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran mampu
mengetahui cara merawat vulva hygiene
2. Tujuan intruksional khusus ( TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran dapat :
1) Menjelaskan pengertian vulva hygiene dan perawatan perineum
2) Menjelaskan tujuan perawatan perineum
3) Menjelaskan bentuk luka perineum
4) Menjelaskan tanda infeksi perineum
5) Menjelaskan waktu perawatan perineum
6) Menjelaskan cara perawatan perineum

1
B. Materi penyuluhan (terlampir)
1. Pengertian vulva hygiene dan perawatan perineum
2. Tujuan perawatan perineum
3. Bentuk luka perineum
4. Tanda infeksi perineum
5. Waktu perawatan perineum
6. Cara perawatan perineum
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1. Laptop
2. Infocus
3. Leaflet
4. Power point
5. Alat peraga

E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 menit 1. Pembukaan dan Memperhatikan dan
perkenalan siap mendengarkan
2. menjelaskan ceramah
maksud dan tujuan
2 25 menit menguraikan materi Mendengarkan
penyuluhan dengan penuh
1. Menjelaskan perhatian
pengertian vulva
hygiene dan
perawatan
perineum

2
2. Menjelaskan tujuan
perawatan
perineum
3. Menjelaskan bentuk
luka perineum
4. Menjelaskan tanda
infeksi perineum
5. Menjelaskan waktu
perawatan
perineum
6. Menjelaskan cara
perawatan
perineum
3 10 menit Tanya jawab dan evaluasi Mengajukan
pertanyaan, pendapat
dan menjawab

pertanyaan
penyuluhan maupun
peserta lain
4 5 menit Menyimpulkan materi yang Mendengarkan dan
telah diberikan, penutup memperhatikan

F. Evaluasi
a. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab
b. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian vulva hygiene dan perawatan perineum ?
2. Jelaskan tujuan perawatan perineum ?
3. Jelaskan bentuk luka perineum ?
4. Jelaskan tanda infeksi perineum ?
5. Jelaskan waktu perawatan perineum ?

3
6. Jelaskan cara perawatan perineum ?
G. Setting
MC
Pemateri
Notulen
Fasil
3. Setting :

Keterangan :

: pemateri

: MC

: audiens

Lampiran materi :

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(biologis,psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan
sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang
dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang
waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik
seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar,2002). Perawatan perineum
adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta

4
sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum
hamil.

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian vulva hygiene


Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya
pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena
hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari
dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada
waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin
biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),
biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam
botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian
perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan
pispot. Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang
bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali sehari.
Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang
disediakan khusus untuk keperluan ini. Kemudian masase payudara
dilakukan dilakukan dengan perlahan-lahan dan puting secara hati-hati
ditarik keluar. Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan putting.

B. Tujuan perawatan perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah
mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan terjadinya

5
infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran
anak atau aborsi.

C. Bentuk luka perineum


Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
a) Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya
jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada
saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga
jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).

b) Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk
memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya
kepala bayi (Eisenberg, A., 1996). Episiotomi suatu tindakan yang
disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan
meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek
teregang oleh kepala janin harus dilakukan infiltrasi perineum dengan
anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi
episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis
tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).

6
D. Tanda infeksi perineum
1. Nyeri perut bawah, demam rendah, lochea yang berbau busuk (tanda-
tanda endometritis)
2. Area yang terasa sakit, keras, hangat dan merah (biasanya hanya pada
satu payudara) dan demam, menggigil, nyeri otot, kelelahan atau sakit
kepala (tanda-tanda mastitis)
3. Kemerahan, cairan, pembengkakan, hangat atau meningkatnya rasa
sakit disekitar area sayatan yang terlihat seperti akan terpisah
4. Sulit dan nyeri saat buang air kecil, merasa seperti ingin buang air kecil
dengan sering dan mendesak namun hanya sedikit atau tidak ada urin
yang keluar atau urin keruh atau berdarah (tanda-tanda infeksi saluran
kemih).

E. Waktu perawatan
1. Saat mandi

7
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah
terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan
yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan
besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke
perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan
anus dan perineum secara keseluruhan.

F. Cara perawatan
1. Indikasi dan kontraksi
Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami
menstruasi
2. Persiapan dan alat
Alat dan bahan :
 Kapas sublimat atau desinfektan
 Pinset
 Bengkok
 Pispot
 Tempat cebok yang berisi larutan
 Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
 Pengalas
 Sarung tangan
3. Prosedur kerja

8
 Jelaskan prosedur pada klien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumben
 Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
 Gunakan sarung tangan
 Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva
memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan
larutan desinfektan. Membersihkan vulva harus secara searah dari atas
kebawah dan tidak boleh dibolak balik.
 Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva
dari atas atau ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan
hingga bersih
 Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

G. Dampak dari tidak dilakukan perawatan luka perineum


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal
berikut ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum.

2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada
jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
4. Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya
kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum
masih lemah (Suwiyoga, 2004).

9
KESIMPULAN

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada


pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien
yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus,
section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum
yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.

Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah


terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32899409/SAP_vulva_higiene

http://www.healthline.com/health/puerperal-infection.

11

Anda mungkin juga menyukai