Anda di halaman 1dari 3

ACARA I

PERSEMAIAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bibit tanaman bermutu merupakan salah satu
faktor produksi dari suatu indutri hutan tanaman. Bibit
bermutu dengan harga murah sangat menentukan
keberhasilan dan keuntungan suatu usaha penanaman
hutan. Untuk menyediaakan bibit tersebut diperlukan
persemaian yang memadai.
Persemaian merupakan tempat atau areal untuk
kegiatan memproses benih atau bagian tanaman lain
menjadi bibit siap ditanam ke lapangan. Benih yang
baik apabila diproses dengan teknik persemaian yang
baik akan menghasilkan bibit yang baik pula, tetapi
benih yang baik akan menghasilkan bibit yang kurang
baik apabila diproses dengan teknik persemaian yang
tidak sesuai. Bibit yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup dan tepat waktu akan diperoleh apabila teknik
persemaian yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sudah baku.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan persemaian adalah sebagai berikut :
pemilihan lokasi persemaian meliputi luas persemaian,
kebutuhan air, tenaga kerja, bahan persemaian, benih
bermutu, pelaksanaan persemaian termasuk tata waktu
penyelenggaraan persemaian dan pemeliharaan. Buku ini
menguraikan tentang pembuatan persemaian, teknik
pengadaan bibit dan analisis biayanya.

2. Tujuan Praktikum
a) Mengetahui cara membuat persemaian untuk budidaya tanaman
b) Mengetahui kriteria bibit siap tanam

B. TINJAUAN PUSTAKA
Persemaian adalah suatu tempat menyemai bahan pertanaman atau biji
atau bahan vegetatif untuk mendapatkan bibit, dimana tanaman muda itu
dipelihara sampai dapat dipindahkan ke tempatnya yang tetap di kebun
pertanaman (Soediyanto dkk, 1990).
Maksud dan tujuan dilakukannya persemaian adalah : (1) Untuk
memperoleh benih atau bibit yang bermutu tinggi dalam, jumlah yang
memadai dan tata waktu yang tepat.; (2) Untuk meningkatkan produktivitas
maupun kualitas hasil hutan berupa pohon/kayu yang sesuai dengan kondisi
tempat tumbuh, dengan menggunakan bibit yang berkualitas tinggi dari jenis-
jenis yang diinginkan.; dan (3) Untuk meningkatkan daya hidup/survival
tanaman dapat dilakukan dengan cara : (a) Mengontrol vegetasi lain yang
berkompetisi dengan tanaman inti.; (b) Menghilangkan gangguan fisik
terhadap pertumbuhan pohon; (c) Pengolahan tanah untuk memperbaiki
struktur tanah; (d) Memperbaiki drainase pada daerah basah (Anonim, 1993
dalam Murdiono, 2013).
Menurut Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP3K) Kementerian Pertanian (2014); Persemaian adalah tempat atau areal
untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan.
Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara
tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat
persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan
apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaanya
melimpah. Pemindahan/penanaman bibit berupa semai dari persemaian ke
lapangan dapat dilakukan setelah semai-semai dari persemaian tersebut sudah
kuat (siap ditanam). Tujuan persemaian adalah untuk memperoleh
keberhasilan penanaman dari hasil bibit-bibit di persemaian yang siap tanam
dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan.
Umumnya, persemaian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
persemaian sementara dan persemaian tetap. Pada persemaian sementara,
persemaian jenis ini biasanya berukuran kecil dan terdapat di dekat area yang
akan ditanami, selain itu hanya digunakan untuk beberapa musim panen yaitu
paling banyak 5 tahun saja. Sedangkan pada persemaian tetap, jenis ini
biasanya berukuran luas dan lokasinya menetap pada suatu tempat, agar dapat
melayani areal penanaman yang sangat luas. Selain itu, persemaian jenis ini
digunakan dalam waktu panen yang lama, yaitu minimal 25 tahun (Informasi
Ilmu Pertanian Indonesia, 2017).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Cetok
b) Ember
c) Plastik
d) Nampan
2. Bahan
a) Benih bayam hijau
b) Benih bayam merah
c) Benih sawi
d) Tanah
e) Pupuk kandang
f) Air

D. LANGKAH KERJA
1. Buat media persemaian yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang
perbandingan 1:1 menggumakan nampan
2. Siram media tanah dengan sedikit air
3. Bagi tanah menjadi tiga bagian
4. Tanam masing –masing bagian dengan benih sayuran yang berbeda
5. Siram setiap hari

Anda mungkin juga menyukai